KEHORMATAN ORANG MU’MIN ITU LEBIH AGUNG DARIPADA KA’BAH (!)
Sungguh, pada suatu hari Abdullah bin ‘Umar Radhiyallahu ‘anhu telah melihat ke arah Ka’bah, lalu dia berkata,
مَا أَعْظَمَك وَأَعْظَمَ حُرْمَتَكَ! وَالْمُؤْ مِنُ أَعْظَمُ حُرْمَةً مِنْكَ
“Betapa engkau dan kehormatanmu sangat agung! Namun, orang mukmin lebih agung kehormatannya daripada engkau.” [Hadits diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, Ibnu Hibban dan yang lainnya. Hadits ini terdapat di dalam Kitab Ghayat al-Maram, no. 435]
Bukankah kita di sini punya pelajaran (ibroh)? Bukankah kita di sini punya ingatan? Di manakah posisi kita dari semua makna yang tinggi lagi mulia ini? Kalaupun ada orang yang mau melanggar kehormatan Ka’bah, niscaya kita melihat pengingkaran kaum muslimin dari ujung timur bumi dan barat terhadapnya, alhamdulillah. Namun sayangnya, kita tidak melihat pengingkaran ini berlaku bagi orang yang melanggar kehormatan seorang muslim. Padahal, kehormatannya lebih agung daripada kehormatan Ka’bah.
Betapa banyak bentuk pelanggaran ini, baik dalam bentuk pembunuhan, pencemaran, celaan, rekaan, cemoohan dan cercaan! Nah, itulah realitas kaum muslimin yang merupakan sebaik-baik saksi. (Manajemen Lisan: Saat Diam Saat Bicara, Terjemahan Hashoidul Alsun, Syaikh Husain al-Awayisyah, Darul Haq Jakarta)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar