Maa syaaAllah
❤ KERINDUAN YANG MENDALAM ❤
By: Ustadz Nuruddin Abu Faynan
~ Halaqah 12~
Sabtu, 27 Juni 2015/10 Ramadhan 1436
💎 Tingkatan Kerinduan kepada Allāh & Kedudukannya di akhirat
------------------------------
Saudara-saudariku yang dimuliakan Allāh Subhānahu wa Ta'āla
Sebelum kita bicarakan tentang 3 tingkatan kerinduan kepada Allāh dan kedudukannya di akhirat, ada sebagian orang yang mengira bahwasanya kerinduan kepada Allāh itu meniadakan kerinduan kepada surga, yang benar tidak demikian. Bahwasanya kerinduan kepada Allāh itu tidak meniadakan kerinduan kepada surga.
Karena surga adalah satu nama yang meliputi kepada segala kenikmatan. Dan kenikmatan yang paling tinggi di surga adalah memandang wajah Allāh. Dan ini merupakan kenikmatan yang akan mereka dapatkan di surga, sebagaimana yang diberitahukan dalam beberapa nash.(lihat:Al fataawa 10/63).
Maka kedudukan hamba Allāh Subhānahu wa Ta'āla, itu di akhirat tergantung pendorong/motivasi dari 3 tingkatan kerinduan kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla.
TINGKATAN PERTAMA
Kerinduan kepada surga yang pendorongnya itu untuk mendapatkan rasa aman, dari apa yang dikhawatirkan dan kegembiraan setelah mendapatkan kesedihan dan keberuntungan dari apa yang dicita-citakan dari bidadari dan segala kenikmatan yang ada di surga.
TINGKATAN KEDUA
Kerinduan kepada Allāh yang pendorongnya itu adalah kenikmatan Allāh terhadap hamba. Karena kenikmatan dan kebaikan itu salah satu sebab diantara sebab kecintaan dan kerinduan.
TINGKATAN KETIGA
Adalah tingkatan yang paling tinggi, yaitu kerinduan kepada Allāh Jalla wa 'Ala pendorongnya itu adalah kesaksian kesempurnaan nama-nama & sifat-sifat Allāh Jalla wa 'Ala. (Lihat: Madaarij Assaalikin 3/519 dan yang setelahnya).
Jadi, derajat yang pertama, kerinduan karena ingin mendapatkan karunia Allah dan pahalanya, ini biasanya adalah orang yang mendapat ujian dan kesusahan, gundah gulana, kesedihan, atau berada dalam lingkungan yang banyak godaan, dari wanita dan kesenangan dunia.
Maka kerinduannya kepada surga itu untuk menghilangkan ujiannya dari apa yang dikhawatirkan atau untuk mendapatkan kegembiraan dengan hilangnya gundah gulana dan kesedihan atau untuk mendapatkan keberuntungan dengan apa yang cita-citakan dari kenikmatan surga, dari bidadari, dari istana dan yang lain sebagainya.
Ini merupakan tuntutan setiap orang dan tidaklah diantara kita kecuali dalam kesusahan, ujian, gundah gulana, kesedihan, godaan syahwat yang meliputi dari segala sisi, sebagaimana Allāh Tabāraka wa Ta'āla berfirman:
الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلاً
Allāh menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji kalian siapa diantara kalian yang paling baik amalannya." (Al-Mulk 2)
لقد خلقْنا الإنسان فى كَبَدْ
"Dan kami menciptakan manusia dalam susah payah." (Al-Balad 4)
Ini merupakan sunnatullāh kepada semua makhluqNya.
Ikhwah fillāh, sebagaimana yang telah kita ketahui bahwasanya para Nabi dan orang shālih, mereka itu manusia yang paling dahsyat ujiannya tetapi tidak menyibukkan mereka, apa yang mereka alami dari ujian dan kesedihan, kesemangatan untuk mendapatkan derajat yang tertinggi, yaitu kerinduan kepada Allāh Jalla wa 'Ala, mengapa?
Karena dengan mendapatkan nikmat surga yang paling tinggi, yaitu memandang Allāh, demikian juga akan mereka dapatkan yang dibawahnya dari bidadari dan istana.
Oleh karena itu tidak bertentangan kerinduan kepada Allāh dan kerinduan kepada surga.
Artinya bahwasanya kenikmatan surga dari bidadari dan istana ada dalam hati seorang mu'min, akan tetapi kerinduan kepada kenikmatan ini mengikuti kepada yang lebih tinggi daripadanya itu yaitu memandang wajah Allāh, rindu bertemu Allāh.
Jadi tidak saling bertentangan, tatkala merealisasikan tingkatan yang ke-3 dalam hati setiap mu'min tidak memestikan meniadakan tingkatan yang pertama dan tingkatan yang kedua.
Akan tetapi endorong yang pertama dan yang paling agung adalah kerinduan kepada Allāh untuk mendapatkan kesaksiannya akan kesempurnaan nama Allāh dan sifatNya.
Oleh karena itu ikhwah fillāh, tingkatan para hamba di [truncated by WhatsApp]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar