Jumat, 11 April 2014

Inspirasi Untuk Para Penuntut Ilmu

INSPIRASI UNTUK PARA PENUNTUT ILMU PLUS UMMAHAT ATAU ISTRI (2)

Ummu Ibrohim (29 th) di Yogyakarta bercerita:

"Alhamdulillah, Allah telah memberikan hidayah-Nya sejak saya masih kuliah di salah satu PTS di Yogya, tepatnya ketika memasuki tahun ketiga. Sejak itulah saya menutup aurat dengan busana muslimah dan bergaul dengan teman-teman (akhwat) yang sudah lebih dulu hijrah kepada cahaya islam. Merekalah yang sering mengajak saya untuk datang ke majelis ta’lim, ikut dalam kegiatan islam dan meminjamkan atau mengenalkan saya dengan buku-buku bacaan yang islami.

SEJAK SAAT ITU SAYA MULAU MERASAKAN ADANYA KEKURANGAN PADA DIRI SAYA, BAHKAN TERLALU BANYAK. Terutama hal-hal yang belum saya ketahui padahal itu penting karena berkaitan dengan peribadatan kepada Allah Ta’ala dan juga perbuatan-perbuatan maksiat pada Allah yang sebelumnya tak disadari bahwa sebenarnya itu membuat Allah murka, misalnya beramal tidak sesuai dengan syariat, yang dapat menyeret pelakunya dalam perbuatan syirik dan amalan sia-sia lainya yang tak dilandasi dengan ilmu dien yang shahih. Ketika itu, saya merasakan seperti baru tersadar dari tidur yang panjang.....wahai betapa bodohnya diri ini!

Mulailah saya menyibukkan diri dengan hadir di majelis ilmu, dan Alhamdulillah saya sempat belajar (setahun lebih) di salah satu pondok putri di Yogya. Di pondok itulah saya semakin menyadari akan artinya ilmu dan pentingnya menuntut ilmu.

Semenjak menikah, kurang lebih 8 bulan yang lalu, tepatnya tanggal 14 Mei 1995, saya tetap berupaya untuk belajar ilmu dien, dan Alhamdulillah suami saya mendukung sepenuhnya dan ikut mendorong saya. Bagi saya sendiri keinginan Thalabul ‘ilmi ini akan terus saya usahakan, Insya Allah, walaupun nantinya disibukkan dengan anak (saya sedang menunggu kelahiran anak pertama, kurang lebih sebulan lagi, Insya Allah)

Setelah berkeluaraga seperti ini, saya amat merasakan pentingnya ilmu. BUKANKAH KITA SEBAGAI ISTRI DITUNTUT UNTUK MENJADI PENYEJUK HATI SUAMI DAN SEKALIGUS IBU BAGI ANAK-ANAK GUNA MENDIDIKNYA MENJADI ANAK SHALIH DAN SHALIHAH? Nah..... UNTUK MENJADI ISTRI IDEAL YANG SHALIHAH SEPERTI ITU TENTUNYA BUTUH ILMU DIEN YANG CUKUP agar bisa diterapkan dalam kehidupan keluarga.

Cara saya membagi waktu antara kesibukan rumah tangga dan belajar ilmu dien terbagi atas dua kondisi, yaitu:

1. Di saat suami berada di rumah. Belajar bisa saya lakukan bersama suami, tentunya dengan melihat kondisi suami dan kesediaannya. Namun sebenarnya tak bisa mengandalkan suami sepenuhnya, karena seringnya suami pulang kerumah dalam keadaan lelah dan butuh istirahat. Cara lain biasanya melalui kaset atau membaca buku. Waktunya jika pekerjaan rumah tangga sudah selesai / rapi atau pada malam hari setelah shalat Isya.

2. Dengan hadir di majelis ilmu di saat tertentu jika kondisinya memungkinkan dengan diantar oleh suami. Saya terusa berdo’a kepada Allah dan berharap agar ketika punya momongan nanti kegiatan belajar ilmu dien ini masih terus bisa saya lakukan, dengan izin Allah tentunya."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar