Rabu, 26 Maret 2014

Mendidik Anak Agar Cinta Ilmu Syar'i

SALAH SATU PONDASI TARBIYAH: MENDIDIK ANAK AGAR CINTA ILMU SYAR'I DAN BERSABAR DALAM MERAIHNYA

Ilmu syar’i merupakan ilmu yang paling mulia. Allah telah memuji ilmu dan ulama lebih dari satu ayat dalam al Qur-an. Allah subhanahu wa Ta’ala berfirman yang artinya: “Sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara hamba-hambaNya hanyalah ulama."(Fathir 28) Allah juga berfirman, “Dan katakanlah: Ya Rabb tambahkanlah kepadaku ilmu.”

Dari Zar bin Hubasyi, dia berkata, “Aku mendatangi Sofwan bin ‘Assal Al Muradi, lalu dia berkata, “Untuk tujuan apa engkau datang kemari?” Aku menjawab, “Karena mengharapkan ilmu.” Dia berkata, “Sesungguhnya malaikat meletakkan sayap-sayapnya bagi penuntut ilmu, karena ridha dengan apa yang mereka cari.”
Belajar ketika masih kecil lebih baik daripada belajar ketika sudah dewasa, sebagaimana dalam sebuah sya’ir: Belajar sewaktu kecil bagaikan melukis di atas batu.

Pada masa permulaan Islam, para ibu memotivasi anaknya untuk menuntut ilmu syar’i. Bahkan ada yang rela bekerja agar si anak bisa belajar. Lihatlah bagaimana manusia memuji Sufyan Ats Tsauri rahimahullah karena keluasan ilmu yang dimilikinya.

Al Auza’i rahimahullah berkata tentangnya, “Tidak ada orang yang padanya orang awam berkumpul dengan ridha dan lapang dada, kecuali satu orang di kufah yaitu Sufyan.”

Sufyan tidaklah mencapai cita-citanya, kecuali dengan pertolongan Allah kemudian pertolongan ibunya yang shalihah.

Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dengan sanad dari Waki’, dia berkata, “Ummu Sufyan berkata kepada Sufyan, “Wahai anakku tuntutlah ilmu dan aku akan mencukupimu dengan alat pemintalku.”

Alangkan besarnya tokoh-tokoh yang keluar dari madrasah ibu:

الأُمُّ مَدرَسَةٌ إِذَا أَعْدَدْتَهَا
أَعْدَدْتَ شَعْبًاطَيِّبَ الأَعْرَاقِ
الأُمُّ رَوْضٌ إِنْ تَعَهَّدَهُ السُّقَاةُ
بِالرَّيِّ أَوْرَقَ أَيُّمَا إِيْرَاقِ
الأُمُّ أُسْتَاذُ الأَسَاتِذَةِ الأُوْلَى
شَغَلَتْ مَآثِرُهُمْ عَلَى الآفَاقِ
Ibu itu bagaikan sekolah, jika engkau mempersiapkannya
Berarti engkau mempersiapkan rakyat yang baik akhlaknya
Ilmu itu bagaikan kebun, jika engkau rawat sifat malu
Dengan selalu disirami akan menumbuhkan daun segar tak layu
Ibu sangat mulia bagaikan gurunya para guru
Pengaruhnya menembus segala penjuru
(Kami sadur dari sebuah artikel berjudul Antara Hak Anak dan Kewajiban Ibu pada Majalah as Sunnah edisi 11 tahun VII/1424/2004 yang diangkat dari buku berjudul Wajibatul Mar'atil Muslimah 'Ala Dhauil Kitab Was Sunnah, hal.103-127, Karya Ummu 'Amr binti Ibrahim Badawi)

Jika para ummahat tidak memiliki cinta ilmu maka mungkinkah bisa menanamkan kecintaan tersebut kepada anaknya?

Jika para pengajar di sekolah tidak memiliki rasa cinta kepada ilmu mungkinkah bisa menanamkan kepada siswa siswinya?!!

Nas-alullah as salamah wal afiyah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar