Bismillah,
BERBAKTI PADA ORANG TUA
👤Ust. Firanda Andirja, Lc MA
Berikut ini adalah salinan kajian Alhikmah tentang "Berbakti pada orangtua"
oleh ustadz Firanda
Andirja.
Semoga bermanfaat
dan mohon maaf apabila ada
kesalahan:
AMALAN YANG DICINTAI ALLAH
Abdullah bin Mas'ud bertanya kepada Rasul ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠّﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ amalan apa yang paling
dicintai ALLAH?
Jawab Rasul ada 3 hal:
1. Shalat tepat waktu.
2. Berbakti kepada kedua orang tua.
3. Berjihad di jalan ALLAH.
Perhatikan kedudukan berbakti kepada orang tua diucap setelah hal sholat, dan lebih utama dari berjihad.
BERSIKAP BAIK PADA ORANG TUA
Dalam alquran, ALLAH
menyandingkan perintah untuk bertaqwa kepadaNya dengan berbuat baik kepada kedua orang tua berulang kali. (Pen.
Albaqarah 83, annisa 36, al isra 23)
Bahasan surah Al Isra 23, "jika salah satu atau keduanya sampai berusia lanjut dalam
pemeliharaanmu,janganlah sekali-kali mengatakan 'ah' dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah perkataan baik kepada mereka".
Jangan berkata 'ah' kepada orang tua. Kata 'ah' atau 'uff' dalam bahasa Arab adalah
ekspresi jengkel yg paling ringan. Namun jika dialamatkan ke orangtua, merupakan dosa besar.
Disebutkan di masa tua, bisa jadi lemah dan tak punya kuasa, karenanya orang tua
butuh bantuan anaknya. Ujian anak adalah bersikap dan berkata terbaik pada mereka.
Pilih kata2 yang indah, penuh hormat, merendahkan diri kita
di depan orang tua.
Lalu mendoakan, Yaa Robb rahmati mereka sebagaimana mereka menyayangiku selagi
kecil.
KISAH-KISAH ANAK SHOLEH
Dalam Surah Maryam disebut 3 tokoh anak sholeh:
1. Yahya AS
2. Ibrahim AS
3. Isa AS
Nabi Ibrahim tetap sopan saat bicara dengan ayahnya, pembuat berhala, saat
menyampaikan ajakan
bertauhid, menggunakan "Ayahanda", "mengapa engkau mengikuti jejak syaithan...." "aku sungguh khawatir engkau akan ditimpa azab". Sementara ayahnya membalas dengan kasar, memanggilnya tidak
dengan 'anakku atau ananda' tapi 'Ibrahim' saja. Nabi Ibrahim tetap sopan dan mendoakan ayahnya. (pen.Buka surah Maryam 42 - 48).
Imam Abu Hanifa tidak
dihormati ibunya sendiri, bahkan sering didiskreditkan keilmuannya sementara ia adalah ulama besar. Namun
imam Abu Hanifa tetap
bersedekah beberapa dinar untuk ibunya secara rutin.
Ulama-ulama lain ada yang dibentak ibunya di depan orang-orang namun tidak membantah sama sekali. Bahkan ada yang sedang mengajar di majelis, lalu dipanggil ibunya untuk
memberi makan ayam. Ia tinggalkan majelis, beri makan ayam dahulu, lalu kembali ke
majelis setelahnya.
Bagi orang tua, berilah mereka selama kita mampu memberi.
Menyenangkan mereka adalah cara termudah masuk syurga. Sukses kita adalah berkat ridho
dan doa mereka. Maka penuhi kebutuhan mereka tanpa diminta. Karena jika orang tua
sampai terpaksa meminta kepada anaknya, adalah aib
bagi kita.
Silaturrahim yang membuka rezeki dan memanjangkan umur, utamanya dengan orang
tua. Uwais al Qarani, pernah mengidap sakit parah, namun karena berbakti kepada orang
tuanya, maka ia sembuh. Rasul SAW sampai memerintahkan
Umar RA mencari Uwais untuk meminta doa karena kemanjuran doa Uwais sebagai anak sholeh.
KEDUDUKAN MERTUA
Jangan sia-siakan orang tua. Jangan samakan kedudukan orang tua kandung dengan mertua atau orangtua tiri. Tetap kita dukung istri berbakti kepada ortunya, tapi kita tetap
utamakan ortu kandung kita.
CARA BERBAKTI
Cara kita berbakti kepada orang tua:
1. Selalu doakan
2. Hajikan atau umrohkan
3. Jadikan amal jariyah atas namanya. Misal membangun sumur, masjid hingga sedekah
yang mudah.
4. Sekolahkan anak soleh atas nama mereka.
5. Doakan tiap akhir dari duduk tahiyat akhir.
6. Jalin silaturrahim dengan saudara atau sahabat mereka
Wallahu a'la Ta a'lam
Barakallahu fiikum
----------------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar