SALAFI BUKAN WAHABI. Dan WAHABI BUKAN SALAFI. Salafi tidak didirikan oleh siapapun, SALAFI bukan golongan, bukan aliran, bukan sekte, bukan organisasi.. Salafi adalah pemahaman yang dinisbatkan dari kata Salafush sholeh yaitu umat terdahulu, siapa mereka? Mereka adalah para shahabat radiallahu anhum, tabi'in dan tabi'ut tabi'in mereka generasi yang dijamin dan diridhoi ALLAH ﷻ yg paling baik Islamnya. Jadi intinya begini para Nabi dan Rasul itu bertugas untuk menyampaikan dakwah tauhid keseluruh umat manusia, sejak dulu memang sejak zaman shahabat sudah banyak bahkan sejak zama Rasul sudah banyak yang membenci dakwah tauhid, mereka dendam karena banyak dari neneko moyang mereka yang dikalahkan oleh Islam , seperti halnya Umat bin Khattab radiallahu anhum wafat karena dibunuh oleh salah satu budak pengkhianat dari bangsa Iran. Karena sejak dahulu tujuan dakwah adalah dakwah tauhid dakwah utk memurnikan ajaran agama Islam, lalu justru Salaf ini difitnah menjadi wahabi, dimana wahabi itu adalah pecahan khawarij, mereka mengaku Islam tapi suka mengkafirkan sesama, memang sangat keras. Jelas ini sangatlah berbeda dengan paham ahlussunnah . Siapa tokoh yang ikut menegakan dakwah sunnah dakwah tauhid beliau rahimahullah bernama Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab bila memang ia seorang wahabi pasti penisbatannya bukanlah wahabi.
Apa itu WAHABI>> Pendiri Wahabi adalah Abdul Wahab bin Abdurrahman bin Rustum wafat 211 H. BUKAN>> Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab wafat 1206 H
Sebenarnya, Al-Wahabiyah merupakan firqah sempalan Ibadhiyah khawarij yang timbul pada abad ke 2 (dua) Hijriyah (jauh sebelum masa Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab), yaitu sebutan Wahabi nisbat kepada Tokoh Sentralnya Abdul Wahab bin Abdurrahman bin Rustum yang wafat tahun 211 H. Wahabi ini merupakan kelompok yang sangat ekstrim kepada Ahlus Sunnah,dan sangat jauh dari Islam.
Untuk menciptakan permusuhan di tengah Umat Islam, kaum Imperialisme dan kaum munafikun memancing di air keruh dengan menyematkan baju lama (Wahabi) dengan berbagai atribut penyimpangan dan kesesatannya untuk MENGHANTAM dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab atau setiap dakwah mana saja yang mengajak untuk memurnikan Islam(Penegak Sunnah).
Karena dakwah beliau sanggup merontokkan kebatilan, menghancurkan angan-angan kaum durjana dan melumatkan tahta agen-agen asing, maka dakwah beliau dianggap sebagai penghalang yang mengancam eksistensi mereka di negeri-negeri Islam.
Contohnya: Inggris mengulirkan isue wahabi di India, Prancis menggulirkan isu wahabi di Afrika Utara, bahkan Mesir menuduh semua kelompok yang menegakkan dakwah tauhid dengan sebutan Wahabi, Italia juga mengipaskan tuduhan wahabi di Libia, dan Belanda di Indonesia, bahkan menuduh Imam Bonjol yang mengobarkan perang Padri sebagai kelompok yang beraliran Wahabi.
Semua itu, mereka lakukan karena mereka sangat ketakutan terhadap pengaruh murid-murid Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab yang mengobarkan jihad melawan Imperialisme di masing-masing negeri Islam.
Tuduhan buruk yang mereka lancarkan kepada dakwah beliau hanya didasari tiga faktor:
1. Tuduhan itu berasal dari para tokoh agama yang memutarbalikkan kebenaran, yang hak dikatakan bathil dan sebaliknya, keyakinan mereka bahwa mendirikan bangunan dan masjid di atas kuburan, berdoa dan meminta bantuan kepada mayit dan semisalnya termasuk bagian dari ajaran Islam. Dan barangsiapa yang mengingkarinya dianggap membenci orang-orang shalih dan para wali.
2. Mereka berasal dari kalangan ilmuwan namun tidak mengetahui secara benar tentang Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab dan dakwahnya, bahkan mereka hanya mendengar tentang beliau dari pihak yang sentimen dan tidak senang Islam kembali jaya, sehingga mereka mencela beliau dan dakwahnya sehingga memberinya sebutan Wahabi.
3. Ada sebagian dari mereka takut kehilangan posisi dan popularitas karena dakwah tauhid masuk wilayah mereka, yang akhirnya menumbangkan proyek raksasa yang mereka bangun siang malam.
Dan barangsiapa ingin mengetahui secara utuh tentang pemikiran dan ajaran Syaikh Muhammad (Abdul Wahab) maka hendaklah membaca kitab-kitab beliau seperti Kitab Tauhid, Kasyfu as-Syubhat, Usul ats-Tsalatsah dan Rasail beliau yang sudah banyak beredar baik berbahasa arab atau Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar