Kamis, 31 Maret 2016

Ungkapan Penuh Faidah

🌷UNGKAPAN MEMPESONA PENUH FAIDAH 

إذا لم تعرف عنوان رزقك.. 
فلا تخف.. 
لأن رزقك يعرف عنوانك.. 
فإذا لم تصل إليه.. 
فهو حتما سيصل إليك.
Apabila kau tidak tahu di mana alamat rezekimu... 
Tidak usah khawatir... 
Karena sesungguhnya rezekimu tahu dimana alamatmu berada...
Apabila kamu sendiri belum sampai ... 
(Yakinlah) bahwa rezekimu tsb pasti akan sampai padamu... 

⛳⛳⛳⛳⛳⛳
إذا قابلنا الإساءة بالإساءة.. فمتى ستنتهي الإساءة؟!
قال تعالى: "فمن عفا وأصلح فأجره على الله"
Apabila kita membalas keburukan dengan keburukan juga, lantas sampai kapan keburukan ini akan berakhir?! 
Allah Ta'âlâ berfirman : 
" Maka barang siapa yang memaafkan dan berbuat baik, maka pahalanya atas (tanggungan) Allah."

⛳⛳⛳⛳⛳⛳
عندما نتأخر عن الدوام ندخل برأس منكوس وكلام مهموس حياء من المدير.. فهل نشعر بنفس هذا الشعور عندما نتأخر في الصلاة ونقف بين يدي الله؟!
Saat kita terlambat masuk kantor, maka kita masuk dengan kepala tertunduk dan dengan ucapan yang lirih lantaran merasa malu dengan sang bos.. 
Namun, apakah kita juga merasakan hal yang sama saat kita terlambat melaksanakan sholat sedangkan kita berada di hadapan Allah?! 

⛳⛳⛳⛳⛳⛳
لاتحسد أحدا بنعمة فأنت لاتعلم ماذا أخذ الله منه.. ولاتحزن بمصيبة فأنت لاتعلم ماذا سيعطيك الله عليها "إنما يوفى الصابرون أجرهم بغير حساب"
Janganlah kamu merasa iri terhadap seseorang atas kenikmatan yang dimilikinya, sedangkan kamu tidak tahu apa yang diambil oleh Allah dari dirinya... 
Janganlah kamu merasa sedih atas musibah yang menimpa sedangkan kamu tidak mengetahui apa yang akan Allâh berikan padamu sebagai ganti atas musibah tsb. 
Allah Ta'âlâ berfirman :
"Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabar yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas."

⛳⛳⛳⛳⛳⛳
حكمتين من أروع ما وصلني اليوم :
حكمة يابانيةُِ :
ليس كل سقوط نهاية  فسقوط المطر أجمل بدايةُ
Dua hikmah terindah yang sampai padaku hari ini :
Yaitu, hikmah negeri Jepang 
"Tidaklah setiap yang jatuh itu adalah akhir segala sesuatu... Karena jatuhnya hujan itu adalah permulaan terindah..." 

⛳⛳⛳⛳⛳⛳
يقول حكيم يوناني:
كنت ابكي لأنني أمشي بدون حذاء 
ولكنني توقفت عَنَ البكاء عندما رأيت رجلاََ بلا قدمين..
دائما الحمدلله علىَ كل حال ''
Seorang pujangga Yunani berkata :
Suatu ketika saya menangis karena saya pernah berjalan tanpa alas kaki 
Namun tangisan saya langsung berhenti saat kulihat ada seorang tidak memiliki kaki... 
Segala puji senantiasa hanya milik Allâh atas segala hal... 

⛳⛳⛳⛳⛳⛳
يوماً ما ستكتشف:
"أن حزنك حماك من النار
  وصبرك أدخلك الجنة"
Ada satu hari yang kan kau dapati :
Bahwa kesedihanmu yang mencegahmu dari neraka 
Dan kesabaranmu yang memasukkanmu ke surga... 

⛳⛳⛳⛳⛳⛳
إذا لم تتصدق بفلوسك
تصدق بضروسك!! 
يعني " ابتسم "    
Apabila engkau tidak mampu bersedekah dengan uangmu
Maka bersedekahlah dengan "geraham" mu... 
Yaitu, tersenyumlah ❗

⛳⛳⛳⛳⛳⛳
من عجائب الإنسان أنه يستفز من سماع (النصيحه) و ينصت لسماع (الفضيحه).
Diantara keanehan manusia adalah, mereka ribut (tidak mau diam) saat mendengarkan nasehat, namun diam (mendengarkan) saat mendengarkan isu/berita buruk... 
⛳⛳⛳⛳⛳⛳
- لا تتوقع من نهاية اليوم إلاَّ الرِّضَا وسترضى..
استعن بالكريم
استعنْ بالرحيم
استعن بالعظيم 
Janganlah berharap sampai hari ini berakhir kecuali dengan keridhaan dan diridhai... 
Maka mohonlah pertolongan kepada Yang Maha Mulia 
Mohonlah pertolongan kepada Yang Maha Pemurah 
Mohonlah pertolongan kepada Yang Maha Agung 

⛳⛳⛳⛳⛳⛳
•لا تدع الناس لايعرفون  عنك سوى سعادتك ! 
» ولا يرون منك إلا ابتسامتك .
Janganlah kau mengacuhkan manusia yang tidaklah mengetahui tentang dirimu melainkan hanya kebahagiaanmu... 
Yang tidaklah melihat dirimu kecuali hanya senyummu... 

⛳⛳⛳⛳⛳⛳
•إن ضاقت عليك أمورك! 
    » ففي القرآن جنتك . 
• إن آلمتك وحدتك ! 
    » فإلى السماء دعوتك .
• إن سألوك عن أخبارك ! 
    » فاحمد الله و ابتسم .
Apabila urusanmu semakin sulit 
Maka (ketahuilah) bahwa di dalam Al-Qur'ân ada surgamu... 
Apabila kau mengeluhkan kesendirianmu 
Maka panjatkan doamu (dalam kesendirian) ke atas langit... 
Apabila mereka bertanya tentang keadaan dirimu
Maka bersyukurlah kepada Allâh Dan tersenyumlah
⛳⛳⛳⛳⛳

✏ alih bahasa : @abinyasalma | koreksi : Ust Abu Hamzah 'Utsman Abdul Mujib
📝 Redaksi Arab

Hikmah Mengagungkan

💡HIKMAH MENGAGUMKAN 
حكمة أعجبتني 

▫البياض لا يعني الجمال 
▫Putih itu tidak selalu identik dengan kecantikan 
▪السواد لا يعني القباحة 
▪Hitam juga tidak selalu identik dengan buruk rupa 
▫فالكفن أبيض ومخيف 
▫(Lihatlah) kafan itu berwarna putih namun menyeramkan 
▪والكعبة سوداء وجميلة 
▪Sedangkan ka'bah itu berwarna hitam namun indah 

🔘والإنسان بأخلاقه ليس بمظهره 
🔘 (Sesungguhnya) manusia itu  dilihat dari akhlaknya, bukan dari penampakannya. 
🚹 ولو كانت الرجولة بالصوت العالي لكان الكلب سيد الرجال 
🚹 Sekiranya maskulinitas (kejantanan) itu dilihat dari kerasnya suara, niscaya anjing akan menjadi penghulunya kaum pria. 
🚺ولو كانت الأنوثة بالتعري لكانت القردة أكثر الكائنات أنوثة 
🚺 Sekiranya feminitas itu dilihat dari nuditinas (telanjang), niscaya kera adalah makhluk yang paling feminin 

👀 قبل ان رفع عينيك وتطلب من الله المفقود 
👀 Sebelum kedua matamu terbuka dan kau meminta kepada Allâh atas apa yang hilang darimu
👁 أنزل عينيك واشكره على الموجود 
Pejamkan kembali matamu dan bersyukurlah kepada Allâh atas apa yang ada saat ini 
🌻التواضع نصف الجمال 
Rendah hati itu adalah sebahagian kecantikan/keindahan 
🌷والنصف الآخر ابتسامة عفوية 
Dan sebagian lainnya lagi adalah senyuman yang spontan 

✏ @abinyasalma 
#⃣ Channel Ilmu dan Dakwah "al-Wasathiyah wal I'tidâl". 
ℹ Join : https://bit.ly/abusalma

Selasa, 22 Maret 2016

Diet

diet...diet....

Diet Rasulullah menyebabkan beliau Rasulullah SAW tak pernah sakit perut sepanjang hayatnya  karena pandai menjaga makanannya sehari-hari. Insya Allah kalau anda ikut diet Rasulullah ini, anda takkan menderita sakit perut ataupun keracunan makanan.
Yang mesti dihindari :

Jangan makan SUSU bersama DAGING

Jangan makan DAGING bersama IKAN

 Jangan makan IKAN bersama SUSU

Jangan makan AYAM bersama SUSU

Jangan makan IKAN bersama TELUR

Jangan makan IKAN bersama DAUN SALAD

Jangan makan SUSU bersama CUKA

Jangan makan BUAH bersama SUSU (Contoh: KOKTAIL)

Dalam kitab juga melarang kita makan makanan darat bercampur dengan makanan laut. Nabi pernah mencegah kita makan ikan bersama susu, karena akan cepat mendapat penyakit. Ini terbukti oleh ilmuwan yang menemukan bahwa dalam daging ayam mengandung ion (+) sedangkan dalam ikan mengandung ion ( – ), jika dalam makanan kita ayam bercampur dengan ikan maka akan terjadi reaksi biokimia yang akan dapat merusak usus kita.
Salah seorang pakar nutrisi bernama Abdullah Mahmud telah meneliti pola makan sehat ala Rasulullah. Penelitian dilakukan berawal dari rasa penasaran kenapa Rasulullah tak pernah sakit selama masa hidupnya. “Jadi jauh sebelum ilmu nutrisi modern muncul, Rasul sudah melakukannya lebih dulu,” kata dia.
Hasil penelitian Abdullah benar-benar mengagumkan. Bahwa, mengkonsumsi dua jenis makanan yang saling berlawanan membuat metabolisme tubuh melakukan proses negatif. Dampaknya terhadap kesehatan akan dirasakan setelah 10-15 tahun, seperti muncul penyakit jantung koroner. “Memilih jenis makanan yang baik bagi tubuh ini juga bisa disebut diet alaRasulullah,” katanya.

CARA MAKAN :

v  JANGAN MAKAN BUAH SETELAH MAKAN NASI, SEBALIKNYA MAKANLAH BUAH TERLEBIH DAHULU, BARU MAKAN NASI.
Dokter juga menganjurkan hal ini. Sebab bila buah dimakan setelah makan nasi, maka di dalam perut buah akan dibusukkan bersama nasi (padahal harusnya nutrisi buah bisa diserap langsung oleh tubuh) yang berakibat timbulnya gas dalam perut, dan menyebabkan kembung.

v  TIDUR 1 JAM SETELAH MAKAN TENGAH HARI
Tidur 1 jam setelah makan tengah hari. Ada 1 pengertian dalam hal ini. Pertama, apabila harus tidur setelah makan (siang atau malam), ahli kesehatan juga menganjurkan silahkan tidur setelah usai makan 1 jam lalu. Rasulullah menganjurkan setelah makan sebaiknya kita beraktifitas dahulu, supaya makanan mulai dikonsumsi oleh lambung. Dan aktivitas yang dianjurkan adalah sholat dan berdzikir. Kedua, apabila biasa tidur siang, maka tidurlah selama 1 jam – sampai tiba waktu Ashar. Jadi, tidur dimulai setelah makan siang, yang lalu diikuti dengan sholat Dzuhur atau sebaliknya, sholat Dzhuhur dahulu, lantas makan – kemudian diikuti dengan sholat sunnah dan dzikir, yang artinya mulai tidur siang itu sekitar pukul 14 dan nanti bangunnya sekitar pukul 15, menjelang waktu Ashar.

v  JANGAN SESEKALI TINGGAL UNTUK MAKAN MALAM. BARANG SIAPA YANG TINGGAL UNTUK MAKAN MALAM DIA AKAN DIMAKAN USIA DAN KOLESTEROL DALAM BADAN AKAN BERGANDA (maksudnya, jangan makan malam).
Barang siapa yang tinggal makan malam dia akan dimakan usia dan kolesterol dalam badan akan berganda. Ini harus dilihat kebiasaan Rasulullah dalam makan malam. Beliau membiasakan menu utama makan malamnya adalah sayur-sayuran. Itu kunci sehatnya.

v  MAKANLAH SEBELUM TERLALU LAPAR, DAN BERHENTILAH MAKAN SEBELUM KENYANG.
Makanlah sebelum terlalu lapar dan berhentilah makan sebelum kenyang. Rasulullah SAW biasanya hanya makan untuk beberapa suap saja. Namun beliau memang sering makan. Jadi tidak mengikuti pola makan pagi siang malam seperti yang banyak diikuti orang sekarang. Atau, kalau kita ingin mengikuti pola makan zaman sekarang, yang sarapan, makan siang dan makan malam itu, kita bisa menerapkan rumus “sepertiga sepertiga”, yaitu mengisi perut kita dalam komposisi sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga untuk napas. Jadi, jangan terlalu penuh. Sisakan untuk bernapas. Karena perut yang terlalu penuh akan menyulitkan kita dalam bernapas.

SUNNAH CARA MAKAN MENURUT NABI SAW :
1.     Makan garam secuil sebelum makan untuk menolak 70 macam penyakit, dan ambil lagi secuil dengan jari manis kanan setelah makan. Makanlah dengan tangan kanan tanpa sendok. Sebaiknya kita yang menunggu makan dan bukan makanan yang menunggu.
2.     Berdoa sebelum dan setelah makan. Cuci tangan, dan minum dengan memegang gelas dengan tangan kanan, meskipun tangan tersebut bekas kuah.
3.    Duduk dibawah, bukan di bangku dan dimulai dari pinggir dan terakhir ke tengah. Baik sekali makan berjamaah bersama keluarga, maupun teman. Seperti ketika haji atau buka puasa bersama di Masjid dalam satu nampan bisa untuk empat orang.
4.      Jangan sisakan sebutir nasipun, karena nasi ini berdzikir.

Al-Quran juga mengajarkan kita menjaga kesehatan seperti membuat amalan antara lain :
1.      Mandi pagi sebelum subuh, sekurang-kurangnya se jam sebelum matahari terbit. Air sejuk yang meresap kedalam badan dapat mengurangi penimbunan lemak. Kita boleh saksikan orang yang mandi pagi kebanyakan badan tak gemuk.
2.      Rasulullah mengamalkan minum segelas air sejuk (bukan air es) setiap pagi. Mujarabnya Insya Allah jauh dari penyakit (susah mendapat sakit). Makan dengan tangan dan menjilati jemari, bermanfaat buat pencernaan
3.   Waktu sholat Subuh disunnahkan bertafakur (yaitu sujud sekurang-kurangnya semenit setelah membaca doa). Kita akan terhindar dari sakit kepala atau migrain. Ini terbuksi oleh para ilmuwan yang membuat kajian kenapa dalam sehari perlu kita sujud. Ahli-ahli sains telah menemui beberapa milimeter ruang udara dalam saluran darah di kepala yang tidak dipenuhi darah. Dengan bersujud maka darah akan mengalir keruang tersebut.
4.      Nabi juga mengajarkan  makan dengan tangan dan bila habis hendaklah menjilat jari. Ahli saintis telah menemukan bahwa enzyme banyak terkandung di celah jari-jari, yaitu 10 kali ganda terdapat dalam air liur (enzyme sejenis alat pencerna makanan).

 Sabda Nabi, Ilmu itu milik Allah SWT “Barang siapa menyebarkan ilmu demi kebaikan, Insya Allah, Allah SWT akan menggandakan 10 kali lipat pahalanya”.

 Itulah Tips diet sehat ala Rasulullah, kalau kita bisa menerapkan dalam kehidupan sehari-hari Insya Allah badan minta sehat dan terhindar dari berbagai penyakit. Semoga tulisan ini bermanfaat.Amin.

Senin, 21 Maret 2016

Daftar Tausiyah Singkat

Bismillah.. 

SEKILAS INFO 

Play List (Daftar Putar) Tausiyah Singkat & Tanya Jawab para Ustadz/Da'i Ahlus Sunnah wal Jama'ah on YouTube :

1. Ust. Abdul Hakim bin Amir Abdat , https://www.youtube.com/playlist?list=PL9glyrVzhyxlJjX8Cn3OXWiPuUazOwHvy

2. Ust. Abdullah Taslim, Lc. M.A , https://www.youtube.com/playlist?list=PL9glyrVzhyxl63kWDtgLkRySz3e9Z6v2H

3. Ust. Abdullah Zaen, Lc. M.A , https://www.youtube.com/playlist?list=PL9glyrVzhyxmH64jthsTmp-KwdL5TzyuG

4. Ust. Abdurrahman Thayyib, Lc. , https://www.youtube.com/playlist?list=PL9glyrVzhyxmXUzaiFIcxQn8SBxxXxtRH

5. Ust. Abu Haidar As-Sundawiy , https://www.youtube.com/playlist?list=PL9glyrVzhyxlo3l0IQfjkAl4w85fUavX0

6. Ust. Abu Ihsan Al-Maidaniy, Lc. M.A , https://www.youtube.com/playlist?list=PL9glyrVzhyxlRqo1J71Sh3ovm0V3AAoML

7. Ust. Abu Qotadah , https://www.youtube.com/playlist?list=PL9glyrVzhyxmPlhFnJHqkaejxeA3xfEr0

8. Ust. Abu Sa'ad Muhammad Nur Huda, Lc. M.A , https://www.youtube.com/playlist?list=PL9glyrVzhyxn1kyLUI1grKDfOgW4ZfA_S

9. Ust. Abu Ubaidah Yusuf As-Sidawiy , https://www.youtube.com/playlist?list=PL9glyrVzhyxm28meGA8-yUBQcDGKwzB1F

10. Ust. Abu Usamah, Lc. , https://www.youtube.com/playlist?list=PL9glyrVzhyxn3PVy1qaLSycIVsvSE9aFQ

11. Ust. Abu Yahya Badru Salam, Lc. , https://www.youtube.com/playlist?list=PL9glyrVzhyxlWCw324RcfCRpLgaBBNztS

12. Ust. Abu Ya'la Kurnaedi, Lc. , https://www.youtube.com/playlist?list=PL9glyrVzhyxm0ZzSA_zeq7VdwaSKM7d5d

13. Ust. Abu Zubair Al-Hawariy, Lc. , https://www.youtube.com/playlist?list=PL9glyrVzhyxnd2VpdwMhbKzD8RC35u17U

14. Ust. Afifi Abdul Wadud, BA , https://www.youtube.com/playlist?list=PL9glyrVzhyxnb7ZsuEOKu717CVD15XPbS

15. Ust. Abu Fairuz Ahmad Ridwan, Lc. M.A , https://www.youtube.com/playlist?list=PL9glyrVzhyxkRfD0zhBnyzxmOeoepCMHZ

16. Ust. Ahmad Zainuddin, Lc. , https://www.youtube.com/playlist?list=PL9glyrVzhyxmUBXfTFnE8ic2jLnKm6-BB

17. Ust. Aris Munandar , https://www.youtube.com/playlist?list=PL9glyrVzhyxma1iWP_xyC2YNIf0KgzDFW

18. Ust. Askar Wardhana, Lc. , https://www.youtube.com/playlist?list=PL9glyrVzhyxnEaCMLoyKxxuS4QicZJ8Fs

19. Ust. Aunur Rofiq bin Ghufron, Lc. , https://www.youtube.com/playlist?list=PL9glyrVzhyxkgGwymYIRbcBycFVULqTzD

20. Ust. Dr. Ali Musri Semjan Putra, M.A , https://www.youtube.com/playlist?list=PL9glyrVzhyxk5_XbUD1QChFLX4NtV3Kqq

21. Ust. Dr. Anas Burhanuddin, M.A , https://www.youtube.com/playlist?list=PL9glyrVzhyxlc1XwMFRMq1mPFXUHefRZK

22. Ust. Dr. Erwandi Tarmizi, M.A , https://www.youtube.com/playlist?list=PL9glyrVzhyxnNRHfUhRqcHtpZkultVVY_

23. Ust. Dr. Khalid Basalamah, M.A , https://www.youtube.com/playlist?list=PL9glyrVzhyxniawRkaB3lcIuKFPH50E5I

24. Ust. Dr. Muhammad Arifin Badri, M.A , https://www.youtube.com/playlist?list=PL9glyrVzhyxmuUPi5mS9BGeQB0bFITqGm

25. Ust. Dr. Muhammad Nur Ihsan, M.A , https://www.youtube.com/playlist?list=PL9glyrVzhyxmcVWrnwlb1-OzWgO967sV7

26. Ust. Dr. Sufyan Fuad Basweidan, M.A , https://www.youtube.com/playlist?list=PL9glyrVzhyxmWKA3g6oCRga6KvKo_Nd_H

27. Ust. Dr. Syafiq Reza Basalamah, M.A , https://www.youtube.com/playlist?list=PL9glyrVzhyxk8y0Ts1hUVnoKoF5VTTRZh

28. Ust. Fachriy Permana , https://www.youtube.com/playlist?list=PL9glyrVzhyxn2efloMaAq2PNAqtHzkP8B

29. Ust. Fadlan Fahamsyah, Lc. M.H.I , https://www.youtube.com/playlist?list=PL9glyrVzhyxmFanFq5QLB9EabBXLrdH8A

30. Ust. Fariq Gasim Anuz , https://www.youtube.com/playlist?list=PL9glyrVzhyxmypghNcBVRgM0I-Zdw_M37

31. Ust. Firanda Andirja, Lc. M.A , https://www.youtube.com/playlist?list=PL9glyrVzhyxmEkqLV7TlOdFRrcOu2T82d

32. Ust. Fuad Hamzah Baraba', Lc. , https://www.youtube.com/playlist?list=PL9glyrVzhyxm9umzaCQ-GyaOZpvoEl0N9

33. Habib. Ust. Salim Muhdor, Lc. , https://www.youtube.com/playlist?list=PL9glyrVzhyxnLDyO05eI2UtbDEjxVbSqG

34. Ust. Khalid Syamhudi, Lc. , https://www.youtube.com/playlist?list=PL9glyrVzhyxnwvHk8n5_h237duduNr54S

35. Ust. Mahfuzh Umriy, Lc. , https://www.youtube.com/playlist?list=PL9glyrVzhyxmk31v141ice25D7eF1Si4r

36. Ust. Ma'ruf Nur Salam, Lc. , https://www.youtube.com/playlist?list=PL9glyrVzhyxniXwPnSHJjyhdlM9CUaVbn

37. Ust. Maududi Abdullah, Lc. , https://www.youtube.com/playlist?list=PL9glyrVzhyxmDS3K56iwZzYliAtJhkFuG

38. Ust. Mizan Qudsiyah, Lc. , https://www.youtube.com/playlist?list=PL9glyrVzhyxkUj3TrCOmTuPwwt6W_qeXP

39. Ust. Mubarak Bamu'alim, Lc. M.H.I , https://www.youtube.com/playlist?list=PL9glyrVzhyxksflzo8LbJhXrWoZ10VgOw

40. Ust. Muhammad Elvi Syam, Lc. M.A , https://www.youtube.com/playlist?list=PL9glyrVzhyxlkNw-sypbRXniFzSa8Rtv0

41. Ust. Muhammad Yassir, Lc. , https://www.youtube.com/playlist?list=PL9glyrVzhyxl6_IfUQ2qsQeSTyqCwTw-8

42. Ust. Muhtarom Abdul Aziz , https://www.youtube.com/playlist?list=PL9glyrVzhyxlXcV6hwhFbAi7fMJTRRgWX

43. Ust. Riyadh Bajrey, Lc. , https://www.youtube.com/playlist?list=PL9glyrVzhyxntFd52GxraPzu12BZQqwFY

44. Ust. Subhan Bawazier , https://www.youtube.com/playlist?list=PL9glyrVzhyxkNJaCWOdkjkF91mx4oD2wR

45. Ust. Sulam bin Mustareja , https://www.youtube.com/playlist?list=PL9glyrVzhyxns3lOVo4M0xdZrmfs-3BVZ

46. Ust. Yazid bin Abdul Qadir Jawas , https://www.youtube.com/playlist?list=PL9glyrVzhyxl-ppfmTdNkIakJyFXvVZhk

47. Ust. Zaenal Abidin bin Syamsuddin, Lc. , https://www.youtube.com/playlist?list=PL9glyrVzhyxmSzcIgqHckg34T_15DO9gX

48. Ust. Muflih Safitra , https://www.youtube.com/playlist?list=PL9glyrVzhyxl-0BqYcfwIcc8CC6GlmA-h

Sabtu, 19 Maret 2016

Waktu Muda Yang Sia-Sia

Waktu Muda yang Sia-Sia

Pikiran anak muda itu seperti ini …

1. Hidup tanpa tujuan dan cita-cita
2. Hidup hanya ingin bergaul
3. Hidup hanya ingin mencari pacar
4. Hidup hanya ingin memuaskan diri
5. Hidup hanya ingin memamerkan kekayaan
6. Dikira hidupnya masih panjang

 
Ingat, Waktu Mudamu Akan Ditanya

Dari Abu Barzah Al-Aslami, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لاَ تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمْرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَا فَعَلَ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَا أَنْفَقَهُ وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَا أَبْلاَهُ

“Kedua kaki seorang hamba tidaklah beranjak pada hari kiamat hingga ia ditanya mengenai: (1) umurnya di manakah ia habiskan, (2) ilmunya di manakah ia amalkan, (3) hartanya bagaimana ia peroleh dan (4) di mana ia infakkan dan (5) mengenai tubuhnya di manakah usangnya.” (HR. Tirmidzi no. 2417, dari Abi Barzah Al Aslami. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

 
Manfaatkanlah Waktu Mudamu untuk Kebaikan

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ ، وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ ، وَغِنَاءَكَ قَبْلَ فَقْرِكَ ، وَفِرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ ، وَحَيَاتِكَ قَبْلَ مَوْتِكَ

“Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara: waktu mudamu sebelum masa tuamu, waktu sehatmu sebelum waktu sakitmu, waktu kayamu sebelum waktu fakirmu, waktu luangmu sebelum waktu sibukmu, dan waktu hidupmu sebelum matimu.” (HR. Al-Hakim dalam Al-Mustadrok, 4: 341. Hadits ini shahih sesuai syarat Bukhari-Muslim)

Ghanim bin Qais berkata,

كُنَّا نَتَوَاعَظُ فِي أوَّلِ الإِسْلاَمِ : اِبْنَ آدَم ، اِعْمَل فِي فَرَاغِك قَبْلَ شُغْلِكَ ، وَفِي شَبَابِكَ لِكِبَرِكَ ، وَفِي صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ ، وَفِي دُنْيَاكَ لِآخِرَتِكَ . وَفِي حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ

“Di awal-awal Islam, kami juga saling menasehati: wahai manusia, beramallah di waktu senggangmu sebelum datang waktu sibukmu, beramallah di waktu mudamu untuk masa tuamu, beramallah di kala sehatmu sebelum datang sakitmu, beramallah di dunia untuk akhiratmu, dan beramallah ketika hidup sebelum datang matimu.” (Disebutkan dalam Hilyatul Auliya’. Dinukil dari Jami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 2: 387-388).

 
Tujuan Hidupmu untuk Ibadah

Allah Ta’ala berfirman,

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz- Dzariyat: 56)

Allah Ta’ala berfirman,

أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ

“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (QS. Al-Mu’minun: 115).

Ibnu Qayyim Al-Jauziyah mengatakan, “Apakah kalian diciptakan tanpa ada maksud dan hikmah, tidak untuk beribadah kepada Allah, dan juga tanpa ada balasan dari-Nya?” (Madaarijus Salikin, 1: 98). Jadi beribadah kepada Allah adalah tujuan diciptakannya jin, manusia dan seluruh makhluk. Makhluk tidak mungkin diciptakan begitu saja tanpa diperintah dan tanpa dilarang. Allah Ta’ala berfirman,

أَيَحْسَبُ الْإِنْسَانُ أَنْ يُتْرَكَ سُدًى

“Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban)?” (QS. Al Qiyamah: 36).

Imam Asy-Syafi’I rahimahullah mengatakan,

لاَ يُؤْمَرُ وَلاَ يُنْهَى

“(Apakah mereka diciptakan) tanpa diperintah dan dilarang?”

Ulama lainnya mengatakan,

لاَ يُثاَبُ وَلاَ يُعَاقَبُ

“(Apakah mereka diciptakan) tanpa ada balasan dan siksaan?” (Lihat Madaarijus Salikin, 1: 98)

 
Waktumu yang Sia-Sia Sungguh Derita

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,

مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيهِ

“Di antara kebaikan islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat” (HR. Tirmidzi no. 2317, Ibnu Majah no. 3976. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Ibnul Qayyim rahimahullah dalam Al-Fawaid berkata,

اِضَاعَةُ الوَقْتِ اَشَدُّ مِنَ الموْتِ لِاَنَّ اِضَاعَةَ الوَقْتِ تَقْطَعُكَ عَنِ اللهِ وَالدَّارِ الآخِرَةِ وَالموْتِ يَقْطَعُكَ عَنِ الدُّنْيَا وَاَهْلِهَا

“Menyia-nyiakan waktu itu lebih parah dari kematian. Karena menyia-nyiakan waktu memutuskanmu dari (mengingat) Allah dan negeri akhirat. Sedangkan kematian hanya memutuskanmu dari dunia dan penghuninya.”

 
Kurangi Maksiat Karena Usiamu Terbatas

Karena tak ada satu pun yang yakin, ia bisa hidup terus hingga waktu tua.

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah menasehati seorang sahabat yang tatkala itu berusia muda (berumur sekitar 12 tahun) yaitu Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma. (Syarh Al-Arba’in An-Nawawiyah Syaikh Shalih Alu Syaikh, hlm. 294). Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam memegang pundaknya lalu bersabda,

كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيْبٌ , أَوْ عَابِرُ سَبِيْلٍ

“Hiduplah engkau di dunia ini seakan-akan sebagai orang asing atau pengembara.” (HR. Bukhari no. 6416)

Apa maksud ibarat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas?

Ath Thibiy mengatakan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memisalkan orang yang hidup di dunia ini dengan orang asing (al-gharib) yang tidak memiliki tempat berbaring dan tempat tinggal. Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan lebih lagi yaitu memisalkan dengan pengembara. Orang asing dapat tinggal di negeri asing. Hal ini berbeda dengan seorang pengembara yang bermaksud menuju negeri yang jauh, di kanan kirinya terdapat lembah-lembah, akan ditemui tempat yang membinasakan, dia akan melewati padang pasir yang menyengsarakan dan juga terdapat perampok. Orang seperti ini tidaklah tinggal kecuali hanya sebentar sekali, sekejap mata.” (Dinukil dari Fath Al-Bari, 18: 224)

Ada juga ibarat lain dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

مَا لِى وَمَا لِلدُّنْيَا مَا أَنَا فِى الدُّنْيَا إِلاَّ كَرَاكِبٍ اسْتَظَلَّ تَحْتَ شَجَرَةٍ ثُمَّ رَاحَ وَتَرَكَهَا

“Apa peduliku dengan dunia?! Tidaklah aku tinggal di dunia melainkan seperti musafir yang berteduh di bawah pohon dan beristirahat, lalu musafir tersebut meninggalkannya.” (HR. Tirmidzi no. 2377 dan Ibnu Majah no. 4109, hadits dari ‘Alqamah, dari ‘Abdullah. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan)

 
Teman Dekatmu Akan Membuatmu Sengsara atau Selamat

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الْمَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ

“Seseorang akan mencocoki kebiasaan teman karibnya. Oleh karenanya, perhatikanlah siapa yang akan menjadi teman karib kalian”. (HR. Abu Daud no. 4833, Tirmidzi no. 2378, Ahmad 2: 344, dari Abu Hurairah. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan).

Imam Al-Ghazali rahimahullah berkata, “Bersahabat dan bergaul dengan orang-orang yang pelit, akan mengakibatkan kita tertular pelitnya. Sedangkan bersahabat dengan orang yang zuhud, membuat kita juga ikut zuhud dalam masalah dunia. Karena memang asalnya seseorang akan mencocoki teman dekatnya. Bahkan kecocokan dengan teman dekat bisa terjadi tanpa disadari.” (Tuhfah Al-Ahwadzi, 7: 94)

Semoga membuka kesadaran para pemuda lewat tulisan ini.

Nabi Syu’aib ‘alaihis salam pernah berkata,

إِنْ أُرِيدُ إِلَّا الْإِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُ

“Aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan selama aku masih berkesanggupan.” (QS. Hud: 88)
Selengkapnya di website kami Rumaysho.Com >> https://rumaysho.com/12200-waktu-muda-yang-sia-sia.html

Rabu, 09 Maret 2016

Salafi

💌 Salafi Bukanlah Sekte, Aliran, Partai atau Organisasi Massa

Sebagian orang mengira Salafi adalah sebuah sekte, aliran dll sebagaimana :

✏ Jama’ah Tabligh
✏ Ahmadiyah
✏ Naqsabandiyah
✏ LDII dll
atau sebuah organisasi massa sebagaimana

✏ NU
✏ Muhammadiyah
✏ PERSIS
✏ Ikhwanul Muslimin 
✏ Hizbut Tahrir dll

❗❗TANGGAPAN :

Ini adalah salah kaprah...

💺 Salafi bukanlah sekte, aliran, partai atau organisasi massa dll.
💺 Namun salafi adalah manhaj (metode beragama), yaitu berusaha mengikuti orang-orang terdahulu dalam cara beragama mereka yaitu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, para sahabat, tabi'in, tabi'ut tabi'in dst dari para ulama yang telah mengikuti mereka dengan baik.

💺 Salafi suka menjelaskan bahwa cara beragama harus berdasarkan dalil-dalil yang shohih, ada contohnya atau pernah diamalkan atau dipahami oleh Rasul dan para sahabatnya, para tabi'in dan ulama-ulama yang mengikuti jejak mereka, karena cara seperti itulah yang diinginkan Allah dan Rasul-Nya dalam beragama.

💺 Sedangkan firqah-firqah lain umumnya beragama berdasarkan tradisi, budaya, adat atau kebiasaan masyarakat setempat atau dengan perasaan, akal-akalan atau tergantung kepada kepentingan partainya atau organisasinya yang tidak ada dalilnya atau menyelisihi Al-Qur'an, al-Hadits dan apa yang diamalkan dan dipahami oleh para sahabat Rasulullah alaihi sholatu wa sallam dst.

💺 Salafi selalu menerangkan kepada ummat bahaya kesyirikan, macam-macamnya, menyeru untuk menjauhi syirik dan pelakunya, sehingga menjadi jelas dan terang antara syirik dan tauhid dan antara ahli syirik dan ahli tauhid.

💺 Salafi juga suka menerangkan kepada ummat bahaya-bahaya bid'ah, macam-macam bid'ah, siapa saja yang disebut ahli bid'ah. Menerangkan kepada umat pentingnya mempelajari dan mengamalkan sunnah sehingga menjadi jelas antara ahli bid'ah dan ahlussunnah.

💺 Sehingga semua orang di seluruh pelosok dunia dimanapun dan kapanpun adalah seorang salafi jika ia beragama Islam dengan mengikuti manhaj salaf tanpa dibatasi keanggotaan.

Sebagian orang juga mengira dakwah Salafiyyah adalah gerakan yang dicetuskan dan didirikan oleh Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahab.

❗Ini pun kesalahan besar❗

💺 Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah yang hidup pada 3 abad yang lalu berdakwah dengan mengajak umat Islam khususnya di jazirah arab untuk kembali kepada cara beragama yang benar dengan mengikuti manhaj salaf.

💺 Tetapi penjajah Inggris dan kaum muslimin pada waktu itu yang masih terus bergelimang dengan kesyirikan dan kebid'ahan tidak menyukai bahkan mereka menentangnya. Lalu mereka pun menamakan para pengikut Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dengan Wahabi.

💺 Ini kekeliruan besar. Karena al-Wahhab adalah salah satu dari asmaa-ul husna (nama-nama Allah yang baik). Dan Syaikh pun tidak pernah menamakan dirinya dan pengikutnya dengan Wahabi.

💺 Mereka sekedar mengajak ummat Islam kembali kepada kemurnian Islam. Dan sampai sekarang istilah Wahabi disandarkan kepada siapa saja yang mendakwahkan cara beragama yang benar atau sering disebut dengan istilah salafi.

Dijelaskan oleh Syaikh ‘Ubaid yang ringkasnya :

🍁 Dakwah salafiyyah tidak didirikan oleh seorang manusia pun.
🍁 Bukan oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab bersama saudaranya Imam Muhammad Bin Su’ud
🍁 Tidak juga oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dan murid-muridnya
🍁 Bukan pula oleh Imam Mazhab yang empat
🍁 Bukan pula oleh salah seorang tabi’in, bukan pula oleh sahabat, bukan pula oleh Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam
🍁 Dan bukan didirikan oleh seorang Nabi pun, melainkan dakwah Salafiyah ini didirikan oleh Allah Ta’ala

➡ Karena para Nabi dan orang sesudah mereka menyampaikan syariat yang berasal dari Allah Ta’ala
➡ Oleh karena itu, tidak ada yang dapat dijadikan rujukan melainkan nash dan ijma' (Ushul Wa Qowaid Fii Manhajis Salaf)

🌷 Oleh karena itu, dalam dakwah Salafiyyah tidak ada :

□ Ketua umum Salafi
□ Salafi Cabang Jogja ( ed : atau daerah lain nya )
□ Salafi Daerah
□ Tata tertib Salafi
□ AD ART Salafi
□ Alur Kaderisasi Salafi
□ Dan tidak ada muassis (tokoh pendiri) Salafi
□ Tidak ada pendiri Salafi melainkan Allah dan Rasul-Nya
□ Tidak ada AD-ART Salafi melainkan Qur’an dan Sunnah dengan pemahaman para Shahabat Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam

Wallahul Muwaffiq

📝 Oleh Ustadz Najmi Umar Bakkar حفظه الله تعالى

Berkeluh Kesah Dan Berdoa Kepada Alloh

# JANGAN BERHARAP & MENGELUH PADA MANUSIA #
✍ Abu Lailah

Segala puji hanyalah milik Alloh  ﷻ, shalawat dan salam untuk Rosululloh صلى الله عليه وسلم. 

Saudaraku seislam yang saya muliakan...

Jangan Mengeluh Kepada Manusia. Karena, jika kita mengeluh kepada TEMAN; kita akan membuatnya SEDIH.

Dan jika kita mengeluh kepada LAWAN; kita akan membuatnya SENANG. Padahal, seharusnya kita membuat senang teman, bukan lawan. Membuat sedih lawan, bukan teman.

Oleh karenanya, tampakkanlah keluh kesah HANYA KEPADA ALLOH ﷻ.

Semakin banyak kita mengeluh kepada Alloh ﷻ , kita akan semakin dekat kepadaNya dan semakin diperhatikan olehNya.

Semakin banyak kita berkeluh kesah kepada Alloh ﷻ otomatis kita semakin tidak perlu berkeluh kesah kepada manusia.

Karena "Hasbunallohu wa ni'mal wakil", Cukuplah Alloh ﷻ sebagai penolong kita dan Dialah sebaik-baik pelindung yg bisa dijadikan sandaran.

Selamat beristirahat...

Semoga bermanfaat ... Mari Belajar Islam: 📣 Telegram Channel : https://telegram.me/abulailah

Wa Shollallohu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.

___ 🍃🍀🍃 ___

Selasa, 08 Maret 2016

Apakah Allah Mencintaiku

💌   A  P  A  K  A  H
            A L L A H
      MENCINTAIKU?


✓Syeikh Ali Musthafa Thanthawi -rahimahullah- pernah berkata:

"Apakah Allah mencintaiku?"

Pertanyaan ini terus mengusikku! 

Aku teringat bahwa kecintaan Allah Ta'ala kepada hamba-hamba-Nya hadir karena beberapa sebab dan sifat yang disebutkan didalam al Quran al Karim..

Aku membalikkannya kedalam memoriku, untuk membandingkan apakah diriku sudah seperti yang disebutkan di dalam Al-Qur'an, agar aku dapat menemukan  jawaban atas pertanyaanku itu.

▶ Aku menemukan bahwa Allah mencintai "orang-orang yang bertakwa" dan aku tidak berani menganggap diriku bagian dari mereka (yang bertakwa)..!

▶ Aku menemukan bahwa Allah mencintai "orang-orang yang sabar" maka aku teringat betapa tipisnya kesabaranku...!

▶ Aku menemukan bahwa Allah mencintai "orang-orang yang berjihad" maka aku pun tersadar akan kemalasanku dan rendahnya perjuanganku...!

▶ Aku menemukan bahwa Allah mencintai "orang-orang yang berbuat baik".. betapa jauhnya diriku dari sifat ini.

Saat itulah aku berhenti meneruskan pencaharian dan pengamatanku... 

"Aku takut bila nanti aku tidak menemukan sesuatu pun didalam diriku yang dapat menyebabkan Allah mencintaiku!".

▶ Aku periksa semua amal-amalku....
Ternyata di dalamnya banyak yang bercampur dengan kemalasan/kelemahan, kotoran-kotoran dan dosa-dosa. seketika itu terbersitlah dalam ingatanku firman Allah Ta'ala:

( إنّ الله يحب التوابين )

"Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat".

Seakan-akan aku menjadi faham bahwa ayat itu adalah untuk diriku dan orang-orang yang sepertiku, seketika mulutkupun mulai komat-kamit membaca:

أستغفر الله وأتوب إليه 
أستغفر الله وأتوب إليه 
أستغفر الله وأتوب إليه

"Astaghfirullah wa Atuubu ilaihi"

"Aku memohon ampunan Allah dan aku bertaubat kepadaNya".


?
📚 Sumber: 
     www.mktaba.org
📝 Diterjemahkan oleh:
      ACT El-Gharantaly
                   حفظه الله تعالى

🔊 [ 📖 ] BBG Al-Ilmu

 🌴🌸🌾🍃🍒🌻🍒🍃🌾🌸🌴

Hukum Asal Ibadah , Haram Sampai Ada Dalil

⛔ Hukum Asal Ibadah, Haram Sampai Ada Dalil ✅


✒ Ust. Muhammad Abduh Tuasikal, MSc


👥 Sebagian kalangan mengemukakan alasan ketika suatu ibadah yang tidak ada dalilnya disanggah dengan celotehan, “Kan asalnya boleh kita beribadah, kenapa dilarang?” Sebenarnya orang yang mengemukakan semacam ini tidak paham akan kaedah yang digariskan oleh para ulama bahwa :
▶ "Hukum asal suatu amalan ibadah adalah haram sampai adanya dalil".
▶ "Berbeda dengan perkara duniawi (seperti HP, FB, internet), maka hukum asalnya itu boleh sampai ada dalil yang mengharamkan.

⏩ Jadi, kedua kaedah ini tidak boleh dicampuradukkan. Sehingga bagi yang membuat suatu amalan tanpa tuntunan, bisa kita. tanyakan, “Mana dalil yang memerintahkan?”

✅ Ada kaedah fikih yang cukup ma’ruf di kalangan para ulama,

الأصل في العبادات التحريم

“Hukum asal ibadah adalah haram (sampai adanya dalil).”

👤 Guru kami, Syaikh Sa’ad bin Nashir Asy Syatsri –semoga Allah menjaga dan memberkahi umur beliau- berkata :
● “(Dengan kaedah di atas) tidak boleh seseorang beribadah kepada Allah dengan suatu ibadah kecuali jika ada dalil dari syari’at yang menunjukkan ibadah tersebut diperintahkan.
● Sehingga tidak boleh bagi kita membuat-buat suatu ibadah baru dengan maksud beribadah pada Allah dengannya.
● Bisa jadi ibadah yang direka-reka itu murni baru atau sudah ada tetapi dibuatlah tata cara yang baru yang tidak dituntunkan dalam Islam, atau bisa jadi ibadah tersebut dikhususkan pada waktu dan tempat tertentu. Ini semua tidak dituntunkan dan diharamkan.”
📖 (Syarh Al Manzhumah As Sa’diyah fil Qowa’idil Fiqhiyyah, hal. 90).
 

🔰Dalil Kaedah

Dalil yang menerangkan kaedah di atas adalah dalil-dalil yang menerangkan tercelanya perbuatan bid’ah. Bid’ah adalah amalan yang tidak dituntunkan dalam Islam, yang tidak ada pendukung dalil. Dan bid’ah yang tercela adalah dalam perkara agama, bukan dalam urusan dunia.

↘ Di antara dalil kaedah adalah firman Allah Ta’ala :

أَمْ لَهُمْ شُرَكَاءُ شَرَعُوا لَهُمْ مِنَ الدِّينِ مَا لَمْ يَأْذَنْ بِهِ اللَّهُ

“Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah?”
📘(QS. Asy-Syuraa : 21).

🔹Juga didukung dengan hadits ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

مَنْ أَحْدَثَ فِى أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ

“Barangsiapa membuat suatu perkara baru dalam agama kami ini yang tidak ada asalnya, maka perkara tersebut tertolak.”
📖 (HR. Bukhari no. 20 dan Muslim no. 1718).

🔹 Dalam riwayat lain disebutkan :

مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ

“Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan ajaran kami, maka amalan tersebut tertolak.”
📖 (HR. Muslim no. 1718).

🔹Begitu pula dalam hadits Al ‘Irbadh bin Sariyah disebutkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الأُمُورِ فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ

“Hati-hatilah dengan perkara baru dalam agama. Karena setiap perkara baru (dalam agama) adalah bid’ah dan setiap bid’ah adalah sesat.”
📖 (HR. Abu Daud no. 4607, Tirmidzi no. 2676, An Nasa-i no. 46. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

▶ Hadits-hadits di atas menunjukkan bahwa kita baru bisa melaksanakan suatu ibadah jika ada dalilnya, serta tidak boleh kita merekayasa suatu ibadah tanpa ada perintah dari Allah dan Rasul-Nya.
 
🔰Perkataan Ulama

🔹Ulama Syafi’i berkata mengenai kaedah yang kita kaji saat ini :

اَلْأَصْلَ فِي اَلْعِبَادَةِ اَلتَّوَقُّف

“Hukum asal ibadah adalah tawaqquf (diam sampai datang dalil).”
📖 Perkataan di atas disebutkan oleh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari (5: 43).

🔹 Ibnu Hajar adalah di antara ulama besar Syafi’i yang jadi rujukan. Perkataan Ibnu Hajar tersebut menunjukkan bahwa jika tidak ada dalil, maka suatu amalan tidak boleh dilakukan. Itu artinya asal ibadah adalah haram sampai ada dalil yang memerintahkan.

👉 Di tempat lain, Ibnu Hajar rahimahullah juga berkata :

أَنَّ التَّقْرِير فِي الْعِبَادَة إِنَّمَا يُؤْخَذ عَنْ تَوْقِيف

“Penetapan ibadah diambil dari tawqif (adanya dalil)”
📖 (Fathul Bari, 2: 80).

🔹Ibnu Daqiq Al ‘Ied, salah seorang ulama besar Syafi’i juga berkata :

لِأَنَّ الْغَالِبَ عَلَى الْعِبَادَاتِ التَّعَبُّدُ ، وَمَأْخَذُهَا التَّوْقِيفُ

“Umumnya ibadah adalah ta’abbud (beribadah pada Allah). Dan patokannya adalah dengan melihat dalil”.
📖 Kaedah ini disebutkan oleh beliau dalam kitab Ihkamul Ahkam Syarh ‘Umdatil Ahkam.

📚 Dalam buku ulama Syafi’iyah lainnya, yaitu kitab Ghoyatul Bayan Syarh Zubd Ibnu Ruslan disebutkan :

الأصل في العبادات التوقيف

“Hukum asal ibadah adalah tawqif (menunggu sampai adanya dalil).”

🔹Ibnu Muflih berkata dalam Al Adabu Asy Syar’iyah :

أَنَّ الْأَعْمَالَ الدِّينِيَّةَ لَا يَجُوزُ أَنْ يُتَّخَذَ شَيْءٌ سَبَبًا إلَّا أَنْ تَكُونَ مَشْرُوعَةً فَإِنَّ الْعِبَادَاتِ مَبْنَاهَا عَلَى التَّوْقِيفِ

“Sesungguhnya amal diniyah (amal ibadah) tidak boleh dijadikan sebagai sebab kecuali jika telah disyari’atkan karena standar ibadah boleh dilakukan sampai ada dalil.”

🔹Imam Ahmad dan para fuqoha ahli hadits -Imam Syafi’i termasuk di dalamnya- berkata :

إنَّ الْأَصْلَ فِي الْعِبَادَاتِ التَّوْقِيفُ

“Hukum asal ibadah adalah tauqif (menunggu sampai adanya dalil)”
📖 (Dinukil dari Majmu’ Al Fatawa karya Ibnu Taimiyah, 29: 17)

🔹Ibnu Taimiyah lebih memperjelas kaedah untuk membedakan ibadah dan non-ibadah. Beliau rahimahullah berkata :

إنَّ الْأَصْلَ فِي الْعِبَادَاتِ التَّوْقِيفُ فَلَا يُشْرَعُ مِنْهَا إلَّا مَا شَرَعَهُ اللَّهُ تَعَالَى . وَإِلَّا دَخَلْنَا فِي مَعْنَى قَوْلِهِ : { أَمْ لَهُمْ شُرَكَاءُ شَرَعُوا لَهُمْ مِنَ الدِّينِ مَا لَمْ يَأْذَنْ بِهِ اللَّهُ } . وَالْعَادَاتُ الْأَصْلُ فِيهَا الْعَفْوُ فَلَا يَحْظُرُ مِنْهَا إلَّا مَا حَرَّمَهُ وَإِلَّا دَخَلْنَا فِي مَعْنَى قَوْلِهِ : { قُلْ أَرَأَيْتُمْ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ لَكُمْ مِنْ رِزْقٍ فَجَعَلْتُمْ مِنْهُ حَرَامًا وَحَلَالًا } وَلِهَذَا ذَمَّ اللَّهُ الْمُشْرِكِينَ الَّذِينَ شَرَعُوا مِنْ الدِّينِ مَا لَمْ يَأْذَنْ بِهِ اللَّهُ وَحَرَّمُوا مَا لَمْ يُحَرِّمْهُ

“Hukum asal ibadah adalah tawqifiyah (dilaksanakan jika ada dalil). Ibadah tidaklah diperintahkan sampai ada perintah dari Allah. Jika tidak, maka termasuk dalam firman Allah (yang artinya), “Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah?”
📖 (QS. Asy Syura: 21).
👉 Sedangkan perkara adat (non-ibadah), hukum asalnya adalah dimaafkan, maka tidaklah ada larangan untuk dilakukan sampai datang dalil larangan.
👉 Jika tidak, maka termasuk dalam firman Allah (yang artinya), “Katakanlah :
“Terangkanlah kepadaku tentang rezki yang diturunkan Allah kepadamu, lalu kamu jadikan sebagiannya haram dan (sebagiannya) halal”
📖 (QS. Yunus: 59).
👉 Oleh karena itu, Allah mencela orang-orang musyrik yang membuat syari’at yang tidak diizinkan oleh Allah dan mengharamkan yang tidak diharamkan.
📖 (Majmu’ Al Fatawa, 29: 17).
 

🔰 Contoh Penerapan Kaedah

➖Beribadah dengan tepuk tangan dan musik dalam rangka taqorrub pada Allah seperti yang dilakukan kalangan sufi.

➖Perayaan tahun baru Islam dan Maulid Nabi.

➖Shalat tasbih karena didukung oleh hadits dho’if[1].

▶ Demikian contoh-contoh yang disampaikan oleh guru kami, Syaikh Sa’ad bin Nashir Asy Syatsri hafizhohullah dalam Syarh Al Manzhumah As Sa’diyah, hal. 91.
 

🔰 Tambahan Bid’ah dalam Ibadah

Kadang amalan tanpa tuntunan (alias : bid’ah) adalah hanya sekedar tambahan dari ibadah yang asli. Apakah tambahan ini membatalkan amalan yang asli?

Di sini ada dua rincian :

1⃣ Jika tambahan tersebut bersambung (muttashilah) dengan ibadah yang asli, ketika ini, ibadah asli ikut rusak.
➡ Contoh : Jika seseorang melakukan shalat Zhuhur lima raka’at (dengan sengaja), maka keseluruhan shalatnya batal. Dalam kondisi ini, tambahan raka’at tadi bersambung dengan raka’at yang asli (yaitu empat raka’at).

2⃣ Jika tambahan tersembut terpisah (munfashilah). Maka ketika itu, ibadah asli tidak rusak (batal).
➡ Contoh : Jika seseorang berwudhu’ dan mengusap anggota wudhunya (dengan sengaja) sebanyak empat kali-empat kali. Kali keempat di situ dihukumi bid’ah namun tidak merusak usapan tiga kali sebelumnya. Alasannya, karena usapan pertama sampai ketiga dituntunkan sedangkan keempat itu tambahan (tidak ada asalnya), sehingga dianggap terpisah.
📖 Lihat keterangan akan hal ini dalam Syarh Al Manzhumah As Sa’diyah fil Qowa’idil Fiqhiyyah, hal. 92 oleh guru kami, Syaikh Sa’ad bin Nashir Asy Syatsri hafizhohullah.

 
🔰 Tidak Tepat!

Tidak tepat dan terasa aneh jika dalam masalah ibadah, ada yang berujar, “Kan tidak ada dalil yang melarang? Gitu saja kok repot …”. Maka cukup kami sanggah bahwa hadits ‘Aisyah sudah sebagai dalil yang melarang untuk membuat ibadah tanpa tuntunan:

مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ

“Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan ajaran kami, maka amalan tersebut tertolak.”
📖 (HR. Muslim no. 1718).
👆

Minggu, 06 Maret 2016

Larangan Meminta Ruqyah

⚠ LARANGAN MEMINTA DIRUQYAH

❓PERTANYAAN :
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.. Ustadz, kita kan tidak boleh minta diruqyah.. ada ancamannya di akhirat (haditsnya tdk hapal).. akan tetapi bila minta tolong seseorang untuk meruqyah orang lain, apakah boleh? jazaakallahu khairan

✅ JAWABAN :
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته 

1⃣ Tidak benar bahwa kita tidak boleh minta diruqyah, atau dalam bahasa Arab disebut dengan istirqâ' atau tholabur ruqyah. Hukumnya boleh dan tidak mengapa meminta ruqyah apabila memang ada hajatnya. 

2⃣ Adapun jika yang dimaksud adalah hadits ini :
يدخل من أمتي الجنة سبعون ألفاً بغير حساب، قيل: يا رسول الله من هم؟ قال: الذين لا يرقون، ولا يسترقون، ولا يتطيرون وعلى ربهم يتوكلون. رواه البخاري ومسلم.
"Ada dari umatku 70.000 orang yang masuk surga tanpa dihisab. 
Sahabat bertanya : siapakah mereka wahai Rasulullah? 
Rasulullah menjawab : yaitu mereka yang tidak meruqyah (jampi²),tidak minta diruqyah dan tidak melakukan tathayyur (mengundi nasib dengan perilaku burung) serta mereka bertawakal thd Rabb mereka. (HR Bukhari dan Muslim) 

Maka, perhatikan penjelasan Imam an-Nawawi di bawah ini :
 المدح في ترك الرقى المراد بها الرقى التي هي من كلام الكفار، والرقى المجهولة، والتي بغير العربية، وما لا يعرف معناها، فهذه مذمومة لاحتمال أن معناها كفر، أو قريب منه، أو مكروه وأما الرقى بآيات القرآن وبالأذكار المعروفة فلا نهي فيه، بل هو سنة.
"Pujian dalam meninggalkan ruqyah maksudnya adalah ruqyah yang berasal dari perkataan orang-orang kafir dan ruqyah (jampi²) yang tidak dikenal (majhul) yang tdk berbahasa Arab serta tidak diketahui maknanya. Ruqyah seperti ini adalah tercela, karena mengandung kemungkinan memiliki arti yang kafir atau dekat dg kekafiran. Setidak²nya makruh. 
Adapun ruqyah dg ayat² al-Qur'an atau dzikir ² yang dikenal, maka tidak terlarang, bahkan sunnah. 
(selesai) 

Atau juga menurut Imam an-Nawawi bisa bermaksud utk menunjukkan keutamaan (AFDHALIYAH) saja, beliau berkata :
إن المدح في ترك الرقى للأفضلية، وبيان التوكل والذي فعل الرقى، وأذن فيها لبيان الجواز مع أن تركها أفضل، وبهذا قال ابن عبد البر
"Sesungguhnya pujian utk meninggalkan ruqyah adalah utk afdhaliyah semata, dan menerangkan rasa tawakal (yang kurang) bagi orang yang melakukan ruqyah. Dizinkan utk melakukannya sebagai keterangan akan bolehnya hal ini walaupun meninggalkannya adalah lebih afdhal. Demikian ini pendapat Ibnu Abdil Barr. 
(selesai). 

Setelah itu Imam Nawawi mengatakan :
والمختار الأول وقد نقلوا الإجماع على جواز الرقى بالآيات، وأذكار الله تعالى قال المازري: جميع الرقى جائزة إذا كانت بكتاب الله أو بذكره، ومنهي عنها إذا كانت باللغة العجمية، أو بما لا يدرى معناه، لجواز أن يكون فيه كفر...
"Pendapat yang terpilih adalah yang pertama. Para ulama bahkan ada yang menukilan adanya ijma (konsensus) atas bolehnya ruqyah dengan ayat² al-Qur'an dan dzikir² kepada Allah Ta'âlâ. 
Al-Mâzirî berkata : seluruh ruqyah diperbolehkan apabila menggunakan kitabullah atau dzikir.  Dan ruqyah akan terlarang apabila menggunakan bahasa selain Arab atau yg tdk dipahami maknanya, karena adanya kemungkinan terkandung kekufuran di dalamnya. (selesai)

➖➖➖
PERTANYAAN 2 :
na'am ustadz.. artinya, minta diruqyah boleh, tapi tidak punya kesempatan masuk surga tanpa hisab..?

JAWABAN : 
Itu pendapat sebagian ulama yang menganggap bahwa meminta diruqyah adalah bentuk kurangnya tawakal.
Tapi menurut Imam an-Nawawi, bahwa yang dimaksud meminta ruqyah dalam hadits tsb, adalah apabila ruqyahnya tidak syar'i.
Yang lebih utama adalah meruqyah diri sendiri. 
Namun jika dalam suatu kondisi yang mendesak, maka tdk mengapa meminta diruqyah. Wallahu a'lam.

(bersambung) 

✏ @abinyasalma 
#⃣ Channel al-Wasathiyah wal I'tidâl (https://bit.ly/abusalma)

⚠️ LARANGAN MEMINTA DIRUQYAH (2)

❓PERTANYAAN 3 :
kalau boleh ditegaskan lagi, bahwa yg tdk ada kesempatan masuk surga tanpa hisab itu, adalah yg minta ruqyah yg tidak syar'i, (dg jampi2) yg bukan dari ayat2 al-qur'an..

❗️JAWABAN :
Itu ada riwayat yang memang melarang, sebagaimana dijelaskan Imam Nawawi di dalam Syarahnya... 
 وأما قوله في الرواية الأخرى: يا رسول الله إنك نهيت عن الرقى، فأجاب العلماء عنه بأجوبة: أحدها: كان نهى أولاً، ثم نسخ ذلك، وأذن فيها وفعلها، واستقر الشرع على الإذن
Adapun sabda beliau di dalam  riwayat lain, (sahabat berkata), wahai Rasulullah, sesungguhnya anda telah melarang ruqyah. 
Para ulama menjawab dg bbrp jawaban, diantaranya : bahwa memang awalnya ruqyah awalnya dilarang, lalu dinasakh (dihapus hukum larangannya, dan diperbolehkan ruqyah dan mempraktekannya, kemudian syariat menetapkan kebolehannya. 
(selesai)

Selain itu memang ada sejumlah ulama yang berpandangan meminta diruqyah itu MAKRUH, seperti pendapat Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dan mayoritas ulama Nejd, seperti Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhâb dan murid² beliau, termasuk Syaikh Abdurrahman Nashir al-Barrak, yang memakruhkan istirqâ' (meminta diruqyah).
Syaikh al-Barrak berkata : 
الاسترقاء هو طلب الرقية من الغير، وسؤال الغير فيه ميل إلى المخلوق واحتياج إليه وقد دلت النصوص على أن من كمال التوحيد عدم سؤال الناس، وقد بايع النبي صلى الله عليه وسلم جماعة من أصحابه رضوان الله عليهم على أمور منها: ألا يسألوا الناس شيئاً... كما جاء في صحيح مسلم (1043)، وفي ذلك تحقيق استغناء العبد عن المخلوقين، فالاسترقاء تركه أولى...
Istirqâ adalah meminta orang lain utk meruqyahnya. Sedangkan meminta orang lain, di dalamnya terkandung penyandaran kpd makhluk dan butuh thd mereka. Sedangkan banyak Nash dalil yang menunjukkan bahwa termasuk kesempurnaan tauhid adalah tidak meminta kepada manusia. 
Nabi pernah melakukan baiat dg sahabat beliau atas bbrp perkara diantaranya adalah tidak meminta kepada seorangpun sebagaimana terdapat dalam hadits Muslim no 1043.
Di dalam hal ini, terdapat realisasi bentuk tidak butuhnya seorang hamba kepada makhluk. Karena itu meninggalkan istirqâ adalah lbh utama...
Dan larangan di situ yg dijelaskan Ibnu Taimiyah adalah larangan lil karõhah (makrûh), bukan larangan lit tahrîm (mengharamkan).
Wallahu a'lam

✏ @abinyasalma 
#⃣ Channel al-Wasathiyah wal I'tidâl (https://bit.ly/abusalma)

Faedah Kisah Al Kahfi

🍃Beberapa Faedah Dari Kisah Ashabul Kahfi  ayat 1-30 - Kajian Ust Abu Ihsan hari sabtu ini🍃

1. Pentingnya tauhid. Pemuda Ashabul kahfi melarikan diri, rela meninggalkan harta, orangtua dan teman2nya di zaman penuh fitnah  demi mempertahankan agama krn khawatir berbuat syirik dan kufur.
2. Melakukan uzlah/hijrah  (di zaman fitnah) demi untuk menyelamatkan agama adalah lebih utama. Kalau keadaannya tidak membahayakan, maka bergaul dgn masyarakat adalah lebih utama.
3. Iman dapat bertambah dan berkurang. Berkumpul dgn ashabul haq/ ahli ilmu (mencari komunitas) dan menjaga persatuan sangat penting dalam menguatkan/ mengokohkan keimanan.
4. Orang yg bergaul dengan orang orang2 sholeh akan mendapatkan manfaat .
Anjing yang bersama ashabul kahfi saja mendapatkan manfaat dan pertolongan disebabkan bersama pemuda Ashabul kahfi yang soleh. Termasuk menghadiri majelis ilmu akan mendapatkan  manfaat dan keberkahan dari para ahli ilmu
5. Agar menghindari perdebatan yang tidak perlu/ memperdebatkan hal2 yang tidak penting; mencari persamaan/titik temu adalah lebih baik.
6. Agar lemah lembut dalam berdakwah.
7. Pentingnya mengucapkan insya Allah, dan saling mengingatkan bila lupa.
8. Menetapkan kenabian Nabi Muhammad (yang menyebutkan kisah ashabul kahfi).
9. Jangan bertanya kepada orang yang tidak mengetahui.
10. Intisari dari kisah ashabul kahfi adalah penekanan akan kebenaran hari berbangkit. Dan ini adalah salah satu rukun iman yang teramat penting.

Aku Harus Berubah

🍃🌹  Aku Harus Berubah ...

Jika orang ingin berubah menjadi lebih baik, yang perlu dimiliki dan dipersiapkan adalah : 

👉1. Ilmu,
Orang yang mau berubah harus memiliki ilmu, orang bisa berubah karena semakin berilmu dan memiliki ilmu.
Dulu tidak tahu setelah tahu maka berubah. Dulu bodoh setelah pintar dan berilmu akan berubah lebih baik.

👉2. Niat dan Tekad (Azimah),
Ketika kita ingin berubah maka butuh niat, tekad, butuh keinginan kuat untuk berubah, bukan sekadar angan-angan kosong yang tidak diperjuangkan.

👉3. Berteman dengan orang-orang yang shalih,
Orang yang ingin berhenti mabuk tapi masih berteman terus dengan pemabuk, tentu dia akan susah berubah dari pemabuk menjadi orang yang tidak suka mabuk. Karena itu tinggalkan teman-teman burukmu dan carilah teman-teman yang shalih dan shalihah maka anda akan bisa berubah.

👉4. Belajar dari pengalaman,
Orang-orang yang berubah lebih baik, membaca biografinya, bagaimana perjalanan hidupnya, bagaimana dia bisa berubah, bagaimana akhir kehidupannya.

👉5. Doa,
Orang kalau ingin berubah harus berani berdoa utk berubah. Para perokok hanya ngomong ingin berubah tapi tidak pernah berdoa kepada Allah agar bisa untuk berubah. Begitu juga seorang yang memiliki keinginan untuk berubah harus berani berdoa untuk bisa berubah.

👉6. Harus sering-sering mengisi iman (hadir di majlis ilmu),
Ketika iman sudah mulai lemah/sudah malas beribadah, malas untuk menjalankan ketaatan maka sering-seringlah hadir di majlis ilmu. Lebih baik lagi merutinkan diri hadir di majlis ilmu.

📝Ust. Syafiq Basalamah -hafizhahullah-
#Mari..kita kejar Hidayah Allah

Nasihat Ulama Untuk Pelaku Bid'ah Hasanah



#Petuah_Ulama (119) 

⛔ Nasihat Ulama untuk Pelaku Bid'ah 'Hasanah' 💔

➡ Sahabat yang Mulia Abdullah bin Umar radhiyallahu'anhuma berkata,

كل بدعة ضلالة وإن رآها الناس حسنة

🚧 "Setiap bid'ah itu sesat walau manusia menganggapnya baik (hasanah)." [I'tiqod Ahlis Sunnah lil Laalikaai, 1/92 no. 126]


══════ ❁✿❁ ══════

➡ Bergabunglah dan Sebarkan Dakwah Sunnah Bersama⤵

📡Markaz Ta’awun Dakwah dan Bimbingan Islam:
📮Join Channel Telegram: http://goo.gl/6bYB1k
📲Gabung Group WA: 08111377787
🌍www.facebook.com/taawundakwah
🌐www.taawundakwah.com
📱PIN BB: 5D4F8547

Permasalahan Riba


📝 Cara Mudah Memahami Permasalahan Riba:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

🍂 Riba menurut bahasa adalah tambahan. Adapun menurut syari’at maka tidak semua tambahan dalam jual beli atau transaksi dapat dihukumi riba. Makna riba menurut syari’at tergantung bentuk ribanya. Berikut ini adalah penjelasan ringkas tiga jenis riba:

🚧 Pertama: Riba Fadhl, yaitu tambahan dalam jual beli/pertukaran barang dengan barang yang semisal, yang termasuk dalam kategori barang-barang ribawi.

🚧 Kedua: Riba Nasiah, yaitu penundaan salah satu barang dalam serah terima pertukaran/jual beli, padahal barang tersebut termasuk kategori barang-barang ribawi.

🍂 Adapun yang dimaksud dengan barang-barang ribawi adalah yang disebutkan dalam sabda Nabi shallallahu’alaihi wa sallam,

الذَّهَبُ بِالذَّهَب وَالْفِضَّةُ بِالْفِضَّةِ وَالْبُرُّ بِالْبُرِّ وَالشَّعِيرُ بِالشَّعِيرِ وَالتَّمْرُ بِالتَّمْرِ وَالْمِلْحُ بِالْمِلْحِ مِثْلاً بِمِثْلٍ سَوَاءً بِسَوَاءٍ يَدًا بِيَدٍ فَإِذَا اخْتَلَفَتْ هَذِهِ الأَصْنَافُ فَبِيعُوا كَيْفَ شِئْتُمْ إِذَا كَانَ يَدًا بِيَدٍ

🌴 “Emas dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, sya’ir (gandum yang lebih rendah kualitasnya) dengan sya’ir, kurma dengan kurma, garam dengan garam, pertukarannya harus semisal dan semisal, sama dan sama, tangan dan tangan. Maka jika terjadi perbedaan pada barang-barang ini lakukanlah jual beli semau kalian selama dilakukan antara tangan dan tangan.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Ubadah bin Shamit radhiyallahu’anhu, dan lafaz ini milik Muslim]

📚 Penjelasan Hadits:

✅ Penjelasan Pertama: Barang-barang ribawi dalam hadits di atas ada enam jenis, akan tetapi Jumhur ulama berpendapat bahwa semua barang yang memiliki ‘illah (sebab) yang sama dengan keenam jenis barang di atas maka ia termasuk ke dalam barang-barang ribawi, dan ini adalah pendapat yang kuat sebab hukum selalu beredar bersama sebabnya.

➡ Adapun ‘illah pada emas dan perak adalah: Tsamaniyah (barang berharga yang digunakan untuk tukar menukar), maka mata uang di masa ini termasuk barang ribawi karena ia adalah barang yang memiliki sifat tsamaniyyah.

➡ Sedangkan gandum, sya’ir, kurma dan garam ‘illah-nya adalah: Makanan yang ditakar dan ditimbang, maka semua makanan yang dapat ditakar dan ditimbang termasuk dalam kategori barang ribawi, seperti beras, jagung, dan lain-lain.

✅ Penjelasan Kedua: Barang ribawi terbagi menjadi dua kelompok, tsamaniyyah dan makanan (yang bisa ditakar dan ditimbang). Pertukaran masing-masing barang memiliki rincian hukum sebagai berikut:

1) Jika terjadi pertukaran antara barang sejenis dalam kelompok yang sama maka dipersyaratkan dua syarat: Jumlah barang harus sama dan dilakukan dalam satu mejelis, tidak boleh berpisah sebelum transaksinya selesai.

➡ Contohnya: Jika terjadi pertukaran antara emas batangan dengan emas perhiasan, maka jika emas batangan 20 gram, emas perhiasan juga harus 20 gram, dan harus diserahterimakan pada saat itu juga, tidak boleh dikredit atau tertunda penyerahan salah satu barangnya.

✅ Jika misalkan emas batangan lebih banyak dari emas perhiasan maka itulah riba fadhl.

✅ Dan jika penyerahan salah satu barang tertunda maka itulah riba nasiah.

2) Jika terjadi pertukaran antara barang yang berbeda jenis namun masih dalam kelompok yang sama maka hilang satu syarat dan tersisa satu syarat: Hilang syarat jumlah harus sama, namun masih tersisa syarat wajib dilakukan serah terima barang pada saat itu juga, tidak boleh ada yang tertunda.

➡ Contohnya: Jika terjadi pertukaran antara emas dan perak, maka boleh jumlah perak lebih banyak dari emas, namun tetap harus diserahterimakan pada saat itu juga, jika salah satu barang tertunda penyerahannya maka itulah riba nasiah.

3) Jika terjadi pertukaran barang antara kelompok tsamaniyah dan makanan maka hilang dua syarat di atas, sehingga tidak lagi masuk dalam riba fadhl maupun nasiah, maka tidak ada masalah walaupun salah satu barang lebih dari yang lain dan tidak diserahterimakan secara langsung.

➡ Contohnya: Jika seseorang membeli kurma dengan emas, maka tidak masalah walaupun kurmanya lebih banyak dari emasnya, dan juga tidak masalah jika pembayaran dengan emasnya tertunda.

4) Jika terjadi pertukaran barang antara barang ribawi dengan selain barang ribawi maka tidak masalah jika terjadi perbedaan jumlah dan penundaan dalam pembayaran.

➡ Contohnya: Menukar emas dengan mobil. Boleh emas lebih banyak jumlahnya dan boleh dibayar secara bertahap atau tertunda (kredit).

5) Jika terjadi pertukaran antara selain barang-barang ribawi maka tidak ada lagi ketentuan harus sama jumlahnya dan harus diserahterimakan pada saat itu juga .

➡ Contohnya: Menukar mobil dengan mobil, boleh berbeda kondisi mobilnya dan boleh tidak diserahterimakan pada saat itu juga.

🚧 Ketiga: Riba qordh, yaitu mengambil manfaat dari piutang dan yang semisalnya. Ulama sepakat bahwa,

كل قرض جر نفعا فهو ربا

“Setiap qordh yang terdapat manfaat padanya adalah riba.” [Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah, 13/426]

➡ Bunga bank termasuk dalam riba ini. Misalkan pihak bank meminjamkan uang kepada nasabah, dengan syarat si nasabah harus mengembalikannya lebih dari jumlah yang ia pinjam maka itulah riba qordh, walaupun dinamakan bunga atau biaya administrasi.

➡ Demikian sebaliknya, jika pihak nasabah menyimpan uang di bank, kemudian pihak bank memberikan bunga, maka itulah riba qordh, yang sering juga disebut sebagai riba Jahiliyah, karena itulah yang dilakukan orang-orang Jahiliyah dahulu.

➡ Bahkan sebagian pelaku riba Jahiliyah dahulu masih lebih baik dibanding pelaku riba di masa ini. Kalau dulu, mereka akan mengenakan riba jika pembayaran tertunda, tetapi sekarang, pembayaran tepat waktu maupun tertunda sama-sama dikenakan bunga maupun denda. Keduanya adalah riba.

✅ Allah ta’ala telah mengingatkan bahaya riba,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَذَرُوا مَا بَقِيَ مِنَ الرِّبا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ فَإِنْ لَمْ تَفْعَلُوا فَأْذَنُوا بِحَرْبٍ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَإِنْ تُبْتُمْ فَلَكُمْ رُؤُوسُ أَمْوَالِكُمْ لا تَظْلِمُونَ وَلا تُظْلَمُونَ

🌴 “ Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkanlah riba yang tersisa jika kalian benar-benar beriman. Jika kalian tidak melakukannya maka umumkanlah perang terhadap mereka dari Allah dan Rasul-Nya. Jika kalian bertaubat maka bagi kalian pokok-pokok harta kalian. Kalian tidak menzalimi dan tidak pula terzalimi.” [Al-Baqoroh: 278-279]

✅ Sahabat yang Mulia Jabir bin Abdullah radhiyallahu’anhuma berkata,

لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم آكِلَ الرِّبَا وَمُوكِلَهُ وَكَاتِبَهُ وَشَاهِدَيْه وَقَالَ هُمْ سَوَاءٌ

🌴 “Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam melaknat pemakan riba, orang yang memberi makan, penulisnya dan dua orang saksinya. Beliau bersabda: Mereka sama.” [HR. Muslim]

Semoga Allah ta’ala menjaga kita dari dosa riba dan semua perbuatan dosa.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

💻 Sumber: http://sofyanruray.info/cara-mudah-memahami-permasalahan-riba/

💻 Download Dauroh "Bahaya Riba" http://sofyanruray.info/download-dauroh-bahaya-riba/


══════ ❁✿❁ ══════i

Cerita Annas Bin Malik Tentang Rasululloh

Anas bin Malik bercerita tentang sekelumit kisah hidupnya bersama Rosulullah.. :

“ Ada dua hari dalam hidupku yang tak pernah terlupa sepanjang hayat ” kata Anas bin Malik mengawali kisahnya

“ Dua hari yang selalu kukenang dengan gejolak rasa yang luar biasa, hari yang satu kukenang dengan kebahagiaan tak terkira dan yang kedua dengan kesedihan tak terhingga “ sejenak Anas terdiam, menghembuskan nafasnya perlahan sementara para tabi’in yang mendengarkan dengan penuh khusyu menanti dengan tak sabar .

“ Hari yang pertama adalah satu hari kala aku berlarian menuju jalanan itu, jalan masuk kota yatsrib. usiaku kala itu sekitar 10 tahun dan aku bersama berpuluh anak2 sebayaku tanpa menghiraukan keringat yang bercucuran di badan kami dan terik matahari yang menyengat kepala, kami menerobos kumpulan besar itu, kelompok laki-laki dewasa yang berdiri di sepanjang jalan, menantikan kedatangan seseorang... “

“ Memang sejak beberapa hari sebelum hari itu kabar akan kedatangannya kami dengar, hingga kamipun menanti di sepanjang hari dan pulang di sore hari dengan kesedihan karena dia tak kunjung tiba juga dengan harapan esok hari ia akan sungguh2 datang.. “

“ dan inilah harinya. Tampak dari kejauhan dua ekor unta berjalan beriringan. Dan entah mengapa semakin dekat keduanya hatiku semakin gemetar, senyumku semakin lebar, dan mataku nyaris tak kuizinkan berkedip agar tak kehilangan bahkan bayangan untanya sekalipun “

“ itulah dia..... berdampingan dengan sahabatnya Ash-shidiq, tersenyum penuh arti kepada kami yang menatapnya penuh rindu.. “

“ itulah dia... yang namanya selalu membasahi bibir ibuku tiap waktu, “ Dia mengajarkan kita berbuat begini, anas.. dia mengajarkan kita meninggalkan ini anas.. “ suara ibuku kala menyebut namanya kembali terngiang di telingaku..”

“ Ya, kawan.. Dia adalah Nabi Muhammad.. “

“ untuk pertama kalinya wajah indahnya kupandang, dan kalian tahu?? Aku dengan pikiran kecilku kala itu seraya memandang wajahnya berfikir, aku dengannya ingin selalu bersama “..

“ dan begitulah... waktupun berlalu, hingga suatu hari ibuku membawaku padanya setelah bertanya padaku dan kujawab dengan iya."

Ibuku berkata kepada Rosulullah :
“ wahai Rosulullah.. kulihat semua orang baik laki2 maupun perempuan menghadiahkan sesuatu untukmu Dan akupun ingin melakukannya. Aku ingin memberikan padamu sesuatu yang berharga. Dan karena yang paling berharga dan kucinta yang kumiliki adalah anakku anas maka aku hadiahkan ia padamu, ya Rosulullah.. ajaklah ia pergi perang jika kau mau, atau perintahkan padanya apapun. Ia aku serahkan sepenuhnya untukmu.. “

Dan mulai hari itu, tinggallah aku di rumah Rosulullah, membersihkan rumahnya, mencucikan piringnya, dan melayani kebutuhannya

Dan tahukah kalian, kawan ?

Meski tampaknya aku melayaninya, pada nyatanya dialah yang banyak memberi padaku, dia mengajarkanku semuanya, dia memperlakukanku sebagai anaknya, 10 tahun aku bersamanya dari sejak kedatangannya hingga wafatnya tak sekalipun kudengar dia memarahiku, dan tak sekalipun dia berkata untuk sesuatu yang aku kerjakan ataupun yang tidak aku kerjakan

“ mengapa engkau melakukannya wahai anas...? “

Sekali dalam masa baktiku padanya dia menegurku dan itu adalah tatkala dia memintaku untuk menyampaikan sesuatu kepada seorang sahabatnya, dan dia memintaku untuk segera melakukannya. Akupun menyanggupinya, bahkan karena ingin segera menyampaikan hajatnya akupun berlari menuju rumah orang tersebut. Namun kelelahan berlari akupun mulai berjalan dan semakin pelan , hingga aku melihat segerombolan anak2 sebayaku yang tengah bermain. Rasa penasaran membuatku menerobos mereka dan sebuah permainan menarik membuatku ikut bergabung menyaksikannya dan lalu lupalah aku akan perintahnya.. entah telah berapa lama aku berada disana ketika kurasakan tangan seseorang menutup mataku dari belakang, tangan yang begitu kukenal, tangan yang wanginya mengingatkanku pada perintahnya yang aku bengkalaikan. Maka dengan penuh perasaan bersalah akupun menoleh ke belakang, bersiap mendapatkan kemarahan akibat ketelodaran atau setidaknya teguran atas keterlambatan namun lihatlah dia.. senyum di wajahnya mengembang, tak ada kekesalan apalagi kemarahan yang ada hanyalah satu kalimat kecil yang terucap indah dari lisannya

“ ( ainal washi, ya anas.. ainal washi ya anas...? )
( mana yang aku perintahkan wahai anas...? ) 

maka akupun segera berlari melaksanakan tugasku..

Begitu banyak pelajaran yang telah dia berikan padaku, ilmu, adab, kebijaksanaan, hikmah, pengetahuan, doa, ibadah, kebaikan menjadikanku yang ketiga dari periwayat hadits2nya yang terbanyak sesudah Abu Hurairoh dan Abdullah bin Umar, salah satu dari nasihatnya padaku:

“ wahai anakku, jika kau bisa untuk sejak terjaga di pagi hari hingga malam menjelang dan di hatimu tak terdapat kebencian terhadap saudaramu seiman maka lakukanlah... wahai anakku ini adalah sunnahku, dan menghidupkan sunnahku berarti mencintaiku, mencintaiku berarti bersama denganku di surga- Nya.. “

Anas mengakhiri kisah hari pertamanya, dan memulai menceritakan kisah hari keduanya

"Dan hari yang kedua adalah hari dimana kami tengah mengerjakan sholat dhuhur berjamaah kala itu, namun mendung menggelayuti kota madinah dan hati2 kami. Karena kami telah beberapa hari ini tak diimami oleh Rosulullah lagi. Dia yang tengah sakit kala itu mewakilkan pengimaman sholatnya kepada Abu bakar sahabat terdekatnya.. namun tiba2 beliau menyingkap tabir dan masuk ke dalam masjid, membuat kami spontan keluar dari sholat kami dan ingin mendekatinya, Abu bakar memerintahkan kami untuk tetap diam di tempat, Rosulullah lantas maju ke depan mengimami kami sholat dan memerintahkan abu bakar untuk tetap berada di mihrab imam sejengkal saja di belakangnya, suara takbirnya kala itu sudah sangat lemah dan tak terdengar hingga Abu bakarlah mengulanginya dan memperdengarkn gerakan sholat kepada kami. Dan kami tak pernah menyangka bahwa itu adalah sholat terakhir kami dengannya bahkan pertemuan kami yang terakhir, di akhir siang beliau meninggalkan kami, bertemu dengan Tuhan yang telah mengutusnya."

"Tak pernah kulihat banjir airmata lebih banyak dari hari itu, tak pernah kulihat kesuraman lebih mengenaskan dari waktu itu, tak pernah kurasakan kesedihan dan kepedihan lebih nyata daripada hari itu, kami berkabung, kami berduka, kami tak lagi bisa menikmati hidup di dunia, mendung hati kami tak lagi beranjak, menggelayuti sisa hidup kami dan satu2nya hari yang kami nantikan sesudah itu adalah hari pertemuan kami dengannya.. dan aku.. hari yang paling aku nantikan adalah satu hari nanti dimana aku akan datang padanya seraya berkata " :

“ aku adalah pelayan kecilmu Anas, ya Rosulullah.... “

Dan tangis Anas pun meledak... mengakhiri kisahnya.  
Kerinduannya kepada nabi Muhammad tak mampu lagi dibendungnya..

Madrasah Karakter

🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

KALIMAT-KALIMAT INDAH DARI KAJIAN USTADZ DR. SYAFIQ BASALAMAH 

▶ Bedah buku Madrasah Karakter karya Dr. Syafiq hafizhahullah:

🍀 Madrasah karakter adalah pendidikan karakter(akhlak) diri kita, keluarga, anak tanpa  batas ruang dan waktu.

🍀 Karakter (akhlak) ada yang bawaan sejak lahir yang baik maupun yang buruk. Akan tetapi akhlak buruk bisa dirubah dan dilatih.

🍀 Kenapa kita harus memperhatikan karakter(akhlak) ? :
1. Salah satu tujuan diutusnya Rasul adalah untuk menyempurnakan akhlak.
2. Kualitas keimanan seseorang dilihat dari akhlaknya.
3. Amalan yang paling berat dalam timbangan adalah akhlak yang mulia.
4. Orang yang paling dekat duduknya dengan Rasulullah kelak adalah orang orang yang berakhlak baik.
5. Akhlak mulia membuat seseorang bisa masuk surga.
6. Tidak ada kebaikan pada orang yang suka menyakiti tetangganya dengan lisannya walaupun rajin ibadahnya.
7. Orang yang yang memiliki akhlak mulia bisa menyamai derajat orang yang shalat malam.
8. Akhlak mulia bisa mencukupi untuk semua manusia.
9. Akhlak mulia adalah amalan yang paling dicintai Allah.
10.Suatu negri akan tegak dengan akhlak mulia.
11.Allah akan memberikan rumah di surga bagi yang memiliki akhlak mulia.
12.Kriteria memilih pasangan hidup adalah yang baik akhlaknya.

Copy @ grup ASESI 
🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

Selasa, 01 Maret 2016

Solat Sambil Menggendong Bayi



BOLEHKAH SHALAT
SAMBIL MENGGENDONG BAYI?
--------------------------------------------------

Ternyata Dibolehkan Shalat 
Sambil Menggendong Bayi.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Perkara ini adalah termasuk yang dibolehkan dalam shalat, adapun tata caranya :

Apabila berdiri, maka di gendongnya, dan apabila ruku', maka diletakkannya (dilantai) dan apabila selesai sujud maka digendongnya kembali. Seperti yang dilakukan oleh Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam ketika menggendong cucunya, Umâmah bin Abi al-'Ash Radhiyallahu anhuma, sebagaimana dalam hadits :

عَنْ أَبِي قَتَادَةَ الأَنْصَارِي قَالَ : رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَؤُمُّ النَّاسَ وَأُمَامَةُ بِنْتُ أَبِي الْعَاصِ وَهِيَ ابْنَةُ زَيْنَبَ بِنْتِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى عَاتِقِهِ فَإِذَا رَكَعَ وَضَعَهَا وَإِذَا رَفَعَ مِنَ السُّجُوْدِ أَعَادَهَا

Dari Abu Qatâdah al-Anshari Radhiyallahu anhu , ia berkata : saya melihat Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat mengimami para Sahabat sambil menggendong Umamah bin Abi al-Ash, anak Zaenab puteri Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam, di atas bahunya, maka apabila ruku Beliau meletakkannya dan apabila selesai sujud Beliau menggendongnya kembali.

Dan dalam riwayat lain berbunyi : 

فَإِذَا قَامَ حَمَلَهَا وَإِذَا سَجَدَ وَضَعَهَا

Apabila berdiri beliau menggendongnya dan apabila sujud beliau meletakkannya.
[HR Bukhori - Muslim, Shohih Muslim juz 1, hal 385, bab jawazu hamlu shibyan fi shalat.no : 543]

______________

Akan tetapi ada satu hal yang perlu diingat, yaitu ketika kita hendak menggendong anak kecil dalam sholat, maka anak tersebut harus dalam keadaan suci, tidak sedang ngompol, atau bajunya dalam keadaan najis, atau mengenakan popok atau diapers yang tentunya berisikan najis. 

Sebab orang yang sedang sholat diperintahkan untuk meninggalkan atau melepaskan setiap yang najis dari pakaian, atau sandal atau kaus kaki atau tempat ia sholat.

Dengan demikian bila anak kita mengenakan diapers, maka kita tidak boleh menggendongnya, karena biasanya si anak telah pipis atau bahkan buang air besar di dalamnya, sehingga bila kita menggendongnya berarti kita membawa najis ketika sedang sholat, dan ini tentunya terlarang. 

Dahulu Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah sholat mengenakan sandal, dan ketika di tengah-tengah sholat tiba-tiba beliau melepaskan kedua sandalnya, sehingga para sahabat pun ikut-ikutan melepaskan sandalnya. 

Seusai sholat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan bahwa ia diberi tahu oleh Malaikat Jibril bahwa di sandalnya terdapat kotoran (najis), oleh karena itu beliau melepaskan sandalnya.
[Kisah ini diriwayatkan oleh Ibnu Hibban, Al Baihaqi, Ad Darimi dan lain-lain]. 

Semoga jawaban pendek dan singkat ini cukup memberikan gambaran bagi kita semua. 
Wallohu a’lam bisshowab.

=====

Fatwa Ulama  Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullaah ditanya :

Apakah seorang ibu boleh shalat sambil menggendong anaknya?

Jawab :

Fadhilatusy Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullaah menjawab, 

“Shalat wanita sambil menggendong anaknya tidak apa-apa bila anaknya dalam keadaan suci dan memang butuh digendong karena mungkin anaknya menangis dan bisa menyibukkan si ibu apabila tidak menggendongnya.

Telah pasti kabar yang datang dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menyebutkan beliau pernah shalat sambil menggendong cucu beliau Umamah bintu Zainab bintu Rasulullah. 

Ketika itu Rasulullah shalat mengimami orang-orang dalam keadaan Umamah dalam gendongan beliau. Bila berdiri, beliau menggendong Umamah dan di saat sujud beliau meletakkannya. Apabila seorang ibu melakukan hal tersebut maka tidak apa-apa, tetapi yang lebih utama tidak melakukannya melainkan jika ada kebutuhan.” 
(Nurun ‘alad Darb, hlm. 17)

(Sumber : http://asysyariah.com/shalat-menggendong-anak.html)

Wallahu a'lam
______________
Sumber Dari :
http://almanhaj.or.id/content/2664/slash/0/shalat-sambil-menggendong-anak-shalat-di-masjid-terdekat-shalat-jamaah-jauh-dari-masjid/

http://www.konsultasisyariah.com/sholat-sambil-menggendong-anak/

Keutamaan Hari Senin Dan Kamis

(*) MERAIH KEUTAMAAN HARI SENIN DAN KAMIS (*)

Oleh: Muhammad Wasitho Abu Fawaz

Bismillah. Hari Senin dan Kamis merupakan bagian dari hari-hari dlm sepekan. Semua hari dan waktu adalah ciptaan Allah. Allah jadikan hari Senin dan Kamis sebagai hari-hari yg memiliki keistimewaan dan keberkahan, sbgmn hari Jumat merupakan hari yg paling mulia dan berkah dlm sepekan.

Berikut ini kami akan sebutkan beberapa keutamaan dan keberkahan hari Senin dan Kamis berdasarkan hadits-hadits shohih dari Nabi shallallahu alaihi wassalam.

(1) KEUTAMAAN PERTAMA:

Pada hari Senin dan Kamis pintu-pintu Surga dibuka. Dan pada saat itu dosa-dosa dan kesalahan orang-orang yg beriman diampuni oleh Allah Ta’ala, kecuali dua orang mukmin yg sedang bertikai dan bermusuhan, maka pengampunan dosa n kesalahan mereka berdua ditunda sampai mereka berdamai.

Hal ini berdasarkan hadits shohih berikut ini:

» Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لاَ يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا إِلاَّ رَجُلاً كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ فَيُقَالُ أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا

Artinya: “Pintu-pintu Surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Maka setiap hamba yang tidak pernah berbuat syirik kepada Allah sedikit pun akan diampuni (oleh Allah pada hari tersebut), kecuali seseorang yang memiliki permusuhan

antara dirinya dan saudaranya. Maka akan dikatakan (oleh Allah kepada para malaikat pencatat amalan, pent), “Tundalah (pengampunan dosa dan kesalahan mereka berdua), sehingga mereka berdua berdamai. Tundalah (pengampunan dosa dan kesalahan mereka berdua), sehingga mereka berdua berdamai. Tundalah (pengampunan dosa dan kesalahan mereka berdua), sehingga mereka berdua berdamai.” (HR. Muslim no. 2565).

» CATATAN:
Untuk meraih pengampunan dosa dan kesalahan pada hari Senin dan Kamis disyaratkan 2 hal, yaitu:

1. Orang mukmin tsb adalah Ahli Tauhid, dan tidak pernah berbuat syirik atau menyekutukan Allah dgn sesuatu apapun. Atau ia sudah bertaubat dari segala macam bentuk kemusyrikan.

2. Tidak memiliki permusuhan dengan saudaranya sesama muslim karena urusan dunia. Adapun permusuhan karena urusan agama dan dlm rangka membela Allah dan Rasul-Nya (Al-Quran dan As-Sunnah), seperti permusuhan kita dgn para penganut agama Syi’ah Rofidhoh, Jaringan Islam Liberal, Ahli Bid’ah dan pengekor hawa nafsu yg merusak kemurnian Syari’at Islam, maka hal ini tidak menghalangi seorang mukmin utk meraih pengampunan dosa dari Allah, in syaa ALLAH.

(2) KEUTAMAAN KEDUA:

Pada hari Senin dan Kamis semua amalan hamba diangkat kepada Allah untuk dilihat dan diperiksa.

Oleh karenanya, dianjurkan bagi seorang muslim dan muslimah agar semangat berpuasa dan memperbanyak amal sholih, sebagaimana dahulu Nabi shallallahu alaihi wassalam bersemangat melakukan puasa sunnah pada dua hari tersebut.

Hal ini berdasarkan hadits-hadits shohih berikut ini:

» Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِى وَأَنَا صَائِمٌ

Artinya: “Amalan-amalan (para hamba) diperlihatkan (kepada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka jika amalanku diperkihatkan (kepada-Nya) sedangkan aku dalam keadaan berpuasa.” (HR. At-Tirmidzi no. 747, dan ia mengatakan bahwa hadits ini derajatnya Hasan Ghorib. Al-Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini Hasan. Dan Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini Shohih Lighoirihi, yakni derajatnya SHOHIH karena diperkuat dengan jalur periwayatan lainnya).

» Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, bahwa ia berkata:

إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ يَتَحَرَّى صِيَامَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ.

Artinya: “Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersungguh-sungguh dalam melakukan puasa pada hari Senin dan Kamis.” (HR. An-Nasai no. 2362, dan Ibnu Majah no. 1739. Al-Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini derajatnya Hasan. Dan Syaikh Al-Albani menyatakan bahwa hadits ini derajatnya SHOHIH).

(3) KEUTAMAAN KETIGA:

Kebanyakan safar (perjalanan jauh) Rasulullah shallallahu alaihi wassalam dilakukan pada hari Kamis.

Hal ini berdasarkan hadits Shohih berikut ini:

عن كَعْبَ بْنَ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ كَانَ يَقُولُ: لَقَلَّمَا كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْرُجُ إِذَا خَرَجَ فِي سَفَرٍ, إِلَّا يَوْمَ الْخَمِيسِ”, وفي لفظ:” وخَرَجَ يَوْمَ الْخَمِيسِ فِي غَزْوَةِ تَبُوكَ وَكَانَ يُحِبُّ أَنْ يَخْرُجَ يَوْمَ الْخَمِيسِ”رواهما البخاري(2950- 2949)

» Dari Ka’ab bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia menceritakan, “Sangat jarang Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam keluar untuk melakukan perjalanan jauh (safar) kecuali pada hari Kamis.”

» Dan dalam riwayat lain juga (disebutkan), “Bahwa Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam keluar pada hari Kamis di peperangan Tabuk, dan (menang), beliau suka keluar (untuk melakukan safar) pada hari Kamis.” (HR. al-Bukhari nomor.2949-2950).

Sebagian ulama hadits meneliti n menerangkan hikmah di balik seringnya Nabi shallallahu alaihi wassalam melakukan safar pada hari Kamis.

» Di antara mereka ada yg mengatakan bahwa Allah melimpahkan berkah-Nya kepada Umat Islam pada pagi hari Kamis.

» Ada pula yg menyebutkan bahwa safar-safar Nabi shallallahu alaihi wassalam adalah safar untuk melakukan ibadah, seperti haji, umroh, jihad dan selainnya. Oleh karenanya, beliau ingin agar safar-safar ibadah itu terjadi pada hari ketika semua amalan hamba diangkat kepada Allah Ta’ala.

» Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqolani rahimahullah berkata: “Adapun (seringnya) Nabi shallallahu alaihi wassalam melakukan safar pada hari Kamis, maka bisa jadi sebabnya adalah apa yg pernah disabdakan oleh beliau shallallahu alaihi wassalam:
“بورك لأمتي في بكورها يوم الخميس” وهو حديث ضعيف..

“Niatku diberkahi (oleh Allah) pada pagi hari Kamis,” namun hadits ini derajatnya DHO’IF (Lemah).

Beliau (Al-Hafizh Ibnu Hajar) jg mengatakan, “Bahwa Nabi shallallahu alaihi wassalam lebih suka n sering melakukan safar pada hari Kamis bukan berarti beliau selalu keluar safar pada hari itu dengan terus menerus, sebab beliau pernah keluar di sebagian safar beliau pada hari Sabtu.” (Lihat Fathul Bari Syariah Shohih Al-Bukhari VI/113).

Demikian beberapa Keutamaan dan Keistimewaan Hari Senin dan Kamis berdasarkan hadits-hadits shohih yg dpt kami sebutkan. Smg menjadi ilmu yg bermanfaat. Dan Smg kita dapat meraih keutamaan n keberkahan pada setiap hari sepanjang umur kita di dunia. Amiin.

# Grup Majlis Hadits.