Senin, 23 Februari 2015

Dauroh Fardu Kifayah

Dari Dauroh Fardhu Kifayah oleh Ustadz Abu Nida ...

Jika kita sakit, maka kita :
1. Sabar dan ikhlash menerima sakit.
2. Kita diperbolehkan berobat dengan cara yang halal.
3. Bila bertambah sakitnya, kita tidak 
boleh mengharapkan kematian.
Kematian itu datangnya ONTIME TEPAT WAKTUNYA. 
4. Hendaknya setiap muslim ada diantara perasaan khauf ( takut ) dan rasa harap kepada Allah.
5. Mengembalikan hak orang lain yang ada pada kita.
6. Hendaknya berwasiat kepada kerabat. 
 
Bagi orang lain yang mengunjungi orang sakit :
1. Mentalqinkan dg Laailaaha illallah.. dan tetap berbaik sangka bahwa si sakit menirukan hingga sempurna meski telinga kita tak dengar.
2. Tetap mendoakan kebaikan untuk si sakit / si mayit.

Tanda - tanda kematian :
1. Berhentinya nafas.
2. Kedua pelipisnya melemas.
3. Hidungnya lunak.
4. Kulitnya mengendur.
5. Kedua tangannya lemas.
6. Kedua kakinya melemas.
7. Tubuhnya dingin.

Tidak mengapa seorang muslim mendatangi seorang kafir yang sedang sakaratul maut.
Rasulullah pernah mendatangi seorang kafir ketika sakaratul maut, mengajak bersyahadat.

Memperlakukan orang yang meninggal dunia :
1. Menutupkan pandangan matanya.
Tidak ada tuntunan khusus membaca doa tertentu.
2. Menutup seluruh tubuhnya dg kain setelah dilepas pakaiannya. Kecuali dlm keadaan ikhrom.
3. Menyegerakan merawat jenazah.
4. Dibolehkan menyampaikan kepada orang lain perihal kabar kematian ini.
5. Disunnahkan menunaikan wasiat.
Wasiat lebih dahulu dari pada hutang.
6. Dilunaskan hutang-hutangnya. Bukan berarti jika belum lunas lalu tidak disholatkan. Tetap disholatkan.

Memandikan : 

Apabila telah dilakukan oleh sebagian muslim, gugurlah kewajiban muslim lainnya.

Laki - laki memandikan laki - laki, perempuan memandikan perempuan.
Kecuali suami istri, atau mayit anak - anak.

Menggunakan penutup atau di tempat yan tersembunyi.
Meletakkan mayit lebih tinggi dari tanah.

Siapkan sabun, shampo, alat potong kuku, kapur barus, daun bidara ( kalau ada ).

Dua orang yang memandikan sdh cukup meski ada yang ingin kebaikan, misalnya keluarganya, anaknya..

Apabila tak ada air, atau khawatir tersayat, atau mayit perempuan ditengah tengah jamaah laki - laki, cukup ditayamumkan.

Jika janin kurang dari 4 bulan, disholatkan dan didoakan kebaikan bg orang tuanya.

Sebelum dimandikan, dibuka semua pakaian, diganti dg kain yang lebar utk menutup tubuhnya..

Didudukkan , ditekan perutnya agar keluar kotoran, gunakan saputangan utk menceboki duburnya. Pastikan bersih tidak nglepret.

Lepaskan perhiasannya.

Diwudhukan, bisa diawal atau diakhir, atau diawal maupun diakhir.

Mulai menyiram dari atas sebelah kanan.n

Mengafani :

Perbaguslah kain kafannya. Sederhana, suci.
Sebaiknya dari hartanya sendiri. 
Jika LMZIS menyediakan, ini adalah kebaikan.
Tiga helai kain.
Tidak harus putih.
Tapi jika warna lain malah timbul mudhorot  hindari.

Tutup lubang2 dg kapas

Untuk wanita boleh tambahkan baju, basahan.

Sholat Jenazah

4 Kali takbir

1. Takbir pertama
Taawudz, alfatikhah
2. Takbir kedua
Sholawat, 
3. Takbir ketiga
Doa utk mayit
4. Takbir keempat
Salam

Mengiringi jenazah :

Sebaiknya digotong ( jika kuburannya dekat )

Mengangkat jenazah ( keranda ) dari semua sudut.

Khusus laki - laki saja. Perempuan cukup sampai mensholatkan. Pelarangan ini tidak keras.

Tidak boleh diiringi dg tabuhan / sesuatu yang mungkar .

Tidak mengapa mengiringi jenazah dg kendaraan bila jarak ke kuburan jauh..

Berwudhu setelah mengantar jenazah.

Mengubur :

Lahat / kubur tergantung kontur tanah.

Ke liang lahat, laki - laki saja.

Dikuburan kaum muslimin.

Disunnahkan memperluas dan memperpanjang kubur. Lihat standar kenormalan.

Boleh duduk di dekat kubur. Untuk ingat mati.

Memasukkan tanah tiga kali,

Bismillah wa 'ala millati rosulillaah..

Setelah mengubur :

Melebihkan tanah sebagai tanda.
Diberi tanda, ditempat kita kayu.

Disunnahkan mendo'akan masing - masing hadap kiblat.

Selanjutnya Praktek..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar