💧Menjauhi Marah
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Berilah aku wasiat”. Beliau menjawab, “Engkau jangan marah!” Orang itu mengulangi permintaannya berulang-ulang, kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Engkau jangan marah!”
(HR al-Bukhari)
Abu Hatim berkata:
“Sebaik-baik orang yang berakal adalah yang tidak suka marah. Dan cepat marah akan mengeringkan akal, sebagaimana api melahap semak duri yang kering, karena orang yang marah akan kehilangan akal, lalu nafsunya menguasainya untuk melakukan apa yang diinginkannya”.
Ia berkata lagi:
“Cepat marah adalah kebiasaan para orang bodoh, sebagaimana meninggalkannya adalah perhiasan orang yang orang-orang yang berakal, dan kemarahan adalah bibit penyesalan, maka seseorang lebih dapat memperbaiki apa yang ia perbuat ketika meninggalkan marah, dibandingkan dengan yang ia perbuat saat marah.
Dan Ibnu Aun adalah orang yang tidak pernah marah, manakala ada seseorang yang membuatnya marah, maka ia berkata: (Barakallahu Fiik) “Semoga Allah memberkahimu”.
Maka dari itu, seorang yang berakal akan selalu menjauhi hal-hal yang bisa menyebabkannya marah, dan selalu mengingat maksiatnya kepada Allah yang Dia (Allah) selalu bersabar dan tidak marah terhadapnya."
Abdul Malik bin Marwan berkata:
“Jika seseorang belum marah maka ia tidak pernah bersabar, sebab kesabaran tidak akan diketahui kecuali dalam keadaan marah”.
📚Raudhatul Uqala Wa Nuzhatul Fudhala
dakwahislam.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar