Rabu, 13 Mei 2015

Logika

Tips nenekku? Pertama, nenekku mengajarkan LOGIKA perkaliannya dulu. Misalnya, 1X1, berarti 1-nya 1 kali. 2X1, artinya 2-nya 1 kali. 3X3, artinya 3-nya 3 kali. Begitu seterusnya. Kedua, nenekku mensimulasikan logika perkalian tersebut dengan cara pakai bola-bola kecil. Nenekku waktu itu bikin bola kecil dari lilin sebanyak beberapa buah (banyak sih), lalu ditaruh di wadah. Simulasinya kaya gini, misalnya 1X1, nenekku ngambil 1 buah bola dari wadah sebanyak 1 kali, lalu ditaruh di meja, dan saya disuruh menghtung jumlah bola di atas meja tersebut. Jumlahnya 1 buah, maka 1X1=1. Contoh lainnya, misalnya 3X3, nenekku ambil bola dari wadah 3 buah sebanyak 3 kali (jadi nenekku ambil bola dari wadah 3 kali, masing-masing 3 buah), terus ditaruh di atas meja, dan saya disuruh menghitung jumlah bola di atas meja tersebut. Jumlahya 9 buah, berarti 3X3=9. Nah, begitu seterusnya. Buat saya, simulasi seperti itu sangat membantu memahami logika perkalian. Kalau sudah paham logikanya, menghafal jadi lebih mudah. Setidaknya kalau lupa hafalan bisa dihitung secara manual. Nah, kalau sudah paham dengan logika dasarnya, bisa diberikan pemahaman logika lanjutan, semisal untuk perkalian kelipatan 8 (1X8, 2X8, dst), itu jarak antara jumlah perkaliannya adalah 8 (8, 16, 24, 32, dst...). Itu juga membantu untuk menghitung manual kalau lupa hafalannya. Untuk pembagian, bisa pakai simulasi yang sama, tapi dibalik. Matematika itu intinya logika, kok. Sayangnya, banyak yang terjebak pada rumus dan hafalan semata, makanya jadi susah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar