Minggu, 31 Januari 2016

Apa Yang Kita Cari Dalam Hidup Ini?

Apa yg kita cari dalam hidup ini...? 

◆Kita hidup di gunung merindukan pantai...
◆Kita hidup di pantai merindukan gunung...
◆Kalau kemarau kita tanya kapan hujan?
◆Di musim hujan kita tanya kapan kemarau?
◆Diam di rumah inginnya pergi
◆Setelah pergi inginnya pulang ke rumah..
◆Waktu tenang cari keramaian...
◆Waktu ramai cari ketenangan...

◆Ketika masih bujang mengeluh ingin nikah Sudah berkeluarga, mengeluh belum punya anak, setelah punya anak mengeluh betapa beratnya biaya  hidup dan pendidikan... 

Ternyata SESUATU itu tampak indah karena belum kita miliki...

◆Kapankah kebahagiaan didapatkan kalau kita hanya selalu memikirkan apa yang belum ada, tapi mengabaikan apa yang sudah kita miliki...
Jadilah pribadi yang SELALU BERSYUKUR...
dengan rahmat yang sudah kita miliki...

Mungkinkah selembar daun yang kecil dapat menutupi bumi yang luas ini..??
Menutupi telapak tangan saja sulit...

Tapi kalo daun kecil ini nempel di mata kita, maka tertutuplah “BUMI" dengan Daun, 

Begitu juga bila hati ditutupi pikiran buruk sekecil apa pun, maka kita akan melihat keburukan dimana-mana
Bumi ini pun akan tampak buruk...

Jangan menutup mata kita, walaupun hanya dengan daun yang kecil...

Jangan menutupi hati kita, dengan sebuah pikiran buruk walau cuma seujung kuku...

SYUKURILAH apa yang sudah kita miliki, sebagai modal untuk meMULIAkanNYA...

Karena hidup adalah :  
WAKTU yang dipinjamkan,
dan Harta adalah BERKAH yang dipercayakan...
dan... semua itu kelak  akan di mintai pertanggungjawaban.

Bersyukurlah atas nafas yang masih kita miliki...
Bersyukurlah atas keluarga yang kita miliki...
Bersyukurlah atas pekerjaan yang kita miliki...
Bersyukur & selalu bersyukur di dalam segala hal. 
Segeralah berlomba dalam kebaikan di mulai dari sekarang....

Semangat!!!

Aku Melihat

Aku melihat hidup orang lain  begitu nikmat,
Ternyata ia hanya menutupi kekurangannya tanpa berkeluh kesah..

Aku melihat hidup teman2ku tak ada duka dan kepedihan,
Ternyata ia hanya pandai menutupi dengan mensyukuri..

Aku melihat hidup saudaraku tenang tanpa ujian,
Ternyata ia begitu menikmati badai hujan dlm kehidupannya..

Aku melihat hidup sahabatku  begitu sempurna,
Ternyata ia hanya berbahagia  menjadi apa adanya..

Aku melihat hidup tetanggaku  beruntung,
Ternyata ia selalu tunduk pada Allah untuk bergantung..

Setiap hari aku belajar memahami dan mengamati setiap hidup orang yang aku temui..
Ternyata aku yang kurang mensyukuri nikmatMu..
Bahwa di belahan dunia lain masih ada yang belum seberuntung yang aku miliki saat ini....

Dan satu hal yang aku ketahui, bahwa Allahu Rabbi tak pernah mengurangi ketetapanNya.
Hanya aku lah yang masih saja mengkufuri nikmat suratan takdir Ilahi...

Maka aku merasa tidak perlu iri hati dengan rezeki orang lain..

Mungkin aku tak tahu dimana rezekiku.. Tapi rezekiku tahu dimana diriku..

Dari lautan biru, bumi dan gunung, Allah Ta'ala telah memerintahkannya menuju kepadaku...

Allah Ta'ala menjamin rezekiku, sejak 4 bulan 10 hari aku dalam kandungan ibuku..

Amatlah keliru bila bertawakkal rezeki dimaknai dari hasil bekerja..
Karena bekerja adalah ibadah, sedang rezeki itu urusan-Nya..

Melalaikan kebenaran demi menghawatirkan apa yang dijamin-Nya, adalah kekeliruan berganda..

Manusia membanting tulang, demi angka simpanan gaji, yang mungkin esok akan ditinggal mati..

Mereka lupa bahwa hakekat rezeki bukan apa yang tertulis dalam angka, tapi apa yang telah dinikmatinya..

Rezeki tak selalu terletak pada pekerjaan kita, Allah menaruh sekehendak-Nya..

Diulang bolak balik 7x shafa dan marwa, tapi zamzam justru muncul dari kaki sang  bayi, Ismail a.s.
Ikhtiar itu perbuatan.. Rezeki itu kejutan..
Dan yang tidak boleh dilupakan, tiap hakekat rezeki akan ditanya kelak..
"Darimana dan digunakan untuk apa"
Karena rezeki hanyalah "hak pakai", bukan "hak milik"...

Maka, aku  tidak boleh merasa iri pada rezeki orang lain..

Bila aku iri pada rezeki orang, sudah seharusnya juga iri pada takdir kematiannya....  astaghfirullaah...

...untaian kalimat" ini sejujurnya ditujukan untuk diri saya sendiri yang masih berupaya menata hati ๐Ÿ˜Š๐Ÿ™


Rabu, 27 Januari 2016

Masuk Surga Tanpa Hisab

๐Ÿ“— Aqidah (Keyakinan)

MASUK SURGA TANPA HISAB

Ahli tauhid yang masuk surga adalah bertingkat-tingkat tergantung kekuatan dalam mewujudkan konsekuensi tauhid itu sendiri. 

Adapun yang termulia, yang akan masuk surga  tanpa hisab dan tanpa adzab adalah yang tauhidnya membuahkan :

Pertama: menjalankan perkara yang wajib dan yang sunnah. 

Kedua: meninggalkan perkara haram dan yang hukumnya makruh. 

Rasulullah menjelaskan sifat-sifat mereka dalam sebuah hadits:

1. Mereka adalah yang tidak meminta ruqyah untuk dirinya,

2. Tidak berobat dengan al-Kay (besi panas yang ditusukkan pada organ yang sakit),

3. Tidak bertathoyyur (beranggapan sial dengan sesuatu) 

4. Bertawakkal hanya kepada Allah". [HR. Bukhรดriy]

Meminta ruqyah untuk diri sendiri hukumnya makruh sebagaimana berobat dengan al-Kay juga hukumnya makruh. Adapun bertathoyyur, maka hukumnya haram. Dan orang yang meninggalkan 3 hal di atas, terkumpul pada nomer 4 (yaitu bertawakkal kepada Allah).

Semoga Allah memasukkan kita semua ke dalam surga-Nya tanpa hisab dan tanpa adzab, aamiiin...


✏ Ustadz Abdul Rahman Hadi, Lc ุญูุธู‡ ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰
___

Selasa, 26 Januari 2016

Yakinlah Akan Rezekimu Seperti Yakin Akan Ajalmu


๐Ÿ“— Nasehat

YAKINLAH AKAN RIZKIMU SEPERTI YAKIN AKAN AJALMU

Terkadang kita mendapati manusia tidak yakin akan dua perkara. Sedangkan Allah telah menentukan keduanya bagi setiap hambaNya. 

Begitu ragu dan putus asanya terkadang manusia menempuh jalan pintasnya, padahal Rasulullah bersabda:

ุนู† ุฌุงุจุฑ ุจู† ุนุจุฏุงู„ู„ู‡ ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ ู‚ุงู„: ู‚ุงู„ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ๏ทบ: «ู„ูˆ ุฃู†َّ ุงุจู†َ ุขุฏู…َ ู‡ุฑَุจَ ู…ู† ุฑุฒู‚ِู‡ِ ูƒู…ุง ูŠู‡ุฑَุจُ ู…ู† ุงู„ู…ูˆุชِ، ู„ุฃุฏْุฑَูƒَู‡ُ ุฑุฒْู‚ُู‡ُ ูƒู…ุง ูŠُุฏْุฑِูƒُู‡ُ ุงู„ู…ูˆุชُ» ุญุณู†ู‡ ุงู„ุฃู„ุจุงู†ูŠ  ููŠ ุตุญูŠุญ ุงู„ุฌุงู…ุน ูฅูขูคู 

Dari Jabir bin Abdillah Radhiyallahu 'Anhu berkata : Rasulullah bersabda : "Jikalau manusia lari diri dari rizkinya sebagaimana mereka lari dari kematian, niscaya rizkinya akan mendatanginya sebagaimana kematian akan mendatanginya." [dihasankan oleh Al-Albani dalam shahih al-jami 5240]

Hadits tersebut jelas memberikan panduan kepada setiap muslim bahwa yang namanya rizki adalah hal yang pasti, maka manusia hanya perlu mencari jalannya dan berusaha. 

Jangan takut wahai saudaraku bahwa rizki anda tidak tertukar kepada yang lainnya. Dan yakinlah bahwa kematian suatu saat akan menghampirimu.


✏ Ustadz Mohammad Ali Bazher  ุญูุธู‡ ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰
___

Kebiasaan Yang Perlu Dihindari Setelah Sholat Fardu

BEBERAPA KEBIASAAN YANG PERLU DIHINDARI BERKAITAN DENGAN DZIKIR SESUDAH SHOLAT:

Beberapa hal yang biasa dilakukan oleh banyak orang setelah sholat fardhu (wajib) yang lima waktu tapi tidak ada contoh dan dalil dari Rosululloh  dan para sahabatnya.

Diantara kebiasaan yang salah tersebut ialah:

⛔ 1. Mengusapkan kedua tangan ke wajah/muka sesudah salam, karena kebiasaan ini sama sekali tidak berdasar pada dalil yang shohih.

⛔ 2. Berdo’a dan berdzikir secara berjamaah yang dipimpin oleh imam sholat.

⛔3. Berdzikir dengan bacaan yang tidak ada nash/dalilnya, baik lafazh maupun bilangannya, atau berdzikir dengan dasar hadits yang dha’if(lemah) atau maudhu’ (palsu).

Contoh:

➡1. Sesudah sholat membaca: “Alhamdulillaah”

➡2. Membaca surat al-Faatihah setelah salam.

➡3. Membaca beberapa ayat terakhir surat al-Hasyr dan lainnya.

➡4. Menghitung dzikir dengan memakai biji-bijian tasbih atau yang serupa dengannya. Tidak ada satupun hadits yang shahih tentang menghitung dzikir dengan biji-bijian tasbih, bahkan sebagiannya maudhu’ (palsu). Syaikh al-Albani mengatakan: “Berdzikir dengan biji-bijian tasbih adalah bid’ah.”

๐Ÿšซ Syaikh Bakr Abu Zaid mengatakan bahwa berdzikir dengan menggunakan biji-bijian tasbih menyerupai orang-orang Yahudi, Nasrani, Budha, dan perbuatan ini adalah bid’ah. Yang disunnahkan dalam berdzikir adalah dengan menggunakan jari-jari tangan:

ุนَู†ْ ุนَุจْุฏِ ุงู„ู„ู‡ِ ุจْู†ِ ุนَู…ْุฑٍูˆ ู‚َุงู„َ: ุฑَุฃَูŠْุชُ ุฑَุณُูˆْู„ُ ุงู„ู„ู‡ِ ูŠَุนْู‚ِุฏُ ุงู„ุชَّุณْุจِูŠْุญَ ุจِูŠَู…ِูŠْู†ِู‡ِ

“Dari Abdullah bin ‘Amr, ia berkata: “Aku melihat Rasulullah  menghitung bacaan tasbih (dengan jari-jari) tangan kanannya.” (HR. Abu Dawud dan at-Tirmidzi)

✳ Bahkan, Nabi memerintahkan para sahabat menghitung; Subhaanallaah, alhamdulillah, dan mensucikan Allah dengan jari-jari, karena jari-jari akan ditanya dan diminta untuk berbicara (pada hari kiamat) (HR. Abu Dawud dan at-Tirmidzi)

➡5. Berdzikir dengan suara keras, karena bertentangan dengan dalil-dalil al-Qur’an yang menyuruh kita untuk berdzikir dengan suara pelan. Firman Allah dalam Qs. Al A’raaf Ayat 55;

ุงุฏْุนُูˆุงْ ุฑَุจَّูƒُู…ْ ุชَุถَุฑُّุนุงً ูˆَุฎُูْูŠَุฉً ุฅِู†َّู‡ُ ู„ุงَ ูŠُุญِุจُّ ุงู„ْู…ُุนْุชَุฏِูŠ

“Berdo’alah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” [Qs. Al-A’raaf 55]

Dan Qs. Al A’raaf Ayat 205

ูˆَุงุฐْูƒُุฑ ุฑَّุจَّูƒَ ูِูŠ ู†َูْุณِูƒَ ุชَุถَุฑُّุนุงً ูˆَุฎِูŠูَุฉً ูˆَุฏُูˆู†َ ุงู„ْุฌَู‡ْุฑِ ู…ِู†َ ุงู„ْู‚َูˆْู„ِ ุจِุงู„ْุบُุฏُูˆِّ ูˆَุงู„ุขุตَุงู„ِ

 ูˆَู„ุงَ ุชَูƒُู† ู…ِّู†َ ุงู„ْุบَุงูِู„ِูŠ

“Dan sebutlah (nama) Tuhannmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.” [Qs. Al-A’raaf 205]

Nabi  melarang berdzikir dengan suara keras sebagaimana diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari, Imam Muslim dan lain-lain. Imam Syafi’i menganjurkan agar imam atau makmum tidak mengeraskan bacaan dzikir.

➡6. Bersalam-salaman/berjabatan tangan antar jamaah sesudah salam, sebelum dzikir. Tidak ada contoh dari Nabi dan para sahabatnya yang bersalam-salaman sesudah salam dalam shalat. Bersalaman yang dicontohkan adalah pada saat awal bertemu dan saat akan berpisah. Selain itu kebiasaan bersalam-salaman sesudah salam akan mengganggu kekhusu’an dzikir yang disyari’atkan untuk dilaksanakan tanpa ada jeda waktu sesudah salam. Apalagi dzikir sesudah sholat fardhu memiliki keutamaan yang tinggi.

Semoga kita bisa mengambil pelajaran yang terbaik dari ajaran Islam yang hanif ini. Wallohu a’lam bis shawab

๐Ÿ“— Di Salin dari Buku Dzikir Pagi dan Petang
______
๐Ÿ“ Ust. Yazid bin Abdul Qodir Jawas ุญูุธู‡ ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰
๐ŸŒท๐ŸŒท๐ŸŒท๐ŸŒท๐ŸŒท๐ŸŒท๐ŸŒท๐ŸŒท๐ŸŒท๐ŸŒท๐ŸŒท๐ŸŒท๐ŸŒท Yuk join channel telegram salafways ⤵⤵⤵⤵⤵⤵⤵⤵  
๐Ÿ“ก https://goo.gl/vLphkg   

๐Ÿ“Œ Turut Menyebarkan   

Grup WA Manhaj Salaf 

๐ŸŒท๐ŸŒท๐ŸŒท๐ŸŒท๐ŸŒท๐ŸŒท๐ŸŒท๐ŸŒท๐ŸŒท๐ŸŒท๐ŸŒท๐ŸŒท๐ŸŒท

Senin, 18 Januari 2016

Menuntut Ilmu Itu Wajib

Bismillah
Share dr WaG berbagiImu

Kajian W/ Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas

 ๐Ÿ“š Wasiat Nabi Shallallahu 'Alayhi Wasallam kepada Abu Dzarr Radhiyallahu 'anhu

๐ŸŒธ Muqodimah ๐ŸŒธ

Menuntut ilmu itu Wajib!! wajib kita belajar pada guru dan ustad yg akidah dan manhaj nya jelas yg berpegang teguh dgn al qur'an dan sunnah

Allah berfirman
๐Ÿ“– Qs al an'am 153
dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa.

๐Ÿ‘ค Abdulah bin mas'ud berkata :
Inilah jalan Allah yg Lurus

๐Ÿ‘ค Imam Munzahir
jangan kau ikuti jalan2 Ahli Bid'ah

๐Ÿ“jalan surga cm 1 yaitu jalan yg d tempuh Rosullah dan para sahabat'nya

๐Ÿ“– Qs at tawbah 100
Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.

๐Ÿ“Kalau kita ingin mendapat rido dai Allah dan jaminan surga ikutin Jalan para sahabat
karna hidayah sunah lebih baik dr dunia dan seisi'nya
Maka raihlah ia dg niat yg benar dan ikhlas dan pemahaman yg benar.
Jangan menyimpang 

Allah berfirman
๐Ÿ“– Qs Annisa 115
Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.

๐Ÿ’ Wasiat Nabi Shallallahu 'Alayhi Wasallam kepada Abu Dzarr Radhiyallahu 'anhu๐Ÿ’

๐Ÿ‘ค Abu Dzar berkata kekasih'ku (Rosullah) berwasiat kepadaku ;

➡️1.Mencintai orang Miskin,mendekat kpd mereka
➡️2.Melihat orang yg ada di bawahku,dan tdk melihat orang yg d atasku
➡️3.Menyambung tali silaturahim
➡️4.Banyak ucapan laa hawla wala quwwata illa billah
➡️5.Mengatakan kebenaran walupn pahit
➡️6.Berdakwah di jalan Allah
➡️7.Agar tdk meminta2 sesuatu kpd manusia

▶๐Ÿ–‡ 1.Mencintai orang Miskin
๐Ÿ“– Qs al kahfi 28
Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.

๐Ÿ“– Qs Al an am 52
Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan petang hari, sedang mereka menghendaki keridhaan-Nya. Kamu tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatan mereka dan merekapun tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatanmu, yang menyebabkan kamu (berhak) mengusir mereka, (sehingga kamu termasuk orang-orang yang zalim).

๐Ÿ‘‰ Tidak boleh kita mengkhusus'kan dan duduk dgn orang2 yg kaya,para petinggi2 dan ulama2 kecuali ada Maslahat

๐Ÿ‘‰ adapun duduk bersmaa dgn para pembesar,para tokoh,ulil amri sesungguhnya terpuji apa bila dalam rangka ketaqwaan adalah Semua berputar dan niat mencari wajah Allah,dan duduk dgn orang yg cinta pd Allah akan mendapatkan manis'nya Iman

๐Ÿ“– Qs at tahaa 131
Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepada golongan-golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan dunia untuk Kami cobai mereka dengannya. Dan karunia Tuhan kamu adalah lebih baik dan lebih kekal.

๐ŸŒธ Nabi bersabda orang2 fakir miskin muslimin yg taat kpd Allah dan menjauhi bid'ah masuk surga seblum orang2 kaya. 

๐Ÿ“Allah juga memberi rejeki kpd orang kaya melalui Orang2 Miskin

▶๐Ÿ–‡ 2.Melihat orang yg Ada di bawah
Jangan melihat yg diatas

Lihatlah yg bawah supaya tdk merehmakan nikmat Allah!!
๐Ÿ‘‰ dalam agama lihat pd yg atas,ngaji'nya,puasa'nya,hapalan al qur'an

๐ŸŒธ Nabi bersabda sesungguhnya allah tdk lihat seorang wanita yg dia tdk bersyukur kpd suami'nya
๐Ÿ‘‰ harus qonaah dgn rejeki yg Allah berikan

๐ŸŒธ Nabi bersabda.. rido dgn apa yg allah berikan
 Adalah engkau orng yg paling kaya d muka bumi ini

▶๐Ÿ–‡ 3. Menyambung  silaturahim
rahim ini adalah ungkapan hubungan senasab dan kerabat,orang tua,bibi ,paman,dsb.

menyambung rahim hub dgn orangtua
untuk menolong sanak famili,menolong mereka.dan dosa besar orang yg memutuskan silaturahim

▶๐Ÿ–‡ 4. Perbanyak ucapan laa hawla wala quwwata illa billah
~tidak ada daya kekuataan kecuali pertolongan Allah
๐Ÿ‘‰ tidak mungkin bisa melakukan apapun kalau bukan karna Allah

๐ŸŒธ Nabi bersabda ;
~ katakan laa hawla wala quwwata illa billah karna ucapan ini adalah pembendaharaan yang akan mengantarkan kita ke surga

▶๐Ÿ–‡ 5.Mengatakan kebenaran meskipun Pahit

Jujurlah ...
Tidak boleh mengucapkan yg tdk benar.. ucapkan yg Haq meskipun pahit
๐Ÿ‘‰ Adil dan Jujur    
      
▶๐Ÿ–‡ 6. Berdakwah di Jalan Allah
menyampaikan kebenaran dan ilmu yg bermanfaat.. 
๐Ÿ‘‰ Dakwah jgn takut
๐Ÿ‘‰ berani menyampaikan kebenaran
๐Ÿ‘‰ jngan berhenti ber'amal sholeh
Jangan takut Celaan Manusia selama kita dijalan Allah,karna celaan mereka tidak akan memadhorotkanmu sedikitpun   
Terus seru manusia kejalan Allah dg hikmah ( Alan'am 125)

▶๐Ÿ–‡ 7. Agar tidak Meminta minta Kpd Manusia
Meminta2 adalah hukum'nya HARAM!!!!
Kecuali bagi yg dibolehkan dalam syareat.

๐ŸŒธ Nabi bersabda ;
ketahuilah kemulian seorang muslim adalam sholat malam (tahajud) dan tdk meminta sesuatu pd Manusia.

Semoga Bermanfaat .

๐Ÿ“† 17/01/[truncated by WhatsApp]

Sabtu, 16 Januari 2016

Perjalanan Hidayah Penuntut Ilmu Dari Jepang



๐Ÿ‡ฏ๐Ÿ‡ต ✈ ๐Ÿ‡ธ๐Ÿ‡ฆ 
Perjalanan Hidayah Penuntut Ilmu dari Jepang ๐Ÿ—พ

๐Ÿ“†Selasa, 12 Januari 2016 (2 Rabi’ul Akhir 1437H)
๐Ÿ“ป Masjid Al Barkah Radio Rodja Cileungsi Bogor (live)

๐Ÿ‡ฏ๐Ÿ‡ต Micky Sakata, Lc (Mahasiswa Universitas Islam Madinah)
๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ Didampingi Ust. Firanda Andirja MA (Mahasiswa Program Doctoral Islamic University of Madinah KSA)


▪Ust Firanda
Hidayah adalah nikmat yang sangat besar dari Allah. Bahkan hal ini disyukuri oleh para penghuni Surga sebagaimana firman Allah tentang ucapan penghuni Surga:

{ูˆَู‚َุงู„ُูˆุง ุงู„ْุญَู…ْุฏُ ู„ِู„َّู‡ِ ุงู„َّุฐِูŠ ู‡َุฏَุงู†َุง ู„ِู‡َุฐَุง ูˆَู…َุง ูƒُู†َّุง ู„ِู†َู‡ْุชَุฏِูŠَ ู„َูˆْู„ุง ุฃَู†ْ ู‡َุฏَุงู†َุง ุงู„ู„َّู‡ُ ู„َู‚َุฏْ ุฌَุงุกَุชْ ุฑُุณُู„ُ ุฑَุจِّู†َุง ุจِุงู„ْุญَู‚ِّ}

“Segala puji bagi Allah yang telah memberi hidayah kami ke (Surga) ini, dan kami tidak akan mendapat hidayah (ke Surga) kalau sekiranya Allah tidak menunjukkan kami” (QS al-A’raaf: 43).

Harus disadari bahwa hidayah adalah murni datang dari Allah, bukan karena kecerdasan manusia, meskipun secerdas apapun, dan meskipun mendengarkan seribu ceramah sekalipun tapi belum tentu memperoleh hidayah kalau bukan karena dari Allah. Misalnya orang-orang Jepang yang sangat pintar hingga mampu menciptakan robot. Namun meskipun mereka pintar, ternyata mereka menyembah matahari. 

Begitu pula orang-orang munafik, yang bahkan mereka turut serta mendengarkan begitu banyak ceramah Rasulullah, dan ikut sholat bersama Rasulullah. Begitu juga dengan paman Nabi, Abu Thalib, yang sangat mendukung beliau, memahami bahwa Islam adalah agama yang benar namun hingga akhir hidupnya tidak mau beriman karena memikirkan bagaimana celaan orang (orang-orang kafir Quraisy) terhadapnya kalau dia memeluk agaman Islam.

Kalau pula hidayah itu hanya karena sekedar faktor kedekatan, maka tentunya ayahnya Nabi Ibrahim memperoleh hidayah, dan begitu pula anak dan istri Nabi Nuh. Namun nyatanya tidak. Oleh karena itu, penting untuk disadari bahwa hidayah hanya datang dari Allah.

Alhamdulillah saat ini telah hadir bersama kita, Syeikh Micky Sakata, Lc. Beliau baru saja lulus dari Universitas Islam Madinah. Ayah beliau adalah orang Jepang, dan Ibu beliau orang Amerika. Beliau akan menceritakan bagaimana perjalanan beliau dalam mendapatkan hidayah, dari yang sebelumnya seorang atheis menjadi seorang muslim.

▪Micky Sakata, Lc
Pertama yang ingin saya sampaikan adalah saya bukan Syeikh, hanya seorang pelajar/penuntut ilmu. Nama saya Micki Sakata. Alhamdulillah saya sangat bersyukur memperoleh kesempatan untuk hadir di sini dan bertemu dengan banyak saudara-saudara muslim di sini yang masyaa Allah banyak yang telah menutup aurat.

Saya lahir di Amerika, Ayah saya orang Jepang, sedangkan ibu saya orang Amerika. Masa kecil saya tidak mengenal agama sama sekali. Dan selama hidup di Jepang saya sulit untuk mengenal Islam. 

Ketika umur 15 tahun saya pindah ke Amerika untuk melanjutkan sekolah ke Junior High School (setara SMP). Saat itulah terjadi tragedi WTC 11 September 2001. Tragedi tersebut membuat Islam menjadi sangat dikenal, karena Islam banyak digembar-gemborkan di media-media barat. Namun pemberitaan-pemberitaan itu lebih mengaitkan Islam dengan hal-hal yang buruk dan salah satunya adalah terorisme.

Hal ini membuat saya sangat penasaran dan tertarik dengan Islam. Saya kemudian mempelajari tentang Islam melalui internet dan menemukan bahwa Islam tidak bertanggung jawab atas tragedi tersebut. Saya menemukan bahwa Islam sangat berbeda dengan apa yang diberitakan di media-media barat. 

Saya kemudian membeli Al Qur’an (terjemahannya) dan terkejut karena di dalamnya saya menemukan kisah-kisah mengenai Nabi-Nabi yang juga di sebutkan dalam agama Kristen dan Yahudi. Saya juga menemukan bahwa Islam ternyata sangat penuh dengan kedamaian, tidak mengajarkan tentang terorisme.

Saya menemukan bahwa Islam adalah agama yang sangat lengkap. Segala hal diatur dalam Islam. Hal ini berbeda dengan agama-agama lain yang saya pelajari. Islam sangat berbeda dengan agama lain karena sangat lengkap dan mencakup berbagai aspek. 

Islam memadukan antara keimanan dan amal. Ketika seseorang mengaku beriman, konsekuensinya adalah dia harus beramal. Dalam Islam, ketika seseorang mengucapkan syahadat, berarti dia telah meyakininya (beriman). Dan ketika dia meyakininya, maka dia harus mengamalkannya. Hal ini sangat menarik dan tidak ada dalam agama-agama lain. 

Saya besar di lingkungan Budha dan Shintoisme, namun keduanya lebih bersifat tradisi dan bukan agama. Begitu pula di lingkungan Kristen, meskipun mereka setiap minggu ke gereja, tapi menurut saya hal ini sangat aneh. Bagi orang Kristen, yang penting hanya sebatas beribadah, hanya mementingkan bahwa mereka memiliki iman tapi tidak perlu beramal. Hal ini tentunya berbeda dengan Islam yang tidak hanya beriman tapi juga harus beramal.

Setelah saya masuk Islam di Amerika, saya ingin mengetahui lebih banyak lagi tentang Islam dan ingin dapat memahami isi Al Qur’an secara langsung tanpa bantuan terjemahan. Apalagi dalam Islam seorang muslim diperintahkan untuk menuntut ilmu, dan memiliki ilmu. 

Kemudian ketika saya kembali ke Jepang, saya kuliah di Tokyo. Salah satu dosen saya berasal dari Indonesia. Beliau menyarankan saya untuk belajar di Universitas Islam Madinah. Beliau juga banyak membantu saya, termasuk dalam pernikahan saya (Micky Sakata menikah dengan wanita Indonesia dan memiliki 4 orang anak, antara lain Raihan dan Naomi).

Dari yang saya pelajari, terdapat beberapa dalil yang manafikkan & menentang bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan tentang terorisme, antara lain:

➖Bahwa Allah menciptakan manusia berbeda-beda tapi yang terbaik adalah yang paling bertaqwa;

ูŠَุง ุฃَูŠُّู‡َุง ุงู„ู†َّุงุณُ ุฅِู†َّุง ุฎَู„َู‚ْู†َุงูƒُู…ْ ู…ِู†ْ ุฐَูƒَุฑٍ ูˆَุฃُู†ْุซَู‰ٰ ูˆَุฌَุนَู„ْู†َุงูƒُู…ْ ุดُุนُูˆุจًุง ูˆَู‚َุจَุงุฆِู„َ ู„ِุชَุนَุงุฑَูُูˆุง ۚ ุฅِู†َّ ุฃَูƒْุฑَู…َูƒُู…ْ ุนِู†ْุฏَ ุงู„ู„َّู‡ِ ุฃَุชْู‚َุงูƒُู…ْ ۚ ุฅِู†َّ ุงู„ู„َّู‡َ ุนَู„ِูŠู…ٌ ุฎَุจِูŠุฑٌ

"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki –laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" (QS. Al Hujuurat: 13) 

➖Bahwa Allah memerintahkan manusia untuk saling mencintai;
๐Ÿ”บTidak sempurna iman seseorang diantaramu hingga mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri (HR Bukhari dan Muslim)
๐Ÿ”บKalian tidak akan masuk surga sampai kalian beriman, dan kalian tidak akan beriman sampai kalian saling mencintai (HR Muslim)

Dalil-dalil tersebut sangat berbekas di dalam hati saya dan membuat saya semakin menyakini bahwa Islam bukanlah agama yang seperti dituduhkan di media-media barat.



❓Sesi Tanya Jawab

1⃣ Ketika saudara Micky Sakata masuk Islam, bagaimana reaksi keluarga dan teman-teman anda atas hal itu?

Jawab:
Awalnya saya tidak memberitahu siapapun bahwa saya akan masuk Islam karena hal ini sangat kompleks. Namun pada malam sebelum saya masuk Islam pada hari esoknya, saya memberitahu ibu saya bahwa saya ingin masuk Islam. Alhamdulillah respon beliau sangat bagus dan penuh toleransi. Beliau berkata bahwa apapun yang membuat saya merasa nyaman dan lebih baik, maka beliau akan mendukung saya. Adapun kepada teman-teman saya, saya baru menceritakan kepada mereka 3 (tiga) tahun kemudian setelah saya masuk Islam.

2⃣ Apakah ada rencana untuk berdakwah di negeri Jepang? 

Jawab:
In syaa Allah. Tentu saja saya ingin berdakwah di Jepang. Ketika kuliah saya mengambil jurusan dakwah ushuluddin (dengan tujuan memang untuk berdakwah). Sebenarnya sudah sejak 2 (dua) tahun yang lalu sudah memulai berdakwah. Dan saya melihat bahwa kondisi di Jepang masih membutuhkan dakwah. Semoga Allah memberi kemudahan bagi saya untuk berdakwah di Jepang dan saya mohon doanya dari saudara-saudara sekalian.

3⃣ Orang-orang Jepang dan Amerika dikenal memiliki habit/kebiasaan buruk seperti meminum minuman keras dan tinggal satu rumah (pria dan wanita) padahal belum menikah. Bagaimana cara untuk berdakwah kepada mereka terkait kebiasaan-kebiasaan buruk tersebut?

Jawab:
Ini adalah bagian yang paling sulit. Sebelum saya masuk Islam, saya pun berpikir bahwa tidak mungkin kalau saya masuk Islam. Saya merasa bahwa hal ini berat sekali karena sebelumnya saya pun makan babi dan minum minuman keras juga. Tips untuk mengajak agar orang dengan kondisi seperti itu sadar adalah dengan membuat orang tersebut tertarik untuk belajar tentang Islam. Yang penting adalah orang tersebut mengenal/masuk Islam terlebih dahulu. Hal ini mungkin dapat diawali dengan disampaikannya mengenai beauty of Islam kepada mereka. Kita tekankan bahwa Allah itu Maha Pengampun. Jangan diawali dengan menyampaikan kepada mereka bahwa ini haram, itu haram. Hal yang paling penting adalah keyakinan karena Islam mengajari kita untuk yakin kepada Allah. Oleh karenanya kita upayakan agar mereka mengenal indahnya Islam, dan setelah itu mereka akan lebih mudah untuk memahami hukum-hukum Allah lainnya termasuk yang terkat dengan kebiasaan-kebiasaan buruk tersebut.

4⃣ Apa perbedaan yang dirasakan antara sebelum dan setelah masuk Islam?

Jawab:
Ada perbedaan yang sangat besar antara sebelum dan sesudah masuk Islam. Ketika belum mengenal Islam, hidup saya seperti tanpa tujuan, tidak memiliki harapan, dan tidak memiliki arah. Emosi saya tidak stabil dan saya mudah marah. Ketika hidup di Amerika, saya seperti tidak tahu harus berbuat apa, saya sering gonta ganti kuliah.
Adapun setelah masuk Islam, hal yang sangat saya rasakan perbedaaanya adalah keimanan. Hidup saya menjadi terarah, memiliki tujuan yang jelas dan tahu harus berbuat apa. Setelah masuk Islam, ada yang saya yakini dan ada yang menjadi motivasi dalam menjalani hidup dimana hal ini sangat berbeda dengan kondisi ketika saya belum masuk Islam.

5⃣ Bagaimana jika ada teman anda dari non muslim yang menuduh anda sebagai teroris? Bagaimana jawaban anda?

Jawab:
Ini adalah pertanyaan yang sulit karena pemberitaan-pemberitaan di media barat mengidentikkan Islam dengan perang (terorisme). Dalam Islam memang ada perintah untuk berjihad, tapi Islam tidak memaksakan agamanya melainkan atas kemauannya sendiri. Islam adalah ajaran yang sangat lengkap dan menyeluruh. Al Qur’an mengajarkan semuanya, tak hanya ketika masa damai tapi juga ketika peperangan (tidak hanya berjihad tapi juga tentang hal-hal lain). Sebenarnya terorisme adalah permasalahan yang tidak hanya dialami oleh agama Islam, melainkan juga oleh agama-agama lain seperti Budha, Kristen, Yahudi dll. Maka ketika kita berdakwah, hal yang harus didahulukan adalah bahwa Islam adalah agama yang penuh rahmat, penuh kasih sayang (rahmatan lil ‘alamiin).

6⃣ Bagaimana meyakinkan teman-teman di luar negeri yang sudah terlanjur menganggap bahwa Islam itu buruk?

Jawab:
Anda tidak perlu meyakinkan mereka mengenai hal ini. Tidak perlu juga untuk meyakinkan mengenai agama ini kepada mereka. Karena kebanyakan orang tidak suka jika ditekan.
Anda hanya perlu untuk menjadi teman yang baik bagi mereka dan memperlihatkan beauty of Islam melalui karakter dan akhlaq anda sebagai seorang muslim. Tunjukkan bagaimana Islam mengajarkan kita untuk memiliki akhlaq yang bagus. Kita juga harus pintar dalam mengenali karekter orang yang akan kita dakwahi tersebut. Islam juga mengajari kita mengenai banyak hal termasuk bagaimana adab-adab dalam berperilaku/menghadap/berakhlaq kepada non muslim.

7⃣ Bagaimana metode belajar Ust. Micky sehingga dalam waktu singkat sudah dapat menghafal Al Qur’an dan Hadits? Saya saja yang sedari lahir sudah Islam masih belum bisa juga.

Jawab:
Saat ini saya masih seorang pelajar dan sebenarnya saya bukanlah pelajar yang baik. Saya lambat dalam belajar. Pada kuliah yang terakhir, saya memerlukan waktu  9 tahan untuk lulus (dimana untuk pelajar-pelajar lain biasanya lebih singkat). Saya memulai 3 (tiga) tahun pertama untuk persiapan (belajar bahasa Arab, dll). Setelah itu saya mulai kuliah S1.
Dalam belajar, hal yang penting menurut saya adalah melakukan upaya terbaik anda. Selain itu, belajar juga membutuhkan passion. Sebelum saya memeluk Islam, saya bahkan tidak mengetahui sama sekali tentang huruf Arab. Kemudian saya belajar secara bertahap, mulai dari alif-ba-ta. Saya juag belajar mengenai grammar/tata bahasa Arab karena ketika di Arab saya tidak terlalu memahami bahas a Arab.

8⃣ Bagaimana rasanya setelah menjadi seorang muslim? Bagaimana menyikapi dan menghadapi ujian-ujian yang diberikan oleh Allah, sebagaimana disebutkan dalam Al Qur’an: 

ุฃَุญَุณِุจَ ุงู„ู†َّุงุณُ ุฃَู†ْ ูŠُุชْุฑَูƒُูˆุง ุฃَู†ْ ูŠَู‚ُูˆู„ُูˆุง ุขู…َู†َّุง ูˆَู‡ُู…ْ ู„َุง ูŠُูْุชَู†ُูˆู†َ

Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, "Kami telah beriman" dan mereka tidak diuji? (QS. Al-‘Ankabut:2)

Jawab:
Ketika menjadi seorang muslim, biasanya akan memperoleh ujian dari Allah. Ada banyak ujian yang diberikan oleh Allah, dan ujian yang datang dari Allah tersebut adalah ujian yang paling penting. Ujian-ujian tersebut datang setiap waktu, diharapkan ataupun tidak. Maka sebagai seorang muslim, tugas kita adalah mempersiapkan diri untuk menerima dan menghadapinya. Karena ujian dari Allah akan datang terus menerus seumur hidup kita. Ujian yang paling sulit adalah ujian jihad, yaitu jihad melawan setan dimana kita harus menang  darinya. Oleh karena itu, kita harus mempersiapkan diri untuk menghadapinya, baik secara fisik maupun secara mental. Jihad melawan setan adalah jihad melawan nafsu diri sendiri dan ini merupakan jihad yang berat sekali karena kiat harus melawan diri sendiri agar selalu tunduk kepada Allah. Adapun jihad dalam bentuk membunuh sana sini adalah bentuk jihad yang salah. Jihad adalah bagaimana kita mampu menaklukkan diri kita sendiri (manaklukkan hawa nafsu kita). 

Demikian dan jazakumullah khair kepada Ust Firanda dan saudara-saudara sekalian.

▪Ust. Firanda Andirja 
Demikian kisah singkat dari perjalanan hidayah Micky Sakata Lc, diawali dari tanpa agama, kemudian mengenal berbagai agama hingga akhirnya mengenal Islam. 

Semoga Allah memudahan perjalanan dakwah beliau, baik di Jepang atau dimanapun berada, dan semoga diteguhkan keimanannya  dalam berdakwah. Aamiin allahumma aamiin...

Jumat, 15 Januari 2016

Ukuran Nafkah

keluarga
▫▫▫▫▫

Ukuran Nafkah yang Diberikan Kepada Istri
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖            

Banyak istri yang membebani suami dengan sekian banyak tuntutan. Bahkan, terkadang suami harus berutang untuk memenuhinya. Istri mengira bahwa itu adalah hak mereka. Apakah ini benar?

๐Ÿ”ด Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin menjawab:

Ini termasuk bentuk pergaulan yang buruk. Allah ‘azza wa jalla telah berfirman,

“Hendaklah orang yang mampu memberi  menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan oleh Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan (sekadar) apa yang Allah berikan kepadanya.” (ath-Thalaq: 7)

Seorang istri tidak boleh meminta nafkah melebihi kemampuan suami. Tidak boleh pula ia meminta nafkah melebihi kebiasaan masyarakat setempat, meski suami mampu memenuhinya. Hal ini berdasarkan firman Allah ‘azza wa jalla,

“Dan bergaullah dengan mereka secara patut.” (an-Nisa: 19)

“Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang makruf.” (al-Baqarah: 228)

Sebaliknya, tidak boleh enggan memberi nafkah yang wajib. Sebab, memang ada suami yang tidak mau memberikan nafkah yang wajib kepada istrinya karena kekikirannya. Dalam keadaan seperti ini, seorang istri boleh mengambil harta suaminya guna memenuhi kebutuhannya meski tanpa sepengetahuan suami. Sungguh, Hindun bintu Utbah pernah mengeluhkan kepelitan Abu Sufyan (suaminya) kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Abu Sufyan tidak memberi nafkah yang mencukupi kebutuhan Hindun dan anak-anaknya.  Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas bersabda,

ุฎُุฐِูŠ ู…َุง ูŠَูƒْูِูŠูƒِ ู…ِู†ْ ู…َุงู„ِู‡ِ ูˆَูŠَูƒْูِูŠ ุจَูŠْุชَูƒِ ุจِุงู„ْู…َุนْุฑُูˆูِ

“Ambillah dengan cara yang baik dari hartanya seukuran yang mencukupi kebutuhanmu dan rumah tanggamu dengan.”

(Durus wa Fatawa al-Haramil Makki, 4/249; dinukil dari Fatawa al-Jami’ah lil Mar’ah al-Muslimah 2/542—543)

Asysyariah 100/2015

Rabu, 06 Januari 2016

Ini harta yg jauh lebih berharga dari emas, silakan baca dan share:

ุงุณุชู…ุนูˆุง ู€ ู„ู‡ุฐู‡ ุงู„ู‚ุตุฉ، 
Simaklah kisah berikut
ูˆู‚ูˆู„ูˆุง : 
Lalu katakan 
ู„ุง ุญูˆู„ ูˆู„ุง ู‚ูˆุฉ ุฅู„ุง ุจุงู„ู„ู‡

ุฐู‡ุจ ุนูˆู ุจู† ู…ุงู„ูƒ ุงู„ุฃุดุฌุนูŠ ุฅู„ู‰ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ุงู„ุตู„ุงุฉ ูˆุงู„ุณู„ุงู… 
Suatu hari auf bin malik al-asyja'i mendatangi Rasulullah
ูˆู‚ุงู„ ู„ู‡: 
Lalu berkata kepadanya :
 
ูŠุง ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡، ุฅู† ุงุจู†ูŠ ู…ุงู„ูƒًุง ุฐู‡ุจ ู…ุนูƒ ุบุงุฒูŠًุง ููŠ ุณุจูŠู„ ุงู„ู„ู‡ ูˆู„ู… ูŠุนุฏ، ูู…ุงุฐุง ุฃุตู†ุน؟ ู„ู‚ุฏ ุนุงุฏ ุงู„ุฌูŠุด ูˆู„ู… ูŠุนุฏ ู…ุงู„ูƒ ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡
ya rasulullah,  anakku malik ikut perang fi sabilillah bersama engkau, namun ia belum pulang, apa yg harus saya perbuat?  padahal semua pasukan sudah pulang,  kecuali malik

ู‚ุงู„ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ุงู„ุตู„ุงุฉ ูˆุงู„ุณู„ุงู…: ((ูŠุง ุนูˆู، ุฃูƒุซุฑ ุฃู†ุช ูˆุฒูˆุฌูƒ ู…ู† ู‚ูˆู„
Rasulullah bersabda : kamu dan istrimu perbanyaklah mengucapkan :
ู„ุง ุญูˆู„ ูˆู„ุง ู‚ูˆุฉ ุฅู„ุง ุจุงู„ู„ู‡)).

 ูˆุฐู‡ุจ ุงู„ุฑุฌู„ ุฅู„ู‰ ุฒูˆุฌุชู‡ ุงู„ุชูŠ ุฐู‡ุจ ูˆุญูŠุฏู‡ุง ูˆู„ู… ูŠุนุฏ، ูู‚ุงู„ุช ู„ู‡: ู…ุงุฐุง ุฃุนุทุงูƒ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ูŠุง ุนูˆู؟ 
Ia pun kembali ke istrinya,  maka sang istri bertanya : apa yg diberikan Rasulullah kepadamu ya auf? 

ู‚ุงู„ ู„ู‡ุง: ุฃูˆุตุงู†ูŠ ุฃู†ุง ูˆุฃู†ุชِ ุจู‚ูˆู„:
Auf menjawab : beliau memberi saran kepada saya dan kamu agar mengucapkan :
 ู„ุง ุญูˆู„ ูˆู„ุง ู‚ูˆุฉ ุฅู„ุง ุจุงู„ู„ู‡. 


ู…ุงุฐุง ู‚ุงู„ุช ุงู„ู…ุฑุฃุฉ ุงู„ู…ุคู…ู†ุฉ ุงู„ุตุงุจุฑุฉ؟ 
(Lihat)  Apa tanggapan wanita sholihah tersebut? 

ู‚ุงู„ุช: ู„ู‚ุฏ ุตุฏู‚ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ุงู„ุตู„ุงุฉ ูˆุงู„ุณู„ุงู… ، 
Wanita tersebut menjawab :  sungguh benar apa yg dikatakan Rasulullah

ูˆุฌู„ุณุง ูŠุฐูƒุฑุงู† ุงู„ู„ู‡ ุจู‚ูˆู„: 
Maka keduanya duduk sambil zikir
ู„ุง ุญูˆู„ ูˆู„ุง ู‚ูˆุฉ ุฅู„ุง ุจุงู„ู„ู‡، 

ูˆุฃู‚ุจู„ ุงู„ู„ูŠู„ ุจุธู„ุงู…ู‡، ูˆุทُุฑِู‚ ุงู„ุจุงุจ، 
Malam pun tiba hingga gelap,  lalu ada yg mengetuk pintu

ูˆู‚ุงู… ุนูˆู ู„ูŠูุชุญ ูุฅุฐุง ุจุงุจู†ู‡ ู…ุงู„ูƒ ู‚ุฏ ุนุงุฏ، ูˆูˆุฑุงุกู‡ ุฑุคูˆุณ ุงู„ุฃุบู†ุงู… ุณุงู‚ู‡ุง ุบู†ูŠู…ุฉ، 
Maka auf berdiri  untuk membukakan pintu,  ternyata adalah anaknya malik datng membawa rampasan perang

ูุณุฃู„ู‡ ุฃุจูˆู‡: ู…ุง ู‡ุฐุง؟ 
Maka ayahnya bertanya : apa ini? 
ู‚ุงู„: ุฅู† ุงู„ู‚ูˆู… ู‚ุฏ ุฃุฎุฐูˆู†ูŠ ูˆู‚ูŠّุฏูˆู†ูŠ ุจุงู„ุญุฏูŠุฏ ูˆุดุฏّูˆุง ุฃูˆุซุงู‚ูŠ، 
Ia menjawab : sungguh para musuh telah menangkapku dan mengikatku dg rantai sangat kencang

ูู„ู…ุง ุฌุงุก ุงู„ู„ูŠู„ ุญุงูˆู„ุช ุงู„ู‡ุฑูˆุจ ูู„ู… ุฃุณุชุทุน ู„ุถูŠู‚ ุงู„ุญุฏูŠุฏ ูˆุซู‚ู„ู‡ ููŠ ูŠุฏูŠ ูˆู‚ุฏู…ูŠ، 
Ketika malam tiba,  aku berusaha kabur,  namun aku tdk bisa,  karena rantainya sangat kencang dan berat di tangan dan kakiku

ูˆูุฌุฃุฉ ุดุนุฑุช ุจุญู„ู‚ุงุช ุงู„ุญุฏูŠุฏ ุชุชّุณุน ุดูŠุฆًุง ูุดูŠุฆًุง ุญุชู‰ ุฃุฎุฑุฌุช ู…ู†ู‡ุง ูŠุฏูŠّ ูˆู‚ุฏู…ูŠّ، 
Tiba2 aku merasa ikatan rantainya melonggar sedikit demi sedikit,  sehingga aku bisa melepaskan tanganku dan kakiku

ูˆุฌุฆุช ุฅู„ูŠูƒู… ุจุบู†ุงุฆู… ุงู„ู…ุดุฑูƒูŠู† ู‡ุฐู‡، 
Dan sekarang aku datang membawa harta rampasan kaum musyrikin

ูู‚ุงู„ ู„ู‡ ุนูˆู: 
Auf bertanya lagi

ูŠุง ุจู†ูŠ، ุฅู† ุงู„ู…ุณุงูุฉ ุจูŠู†ู†ุง ูˆุจูŠู† ุงู„ุนุฏูˆ ุทูˆูŠู„ุฉ، ููƒูŠู ู‚ุทุนุชู‡ุง ููŠ ู„ูŠู„ุฉ ูˆุงุญุฏุฉ؟! 
Wahai anakku,  bukankah jarak kita dan musuh itu sangat jauh,  bagaimana kamu bisa kembali pulang dalam satu malam

 ูู‚ุงู„ ู„ู‡ ุงุจู†ู‡ ู…ุงู„ูƒ: 
Maka ia menjawab

ูŠุง ุฃุจุช، ูˆุงู„ู„ู‡ ุนู†ุฏู…ุง ุฎุฑุฌุช ู…ู† ุงู„ุณู„ุงุณู„ ุดุนุฑุช ูˆูƒุฃู† ุงู„ู…ู„ุงุฆูƒุฉ ุชุญู…ู„ู†ูŠ ุนู„ู‰ ุฌู†ุงุญูŠู‡ุง. 
Wahai ayahanda,  demi Allah ketika aku lepas dari ikatan rantai,  aku merasa seakan akan malaikat membawaku dg sayapnya

ุณุจุญุงู† ุงู„ู„ู‡ ุงู„ุนุธูŠู…! 
Maha suci Allah yg maha agung

ูˆุฐู‡ุจ ุนูˆู ุฅู„ู‰ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ุงู„ุตู„ุงุฉ ูˆุงู„ุณู„ุงู… ู„ูŠุฎุจุฑู‡،  
Maka auf pun mendatangi rasulullah untuk menceritakan kabar tersebut
ูˆู‚ุจู„ ุฃู† ูŠุฎุจุฑู‡ ู‚ุงู„ ู„ู‡ ุงู„ุฑุณูˆู„ ุนู„ูŠู‡ ุงู„ุตู„ุงุฉ ูˆุงู„ุณู„ุงู…:
Namun sebelum ia menyampaikan kabR tersebut,  Rasulullah bersabda

 ((ุฃุจุดุฑ ูŠุง ุนูˆู، ูู‚ุฏ ุฃู†ุฒู„ ุงู„ู„ู‡ ููŠ ุดุฃู†ูƒ ู‚ุฑุขู†ًุง
Berbahagialah engkau wahai auf,  sungguh Allah telah menurunkan ayat Al-quran terkait urusanmu

:( ูˆَู…َู†ْ ูŠَุชَّู‚ِ ุงู„ู„َّู‡َ ูŠَุฌْุนَู„ْ ู„َู‡ُ ู…َุฎْุฑَุฌًุง *
Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.
ูˆَูŠَุฑْุฒُู‚ْู‡ُ ู…ِู†ْ ุญَูŠْุซُ ู„ุง ูŠَุญْุชَุณِุจُ ูˆَู…َู†ْ ูŠَุชَูˆَูƒَّู„ْ ุนَู„َู‰ ุงู„ู„َّู‡ِ ูَู‡ُูˆَ ุญَุณْุจُู‡ُ ุฅِู†َّ ุงู„ู„َّู‡َ ุจَุงู„ِุบُ ุฃَู…ْุฑِู‡ِ ู‚َุฏْ ุฌَุนَู„َ ุงู„ู„َّู‡ُ ู„ِูƒُู„ِّ ุดَูŠْุกٍ ู‚َุฏْุฑًุง
 Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu )

ุงุนุฑู ุงู† ู„ุง ุญูˆู„ ูˆู„ุง ู‚ูˆุฉ ุงู„ุง ุจุงู„ู„ู‡ ูƒู†ุฒ ู…ู† ุชุญุช ุนุฑุด ุงู„ุฑุญู…ู†
Ketahuilah bahwa ู„ุง ุญูˆู„ ูˆู„ุง ู‚ูˆุฉ ุงู„ุง ุจุงู„ู„ู‡  adalah harta mahal dr bawah singgasana Allah

ูˆู‡ูŠ ุฏูˆุงุก ู…ู† ูฉูฉ ุฏุงุก ุงูŠุณุฑู‡ู… ุงู„ู‡ู…
Ia juga merpakan obat untuk 99 penyakit,  penyakit terkecilnya adalah rasa gunda

ุญุชู‰ ุงุฐุง ู†ูˆูŠุช ู†ุดุฑ ู‡ุฐุง ุงู„ูƒู„ุงู…
ุงู†ูˆِูŠ ุจู‡ุง ุฎูŠุฑ ู„ุนู„ ุงู„ู„ู‡ ูŠูุฑุฌ ู„ูƒ ุจู‡ุง ูƒุฑุจุฉ ู…ู† ูƒุฑุจ ุงู„ุฏู†ูŠุงุงุงุง
Bahkan ketika kamu hendak menshare tulisan ini,  niatkanlah dg baik,  semoga Allah memudahkan kesulitan anda
๐Ÿƒ๐Ÿšผ๐Ÿ“–Bantulah Anakmu Untuk Menjadi Penghapal Al-Qur-an.....๐Ÿ“–๐ŸŒป๐Ÿ‚


๐Ÿ’ฌJangan pernah engkau berkata: "tapi anakku bukanlah anak yang cerdas atau jenius, bagaimana ia bisa menghapal Qur'an??...."

๐ŸŒนSaudaraku.......Yang dibutuhkan anakmu bukanlah kecerdasan dan kejeniusan, tapi yang dia butuhkan adalah pengorbananmu untuk meluangkan waktumu, menemani, mengajari dan membimbingnya untuk menghapalkan al-Qur'an.

๐Ÿ’กKecerdasan bukanlah sebuah syarat untuk menjadi penghapal al-Qur'an...

Rabb kita pemilik al-Qur'an sendiri berkata:

ูˆَู„َู‚َุฏْ ูŠَุณَّุฑْู†َุง ุงู„ْู‚ُุฑْุขู†َ ู„ِู„ุฐِّูƒْุฑِ ูَู‡َู„ْ ู…ِู†ْ ู…ُุฏَّูƒِุฑٍ

“Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Alquran untuk diingat (dijadikan pelajaran), maka adakah orang yang mengambil pelajaran?” (QS. Al-Qamar: 17).

Allah mengulang-ngulang ayat di atas 4 kali dalam surat yang sama....seakan-akan Allah pemilik al-Qur'an ingin menegaskan bahwa masih banyak harapan bagi anakmu untuk menghapalkannya

๐Ÿ‘ฃHantarkanlah anakmu untuk menjadi penghapal al-Qur'an dan bagimu pahala yang melimpah

1⃣ Termasuk ilmu yang bermanfaat dan amal jariyah yang tak terputus pahalanya.

๐Ÿ’ญJika anda membimbing dan mengajari anak anda dengan penuh keikhlasan, maka setiap huruf yang anda ajarkan kepada anak anda , meski hanya berupa alif ba' ta'.....apabila nantinya menghantarkan ia sebagi seorang penghapal al-Qur'an maka setiap huruf itu pula bagian dari pahala anda, dan setiap huruf Allah gandakan menjadi sepuluh kebaikan, bahkan jika anda sudah wafat, dan anak anda masih menghapal dan terus membaca al-Qur'an maka pahala itupun terus mengalir untuk anda, meski kain kafan anda sudah hilang ditelan masa...dan pahala anda terus mengalir sampai hari kiamat.

๐Ÿ’ŽRasulullah bersabda:

ุฅِุฐَุง ู…َุงุชَ ุงุจْู†ُ ุขุฏَู…َ ุงู†ْู‚َุทَุนَ ุนَู…َู„ُู‡ُ ุฅِู„ุงَّ ู…ِู†ْ ุซَู„ุงَุซٍ، ุตَุฏَู‚َุฉٍ ุฌَุงุฑِูŠَุฉٍ ูˆَุนِู„ْู…ٍ ูŠَู†ْุชَูِุนُ ุจِู‡ِ ูˆَูˆَู„َุฏٍ ุตَุงู„ِุญٍ ูŠَุฏْุนُูˆْ ู„َู‡ُ

Apabila seorang anak Adam meninggal maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara Sedekah Jariyah, Ilmu yang bermanfaat, Anak soleh yang mendoakannya (HR. Muslim)

2⃣ Anak yang menghafal al-Qur'an kelak akan mendapat mahkota dari cahaya dan Orang tuanya akan mendapatkan pakaian kebesaran pada hari kiamat, jika ia mampu menghantarkan anaknya menjadi seorang penghapal al-Qur'an.

๐Ÿ’ŽRasulullah menuturkan:

ู…َู†ْ ู‚َุฑَุฃَ ุงู„ْู‚ُุฑْุขู†َ ูˆَุชَุนَู„َّู…َู‡ُ ูˆَุนَู…ِู„َ ุจِู‡ِ ุฃُู„ْุจِุณَ ูŠَูˆْู…َ ุงู„ْู‚ِูŠَุงู…َุฉِ ุชَุงุฌًุง ู…ِู†ْ ู†ُูˆุฑٍ ุถَูˆْุคُู‡ُ ู…ِุซْู„ُ ุถَูˆْุกِ ุงู„ุดَّู…ْุณِ ูˆَูŠُูƒْุณَู‰ ูˆَุงู„ِุฏَูŠْู‡ِ ุญُู„َّุชَุงู†ِ ู„ุงَ ุชُู‚َูˆَّู…ُ ุจِู‡ِู…َุง ุงู„ุฏُّู†ْูŠَุง ูَูŠَู‚ُูˆู„َุงู†ِ: ุจِู…َุง ูƒُุณِูŠْู†َุง ู‡َุฐَุง؟ ูَูŠُู‚َุงู„ُ: ุจِุฃَุฎْุฐِ ูˆَู„َุฏِูƒُู…َุง ุงู„ْู‚ُุฑْุขู†َ

“Barangsiapa yang membaca Al-Qur`an, mempelajarinya dan mengamalkannya kelak pada hari kiamat dikenakan mahkota dari cahaya yang sinar kemilaunya seperti cahaya matahari. Dan bagi kedua orang tuanya masing-masing dikenakan untuknya dua pakaian kebesaran yang tak bisa dinilai dengan dunia. Maka kedua orangtuanya bertanya: ‘ karena apa kami diberi pakaian (kemuliaan) seperti ini?’ Maka dijawab: ‘Karena anak kalian berdua belajar dan menghapal Al-Qur`an’.” (Mustadrak Al-Hakim, 1/568. Dihasankan al-Albany rahimahullah Lihat Ash-Shahihah no. 2914)

3⃣ Menjadi syafaat bagi anak dan kedua orang tuanya.

๐ŸšปJika orang tua sabar, telaten, ngajari anaknya hingga menghapalkan Al-Qur'an, maka keduanya akan lebih mudah mendapatkan syafa’at di hari kiamat kelak.

๐Ÿ”ทDari Abu Umamah Al Bahiliy, (beliau berkata), “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ุงู‚ْุฑَุกُูˆุง ุงู„ْู‚ُุฑْุขู†َ ูَุฅِู†َّู‡ُ ูŠَุฃْุชِู‰ ูŠَูˆْู…َ ุงู„ْู‚ِูŠَุงู…َุฉِ ุดَูِูŠุนًุง ู„ุฃَุตْุญَุงุจِู‡ِ

“Bacalah Al Qur’an karena Al Qur’an akan datang pada hari kiamat nanti sebagai syafi’ (pemberi syafa’at) bagi yang membacanya.” (HR. Muslim no. 1910).

4⃣ Sebanyak hapalanmu dan hapalan anakmu....sejauh dan setinggi pula kedudukanmu di surga.

๐ŸŽˆDi akhirat, hafalan seorang hamba akan menolong dirinya untuk menggapai derajat mulia di surga.

Dari Abdullah bin ‘Amr, Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ูŠُู‚َุงู„ُ ู„ِุตَุงุญِุจِ ุงู„ْู‚ُุฑْุขู†ِ ุงู‚ْุฑَุฃْ ูˆَุงุฑْุชَู‚ِ ูˆَุฑَุชِّู„ْ ูƒَู…َุง ูƒُู†ْุชَ ุชُุฑَุชِّู„ُ ูِู‰ ุงู„ุฏُّู†ْูŠَุง ูَุฅِู†َّ ู…َู†ْุฒِู„َูƒَ ุนِู†ْุฏَ ุขุฎِุฑِ ุขูŠَุฉٍ ุชَู‚ْุฑَุคُู‡َุง

“Dikatakan kepada shohibul Qur'an (penghafal Al Qur’an) nanti : ‘Bacalah dan naiklah serta tartillah sebagaimana engkau di dunia mentartilnya. Karena kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca (hafal).” (HR. Abu Daud no. 1464 dan Tirmidzi no. 2914).

➡ Maksud lafadz ‘membaca’ dalam hadits ini adalah menghafalkan Al Qur’an, sebagaimana yang dijelaskan Syaikh Al Albani As Silsilah Ash Shohihah no. 24400

5⃣ Orang tua yang mendidik dan mengajarkan al-Qur'an kepada anaknya dia termasuk sebaik-baik manusia.

๐Ÿ’Žَ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

ู‚َ «ุฎَูŠْุฑُูƒُู…ْ ู…َู†ْ ุชَุนَู„َّู…َ ุงู„ْู‚ُุฑْุขู†َ ูˆَุนَู„َّู…َู‡ُ» ุฑูˆุงู‡ ุงู„ุจุฎุงุฑูŠ

“Sebaik-baik kalian adalah yang belajar al-Quran dan mengajarkannya.”( HR. Bukhari)

6⃣ Jika orang tua ikhlas dan sabar dalam mengawal sang buah hati untuk menghapal al-Qur'an maka berarti dia mempersiapkan sang anak untuk memperoleh kedudukn yang tinggi di dunia dan di akherat.
Dan otomatis orang tua mendapat bagian dari pahalanya.

ุฅِู†َّ ุงู„ู„َّู‡َ ูŠَุฑْูَุนُ ุจِู‡َุฐَุง ุงู„ْูƒِุชَุงุจِ ุฃَู‚ْูˆَุงู…ًุง ูˆَูŠَุถَุนُ ุจِู‡ِ ุขุฎَุฑِูŠู†َ

“Sesungguhnya Allah mengangkat derajat seseorang dengan kitab ini (Al Qur’an) dan merendahkan yang lain dengan kitab ini.” (HR. Muslim no. 817)

๐Ÿ‘๐ŸปJika anda berhasil menghantarkan Anak anda menjadi seorang yang bagus bacaan dan hapal alQur'annya, maka dia akan menjadi orang yang paling berhak untuk menjadi imam bagi kaum muslimin. Dan berapa banyak pahala yang didapat oleh orang tua....

๐Ÿ’ŽRasulullah bersabda:

َ ูŠَุคُู…ُّ ุงู„ْู‚َูˆْู…َ ุฃَู‚ْุฑَุคُู‡ُู…ْ ู„ِูƒِุชَุงุจِ ุงู„ู„َّู‡ِ ูˆَุฃَู‚ْุฏَู…ُู‡ُู…ْ ู‚ِุฑَุงุกَุฉً ูَุฅِู†ْ ูƒَุงู†َุชْ ู‚ِุฑَุงุกَุชُู‡ُู…ْ ุณَูˆَุงุกً ูَู„ْูŠَุคُู…َّู‡ُู…ْ ุฃَู‚ْุฏَู…ُู‡ُู…ْ ู‡ِุฌْุฑَุฉً ูَุฅِู†ْ ูƒَุงู†ُูˆุง ูِูŠ ุงู„ْู‡ِุฌْุฑَุฉِ ุณَูˆَุงุกً ูَู„ْูŠَุคُู…َّู‡ُู…ْ ุฃَูƒْุจَุฑُู‡ُู…ْ ุณِู†ًّุง ูˆَู„َุง ุชَุคُู…َّู†َّ ุงู„ุฑَّุฌُู„َ ูِูŠ ุฃَู‡ْู„ِู‡ِ ูˆَู„َุง ูِูŠ ุณُู„ْุทَุงู†ِู‡ِ ูˆَู„َุง ุชَุฌْู„ِุณْ ุนَู„َู‰ ุชَูƒْุฑِู…َุชِู‡ِ ูِูŠ ุจَูŠْุชِู‡ِ ุฅِู„َّุง ุฃَู†ْ ูŠَุฃْุฐَู†َ ู„َูƒَ ุฃَูˆْ ุจِุฅِุฐْู†ِู‡ِ

"Hendaknya yang menjadi imam shalat suatu kaum adalah yang paling hafal al Qur`an dan paling baik bacaannya. Apabila dalam bacaan mereka sama, maka yang berhak menjadi imam adalah yang paling dahulu hijrahnya. Apabila mereka sama dalam hijrah, maka yang berhak menjadi imam adalah yang paling tua. Janganlah kalian menjadi imam atas seseorang pada keluarga dan kekuasaannya, dan jangan juga menduduki permadani di rumahnya, kecuali ia mengizinkanmu atau dengan izinnya" [HR Muslim no. 1709]

☝๐ŸปYa Allah jadikanlah kami dan anak keturunan kami sebagai para penjaga Al-Qur'an.....

Amin ya Mujibasa-iliin.

๐Ÿ‡ธ๐Ÿ‡ฆRiyadh KSA, 23 Dzulhijjah 1436 H
✒Abu Abdillah Fadlan Fahamsyah

๐Ÿ‚๐ŸŒป๐Ÿ‚๐ŸŒป๐Ÿ‚๐ŸŒป๐Ÿ‚๐ŸŒป๐Ÿ‚



๐Ÿ’•๐Ÿšผ AGAR ANAKMU MENGERTI BETAPA ENGKAU MENCINTAINYA ๐Ÿšผ๐Ÿ’•


๐Ÿ‡ธ๐Ÿ‡ฆOrang Arab bilang: 
ุงู„ุทููˆู„ุฉ ู„ุง ุชุฑุฌุน 
masa kecil itu tidak akan kembali...

⏰Maka, Luangkan waktu untuk anakmu di sela-sela sibukmu

๐Ÿš—Ajak mereka bercanda,
tersenyum untuknya,
bermain bersamanya,
cium dan usap kepalanya...

๐Ÿ’žAgar anakmu mengerti betapa engkau mencintai dan menyayangi mereka

๐ŸŒพAgar anakmu mengingat masa-masa itu di hari tuamu...

๐Ÿ’“Sejauh mana kasih sayangmu kepadanya..sejauh itu pula Allah menyayangimu di kala engkau tua renta di ujung senja..

๐Ÿ€Bukankah doa anakmu:

Ya Allah Ampunilah dosaku dan dosa kedua orang tuaku..dan sayangilah keduanya SEBAIGAIMANA MEREKA MEMELIHARA DAN MERAWATKU KETIKA AKU MASIH KECIL

❗Ingat kata nabi: SEBAGAIMANA MEREKA MEMELIHARA AKU SEWAKTU AKU MASIH KECIL....

❤Tanamkan cinta pada anakmu di kala belia agar engkau memanennya di usia senja.....

๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉSurabaya, 30 Desember 2015/ 19 Rabi'ul Awwal 1437 H

✒Akhukum fillah:
Fadlan Fahamsyah

๐ŸŒน๐ŸŒฟ๐ŸŒน๐ŸŒฟ๐ŸŒน๐ŸŒฟ๐ŸŒน

Copas and  Posted by๐Ÿ“ฉ:  
BC WA Info Dakwah Islamic Center 
+966556214044๐Ÿ“ฒ
                   &
WA Dakwah Majlis TaKlim Akhowat
+966508293088๐Ÿ“ฒ

Menghafal Al Qur'an

☆ 8 HAL AGAR MENGHAFAL AL-QUR’AN TERASA NIKMAT ☆

Berikut ini adalah 8 hal yg insyAllah membuat kita merasa nikmat menghafal Al-Qur’an. 

Tips ini kami dapatkan dari ust. Deden Makhyaruddin yang menghafal 30 juz dalam 19 hari (setoran) dan 56 hari untuk melancarkan. Tapi uniknya, beliau mengajak kita untuk berlama-lama dalam menghafal.

Pernah beliau menerima telepon dari seseorang yang ingin memondokkan anaknya di pesantren beliau. “ustadz.. menghafal di tempat antum tu berapa lama untuk bisa hatam??” “SEUMUR HIDUP” jawab ust. Deden dengan santai.

 Meski bingung, Ibu itu tanya lagi “targetnya ustadz???” “targetnya HUSNUL KHOTIMAH, MATI DALAM KEADAAN PUNYA HAFALAN” jawab ust. Deden. “mm.. kalo pencapaiannya ustadz???” Ibu itu terus bertanya. “pencapaiannya adalah DEKAT DENGAN ALLAH” kata ust. Deden.

Menggelitik, tapi sarat makna.Prinsip beliau “CEPAT HAFAL itu datangnya dari ALLAH, INGIN CEPAT HAFAL (bisa jadi) datangnya dari SYETAN”…

(Sebelum membaca lebih jauh, saya harap anda punya komitmen terlebih dahulu untuk meluangkan waktu 1 jam per hari khusus untuk qur’an. Kapanpun itu, yg penting durasi 1 jam).

Mau tahu lebih lanjut, yuk kita pelajari 8 prinsip dari beliau beserta sedikit penjelasan dari saya.

1. MENGHAFAL TIDAK HARUS HAFAL
Allah memberi kemampuan menghafal dan mengingat yg berbeda2 pada tiap orang. 

Bahkan imam besar dalam ilmu qiroat, guru dari Hafs -yg mana bacaan kita merujuk pada riwayatnya- yaitu Imam Asim menghafal Al-Quran dalam kurun waktu 20 tahun. Target menghafal kita bukanlah ‘ujung ayat’ tapi bagaimana kita menghabiskan waktu (durasi) yg sudah kita agendakan HANYA untuk menghafal.

2. BUKAN UNTUK DIBURU-BURU, BUKAN UNTUK DITUNDA-TUNDA
Kalau kita sudah menetapkan durasi, bahwa dari jam 6 sampe jam 7 adalah WAKTU KHUSUS untuk menghafal misalnya, maka berapapun ayat yang dapat kita hafal tidak jadi masalah. Jangan buru-buru pindah ke ayat ke-2 jika ayat pertama belum benar2 kita hafal. 

Nikmati saja saat2 ini.. saat2 dimana kita bercengkrama dengan Allah. 1 jam lho.. untuk urusan duniawi 8 jam betah, hehe. Toh 1 huruf 10 pahala bukan??

 So jangan buru2… Tapi ingat! Juga bukan untuk ditunda2.. habiskan saja durasi menghafal secara ‘PAS’

3. MENGHAFAL BUKAN UNTUK KHATAM, TAPI UNTUK SETIA BERSAMA QUR’AN
Kondisi HATI yang tepat dalam menghafal adalah BERSYUKUR bukan BERSABAR. Tapi kita sering mendengar kalimat “menghafal emang kudu sabar”, ya kan?? Sebenarnya gak salah, hanya kurang pas saja.

 Kesannya ayat2 itu adalah sekarung batu di punggung kita, yang cepat2 kita pindahkan agar segera terbebas dari beban (hatam). 

Bukankah di awal surat Thoha Allah berfirman bahwa Al-Qur’an diturunkan BUKAN SEBAGAI BEBAN. Untuk apa hatam jika tidak pernah diulang?? Setialah bersama Al-Qur’an.

4. SENANG DIRINDUKAN AYAT
Ayat2 yg sudah kita baca berulang-ulang namun belum juga nyantol di memory, tu ayat sebenarnya lagi kangen sama kita.

 Maka katakanlah pada ayat tersebut “I miss you too…” hehe. Coba dibaca arti dan tafsirnya… bisa jadi tu ayat adalah ‘jawaban’ dari ‘pertanyaan’ kita. Jangan buru2 suntuk dan sumpek ketika gak hafal2, senanglah jadi orang yg dirindukan ayat..

5. MENGHAFAL SESUAP-SESUAP
Nikmatnya suatu makanan itu terasa ketika kita sedang memakannya, bukan sebelum makan bukan pula setelahnya.

 Nikmatnya menghafal adalah ketika membaca berulang2. Dan besarnya suapan juga harus pas di volume mulut kita agar makan terasa nikmat. Makan pake sendok teh gak nikmat karena terlalu sedikit, makan pake sendok nasi (entong) bikin muntah karena terlalu banyak.

 Menghafalpun demikian. Jika “amma yatasa alun” terlalu panjang, maka cukuplah “amma” diulang2, jika terlalu pendek maka lanjutkanlah sampai “anin nabail adzim” kemudian diulang2. Sesuaikan dengan kemampuan ‘mengunyah’ masing-masing anda.

6. FOKUS PADA PERBEDAAN, ABAIKAN PERSAMAAN
“Fabi ayyi alaa’i rabbikuma tukadz dziban” jika kita hafal 1 ayat ini, 1 saja! maka sebenarnya kita sudah hafal 31 ayat dari 78 ayat yg ada di surat Ar-Rahman. Sudah hampir separuh surat kita hafal. Maka ayat ini dihafal satu kali saja, fokuslah pada ayat sesudahnya dan sebelumnya yang merangkai ayat tersebut.

7. MENGUTAMAKAN DURASI
Seperti yang dijelaskan di atas, komitmenlah pada DURASI bukan pada jumlah ayat yg akan dihafal. Ibarat argo taxi, keadaan macet ataupun di tol dia berjalan dengan tempo yang tetap.

❗Serahkan 1 jam kita pada Allah.. syukur2 bisa lebih dari 1 jam. 1 jam itu gak sampe 5 persen dari total waktu kita dalam sehari…!!! 5 persen untuk qur’an

8. PASTIKAN AYATNYA BERTAJWID
Cari guru yang bisa mengoreksi bacaan kita.
Bacaan tidak bertajwid yg ‘terlanjur’ kita hafal akan sulit dirubah/diperbaiki di kemudian hari (setelah kita tahu hukum bacaan yang sebenarnya).

Jangan dibiasakan otodidak untuk Al-Qur’an… dalam hal apapun yg berkaitan dengan Al-Qur’an; membaca, mempelajari, mentadabburi, apalagi mengambil hukum dari Al-Quran.

NB: setiap point dari 1 – 8 saling terkait…

Semoga bermanfaat, niat kami hanya ingin berbagi.. mungkin ini bisa jadi solusi bagi teman-teman yang merasa tertekan, bosan, bahkan capek dalam menghafal.

Kami yakin ada yg tidak setuju dengan uraian di atas, pro-kontra hal yg wajar karena setiap kepala punya pikiran dan setiap hati punya perasaan.

Oh ya, bagi penghafal pemula jangan lama2 berkutat dalam mencari2 metode menghafal yang cocok dan pas, dewasa ini banyak buku ataupun modul tentang menghafal Al-Qur’an dengan beragam judulnya yg marketable.

Percayalah.. 1 metode itu untuk 1 orang, si A cocok dengan metode X, belum tentu demikian dengan si B, karena si B cocok dengan metode Y.

Dan yakini sepenuhnya dalam hati bahwa menghafal itu PENELADANAN PADA SUNNAH NABI BUKAN PENERAPAN PADA SUATU METODE.

Satu lagi.. seringkali teman kita menakut2i “jangan ngafal.. awas lho, kalo lupa dosa besar”.. hey, yg dosa tu MELUPAKAN, bukan LUPA. Imam masjidil Harom pernah lupa sehingga dia salah ketika membaca ayat, apakah dia berdosa besar???

Oke ya… Semoga kita masuk syurga dengan jalan menghafal Qur’an. Amiin…selamat menghafal.

(Catatan dari Kajian Indahnya hidup dengan Menghafal dan Mentadabburi Al Quran bersama Ustadz Bachtiar Nashir dan Ustadz Deden Mukhyaruddin di Masjid Al Falah; 7/6/'15) -

๐Ÿ‘†๐ŸปNasehat jg utk sy pribadi..

Keadaan Hati Saat Membaca Al Qur'an

๐Ÿ“š Keadaan Hati Saat Membaca Al-Qur'an

1. Patut direnungkan yang dibaca adalah Al-Quran, kalamullah. Sehingga yang dibaca benar-benar suatu yang agung dan mulia.

2. Patut dihayati bahwa yang dibaca bukan perkataan manusia.

3. Menghadirkan hati ketika membaca.

4. Merenungkan dan mentadabburi setiap ayat demi ayat yang dibaca, termasuk saat membaca nama dan sifat Allah.

5. Merasa bahwa setiap ayat yang dibaca ditujukan pada dirinya, bukan pada yang lainnya.

6. Berusaha mengambil faedah dan pengaruh dari ayat yang dibaca.

7. Menjauhkan diri dari berbagai gangguan yang sulit dalam memahami ayat.

8. Meyakini bahwa bukan karena kekuatan kita untuk mudah menghayati Al-Quran, namun semuanya adalah kemudahan dari Allah.

Yang disebutkan di atas adalah berbagai adab yang berkenaan dengan hati. Inilah yang bisa dihimpun saat membaca Al-Qur'an.

Moga kita bisa mempraktikannya. Share yuk, biar yang lain dapat manfaat.

Referensi: Kunuz Riyadh Ash-Shalihin, 7: 141.

---

Muhammad Abduh Tuasikal 

4 Safar 1437 H, disusun saat perjalanan Panggang - Jogja

๐ŸŒผ๐Ÿ“š๐ŸŒผ๐Ÿ“š๐ŸŒผ๐Ÿ“š๐ŸŒผ๐Ÿ“š๐ŸŒผ ๐Ÿ“š๐ŸŒผ

Senin, 04 Januari 2016

Antara Subhanalloh Dan Masya Alloh

ANTARA  SUBHANALLOH  DAN  MASYA ALLOH

Ungkapan dzikir atau kalimah thayyibah “Subhanalloh” 
sering tertukar dengan ungkapan “Masya Alloh”. 

Ucapkan “Masya Allah” kalau kita merasa kagum. 
Ucapkan “Subhanallah” jika melihat keburukan.

Selama ini kaum Muslimin sering “SALAH KAPRAH” 
dalam mengucapkan Subhanalloh (Mahasuci Alloh), 
tertukar dengan ungkapan  Masya Alloh (Itu terjadi atas kehendak Alloh). 

Kalau kita takjub, kagum, atau mendengar hal baik dan melihat hal indah, biasanya kita mengatakan "Subhanallah". 
PADAHAL, seharusnya kita mengucapkan "Masya Allah" yg bermakna :
“Hal itu terjadi atas kehendak Allah”.

Ungkapan "Subhanallah" tepatnya digunakan untuk mengungkapkan “ketidaksetujuan atas sesuatu”. 
Misalnya, begitu mendengar ada keburukan, kejahatan, atau kemaksiatan, kita katakan "Subhanallah" (Maha Suci Alloh dari keburukan demikian).

Ucapan "Masya Alloh"

Masya Alloh artinya :
“Allah telah berkehendak akan hal itu”. 
Ungkapan kekaguman kepada Alloh Subhanahu wa Ta'ala dan ciptaan-Nya yg indah lagi baik. 
Menyatakan “semua itu terjadi atas kehendak Alloh”.

Masya Alloh  diucapkan bila seseorang melihat hal yang baik dan indah. Ekspresi penghargaan sekaligus pengingat bahwa semua itu bisa terjadi hanya karena kehendak-Nya.

ูˆَู„َูˆْู„َุง ุฅِุฐْ ุฏَุฎَู„ْุชَ ุฌَู†َّุชَูƒَ ู‚ُู„ْุชَ ู…َุง ุดَุงุกَ ุงู„ู„َّู‡ُ ู„َุง ู‚ُูˆَّุฉَ ุฅِู„َّุง ุจِุงู„ู„َّู‡ِ ۚ ุฅِู† ุชَุฑَู†ِ ุฃَู†َุง ุฃَู‚َู„َّ ู…ِู†ูƒَ ู…َุงู„ًุง ูˆَูˆَู„َุฏًุง (39)

“Dan mengapa kamu tidak mengucapkan tatkala kamu memasuki kebunmu, ‘Maasya Alloh laa quwwata illa billah‘ (sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Alloh). Sekiranya kamu anggap aku lebih sedikit darimu dalam hal harta dan keturunan?” 
(QS. Al-Kahfi: 39).

Ucapan "Subhanallah"

Saat mendengar atau melihat hal buruk/jelek, 
ucapkan  Subhanallah sebagai penegasan: 
“Alloh Maha Suci dari keburukan tersebut”.

ุนَู†ْ ุฃَุจِูŠ ู‡ُุฑَูŠْุฑَุฉَ، ู‚َุงู„َ ู„َู‚ِูŠَู†ِูŠ ุฑَุณُูˆู„ُ ุงู„ู„َّู‡ِ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ูˆَุฃَู†َุง ุฌُู†ُุจٌ، ูَุฃَุฎَุฐَ ุจِูŠَุฏِูŠ، ูَู…َุดَูŠْุชُ ู…َุนَู‡ُ ุญَุชَّู‰ ู‚َุนَุฏَ ูَุงู†ْุณَู„َู„ْุชُ، ูَุฃَุชَูŠْุชُ ุงู„ุฑَّุญْู„َ، ูَุงุบْุชَุณَู„ْุชُ ุซُู…َّ ุฌِุฆْุชُ ูˆَู‡ْูˆَ ู‚َุงุนِุฏٌ ูَู‚َุงู„َ " ุฃَูŠْู†َ ูƒُู†ْุชَ ูŠَุง ุฃَุจَุง ู‡ِุฑٍّ " ูَู‚ُู„ْุชُ ู„َู‡ُ. ูَู‚َุงู„َ " ุณُุจْุญَุงู†َ ุงู„ู„َّู‡ِ ูŠَุง ุฃَุจَุง ู‡ِุฑٍّ ุฅِู†َّ ุงู„ْู…ُุคْู…ِู†َ ู„ุงَ ูŠَู†ْุฌُุณُ 

Dari Abu Hurairoh ra, ia berkata: 
“Suatu hari aku berjunub dan aku melihat Rosululloh Sholallohu ‘alaihi wa sallam berjalan bersama para sahabat, lalu aku menjauhi mereka dan pulang untuk mandi junub. Setelah itu aku datang menemui  Rosululloh  Sholallohu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda:  ‘Wahai Abu Hurairah, mengapakah engkau malah pergi ketika kami muncul?’ 
Aku menjawab: ‘Wahai Rosululloh, aku kotor (dalam keadaan junub) dan aku tidak nyaman untuk bertemu kalian dalam keadaan junub. 
Rosululloh Sholallohu ‘alaihi wa sallam bersabda: Subhanalloh, sesungguhnya mukmin tidak najis.” 
(HR. Tirmidzi)

Penggunaan kata Subhanallah dapat ditemukan dalam beberapa ayat di Al-Qur’an, 
Dalam Q.S ath-Thuur ayat 43 Allah berfirman:

ุฃَู…ْ ู„َู‡ُู…ْ ุฅِู„َู‡ٌ ุบَูŠْุฑُ ุงู„ู„َّู‡ِ ุณُุจْุญَุงู†َ ุงู„ู„َّู‡ِ ุนَู…َّุง ูŠُุดْุฑِูƒُูˆู†َ

Ataukah mereka mempunyai tuhan selain Alloh? 
Maha Suci Alloh dari apa yg mereka persekutukan 
(QS. At-Thuur: 43)

Dalam Q.S Ash-Shaaffat: 159,

ุณُุจْุญَุงู†َ ุงู„ู„َّู‡ِ ุนَู…َّุง ูŠَุตِูُูˆู†َ

Maha Suci Alloh dari apa yg mereka sifatkan,
(QS. As-Shoffaat: 159)

Dalam Q.S. Yusuf ayat 108,

ู‚ُู„ْ ู‡َุฐِู‡ِ ุณَุจِูŠู„ِูŠ ุฃَุฏْุนُูˆ ุฅِู„َู‰ ุงู„ู„َّู‡ِ ุนَู„َู‰ ุจَุตِูŠุฑَุฉٍ ุฃَู†َุง ูˆَู…َู†ِ ุงุชَّุจَุนَู†ِูŠ ูˆَุณُุจْุญَุงู†َ ุงู„ู„َّู‡ِ ูˆَู…َุง ุฃَู†َุง ู…ِู†َ ุงู„ْู…ُุดْุฑِูƒِูŠู†َ

Katakanlah: `Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata. Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik." 
(QS. Yusuf: 108)

JADI, 
Subhanallah digunakan dalam mensucikan Alloh Subhanahu wa Ta'ala dari hal yg tak pantas. 
“Maha Suci Alloh dari mempunyai anak, dari apa yg mereka sifatkan, mereka persekutukan, dll. 

Dalam buku Muktar al-Sihah, 
Subhanalloh berarti kesaksian seseorang yg menghapus setiap elemen antropomorfis (personifikasi) yang berasosiasi dengan Alloh Subhanahu wa Ta'ala atau dengan kata lain berlepas diri dari hal2 yang menjijikkan seperti syirik.

JADI KESIMPULANNYA, 
Ungkapan "Subhanallah" dianjurkan setiap kali seseorang melihat sesuatu yang tidak baik, bukan yang baik2 atau keindahan. 
Dengan ucapan itu, kita menegaskan bahwa Alloh Subhanahu wa Ta’ala Maha Suci dari semua keburukan tersebut.

"Masya Allah" 
diucapkan bila seseorang melihat yg indah, indah karena keindahan atas kuasa dan kehendak Alloh Ta’ala. 

Lalu, apakah kita berdosa karena mengucapkan Subhanalloh, 
padahal seharusnya Masya Alloh dan sebaliknya?  
Insyaa Alloh tidak. 
Alloh Subhanahu wa Ta'ala Maha Mengerti maksud perkataan hamba-Nya. Hanya saja, setelah tahu, mari kita ungkapkan dengan tepat antara "Subhanalloh" dan "Masya Alloh".  

Wallahu a’lam bish-shawab.

Semoga bermanfaat
Silahkan share

"DAKWAH ISLAM"

Jumat, 01 Januari 2016

Berlaku Adil Pada Semua Anak

๐Ÿ‘ฌ BERLAKU ADIL PADA SEMUA ANAK ๐Ÿ‘ญ

Abu Hurairah radhiallahu anhu meriwayatkan bahwa suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mencium Hasan bin Ali dan didekatnya ada Al-Aqra’ bin Hayis At-Tamimi sedang duduk. Ia kemudian berkata,

“Aku memiliki sepuluh orang anak dan tidak pernah aku mencium seorang pun dari mereka.”

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam segera memandang kepadanya dan berkata, “Man laa yarham laa yurham, barangsiapa yang tidak mengasihi, maka ia tidak akan dikasihi.”

(HR. Bukhari di Kitab Adab, hadits nomor 5538).

Abdullah bin Syaddad juga meriwayatkan dari ayahnya bahwa,

“Ketika waktu datang shalat Isya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang sambil membawa Hasan dan Husain. Beliau kemudian maju (sebagai imam) dan meletakkan cucunya. Beliau kemudian takbir untuk shalat. Ketika sujud, Beliau pun memanjangkan sujudnya.

Ayahku berkata, ‘Saya kemudian mengangkat kepalaku dan melihat anak kecil itu berada di atas punggung Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang sedang bersujud. Saya kemudian sujud kembali.’

Setelah selesai shalat, orang-orang pun berkata, ‘Wahai Rasulullah, saat sedang sujud di antara dua sujudmu tadi, engkau melakukannya sangat lama, sehingga kami mengira telah terjadi sebuah peristiwa besar, atau telah turun wahyu kepadamu.’ Beliau kemudian berkata, ‘Semua yang engkau katakan itu tidak terjadi, tapi cucuku sedang bersenang-senang denganku, dan aku tidak suka menghentikannya sampai dia menyelesaikan keinginannya.”

(HR. An-Nasai dalam Kitab At-Thathbiq, hadits nomor 1129).

Usamah bin Zaid ketika masih kecil punya kenangan manis dalam pangkuan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam

“Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengambil dan mendudukkanku di atas pahanya, dan meletakkan Hasan di atas pahanya yang lain, kemudian memeluk kami berdua, dan berkata, ‘Ya Allah, kasihanilah keduanya, karena sesungguhnya aku mengasihi keduanya.'”

(HR. Bukhari dalam Kitab Adab, hadits nomor 5544).

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam senantiasa bersikap adil kepada anak-anak. Beliau mengajarkan kepada kita untuk memperhatikan anak-anaknya. Beliau juga mencontohkan dalam praktik bagaimana bersikap kepada anak dengan penuh cinta, kasih, dan kelemahlembutan.

Setiap sikap yang bertolak belakang dengan apa-apa yang dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah bentuk kejahatan  kepada anak-anak. 

Di antara bentuk kejahatan adalah :

✔ Memaki dan menghina anak
Sebagai contoh : memberi dan memanggil anak kita dengan sebutan yang buruk lagi dan bermakna menghinakan dirinya.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sangat menekankan agar kita memberi nama yang baik kepada anak-anak kita. Abu Darda’ meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

“Sesungguhnya kalian akan dipanggil pada hari kiamat dengan nama-nama kalian dan nama ayah kalian, maka perbaikilah nama kalian.”

(HR. Abu Dawud dalam Kitab Adab, hadits nomor 4297).

✔ Melebihkan seorang anak dari yang lain
Nu’man bin Basyir bercerita, 

“Ayahku menginfakkan sebagian hartanya untukku. Ibuku –’Amrah binti Rawahah—kemudian berkata, ‘Saya tidak suka engkau melakukan hal itu sehingga menemui Rasulullah.’ Ayahku kemudian berangkat menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sebagai saksi atas sedekah yang diberikan kepadaku.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepadanya, ‘Apakah engkau melakukan hal ini kepada seluruh anak-anakmu?’ Ia berkata, ‘Tidak.’ Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata, ‘Bertakwalah kepada Allah dan berlaku adillah kepada anak-anakmu.’ Ayahku kemudian kembali dan menarik lagi sedekah itu.”

(HR. Muslim dalam Kitab Al-Hibaat, hadits nomor 3055).

Kezaliman kepada anak adalah ketika orang tua tidak bisa memunculkan rasa cinta dan sayangnya kepada anak yang kurang cantik, kurang pandai, atau cacat salah satu anggota tubuhnya.

Tidak cantik dan cacat bukan keinginan anak. Justru setiap keterbatasan anak adalah pemacu bagi orang tua untuk lebih mencintainya dan membantunya.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

“Rahimallahu waalidan a’aana waladahu ‘ala birrihi, semoga Allah mengasihi orang tua yang membantu anaknya di atas kebaikan.”

(HR. Ibnu Hibban)

✔ Mendoakan keburukan bagi si anak
Abu Hurairah radhiallahu anhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

“Tsalatsatu da’awaatin mustajaabaatun: da’watu al-muzhluumi, da’watu al-musaafiri, da’watu waalidin ‘ala walidihi; Ada tiga doa yang dikabulkan: doa orang yang teraniaya, doa musafir, dan doa (keburukan) orang tua atas anaknya.”

(HR. Tirmidzi dalam Kitab Birr wash Shilah, hadits nomor 1828)

Untuk orang tua berhati-hatilah dalam berucap karena setiap ucapan adalah do'a.

✔ Tidak memberi pendidikan kepada anak
Perintah Allah subhanahu wa ta'ala dalam bentuk umum.

“Hai orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya dari manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”

(QS. At-Tahrim: 6)

Orang tua yang tenggelam dalam kesibukan, sehingga lupa mengajarkan anaknya cara shalat. 
Keduanya telah melanggar perintah Allah di surat Thaha ayat 132,

“Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.”

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

“Ajarilah anak-anakmu shalat saat mereka berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka (bila tidak melaksanakan shalat) pada usaia sepuluh tahun.”

(HR. Tirmidzi dalam Kitab Shalah, hadits nomor 372).

Tidak ada pemberian yang baik dari orang tua kepada anaknya, selain memberi pendidikan yang baik. 

Dari Ayyub bin Musa yang berasal dari ayahnya dan ayahnya mendapat dari kakeknya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

“Maa nahala waalidun waladan min nahlin afdhala min adabin hasanin, tak ada yang lebih utama yang diberikan orang tua kepada anaknya melebihi adab yang baik.”

(HR. Tirmidzi dalam Kitab Birr wash Shilah, hadits nomor 1875. Tirmidzi berkata, “Ini hadits mursal.”)

Semoga bermanfaat.

✒Ummu QueenSyaa

Bantulah Anakmu Untuk Menjadi Penghafal Al Quran

Bantulah Anakmu untuk Menjadi Penghapal Al-Qur-an


Jangan pernah engkau berkata: "tapi anakku bukanlah anak yang cerdas atau jenius, bagaimana ia bisa menghapal Qur'an??...."

Saudaraku.......Yang dibutuhkan anakmu bukanlah kecerdasan dan kejeniusan, tapi yang dia butuhkan adalah pengorbananmu untuk meluangkan waktumu, menemani, mengajari dan membimbingnya untuk menghapalkan al-Qur'an.

Kecerdasan bukanlah sebuah syarat untuk menjadi penghapal al-Qur'an...

Rabb kita pemilik al-Qur'an sendiri berkata:

ูˆَู„َู‚َุฏْ ูŠَุณَّุฑْู†َุง ุงู„ْู‚ُุฑْุขู†َ ู„ِู„ุฐِّูƒْุฑِ ูَู‡َู„ْ ู…ِู†ْ ู…ُุฏَّูƒِุฑٍ

“Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Alquran untuk diingat (dijadikan pelajaran), maka adakah orang yang mengambil pelajaran?” (QS. Al-Qamar: 17).

Allah mengulang-ngulang ayat di atas 4 kali dalam surat yang sama....seakan-akan Allah pemilik al-Qur'an ingin menegaskan bahwa masih banyak harapan bagi anakmu untuk menghapalkannya

Hantarkanlah anakmu untuk menjadi penghapal al-Qur'an dan bagimu pahala yang melimpah

1. Anak yang menghafal al-Qur'an kelak akan mendapat mahkota dari cahaya dan Orang tuanya akan mendapatkan pakaian kebesaran pada hari kiamat.

Rasulullah menuturkan:

ู…َู†ْ ู‚َุฑَุฃَ ุงู„ْู‚ُุฑْุขู†َ ูˆَุชَุนَู„َّู…َู‡ُ ูˆَุนَู…ِู„َ ุจِู‡ِ ุฃُู„ْุจِุณَ ูŠَูˆْู…َ ุงู„ْู‚ِูŠَุงู…َุฉِ ุชَุงุฌًุง ู…ِู†ْ ู†ُูˆุฑٍ ุถَูˆْุคُู‡ُ ู…ِุซْู„ُ ุถَูˆْุกِ ุงู„ุดَّู…ْุณِ ูˆَูŠُูƒْุณَู‰ ูˆَุงู„ِุฏَูŠْู‡ِ ุญُู„َّุชَุงู†ِ ู„ุงَ ุชُู‚َูˆَّู…ُ ุจِู‡ِู…َุง ุงู„ุฏُّู†ْูŠَุง ูَูŠَู‚ُูˆู„َุงู†ِ: ุจِู…َุง ูƒُุณِูŠْู†َุง ู‡َุฐَุง؟ ูَูŠُู‚َุงู„ُ: ุจِุฃَุฎْุฐِ ูˆَู„َุฏِูƒُู…َุง ุงู„ْู‚ُุฑْุขู†َ

“Barangsiapa yang membaca Al-Qur`an, mempelajarinya dan mengamalkannya kelak pada hari kiamat dikenakan mahkota dari cahaya yang sinar kemilaunya seperti cahaya matahari. Dan bagi kedua orang tuanya masing-masing dikenakan untuknya dua pakaian kebesaran yang tak bisa dinilai dengan dunia. Maka kedua orangtuanya bertanya: ‘ karena apa kami diberi pakaian (kemuliaan) seperti ini?’ Maka dijawab: ‘Karena anak kalian berdua belajar dan menghapal Al-Qur`an’.” (Mustadrak Al-Hakim, 1/568. Dihasankan al-Albany rahimahullah Lihat Ash-Shahihah no. 2914)

2. Termasuk ilmu yang bermanfaat dan  amal jariyah yang tak terputus pahalanya.

Jika anda membimbing dan mengajari anak anda dengan penuh keikhlasan, maka setiap huruf yang anda ajarkan kepada anak anda , meski hanya berupa alif ba' ta'.....apabila nantinya menghantarkan ia sebagi seorang penghapal al-Qur'an maka setiap huruf itu pula bagian dari pahala anda,  dan setiap huruf Allah gandakan menjadi sepuluh kebaikan, bahkan jika anda sudah wafat, dan anak anda masih menghapal dan terus membaca al-Qur'an maka pahala itupun terus mengalir untuk anda, meski kain kafan anda sudah hilang ditelan masa...dan pahala anda terus mengalir sampai hari kiamat.

Rasulullah bersabda:

ุฅِุฐَุง ู…َุงุชَ ุงุจْู†ُ ุขุฏَู…َ ุงู†ْู‚َุทَุนَ ุนَู…َู„ُู‡ُ ุฅِู„ุงَّ ู…ِู†ْ ุซَู„ุงَุซٍ، ุตَุฏَู‚َุฉٍ ุฌَุงุฑِูŠَุฉٍ ูˆَุนِู„ْู…ٍ ูŠَู†ْุชَูِุนُ ุจِู‡ِ ูˆَูˆَู„َุฏٍ ุตَุงู„ِุญٍ ูŠَุฏْุนُูˆْ ู„َู‡ُ

Apabila seorang anak Adam meninggal maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara Sedekah Jariyah, Ilmu yang bermanfaat, Anak soleh yang mendoakannya (HR. Muslim)

3. Menjadi syafaat bagi anak dan kedua orang tuanya.

Jika orang tua sabar, telaten, ngajari anaknya hingga menghapalkan Al-Qur'an, maka keduanya akan lebih mudah mendapatkan syafa’at di hari kiamat kelak. 

Dari Abu Umamah Al Bahiliy, (beliau berkata), “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ุงู‚ْุฑَุกُูˆุง ุงู„ْู‚ُุฑْุขู†َ ูَุฅِู†َّู‡ُ ูŠَุฃْุชِู‰ ูŠَูˆْู…َ ุงู„ْู‚ِูŠَุงู…َุฉِ ุดَูِูŠุนًุง ู„ุฃَุตْุญَุงุจِู‡ِ

“Bacalah Al Qur’an karena Al Qur’an akan datang pada hari kiamat nanti sebagai syafi’ (pemberi syafa’at) bagi yang membacanya.” (HR. Muslim no. 1910).

4. Sebanyak hapalanmu dan hapalan anakmu....sejauh dan setinggi pula kedudukanmu di surga.

Di akhirat, hafalan seorang hamba akan menolong dirinya untuk menggapai derajat mulia di surga.

Dari Abdullah bin ‘Amr, Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ูŠُู‚َุงู„ُ ู„ِุตَุงุญِุจِ ุงู„ْู‚ُุฑْุขู†ِ ุงู‚ْุฑَุฃْ ูˆَุงุฑْุชَู‚ِ ูˆَุฑَุชِّู„ْ ูƒَู…َุง ูƒُู†ْุชَ ุชُุฑَุชِّู„ُ ูِู‰ ุงู„ุฏُّู†ْูŠَุง ูَุฅِู†َّ ู…َู†ْุฒِู„َูƒَ ุนِู†ْุฏَ ุขุฎِุฑِ ุขูŠَุฉٍ ุชَู‚ْุฑَุคُู‡َุง

“Dikatakan kepada shohibul Qur'an (penghafal Al Qur’an) nanti : ‘Bacalah dan naiklah serta tartillah sebagaimana engkau di dunia mentartilnya. Karena kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca (hafal).” (HR. Abu Daud no. 1464 dan Tirmidzi no. 2914).

Maksud lafadz ‘membaca’ dalam hadits ini adalah menghafalkan Al Qur’an, sebagaimana yang dijelaskan Syaikh Al Albani As Silsilah Ash Shohihah no. 24400

5. Orang tua yang mendidik dan mengajarkan al-Qur'an kepada anaknya dia termasuk sebaik-baik manusia.

َ  Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: 

ู‚َ «ุฎَูŠْุฑُูƒُู…ْ ู…َู†ْ ุชَุนَู„َّู…َ ุงู„ْู‚ُุฑْุขู†َ ูˆَุนَู„َّู…َู‡ُ» ุฑูˆุงู‡ ุงู„ุจุฎุงุฑูŠ

“Sebaik-baik kalian adalah yang belajar al-Quran dan mengajarkannya.”( HR. Bukhari)

6. Jika orang tua ikhlas dan sabar dalam mengawal sang buah hati untuk menghapal al-Qur'an maka berarti dia mempersiapkan sang anak untuk memperoleh kedudukn yang tinggi di dunia dan di akherat.
Dan otomatis orang tua mendapat bagian dari pahalanya.

ุฅِู†َّ ุงู„ู„َّู‡َ ูŠَุฑْูَุนُ ุจِู‡َุฐَุง ุงู„ْูƒِุชَุงุจِ ุฃَู‚ْูˆَุงู…ًุง ูˆَูŠَุถَุนُ ุจِู‡ِ ุขุฎَุฑِูŠู†َ

“Sesungguhnya Allah mengangkat derajat seseorang dengan kitab ini (Al Qur’an) dan merendahkan yang lain dengan kitab ini.” (HR. Muslim no. 817)

Jika anda berhasil menghantarkan Anak anda menjadi seorang yang bagus bacaan dan hapal alQur'annya, maka dia akan menjadi orang yang paling berhak untuk menjadi imam bagi kaum muslimin. Dan berapa banyak pahala yang didapat oleh orang tua....

Rasulullah bersabda:

َ ูŠَุคُู…ُّ ุงู„ْู‚َูˆْู…َ ุฃَู‚ْุฑَุคُู‡ُู…ْ ู„ِูƒِุชَุงุจِ ุงู„ู„َّู‡ِ ูˆَุฃَู‚ْุฏَู…ُู‡ُู…ْ ู‚ِุฑَุงุกَุฉً ูَุฅِู†ْ ูƒَุงู†َุชْ ู‚ِุฑَุงุกَุชُู‡ُู…ْ ุณَูˆَุงุกً ูَู„ْูŠَุคُู…َّู‡ُู…ْ ุฃَู‚ْุฏَู…ُู‡ُู…ْ ู‡ِุฌْุฑَุฉً ูَุฅِู†ْ ูƒَุงู†ُูˆุง ูِูŠ ุงู„ْู‡ِุฌْุฑَุฉِ ุณَูˆَุงุกً ูَู„ْูŠَุคُู…َّู‡ُู…ْ ุฃَูƒْุจَุฑُู‡ُู…ْ ุณِู†ًّุง ูˆَู„َุง ุชَุคُู…َّู†َّ ุงู„ุฑَّุฌُู„َ ูِูŠ ุฃَู‡ْู„ِู‡ِ ูˆَู„َุง ูِูŠ ุณُู„ْุทَุงู†ِู‡ِ ูˆَู„َุง ุชَุฌْู„ِุณْ ุนَู„َู‰ ุชَูƒْุฑِู…َุชِู‡ِ ูِูŠ ุจَูŠْุชِู‡ِ ุฅِู„َّุง ุฃَู†ْ ูŠَุฃْุฐَู†َ ู„َูƒَ ุฃَูˆْ ุจِุฅِุฐْู†ِู‡ِ

"Hendaknya yang menjadi imam shalat suatu kaum adalah yang paling hafal al Qur`an dan paling baik bacaannya. Apabila dalam bacaan mereka sama, maka yang berhak menjadi imam adalah yang paling dahulu hijrahnya. Apabila mereka sama dalam hijrah, maka yang berhak menjadi imam adalah yang paling tua. Janganlah kalian menjadi imam atas seseorang pada keluarga dan kekuasaannya, dan jangan juga menduduki permadani di rumahnya, kecuali ia mengizinkanmu atau dengan izinnya" [HR Muslim no. 1709]

Ya Allah jadikanlah kami dan anak keturunan kami sebagai para penjaga Al-Qur'an.....

Amin ya Mujibas sa-iliin.

ูˆุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ู‰ ู†ุจูŠู†ุง ู…ุญู…ุฏ ูˆุนู„ู‰ ุขู„ู‡ ูˆุตุญุจู‡ ุฃุฌู…ุนูŠู†، ูˆุงู„ุญู…ุฏ ู„ู„ู‡ ุฑุจ ุงู„ุนุงู„ู…ูŠู†

Riyadh KSA, 23 Dzulhijjah 1436 H
Abu Abdillah Fadlan Fahamsyah

๐Ÿ“ Reposted by 
Group WA Sharing Kajian 
IQRA SUNNAH +628118908090