Minggu, 28 Februari 2016

Berwudhulah Dengan Baik



๐Ÿ’ง Berwudhulah dengan Baik untuk Meraih Keutamaannya ๐Ÿ’ฆ

ุจِุณْู…ِ ุงู„ู„َّู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠู…ِ

✅ Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

ู…َู†ْ ุชَูˆَุถَّุฃَ ูَุฃَุญْุณَู†َ ุงู„ْูˆُุถُูˆุกَ ุฎَุฑَุฌَุชْ ุฎَุทَุงูŠَุงู‡ُ ู…ِู†ْ ุฌَุณَุฏِู‡ِ ุญَุชَّู‰ ุชَุฎْุฑُุฌَ ู…ِู†ْ ุชَุญْุชِ ุฃَุธْูَุงุฑِู‡ِ

๐ŸŒด “Barangsiapa yang berwudhu, kemudian memperbagus wudhunya, maka dosa-dosanya akan berguguran dari jasadnya sampai keluar dari bawah kuku-kukunya.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Utsman bin ‘Affan radhiyallahu’anhu]

๐Ÿ“ #Beberapa_Pelajaran:

1. Wudhu adalah ibadah yang sangat agung, yang dapat menjadi sebab diampuninya dosa-dosa.

➡ Asy-Syaikhul ‘Allaamah Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah berkata,

ูˆุนู„ู‰ ู‡ุฐุง ูุงู„ูˆุถูˆุก ูŠูƒูˆู† ุณุจุจุง ู„ูƒูุงุฑุฉ ุงู„ุฎุทุงูŠุง ุญุชู‰ ู…ู† ุฃุฏู‚ ู…ูƒุงู† ูˆู‡ูˆ ู…ุง ุชุญุช ุงู„ุฃุธูุงุฑ 

๐ŸŒด "Berdasarkan hadits ini, maka wudhu dapat menjadi sebab terhapusnya dosa-dosa hingga ke anggota tubuh yang paling tersembunyi yaitu bagian yang ada di bawah kuku-kuku." [Syarhu Riyadhis Shaalihin, 5/11]

2. Dosa-dosa yang diampuni dengan sebab amal shalih hanyalah dosa-dosa kecil. Adapun dosa-dosa besar harus disertai dengan taubat agar diampuni.

➡ Asy-Syaikhul ‘Allaamah Ibnu Baz rahimahullah berkata,

ู‚ุงู„ ุฌู…ู‡ูˆุฑ ุฃู‡ู„ ุงู„ุนู„ู…: ุฅู† ุฃุฏุงุก ุงู„ูุฑุงุฆุถ ูˆุชุฑูƒ ุงู„ูƒุจุงุฆุฑ ูŠูƒูุฑ ุงู„ุณูŠุฆุงุช ุงู„ุตุบุงุฆุฑ، ุฃู…ุง ุงู„ูƒุจุงุฆุฑ ูู„ุง ูŠูƒูุฑู‡ุง ุฅู„ุง ุงู„ุชูˆุจุฉ ุฅู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุณุจุญุงู†ู‡ ูˆุชุนุงู„ู‰

๐ŸŒด “Jumhur ulama berkata: Sesungguhnya mengamalkan kewajiban-kewajiban dan meninggalkan dosa-dosa besar dapat menghapus dosa-dosa kecil. Adapun dosa-dosa besar tidak dapat dihapus kecuali dengan taubat kepada Allah subhanahu wa ta’ala.” [Fatawa Nur ‘alad Darb, 6/64]

3. Wudhu dan ibadah-ibadah lainnya hendaklah disertai dengan niat yang benar agar mendapatkan pahalanya yang besar dan menjadi sebab dosa diampuni.

➡ Asy-Syaikhul ‘Allaamah Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah berkata,

ูˆู‡ุฐู‡ ุงู„ุฃุญุงุฏูŠุซ ูˆุฃู…ุซุงู„ู‡ุง ุชุฏู„ ุนู„ู‰ ุฃู† ุงู„ูˆุถูˆุก ู…ู† ุฃูุถู„ ุงู„ุนุจุงุฏุงุช ูˆุฃู†ู‡ ุนุจุงุฏุฉ ูŠู†ุจุบูŠ ู„ู„ุฅู†ุณุงู† ุฃู† ูŠู†ูˆูŠ ุจู‡ ุงู„ุชู‚ุฑุจ ุฅู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนุฒ ูˆุฌู„ ูŠุนู†ูŠ ุฃู† ูŠุณุชุญุถุฑ ูˆู‡ูˆ ูŠุชูˆุถุฃ ุฃู†ู‡ ูŠุชู‚ุฑุจ ุฅู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ูƒู…ุง ุฃู†ู‡ ุฅุฐุง ุตู„ู‰ ูŠุณุชุดุนุฑ ุฃู†ู‡ ูŠุชู‚ุฑุจ ุฅู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ูƒุฐู„ูƒ ูˆู‡ูˆ ูŠุชูˆุถุฃ ูˆูŠุณุชุดุนุฑ ุจุฃู†ู‡ ูŠู…ุชุซู„ ุฃู…ุฑ ุงู„ู„ู‡ ููŠ ู‚ูˆู„ู‡ {ุฅุฐุง ู‚ู…ุชู… ุฅู„ู‰ ุงู„ุตู„ุงุฉ ูุงุบุณู„ูˆุง ูˆุฌูˆู‡ูƒู…} ูˆูŠุณุชุดุนุฑ ุฃูŠุถุง ุฃู†ู‡ ู…ุชุจุน ู„ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ููŠ ูˆุถูˆุฆู‡ ูˆูƒุฐู„ูƒ ุฃูŠุถุง ูŠุณุชุญุถุฑ ุฃู†ู‡ ูŠุฑูŠุฏ ุงู„ุซูˆุงุจ ูˆุฃู†ู‡ ูŠุซุงุจ ุนู„ู‰ ู‡ุฐุง ุงู„ุนู…ู„ ุญุชู‰ ูŠุชู‚ู†ู‡ ูˆูŠุญุณู†ู‡ ูˆุงู„ู„ู‡ ุงู„ู…ูˆูู‚

๐ŸŒด "Hadits-hadits tentang keutamaan wudhu ini dan yang semisalnya menunjukkan bahwa wudhu termasuk ibadah yang paling utama, dan bahwa ia merupakan ibadah yang sepatutnya bagi seseorang untuk meniatkannya sebagai pendekatan diri kepada Allah ‘azza wa jalla, yaitu:

▶ Pertama: Menghadirkan dalam dirinya ketika ia berwudhu bahwa ia sedang mendekatkan diri kepada Allah, sebagaimana ketika ia sholat ia menghadirkan dalam dirinya bahwa ia sedang mendekatkan diri kepada Allah, demikian pula ketika ia berwudhu ia menghadirkan dalam dirinya bahwa ia sedang menjalankan perintah Allah ta’ala dalam firman-Nya,

ุฅِุฐَุง ู‚ُู…ْุชُู…ْ ุฅِู„َู‰ ุงู„ุตَّู„ุงุฉِ ูَุงุบْุณِู„ُูˆุง ูˆُุฌُูˆู‡َูƒُู…

๐ŸŒฟ “Apabila kalian hendak sholat maka cucilah wajah-wajah kalian…” (Al-Maidah: 6)

▶ Kedua: Dan juga hendaklah ia menghadirkan dalam dirinya bahwa ia sedang berusaha untuk meneladani Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam dalam wudhu beliau.

▶ Ketiga: Demikian pula ia menghadirkan dalam dirinya bahwa ia menginginkan pahala, dan bahwa pahala yang akan ia raih dengan amalan ini adalah apabila ia melakukannya dengan baik dan memperbagusnya. Dan Allah-lah yang memberikan taufiq.” [Syarhu Riyadhis Shaalihin, 5/11]

4. Akan tetapi harus dipahami juga bahwa ibadah yang diterima oleh Allah dan berpahala tidak sekedar dengan dasar niat yang baik, namun harus disertai dengan cara yang benar, yaitu mencontoh Rasulullaah shallallahu'alaihi wa sallam. 

➡ Karena beliau shallallahu'alaihi wa sallam telah menegaskan,

ู…َู†ْ ุฃَุญْุฏَุซَ ูِูŠ ุฃَู…ْุฑِู†َุง ู‡َุฐَุง ู…َุง ู„َูŠْุณَ ูِูŠู‡ِ ูَู‡ُูˆَ ุฑَุฏٌّ

๐ŸŒด “Barangsiapa yang mengada-adakan perkara baru dalam agama kami ini yang tidak ada padanya maka ia tertolak.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Aisyah radhiyallahu’anha]

➡ Dalam riwayat Muslim,

ู…َู†ْ ุนَู…ِู„َ ุนَู…َู„ุงً ู„َูŠْุณَ ุนَู„َูŠْู‡ِ ุฃَู…ْุฑُู†َุง ูَู‡ْูˆَ ุฑَุฏ

๐ŸŒด "Barangsiapa yang melakukan suatu amalan yang tidak ada padanya perintah kami, maka amalan tersebut tertolak.” [HR. Muslim dari Aisyah radhiyallahu’anha]

5. Bahkan wudhu yang akan menjadi sebab dosa-dosa diampuni juga dipersyaratkan harus mengikuti cara Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam. Inilah makna wudhu yang baik atau makna memperbagus wudhu dalam hadits yang mulia ini, yaitu mencontoh wudhunya Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam.

➡ Sebagaimana juga sabda beliau shallallahu'alaihi wa sallam,

ู…َู† ุชَูˆَุถَّุฃَ ู†َุญْูˆَ ูˆُุถُูˆุฆِูŠ ู‡ุฐَุง، ุซُู…َّ ุตู„َّู‰ ุฑَูƒْุนَุชَูŠْู†ِ ู„ุงَ ูŠُุญَุฏِّุซُ ูِูŠู‡ِู…َุง ู†َูْุณَู‡ُ، ุบُูِุฑَ ู„َู‡ُ ู…َุง ุชَู‚َุฏَّู…َ ู…ِู† ุฐَู†ْุจِู‡ِ

๐ŸŒด "Barangsiapa berwudhu seperti wudhuku ini, kemudian sholat dua raka'at, tanpa mengajak dirinya berbicara (khusyu') dalam mengerjakannya, akan diampuni dosanya yang telah lalu." [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Utsman bin Affan radhiyallahu'anhu]

ูˆุจุงู„ู„ู‡ ุงู„ุชูˆููŠู‚ ูˆุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ู‰ ู†ุจูŠู†ุง ู…ุญู…ุฏ ูˆุขู„ู‡ ูˆุตุญุจู‡ ูˆุณู„ู…

๐Ÿ’ป Sumber: http://sofyanruray.info/berwudhulah-dengan-baik-untuk-meraih-keutamaannya/


══════ ❁✿❁ ══════

➡ Bergabunglah dan Sebarkan Dakwah Sunnah Bersama⤵

↪Markaz Ta’awun Dakwah dan Bimbingan Islam↩
๐Ÿ“ฎJoin Channel Telegram: http://goo.gl/6bYB1k
๐Ÿ“ฒGabung Group WA: 08111377787
๐ŸŒwww.facebook.com/taawundakwah
๐ŸŒwww.taawundakwah.com
๐Ÿ“ฑPIN BB: 5D4F8547

Bahaya Kebodohan



#Petuah_Ulama (118) 

⛔ Bahaya Ilmu yang Tidak Bermanfaat ๐Ÿ”ฅ

๐Ÿ“ Al-'Allaamah Ibnul 'Utsaimin rahimahullah berkata,

ุถุฑุฑ ุงู„ุนู„ู… ุงู„ุฐูŠ ู„ุง ูŠู†ูุน : ุฃุดุฏ ู…ู† ุถุฑุฑ ุงู„ุฌู‡ู„

๐Ÿšง “Bahaya ilmu yang tidak bermanfaat lebih besar dari bahaya kebodohan." [Al-Qoulul Mufid, 1/391]

➡ Beberapa bentuk ilmu yang tidak bermanfaat:

1. Ilmu yang tidak diamalkan.

2. Ilmu yang tidak diajarkan.

3. Ilmu yang tidak memperbaiki akhlak, ucapan dan perbuatan.

4. Ilmu yang tidak dibutuhkan.

5. Ilmu yang tidak diizinkan syari'at untuk memperlajarinya.

⛔ (Ilmu yang tidak dibutuhkan atau tidak diizinkan syari'at seperti ilmu sihir dan ilmu kalam)

[Lihat Tuhfatul Ahwadzi: 3404]


══════ ❁✿❁ ══════

➡ Bergabunglah dan Sebarkan Dakwah Sunnah Bersama⤵

๐Ÿ“กMarkaz Ta’awun Dakwah dan Bimbingan Islam:
๐Ÿ“ฎJoin Channel Telegram: http://goo.gl/6bYB1k
๐Ÿ“ฒGabung Group WA: 08111377787
๐ŸŒwww.facebook.com/taawundakwah
๐ŸŒwww.taawundakwah.com
๐Ÿ“ฑPIN BB: 5D4F8547

Cara Mudah Memahami Riba



๐Ÿ“ Cara Mudah Memahami Permasalahan Riba:

ุจِุณْู…ِ ุงู„ู„َّู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠู…ِ

๐Ÿ‚ Riba menurut bahasa adalah tambahan. Adapun menurut syari’at maka tidak semua tambahan dalam jual beli atau transaksi dapat dihukumi riba. Makna riba menurut syari’at tergantung bentuk ribanya. Berikut ini adalah penjelasan ringkas tiga jenis riba:

๐Ÿšง Pertama: Riba Fadhl, yaitu tambahan dalam jual beli/pertukaran barang dengan barang yang semisal, yang termasuk dalam kategori barang-barang ribawi.

๐Ÿšง Kedua: Riba Nasiah, yaitu penundaan salah satu barang dalam serah terima pertukaran/jual beli, padahal barang tersebut termasuk kategori barang-barang ribawi.

๐Ÿ‚ Adapun yang dimaksud dengan barang-barang ribawi adalah yang disebutkan dalam sabda Nabi shallallahu’alaihi wa sallam,

ุงู„ุฐَّู‡َุจُ ุจِุงู„ุฐَّู‡َุจ ูˆَุงู„ْูِุถَّุฉُ ุจِุงู„ْูِุถَّุฉِ ูˆَุงู„ْุจُุฑُّ ุจِุงู„ْุจُุฑِّ ูˆَุงู„ุดَّุนِูŠุฑُ ุจِุงู„ุดَّุนِูŠุฑِ ูˆَุงู„ุชَّู…ْุฑُ ุจِุงู„ุชَّู…ْุฑِ ูˆَุงู„ْู…ِู„ْุญُ ุจِุงู„ْู…ِู„ْุญِ ู…ِุซْู„ุงً ุจِู…ِุซْู„ٍ ุณَูˆَุงุกً ุจِุณَูˆَุงุกٍ ูŠَุฏًุง ุจِูŠَุฏٍ ูَุฅِุฐَุง ุงุฎْุชَู„َูَุชْ ู‡َุฐِู‡ِ ุงู„ุฃَุตْู†َุงูُ ูَุจِูŠุนُูˆุง ูƒَูŠْูَ ุดِุฆْุชُู…ْ ุฅِุฐَุง ูƒَุงู†َ ูŠَุฏًุง ุจِูŠَุฏٍ

๐ŸŒด “Emas dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, sya’ir (gandum yang lebih rendah kualitasnya) dengan sya’ir, kurma dengan kurma, garam dengan garam, pertukarannya harus semisal dan semisal, sama dan sama, tangan dan tangan. Maka jika terjadi perbedaan pada barang-barang ini lakukanlah jual beli semau kalian selama dilakukan antara tangan dan tangan.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Ubadah bin Shamit radhiyallahu’anhu, dan lafaz ini milik Muslim]

๐Ÿ“š Penjelasan Hadits:

✅ Penjelasan Pertama: Barang-barang ribawi dalam hadits di atas ada enam jenis, akan tetapi Jumhur ulama berpendapat bahwa semua barang yang memiliki ‘illah (sebab) yang sama dengan keenam jenis barang di atas maka ia termasuk ke dalam barang-barang ribawi, dan ini adalah pendapat yang kuat sebab hukum selalu beredar bersama sebabnya.

➡ Adapun ‘illah pada emas dan perak adalah: Tsamaniyah (barang berharga yang digunakan untuk tukar menukar), maka mata uang di masa ini termasuk barang ribawi karena ia adalah barang yang memiliki sifat tsamaniyyah.

➡ Sedangkan gandum, sya’ir, kurma dan garam ‘illah-nya adalah: Makanan yang ditakar dan ditimbang, maka semua makanan yang dapat ditakar dan ditimbang termasuk dalam kategori barang ribawi, seperti beras, jagung, dan lain-lain.

✅ Penjelasan Kedua: Barang ribawi terbagi menjadi dua kelompok, tsamaniyyah dan makanan (yang bisa ditakar dan ditimbang). Pertukaran masing-masing barang memiliki rincian hukum sebagai berikut:

1) Jika terjadi pertukaran antara barang sejenis dalam kelompok yang sama maka dipersyaratkan dua syarat: Jumlah barang harus sama dan dilakukan dalam satu mejelis, tidak boleh berpisah sebelum transaksinya selesai.

➡ Contohnya: Jika terjadi pertukaran antara emas batangan dengan emas perhiasan, maka jika emas batangan 20 gram, emas perhiasan juga harus 20 gram, dan harus diserahterimakan pada saat itu juga, tidak boleh dikredit atau tertunda penyerahan salah satu barangnya.

✅ Jika misalkan emas batangan lebih banyak dari emas perhiasan maka itulah riba fadhl.

✅ Dan jika penyerahan salah satu barang tertunda maka itulah riba nasiah.

2) Jika terjadi pertukaran antara barang yang berbeda jenis namun masih dalam kelompok yang sama maka hilang satu syarat dan tersisa satu syarat: Hilang syarat jumlah harus sama, namun masih tersisa syarat wajib dilakukan serah terima barang pada saat itu juga, tidak boleh ada yang tertunda.

➡ Contohnya: Jika terjadi pertukaran antara emas dan perak, maka boleh jumlah perak lebih banyak dari emas, namun tetap harus diserahterimakan pada saat itu juga, jika salah satu barang tertunda penyerahannya maka itulah riba nasiah.

3) Jika terjadi pertukaran barang antara kelompok tsamaniyah dan makanan maka hilang dua syarat di atas, sehingga tidak lagi masuk dalam riba fadhl maupun nasiah, maka tidak ada masalah walaupun salah satu barang lebih dari yang lain dan tidak diserahterimakan secara langsung.

➡ Contohnya: Jika seseorang membeli kurma dengan emas, maka tidak masalah walaupun kurmanya lebih banyak dari emasnya, dan juga tidak masalah jika pembayaran dengan emasnya tertunda.

4) Jika terjadi pertukaran barang antara barang ribawi dengan selain barang ribawi maka tidak masalah jika terjadi perbedaan jumlah dan penundaan dalam pembayaran.

➡ Contohnya: Menukar emas dengan mobil. Boleh emas lebih banyak jumlahnya dan boleh dibayar secara bertahap atau tertunda (kredit).

5) Jika terjadi pertukaran antara selain barang-barang ribawi maka tidak ada lagi ketentuan harus sama jumlahnya dan harus diserahterimakan pada saat itu juga .

➡ Contohnya: Menukar mobil dengan mobil, boleh berbeda kondisi mobilnya dan boleh tidak diserahterimakan pada saat itu juga.

๐Ÿšง Ketiga: Riba qordh, yaitu mengambil manfaat dari piutang dan yang semisalnya. Ulama sepakat bahwa,

ูƒู„ ู‚ุฑุถ ุฌุฑ ู†ูุนุง ูู‡ูˆ ุฑุจุง

“Setiap qordh yang terdapat manfaat padanya adalah riba.” [Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah, 13/426]

➡ Bunga bank termasuk dalam riba ini. Misalkan pihak bank meminjamkan uang kepada nasabah, dengan syarat si nasabah harus mengembalikannya lebih dari jumlah yang ia pinjam maka itulah riba qordh, walaupun dinamakan bunga atau biaya administrasi.

➡ Demikian sebaliknya, jika pihak nasabah menyimpan uang di bank, kemudian pihak bank memberikan bunga, maka itulah riba qordh, yang sering juga disebut sebagai riba Jahiliyah, karena itulah yang dilakukan orang-orang Jahiliyah dahulu.

➡ Bahkan sebagian pelaku riba Jahiliyah dahulu masih lebih baik dibanding pelaku riba di masa ini. Kalau dulu, mereka akan mengenakan riba jika pembayaran tertunda, tetapi sekarang, pembayaran tepat waktu maupun tertunda sama-sama dikenakan bunga maupun denda. Keduanya adalah riba.

✅ Allah ta’ala telah mengingatkan bahaya riba,

ูŠَุง ุฃَูŠُّู‡َุง ุงู„َّุฐِูŠู†َ ุขู…َู†ُูˆุง ุงุชَّู‚ُูˆุง ุงู„ู„َّู‡َ ูˆَุฐَุฑُูˆุง ู…َุง ุจَู‚ِูŠَ ู…ِู†َ ุงู„ุฑِّุจุง ุฅِู†ْ ูƒُู†ْุชُู…ْ ู…ُุคْู…ِู†ِูŠู†َ ูَุฅِู†ْ ู„َู…ْ ุชَูْุนَู„ُูˆุง ูَุฃْุฐَู†ُูˆุง ุจِุญَุฑْุจٍ ู…ِู†َ ุงู„ู„َّู‡ِ ูˆَุฑَุณُูˆู„ِู‡ِ ูˆَุฅِู†ْ ุชُุจْุชُู…ْ ูَู„َูƒُู…ْ ุฑُุคُูˆุณُ ุฃَู…ْูˆَุงู„ِูƒُู…ْ ู„ุง ุชَุธْู„ِู…ُูˆู†َ ูˆَู„ุง ุชُุธْู„َู…ُูˆู†َ

๐ŸŒด “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkanlah riba yang tersisa jika kalian benar-benar beriman. Jika kalian tidak melakukannya maka umumkanlah perang terhadap mereka dari Allah dan Rasul-Nya. Jika kalian bertaubat maka bagi kalian pokok-pokok harta kalian. Kalian tidak menzalimi dan tidak pula terzalimi.” [Al-Baqoroh: 278-279]

✅ Sahabat yang Mulia Jabir bin Abdullah radhiyallahu’anhuma berkata,

ู„َุนَู†َ ุฑَุณُูˆู„ُ ุงู„ู„َّู‡ِ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ุขูƒِู„َ ุงู„ุฑِّุจَุง ูˆَู…ُูˆูƒِู„َู‡ُ ูˆَูƒَุงุชِุจَู‡ُ ูˆَุดَุงู‡ِุฏَูŠْู‡ ูˆَู‚َุงู„َ ู‡ُู…ْ ุณَูˆَุงุกٌ

๐ŸŒด “Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam melaknat pemakan riba, orang yang memberi makan, penulisnya dan dua orang saksinya. Beliau bersabda: Mereka sama.” [HR. Muslim]

Semoga Allah ta’ala menjaga kita dari dosa riba dan semua perbuatan dosa.

ูˆุจุงู„ู„ู‡ ุงู„ุชูˆููŠู‚ ูˆุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ู‰ ู†ุจูŠู†ุง ู…ุญู…ุฏ ูˆุขู„ู‡ ูˆุตุญุจู‡ ูˆุณู„ู…

๐Ÿ’ป Sumber: http://sofyanruray.info/cara-mudah-memahami-permasalahan-riba/

๐Ÿ’ป Download Dauroh "Bahaya Riba" http://sofyanruray.info/download-dauroh-bahaya-riba/


══════ ❁✿❁ ══════

➡ Bergabunglah dan Sebarkan Dakwah Sunnah Bersama⤵

↪Markaz Ta’awun Dakwah dan Bimbingan Islam↩
๐Ÿ“ฎJoin Channel Telegram: http://goo.gl/6bYB1k
๐Ÿ“ฒGabung Group WA: 08111377787
๐ŸŒwww.facebook.com/taawundakwah
๐ŸŒwww.taawundakwah.com
๐Ÿ“ฑPIN BB: 5D4F8547

Bersabarlah Wahai Muslimah

BERSABARLAH WAHAI MUSLIMAH
___________________________________________

Menikah? Siapa di antara kita yang tidak menginginkan menikah? Sudah menjadi fitrah manusia memiliki keinginan untuk membangun suatu tali yang kuat antara laki-laki dan wanita. Membangun sebuah rumah yang akan menjadi tempat bernaung bagi hati dan jiwa. Bukankah Allah Ta’ala berfirman dalam ayatNya yang mulia?

 

ูˆَู…ِู†ْ ุขูŠَุงุชِู‡ِ ุฃَู†ْ ุฎَู„َู‚َ ู„َูƒُู…ْ ู…ِู†ْ ุฃَู†ْูُุณِูƒُู…ْ ุฃَุฒْูˆَุงุฌًุง ู„ِุชَุณْูƒُู†ُูˆุง ุฅِู„َูŠْู‡َุง ูˆَุฌَุนَู„َ ุจَูŠْู†َูƒُู…ْ ู…َูˆَุฏَّุฉً ูˆَุฑَุญْู…َุฉً ุฅِู†َّ ูِูŠ ุฐَู„ِูƒَ ู„ุขูŠَุงุชٍ ู„ِู‚َูˆْู…ٍ ูŠَุชَูَูƒَّุฑُูˆู†َ

 

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir” (QS. Ar-Rลซm: 21)

 

Namun, bagaimana jika semua yang kita harapkan dan impikan tidak berjalan seperti yang kita kehendaki? Calon pasangan yang sudah sama-sama merasa cocok, kedua keluarga sudah merestui, segala persiapan yang hampir selesai dikerjakan, hanya tinggal menunggu hari bahagia itu tiba. Dan ternyata sebuah kenyataan menyayat hati. Membuat si empunya menangis dalam lara. Ketika semuanya tidak sesuai dengan apa yang engkau harapkan. Ketika mimpimu harus berakhir dengan kekecewaan. Pernikahan yang sudah engkau rencanakan sedemikian rupa harus berakhir di tengah jalan. Siapa yang harus disalahkan dalam hal ini? Engkau ataukah pihak laki-laki yang barangkali memilih mundur dengan alasan tertentu? Tidak, tidak ada yang salah. Bukankah semuanya terjadi atas kehendak Allah Azza wa Jalla?

ู…َุง ุฃَุตَุงุจَ ู…ِู†ْ ู…ُุตِูŠุจَุฉٍ ุฅِู„َّุง ุจِุฅِุฐْู†ِ ุงู„ู„َّู‡ِ ูˆَู…َู†ْ ูŠُุคْู…ِู†ْ ุจِุงู„ู„َّู‡ِ ูŠَู‡ْุฏِ ู‚َู„ْุจَู‡ُ ูˆَุงู„ู„َّู‡ُ ุจِูƒُู„ِّ ุดَูŠْุกٍ ุนَู„ِูŠู…ٌ

 

“Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. At-Taghฤbun:11)

 

Wahai hati… menangislah jika ingin menangis. Bersedihlah jika ingin bersedih. Namun ingatlah untuk tetap sabar. Sabar bukan berarti kita tidak boleh menangis dan bersedih. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidakkah menangis ketika istri tercinta beliau, Ummul Mukminin Khadijah Radhiallahu’anha meninggal dunia? Namun bukankah Rasulullah tetap sabar menerima takdir Allah?

 

Sudah menjadi tabiat manusia jika ditimpa musibah dia bersedih dan menangis. Tapi jangan sampai terlalu lama hingga berputus asa dari rahmat Allah. Jangan biarkan ada celah bagi setan untuk menjauhkanmu dari bersyukur atas segala ketetapan Allah.

 

Wahai muslimah, bertawakallah pada Allah. Berbaik sangkalah atas kehendakNya terhadap dirimu. Allah menginginkan kebaikan bagimu. Bisa jadi saat ini Allah tengah menghindarkan keburukan dari pernikahan yang belum terjadi tersebut. Dia adalah laki-laki yang telah engkau dambakan selama ini. Laki-laki shalih dengan akhlak mulia. Sedap dipandang layaknya Nabi Yusuf ‘alaihissalam yang menjadi objek kekaguman banyak mata. Dan secara materi dia tidak akan menyulitkan engkau. Secara dzahir semuanya nampak pas denganmu. Namun ingatlah bahwa Allah lebih mengetahui apa yang tidak kita ketahui. Bisa jadi dia justru akan membawa penderitaan yang berkepanjangan bagimu. Dan Allah ingin menjagamu dari keburukannya.

 

ูˆَุนَุณَู‰ٰ ุฃَู†ْ ุชَูƒْุฑَู‡ُูˆุง ุดَูŠْุฆًุง ูˆَู‡ُูˆَ ุฎَูŠْุฑٌ ู„َูƒُู…ْ  ูˆَุนَุณَู‰ٰ ุฃَู†ْ ุชُุญِุจُّูˆุง ุดَูŠْุฆًุง ูˆَู‡ُูˆَ ุดَุฑٌّ ู„َูƒُู…ْ  ูˆَุงู„ู„َّู‡ُ ูŠَุนْู„َู…ُ ูˆَุฃَู†ْุชُู…ْ ู„َุง ุชَุนْู„َู…ُูˆู†َ

 

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui” (QS. Al-Baqarah: 216)

 

Ya ukhti… jikalau engkau memang ingin menangis, menangislah dalam sujud dan doamu yang panjang. Allah senang melihatmu bergantung padaNya. Allah senang dengan doa-doamu. Bukanlah pada hakikatnya Allah menurunkan musibah karena menginginkan hambaNya kembali? Sesudah itu kembalilah tenang. The show must go on. Mungkin bukan dia yang akan menjadi tokoh utama dalam pertunjukkan ini. Namun bukan berarti pertunjukkan tidak akan terjadi. Masih banyak di sekitar kita yang akan memerankan peran pengganti yang barangkali lebih tepat menjadi lawan mainmu. Bersabar dan bertakwalah. Allah Ta’ala berfirman,

ูˆَุฅِู†ْ ุชَุตْุจِุฑُูˆุง ูˆَุชَุชَّู‚ُูˆุง ูَุฅِู†َّ ุฐَู„ِูƒَ ู…ِู†ْ ุนَุฒْู…ِ ุงู„ุฃู…ُูˆุฑِ

 

“Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan” (QS.’ฤ€li `Imrฤn:186)

 

Ingatlah dengan tujuan kita diciptakan.

ูˆَู…َุง ุฎَู„َู‚ْุชُ ุงู„ْุฌِู†َّ ูˆَุงู„ุฅู†ْุณَ ุฅِู„ุง ู„ِูŠَุนْุจُุฏُูˆู†ِ

 

”Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku” (QS. Adh- Dhฤriyฤt: 56).

 

Menikah memang satu dari berbagai jenis ibadah. Dengan kata lain, ibadah bukan hanya tentang menikah saja bukan? Sebelum status kita menjadi seorang istri, status kita saat ini adalah seorang anak yang harus berbakti pada orangtua. Kita adalah penuntut ilmu yang masih belum memiliki ilmu apa-apa. Ilmu Allah teramat banyak. Jadi, sibukkan dengan status kita sekarang. Masih banyak tugas yang harus kita tunaikan. Perhatikan pula saudara-saudara serta orang miskin dan anak yatim. Sudahkah kita memberikan bantuan terhadap mereka? Bersibuklah hingga tanpa engkau sadari pangeranmu akan datang menjemput dengan kehendak Allah.

 

Mari sejenak kita merenung. Bisa jadi, engkau memang harus menata hidup untuk sementara waktu hingga waktu itu akan tiba dengan sendirinya. Atau, bisa jadi Allah menunda pernikahanmu atas niat dan caramu yang mulai bengkok. Karena tidak akan ada keberkahan di sana. Wallaahu a’lam. Kita berlindung kepada Allah dari keburukan yang tidak kita ketahui. Semoga Allah menganugerahkan rasa sabar dan istiqomah pada kita wahai ukhti muslimah.

 

***


 Ustadz Abu Hatim Sigit

Artikel Muslimah.or.id

Meninggalkan Sesuatu Karena Alloh

Meninggalkan Sesuatu Karena Allah

Siapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, maka Dia akan ganti dengan yang lebih baik.

Siapa yang meninggalkan budaya dan tradisi syirik, maka Allah akan menggantikannya dengan beribadah pada Allah semata. Shalatnya untuk Allah, sembelihan tumbalnya untuk Allah, dan sedekahnya jadinya untuk Allah.

Siapa yang meninggalkan ibadah yang tidak ada tuntunan karena Allah, maka Allah akan memberikan cahaya sunnah untuknya, jalan yang terang benderang yang jauh dari kesia-siaan.

Siapa yang meninggalkan pekerjaan yang haram, pekerjaan riba dan profesi yang mengundang laknat Allah, maka Allah akan ganti dengan pekerjaan yang halal yang lebih menentramkan jiwa.

Siapa yang meninggalkan pujaan hati yang belum halal karena Allah, maka Allah akan beri ganti dengan jodoh yang terbaik yang lebih menjaga kesucian diri.

Siapa yang meninggalkan nyanyian yang sia-sia dan musik yang banyak melalaikan, maka Allah akan ganti dengan hal yang lebih bermanfaat dan dijauhkan dari kemunafikan.

Siapa yang meninggalkan kecanduan rokok, miras, dan narkoba karena Allah, maka Allah ganti dengan kesehatan dan keselamatan pada jiwanya.

Faedah yang sangat berharga disebutkan oleh Ibnul Qayyim rahimahullah berikut ini tentang perihal yang kita kaji.

“Akan terasa sulit jika seseorang meninggalkan hal-hal yang ia sukai dan gandrungi, lantas ia meninggalkannya karena selain Allah.

Namun jika jujur dan ikhlas dari dalam hati dengan meninggalkannya karena Allah, maka tidak akan terasa berat untuk meninggalkan hal tadi. Yang terasa sulit cuma di awalnya saja sebagai ujian apakah hal tersebut sanggup untuk ditinggalkan. Apakah meninggalkan hal itu jujur ataukah dusta? Jika ia terus bersabar dengan menahan kesulitan yang hanya sedikit, maka ia akan memperoleh kelezatan.

Ibnu Sirin pernah berkata bahwa ia mendengar Syuraih bersumpah dengan nama Allah, hamba yang meninggalkan sesuatu karena Allah, maka ia akan meraih apa yang pernah luput darinya.

Adapun perkataan “Siapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, maka akan diberi ganti yang lebih baik dari itu”, ganti yang diberikan di sini beraneka ragam. Akan tetapi ganti yang lebih besar yang diberi adalah kecintaan dan kerinduan pada Allah, ketenangan hati, keadaan yang terus mendapatkan kekuatan, terus memiliki semangat hidup, juga kebanggaan diri serta ridha pada Allah Ta’ala.” (Al Fawaid, hal. 166)
Luar biasa janji yang kan diberi.

Marilah saudaraku … cobalah berusaha meninggalkan sesuatu karena Allah, ingat karena Allah semata, maka rasakan bagaimanakah gentian luar biasa yang Allah berikan.

Ingat sekali lagi sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang disebutkan oleh salah seorang sahabat,

ุฅِู†َّูƒَ ู„َู†ْ ุชَุฏَุนَ ุดَูŠْุฆุงً ู„ِู„َّู‡ِ ุนَุฒَّ ูˆَุฌَู„َّ ุฅِู„ุงَّ ุจَุฏَّู„َูƒَ ุงู„ู„َّู‡ُ ุจِู‡ِ ู…َุง ู‡ُูˆَ ุฎَูŠْุฑٌ ู„َูƒَ ู…ِู†ْู‡ُ

“Sesungguhnya jika engkau meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan memberi ganti padamu dengan yang lebih baik.” (HR. Ahmad 5: 363. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih. Syaikh Salim bin ‘Ied Al Hilali berkata bahwa sanad hadits ini shahih. Adapun tidak disebutnya nama sahabat tetap tidak mencacati hadits tersebut karena seluruh sahabat itu ‘udul yaitu baik)

Bentuk gentian dari meninggalkan sesuatu yang haram disebutkan dalam ayat-ayat dan hadits-hadits berikut ini.

Siapa yang meninggalkan penipuan dalam jual beli, maka Allah akan mendatangkan berkah pada jual belinya. Dalam hadits disebutkan,

ุงู„ْุจَูŠِّุนَุงู†ِ ุจِุงู„ْุฎِูŠَุงุฑِ ู…َุง ู„َู…ْ ูŠَุชَูَุฑَّู‚َุง – ุฃَูˆْ ู‚َุงู„َ ุญَุชَّู‰ ูŠَุชَูَุฑَّู‚َุง – ูَุฅِู†ْ ุตَุฏَู‚َุง ูˆَุจَูŠَّู†َุง ุจُูˆุฑِูƒَ ู„َู‡ُู…َุง ูِู‰ ุจَูŠْุนِู‡ِู…َุง ، ูˆَุฅِู†ْ ูƒَุชَู…َุง ูˆَูƒَุฐَุจَุง ู…ُุญِู‚َุชْ ุจَุฑَูƒَุฉُ ุจَูŠْุนِู‡ِู…َุง

“Kedua orang penjual dan pembeli masing-masing memiliki hak pilih (khiyar) selama keduanya belum berpisah. Bila keduanya berlaku jujur dan saling terus terang, maka keduanya akan memperoleh keberkahan dalam transaksi tersebut. Sebaliknya, bila mereka berlaku dusta dan saling menutup-nutupi, niscaya akan hilanglah keberkahan bagi mereka pada transaksi itu” (Muttafaqun ‘alaih).

Siapa yang meninggalkan sifat pelit, maka ia akan mulia di sisi manusia dan ia akan menjadi orang-orang yang beruntung. Allah Ta’ala berfirman,

ูˆَู…َู†ْ ูŠُูˆู‚َ ุดُุญَّ ู†َูْุณِู‡ِ ูَุฃُูˆู„َุฆِูƒَ ู‡ُู…ُ ุงู„ْู…ُูْู„ِุญُูˆู†َ

“Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. At Taghabun: 16)

Siapa yang meninggalkan sifat sombong dan memilih tawadhu’, maka Allah akan membuat ia meninggikan derajatnya di dunia. Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ูˆَู…َุง ุชَูˆَุงุถَุนَ ุฃَุญَุฏٌ ู„ِู„َّู‡ِ ุฅِู„ุงَّ ุฑَูَุนَู‡ُ ุงู„ู„َّู‡ُ

“Tidaklah seseorang memiliki sifat tawadhu’ (rendah diri) karena Allah melainkan Allah akan meninggikannya.” (HR. Muslim no. 2588).

Siapa yang meninggalkan rasa dendam dan mudah memaafkan yang lain, maka Allah pun akan menganugerahkan kemuliaan pada dirinya. Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ูˆَู…َุง ุฒَุงุฏَ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَุจْุฏًุง ุจِุนَูْูˆٍ ุฅِู„ุงَّ ุนِุฒًّุง

“Tidaklah Allah menambahkan kepada seorang hamba sifat pemaaf melainkan akan semakin memuliakan dirinya.” (HR. Muslim no. 2588).

Baca selanjutnya di website kami Rumaysho.Com >> https://rumaysho.com/9596-meninggalkan-sesuatu-karena-allah.html

Kapan Mau Hijrah

Kapan Mau Hijrah?

Apa Sih yang Dimaksud Hijrah?

Secara etimologi, hijrah adalah lawan dari kata washal (bersambung). Maksud hijrah di sini adalah berpisahnya seseorang entah berpisah dengan badan, dengan lisan, dengan hati.

Asal hijrah di sini bermakna meninggalkan, yaitu meninggalkan berbicara atau meninggalkan perbuatan. Tidak berbicara pada orang lain, itu bermakna hajr.

Sedangkan kalau membahas hijrah, ada dua maksud:

1. Hijrah hissi, yaitu berpindah tempat, yaitu berpindah dari negeri kafir ke negeri Islam atau berpindah dari negeri yang banyak fitnah ke negeri yang tidak banyak fitnah. Ini adalah hijrah yang disyari’atkan.
2. Hijrah maknawi (dengan hati), yaitu berpindah dari maksiat dan segala apa yang Allah larang menuju ketaatan.

 

    Setiap manusia mesti berhijrah, yaitu menjadi lebih baik dari sebelumnya. Yang akan diulas dalam tulisan ini adalah berhijrah dari maksiat pada ketaatan.

Ingatlah, Tujuan Kita Diciptakan

Allah Ta’ala berfirman,

ูˆَู…َุง ุฎَู„َู‚ْุชُ ุงู„ْุฌِู†َّ ูˆَุงู„ْุฅِู†ْุณَ ุฅِู„َّุง ู„ِูŠَุนْุจُุฏُูˆู†ِ

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat: 56)

Allah tidak menciptakan kita sia-sia, pasti ada suatu perintah dan larangan yang mesti kita jalankan dan mesti kita jauhi. Allah Ta’ala berfirman,

ุฃَูَุญَุณِุจْุชُู…ْ ุฃَู†َّู…َุง ุฎَู„َู‚ْู†َุงูƒُู…ْ ุนَุจَุซًุง ูˆَุฃَู†َّูƒُู…ْ ุฅِู„َูŠْู†َุง ู„َุง ุชُุฑْุฌَุนُูˆู†َ

“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (QS. Al-Mu’minun: 115).

Ibnu Qayyim Al-Jauziyah mengatakan, “Apakah kalian diciptakan tanpa ada maksud dan hikmah, tidak untuk beribadah kepada Allah, dan juga tanpa ada balasan dari-Nya?” (Madarij As-Salikin, 1: 98)

Jadi beribadah kepada Allah adalah tujuan diciptakannya jin, manusia dan seluruh makhluk. Makhluk tidak mungkin diciptakan begitu saja tanpa diperintah dan tanpa dilarang. Allah Ta’ala berfirman,

ุฃَูŠَุญْุณَุจُ ุงู„ْุฅِู†ْุณَุงู†ُ ุฃَู†ْ ูŠُุชْุฑَูƒَ ุณُุฏًู‰

“Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban)?” (QS. Al-Qiyamah: 36).

Imam Asy Syafi’i mengatakan,

ู„ุงَ ูŠُุคْู…َุฑُ ูˆَู„ุงَ ูŠُู†ْู‡َู‰

“(Apakah mereka diciptakan) tanpa diperintah dan dilarang?”.

Ulama lainnya mengatakan,

ู„ุงَ ูŠُุซุงَุจُ ูˆَู„ุงَ ูŠُุนَุงู‚َุจُ

“(Apakah mereka diciptakan) tanpa ada balasan dan siksaan?” (Lihat Madarij As-Salikin, 1: 98)

 
Menjadi Manusia Ideal

Manusia ideal tentu saja yang merealisasikan tujuan penciptaannya di atas. Ia menjalankan yang diperintahkan oleh Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Perintah dan larangan ini dalam hal hubungan dengan Allah dan hubungan dengan sesama. Manusia ideal adalah yang baik terhadap Allah dan terhadap manusia. Kriteria ini masuk dalam kriteria orang shalih.

Ibnu Hajar berkata, “Shalih sendiri berarti,

ุงู„ْู‚َุงุฆِู… ุจِู…َุง ูŠَุฌِุจ ุนَู„َูŠْู‡ِ ู…ِู†ْ ุญُู‚ُูˆู‚ ุงู„ู„َّู‡ ูˆَุญُู‚ُูˆู‚ ุนِุจَุงุฏู‡ ูˆَุชَุชَูَุงูˆَุช ุฏَุฑَุฌَุงุชู‡

“Orang yang menjalankan kewajiban terhadap Allah dan kewajiban terhadap sesama hamba Allah. Kedudukan shalih pun bertingkat-tingkat” (Fath Al-Bari, 2: 314).

Karena Rasul tidak hanya diutus untuk membetulkan ibadah, namun juga mengajarkan akhlak sesama. Disebutkan dalam hadits, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ุฅِู†َّู…َุง ุจُุนِุซْุชُ ู„ุฃُุชَู…ِّู…َ ุตَุงู„ِุญَ ุงู„ุฃَุฎْู„ุงَู‚ِ

“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan baiknya akhlak.” (HR. Ahmad, 2: 381. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih)

 
Mendekati Ideal

Dari hadits ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata,

ุฅِู†ّู…َุง ุงู„ู†َّุงุณُ ูƒَุงู„ุฅِุจْู„ِ ุงู„ู…ِุงุฆَุฉِ ู„ุงَ ุชَูƒَุงุฏُ ุชَุฌِุฏُ ูِูŠْู‡َุง ุฑَุงุญِู„َุฉٌ

“Sesungguhnya manusia seperti unta sebanyak seratus, hampir-hampir tidaklah engkau dapatkan di antara unta-unta tersebut, seekor pun yang layak untuk ditunggangi.” (HR. Bukhari, no. 6498).

Maksud hadits, tak ada memang yang sempurna. Namun tetap memang ada yang mendekati ideal atau kesempurnaan.

Karena Rasul juga mengatakan bahwa yang terbaik bukanlah orang yang tidak pernah berbuat dosa. Setiap manusia pernah berbuat salah. Yang paling baik dari mereka adalah yang mau bertaubat.

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ูƒُู„ُّ ุงุจْู†ِ ุขุฏَู…َ ุฎَุทَّุงุกٌ ูˆَุฎَูŠْุฑُ ุงู„ْุฎَุทَّุงุฆِูŠู†َ ุงู„ุชَّูˆَّุงุจُูˆู†َ

“Setiap manusia pernah berbuat salah. Namun yang paling baik dari yang berbuat salah adalah yang mau bertaubat.” (HR. Tirmidzi no. 2499; Ibnu Majah, no. 4251; Ahmad, 3: 198. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)

Kata Ibnu Rajab dalam Fathul Barinya, yang dimaksud at-tawwabun adalah:

ุฃَูŠْ ุงู„ุฑَّุฌَّุงุนُูˆู†َ ุฅِู„َู‰ ุงู„ู„َّู‡ِ ุจِุงู„ุชَّูˆْุจَุฉِ ู…ِู†ْ ุงู„ْู…َุนْุตِูŠَุฉِ ุฅِู„َู‰ ุงู„ุทَّุงุนَุฉِ .

“Orang yang mau kembali pada Allah dari maksiat menuju ketaatan.“ Artinya, mau berhijrah dari maksiat dahulu menjadi lebih baik saat ini.

Tentu saja hijrah tersebut haruslah tulus lillah, tulus karena Allah …

ูŠَุง ุฃَูŠُّู‡َุง ุงู„َّุฐِูŠู†َ ุขَู…َู†ُูˆุง ุชُูˆุจُูˆุง ุฅِู„َู‰ ุงู„ู„َّู‡ِ ุชَูˆْุจَุฉً ู†َุตُูˆุญًุง

“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya).” (QS. At Tahrim: 8)

Ibnu Katsir menerangkan mengenai taubat yang tulus sebagaimana diutarakan oleh para ulama, “Taubat yang tulus yaitu dengan menghindari dosa untuk saat ini, menyesali dosa yang telah lalu, bertekad tidak mengulangi dosa itu lagi di masa akan datang. Lalu jika dosa tersebut berkaitan dengan hak sesama manusia, maka ia harus menyelesaikannya atau mengembalikannya.” (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 7: 323).

Hudzaifah pernah berkata,

ุจุญุณุจ ุงู„ู…ุฑุกِ ู…ู† ุงู„ูƒุฐุจ ุฃู†ْ ูŠู‚ูˆู„ : ุฃุณุชุบูุฑ ุงู„ู„ู‡ ، ุซู… ูŠุนูˆุฏ

“Cukup seseorang dikatakan berdusta ketika ia mengucapkan, “Aku beristighfar pada Allah (aku memohon ampun pada Allah) lantas ia mengulangi dosa tersebut lagi.” (Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, 2: 411).

 
Siapa Saja yang Mau Berhijrah …

Siapa saja yang mau berhijrah, Allah akan menerima hijrahnya.

ู‚ُู„ْ ูŠَุง ุนِุจَุงุฏِูŠَ ุงู„َّุฐِูŠู†َ ุฃَุณْุฑَูُูˆุง ุนَู„َู‰ ุฃَู†ْูُุณِู‡ِู…ْ ู„َุง ุชَู‚ْู†َุทُูˆุง ู…ِู†ْ ุฑَุญْู…َุฉِ ุงู„ู„َّู‡ِ ุฅِู†َّ ุงู„ู„َّู‡َ ูŠَุบْูِุฑُ ุงู„ุฐُّู†ُูˆุจَ ุฌَู…ِูŠุนًุง ุฅِู†َّู‡ُ ู‡ُูˆَ ุงู„ْุบَูُูˆุฑُ ุงู„ุฑَّุญِูŠู…ُ

“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az Zumar: 53).

Tentu saja setelah berhijrah, seseorang harus punya tekad menjadi baik dan bertekad tidak mengulangi lagi maksiat yang dahulu dilakukan.

ุซَูˆَุงุจُ ุงู„ุญَุณَู†َุฉِ ุงู„ุญَุณَู†َุฉُ ุจَุนْุฏَู‡َุง

“Balasan dari kebaikan adalah kebaikan selanjutnya.”

Begitu juga dalam ayat disebutkan,

ูˆَูŠَุฒِูŠุฏُ ุงู„ู„َّู‡ُ ุงู„َّุฐِูŠู†َ ุงู‡ْุชَุฏَูˆْุง ู‡ُุฏًู‰

“Dan Allah akan menambah petunjuk kepada mereka yang telah mendapat petunjuk.” (QS. Maryam: 76)

 
Agar Bisa Istiqamah dalam Berhijrah?

Ingatlah kalau bisa istiqamah, itu benar-benar suatu karunia yang besar. Kata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah disampaikan oleh muridnya Ibnul Qayyim dalam Madarij As-Salikin,

ุฃَุนْุธَู…ُ ุงู„ูƒَุฑَุงู…َุฉِ ู„ُุฒُูˆْู…ُ ุงู„ุงِุณْุชِู‚َุงู…َุฉِ

“Karamah yang paling besar adalah bisa terus istiqamah.”

 

Kiat agar bisa terus istiqamah adalah:

1. Harus dimulai dengan niatan yang ikhlas.
2. Meninggalkan maskiat dahulu yang dilakukan.
3. Bertekad untuk jadi lebih baik.
4. Mencari lingkungan bergaul yang baik.
5. Berusaha terus menambah ilmu lewat majelis ilmu.
6. Memperbanyak doa.

 

Terutama masalah teman, ini teramat penting. Karena tanpa teman yang baik, kita sulit untuk berubah.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ุงู„ْู…َุฑْุกُ ุนَู„َู‰ ุฏِูŠู†ِ ุฎَู„ِูŠู„ِู‡ِ ูَู„ْูŠَู†ْุธُุฑْ ุฃَุญَุฏُูƒُู…ْ ู…َู†ْ ูŠُุฎَุงู„ِู„ُ

“Seseorang akan mencocoki kebiasaan teman karibnya. Oleh karenanya, perhatikanlah siapa yang akan menjadi teman karib kalian”. (HR. Abu Daud, no. 4833; Tirmidzi, no. 2378; Ahmad, 2: 344. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan. Lihat Shahihul Jaami’ 3545).

Teman-teman shalih bisa didapat di majelis ilmu. Kata Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

ู…َุซَู„ُ ุงู„ْุฌَู„ِูŠุณِ ุงู„ุตَّุงู„ِุญِ ูˆَุงู„ْุฌَู„ِูŠุณِ ุงู„ุณَّูˆْุกِ ูƒَู…َุซَู„ِ ุตَุงุญِุจِ ุงู„ْู…ِุณْูƒِ ، ูˆَูƒِูŠุฑِ ุงู„ْุญَุฏَّุงุฏِ ، ู„ุงَ ูŠَุนْุฏَู…ُูƒَ ู…ِู†ْ ุตَุงุญِุจِ ุงู„ْู…ِุณْูƒِ ุฅِู…َّุง ุชَุดْุชَุฑِูŠู‡ِ ، ุฃَูˆْ ุชَุฌِุฏُ ุฑِูŠุญَู‡ُ ، ูˆَูƒِูŠุฑُ ุงู„ْุญَุฏَّุงุฏِ ูŠُุญْุฑِู‚ُ ุจَุฏَู†َูƒَ ุฃَูˆْ ุซَูˆْุจَูƒَ ุฃَูˆْ ุชَุฌِุฏُ ู…ِู†ْู‡ُ ุฑِูŠุญًุง ุฎَุจِูŠุซَุฉً

“Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang sholih dan orang yang jelek adalah bagaikan berteman dengan pemilik minyak misk dan pandai besi. Jika engkau tidak dihadiahkan minyak misk olehnya, engkau bisa membeli darinya atau minimal dapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau dapat baunya yang tidak enak.” (HR. Bukhari, no. 2101, dari Abu Musa)

Yang jelas hijrah tersebut harus ikhlas karena Allah, bukan karena cari ridha manusia.

Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,

ูˆู…ุง ู„ุง ูŠูƒูˆู† ู„ู‡ ู„ุง ูŠู†ูุน ูˆู„ุง ูŠุฏูˆู…

“Segala sesuatu yang tidak didasari ikhlas karena Allah, pasti tidak bermanfaat dan tidak akan kekal.”  (Dar-ut Ta’arudh Al ‘Aql wan Naql, 2: 188).

Para ulama juga memiliki istilah lain,

ู…ุง ูƒุงู† ู„ู„ู‡ ูŠุจู‚ู‰

“Segala sesuatu yang didasari ikhlas karena Allah, pasti akan langgeng.”

Juga jangan lupa untuk panjatkan doa pada Allah. Karena tanpa pertolongan-Nya, kita tak berdaya dengan berbagai godaan. Do’a yang paling sering nabi panjatkan agar bisa terus istiqamah adalah,

ูŠَุง ู…ُู‚َู„ِّุจَ ุงู„ْู‚ُู„ُูˆุจِ ุซَุจِّุชْ ู‚َู„ْุจِู‰ ุนَู„َู‰ ุฏِูŠู†ِูƒَ

“Ya muqollibal qulub tsabbit qolbi ‘alaa diinik (Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu).”

Ummu Salamah pernah menanyakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kenapa do’a tersebut yang sering beliau baca. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam seraya menjawab,

ูŠَุง ุฃُู…َّ ุณَู„َู…َุฉَ ุฅِู†َّู‡ُ ู„َูŠْุณَ ุขุฏَู…ِู‰ٌّ ุฅِู„ุงَّ ูˆَู‚َู„ْุจُู‡ُ ุจَูŠْู†َ ุฃُุตْุจُุนَูŠْู†ِ ู…ِู†ْ ุฃَุตَุงุจِุนِ ุงู„ู„َّู‡ِ ูَู…َู†ْ ุดَุงุกَ ุฃَู‚َุงู…َ ูˆَู…َู†ْ ุดَุงุกَ ุฃَุฒَุงุบَ

“Wahai Ummu Salamah, yang namanya hati manusia selalu berada di antara jari-jemari Allah. Siapa saja yang Allah kehendaki, maka Allah akan berikan keteguhan dalam iman. Namun siapa saja yang dikehendaki, Allah pun bisa menyesatkannya.”

Dalam riwayat lain dikatakan,

ุฅِู†َّ ุงู„ْู‚ُู„ُูˆุจَ ุจِูŠَุฏِ ุงู„ู„َّู‡ِ ุนَุฒَّ ูˆَุฌَู„َّ ูŠُู‚َู„ِّุจُู‡َุง

“Sesungguhnya hati berada di tangan Allah ‘azza wa jalla, Allah yang membolak-balikkannya.”

 
Kapan Mau Hijrah?

Allah Ta’ala menyeru kita,

ูˆَุณَุงุฑِุนُูˆุง ุฅِู„َู‰ ู…َุบْูِุฑَุฉٍ ู…ِู†ْ ุฑَุจِّูƒُู…ْ ูˆَุฌَู†َّุฉٍ ุนَุฑْุถُู‡َุง ุงู„ุณَّู…َูˆَุงุชُ ูˆَุงู„ْุฃَุฑْุถُ ุฃُุนِุฏَّุชْ ู„ِู„ْู…ُุชَّู‚ِูŠู†َ

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS. Ali Imran: 133)

Dalam ayat di atas disuruh bersegera bertaubat. Ini berarti disuruh pula untuk segera meninggalkan maksiat dan raihlah ampunan Allah. Ini maksud yang sama yang berisi perintah untuk segera berhijrah.

Imam Asy-Syaukani dalam Fath Al-Qadir menyatakan,

ุณุงุฑุนูˆุง ุฅู„ู‰ ู…ุง ูŠูˆุฌุจ ุงู„ู…ุบูุฑุฉ ู…ู† ุงู„ุทุงุนุงุช

“Bersegeralah meraih ampunan Allah dengan melakukan ketaatan.”

Pembahasan selengkapnya di website kami Rumaysho.Com >> https://rumaysho.com/12977-kapan-mau-hijrah.html

Perkara Yang Dapat Membatalkan Wudhu



๐ŸŒ BimbinganIslam.com
Jum'at, 17 Jumadal ลชlฤ 1437H / 26 Februari 2016M
๐Ÿ‘ค Ustadz Fauzan ST, MA
๐Ÿ“— Matan Abลซ Syujฤ' | Kitab Thahฤrah
๐Ÿ”Š Kajian 18 | Bab Wudhลซ - Perkara Perkara Yang Dapat Membatalkan Wudhu (Bag.1)
⬇ Download Audio: https://goo.gl/GE2xzq
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

PERKARA-PERKARA YANG DAPAT MEMBATALKAN WUDHU (BAGIAN 1)

ุจุณู… ุงู„ู„ู‡ ุงู„ุฑุญู…ู† ุงู„ุฑุญูŠู…
ุงู„ุญู…ุฏ ู„ู„ู‡ ูˆุงู„ุตู„ุงุฉ ูˆุงู„ุณู„ุงู… ุนู„ู‰ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ูˆุจุนุฏ

Para Sahabat Bimbingan Islam yang dirahmati oleh Allฤh Subhฤnahu Wa Ta'ฤla, pada halaqah yang ke-18 ini kita akan membahas tentang "Nawฤqidhul Wudhลซ' (perkara-perkara yang dapat membatalkan wudhลซ')". 

ู‚ุงู„ ุงู„ู…ุตู†ู:
((ูˆุงู„ุฐูŠ ูŠู†ู‚ุถ ุงู„ูˆุถูˆุก ุณุชุฉ ุฃุดูŠุงุก))

((Dan perkara-perkara yang dapat membatalkan wudhลซ' ada 6 macam)) 

Pada hakikatnya para ulama membahas lebih dari 6 perkara tentang pembatal wudhลซ'. 

● PEMBATAL PERTAMA ● 

ู‚ุงู„ ุงู„ู…ุตู†ู:
((ู…ุง ุฎุฑุฌ ู…ู† ุงู„ุณุจูŠู„ูŠู†))

((Apa-apa yang keluar dari 2 jalan)) 

⇒ Yaitu maksudnya adalah qubลซl maupun dubur. 

Yang keluar dari qubลซl maupun dubur ada 2 kategori; 

◆ ⑴ Hal-hal yang keluar dengan wajar

Misalnya: buang air kecil, buang air besar, cairan mani, cairan madzi, cairan wadhi, darah haidh, darah nifas dan buang angin. 

Dalil: 
• ⑴ Firman Allฤh Subhฤnahu wa Ta'ฤla, 

ูˆَุฅِู† ูƒُู†ุชُู…ْ ุฌُู†ُุจًุง ูَูฑุทَّู‡َّุฑُูˆุง۟ ۚ ูˆَุฅِู† ูƒُู†ุชُู… ู…َّุฑْุถَู‰ٰٓ ุฃَูˆْ ุนَู„َู‰ٰ ุณَูَุฑٍ ุฃَูˆْ ุฌَุขุกَ ุฃَุญَุฏٌ ู…ِّู†ูƒُู… ู…ِّู†َ ูฑู„ْุบَุขุฆِุทِ ุฃَูˆْ ู„َٰู…َุณْุชُู…ُ ูฑู„ู†ِّุณَุขุกَ ูَู„َู…ْ ุชَุฌِุฏُูˆุง۟ ู…َุขุกً ูَุชَูŠَู…َّู…ُูˆุง۟

"Dan jika kalian dalam keadaan junub maka bersucilah dan jika kalian dalam keadaan sakit atau buang air atau menyentuh wanita dan kalian tidak mendapatkan air maka bertayammumlah." (Al-Maidah 6)

• ⑵ Hadฤซts riwayat Bukhฤri

ุณุฆู„ ุงุจูˆ ู‡ุฑูŠุฑุฉ ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ ุนู† ุงู„ุญุฏุซ ู‚ุงู„ ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ ( ูุณุงุก ุฃูˆ ุถุฑุงุท )

Ketika Abลซ Hurairah ditanya tentang (makna) hadats, maka beliau menjawab, "Dia adalah fusฤun (buang angin yang tidak bersuara) atau dhurฤthun (buang air yang bersuara)." 

• ⑶ Hadฤซts 'Ali radhiyallฤhu Ta'ฤla 'anhu 

Tatkala 'Ali radhiyallฤhu 'anhu bertanya dengan mengutus seseorang bertanya kepada Rasลซlullฤh shallallฤhu 'alayhi wa sallam tentang cairan madzi maka Rasลซlullฤh shallallฤhu 'alayhi wa sallam menjawab, 

ูŠุบุณู„ ุฐูƒุฑู‡ ูˆูŠุชูˆุถุฃ 

"Hendaknya dia mencuci kemaluannya dan berwudhลซ'." (HR. Abลซ Dawลซd, An-Nasฤi dan Bayhaqi) 

• ⑷ Ijmฤ' para ulama bahwasanya air mani membatalkan wudhลซ'. 

Dan dalil-dalil lain yang menjelaskan tentang batalnya wudhลซ' seseorang dari hal-hal yang keluar dari qubลซl maupun dubur secara wajar. 

◆ ⑵ Hal-hal yang keluar dengan tidak wajar (jarang terjadi)

Misal: keluarnya batu, ulat, belatung, darah wasir (ambeien)

Jumhลซr (mayoritas) fuqaha dari kalangan Syฤfi'iyyah, Hanฤfiyyah dan Hanฤbilah berpendapat bahwa hal itu semua membatalkan wudhลซ'. 

Kenapa? Karena sesuatu tadi itu keluar dari tempat keluarnya hadats/kotoran sehingga tidak terlepas dia akan keluar bersama kotoran walaupun sedikit. 

■ Ada beberapa catatan tambahan yang perlu ditambahkan; 

CATATAN TAMBAHAN ⑴ 
Bagaimana apabila buang angin keluar bukan dari dubur melainkan keluar dari qubลซl? Dan ini banyak terjadi di kalangan wanita. 

Jawaban: 
Hal itu membatalkan wudhลซ'. 

Dalil: 
Ijmฤ', sebagaimana yang dinukil oleh Ibnul Mundzir, Ibnu Hazm, Ibnu Rusyd dan Ibnu Qudฤmah. 

Berdasarkan keumuman hadits, bahwasanya Rasลซlullฤh shallallฤhu 'alayhi wa sallam bersabda, 

ู„ุง ุชู‚ุจู„ ุตู„ุงุฉ ู…ู† ุฃุญุฏุซ ุญุชู‰ ูŠุชูˆุถุฃ ู‚ุงู„ ุฑุฌู„ ู…ู† ุญุถุฑู…ูˆุช : ู…ุง ุงู„ุญุฏุซ ูŠุง ุงุจุง ู‡ุฑูŠุฑุฉ ؟ ู‚ุงู„ : ูุณุงุก ุฃูˆุถุฑุงุท 
 
"Tidak diterima shalat seseorang yang hadats sampai dia berwudhลซ'." 

Kemudian seseorang dari Hadramaut bertanya kepada Abลซ Hurairah: "Apa yang dimaksud dengan hadats, wahai Abลซ Hurairah?". 

Maka beliaupun mengatakan: "Fusฤun (buang angin yang tidak bersuara) atau dhurฤthun (buang air yang bersuara)." 
(HR Bukhari dari shahฤbat Abลซ Hurairah)

CATATAN TAMBAHAN ⑵ 
Buang air besar dan buang air kecil jika keluar tidak melalui qubลซl maupun dubur, maka hukumnya juga termasuk hal yang membatalkan wudhลซ'. 

Dalil: 
Berdasarkan keumuman hadits, Rasลซlullฤh shallallฤhu 'alayhi wa sallam bersabda, 

ูˆَู„َูƒِู†ْ ู…ِู†ْ ุบَุงุฆِุทٍ ูˆَุจَูˆْู„ٍ ูˆَู†َูˆْู…ٍ 

"... Akan tetapi dari buang air besar, kencing maupun tidur." (HR Tirmidzi dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albani) 

⇒ Maksudnya dalam hadits ini adalah Rasลซlullฤh shallallฤhu 'alayhi wa sallam memberikan rukhshah (keringanan) untuk tidak melepaskan khauf saat bersuci kecuali apabila terjadi 3 perkara yaitu buang air besar, kencing maupun tidur. 

Dan disini keumuman hadฤซts, apabila seseorang keluar kencingnya atau buang air besarnya walaupun bukan dari dubur maupun qubลซl maka batal wudhลซ'nya. 

Adapun selain itu seperti darah atau nanah, jika keluar bukan dari qubลซl maupun dubur maka dia tidak membatalkan wudhลซ' nya. 

CATATAN TAMBAHAN ⑶ 
Tentang kelembaban yang terjadi di kemaluan wanita (ruthลซbah farjil mar'ah) 

Kelembaban ini banyak terjadi di kalangan wanita dan kelembaban tersebut berbeda-beda antara satu wanita dengan yang lain, ada yang sedikit dan ada yang banyak atau bahkan keluar menjadi cairan atau lendir. 

Oleh karena itu, hal ini dijelaskan oleh Imฤm An-Nawawi di dalam Al-Majmลซ' Syarh Muhadzdzab tentang ruthลซbah farjil mar'ah. Kata beliau, 

"Ruthลซbah farjil mar'ah adalah cairan putih yang wujudnya antara madzi dan keringat."

Dan disini hukumnya para ulama berbeda pendapat, diantara salah satu pendapatnya bahwasanya hukumnya sama dengan cairan yang keluar dari tubuh manusia yang wajar seperti keringat, maka hal itu tidaklah membatalkan wudhลซ'. 

Pendapat ini dipilih oleh Imam Syฤfi'i, Ibnu Hazm dan dikuatkan (dirajihkan) oleh Syaikh 'Utsaimin rahimahumullฤh. 

Dalil: 
⑴ Bahwasanya tidak ada dalil, hadits atau riwayat yang sharih yang menjelaskan tentang batalnya wudhลซ' seseorang disebabkan ruthลซbah (kelembaban) tersebut. 

⑵ Bahwasanya hal ini terjadi secara alami dan hampir terjadi di semua wanita. Dan merupakan kesulitan yang besar dan masyaqqah apabila seorang wanita harus senantiasa berwudhลซ' apabila terjadi kelembaban di dalam kemaluannya. 

Para Sahabat Bimbingan Islam yang dirahmati Allฤh Subhฤnahu wa Ta'ฤla, 

● PEMBATAL KEDUA ● 

ู‚ุงู„ ุงู„ู…ุตู†ู:
((ูˆุงู„ู†ูˆู… ุนู„ู‰ ุบูŠุฑ ู‡ูŠุฆุฉ ุงู„ู…ุชู…ูƒู† ))
 
((Tidur pada posisi yang tidak kokoh)) 

⇒ Maksudnya posisi selain posisi duduk, maka itu membatalkan wudhลซ'. 

Dalil: 
⑴ Sabda Rasลซlullฤh shallallฤhu 'alayhi wa sallam, 

ุงู„ุนูŠู†ุงู† ูˆูƒุงุก ุงู„ุณู‡ ، ูุฅุฐุง ู†ุงู…ุช ุงู„ุนูŠู†ุงู† ุงุณุชุทู„ู‚ ุงู„ูˆูƒุงุก ، ูˆู…ู† ู†ุงู… ูู„ูŠุชูˆุถุฃ (ุฑูˆุงู‡ : ุงุจูˆ ุฏุงูˆุฏ ุฑ ุงุจู† ู…ุงุฌู‡)

"Kedua mata adalah pengikat dubur, apabila kedua mata itu tertidur maka pengikat itu akan lepas. Maka barangsiapa yang tertidur maka hendaknya dia berwudhลซ'." 
(HR Abลซ Dฤwud dan Ibnu Majah dari shahฤbat Mu'ฤwiyah radhiyallฤhu Ta'ฤla 'anhu)

⑵ Namun disana ada riwayat yang lain yang menjelaskan bahwasanya para shahabat tertidur tatkala menunggu Rasลซlullฤh shallallฤhu 'alayhi wa sallam untuk melaksanakan shalat berjama'ah namun mereka tidak berwudhลซ'. 

Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Anas radhiyallฤhu Ta'ฤla 'anhu, beliau mengatakan, 

ูƒَุงู†َ ุฃَุตْุญَุงุจُ ุฑَุณُูˆู„ِ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ูŠَู†َุงู…ُูˆู†َ ุซُู…َّ ูŠُุตَู„ُّูˆู†َ ูˆَู„ุงَ ูŠَุชَูˆَุถَّุคُูˆู†َ 

"Mereka para shahabat Rasลซlullฤh shallallฤhu 'alayhi wa sallam tertidur kemudian bangkit untuk melaksanakan shalat dan mereka tidak berwudhลซ'." (HR Muslim)

Disini menggabungkan 2 hadits tersebut diatas bahwasanya ini adalah dalam tidur yang ringan dan posisi yang duduk, maka seseorang tidak batal wudhลซ' nya. 

Akan tetapi apabila tidur yang pulas & panjang dan juga tidur pada posisi selain posisi duduk maka dia membatalkan wudhลซ' (Dan ini adalah pendapat jumhur).

● PEMBATAL KETIGA ● 

ู‚ุงู„ ุงู„ู…ุตู†ู:
((ูˆุฒูˆุงู„ ุงู„ุนู‚ู„ ุจุณูƒุฑ ุฃูˆ ู…ุฑุถ))

((Hilangnya akal disebabkan karena mabuk atau karena penyakit)) 

Termasuk didalamnya adalah seorang yang pingsan yang kemudian hilang akalnya atau dibius maka hal-hal tersebut membatalkan wudhลซ' seseorang.

Kita akan lanjutkan pada halaqah berikutnya tentang pembatal-pembatal wudhลซ' yang lainnya dan in syฤ Allฤh Ta'ฤla, Allฤh Subhฤnahu wa Ta'ฤla memudahkan kita dalam menuntut ilmu. 

ูˆุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ู‰ ู†ุจูŠู†ุง ู…ุญู…ุฏ ูˆุนู„ู‰ ุขู„ู‡ ูˆุตุญุจู‡ ูˆุณู„ู…
ูˆุงู„ุณู„ุงู… ุนู„ูŠูƒู… ูˆุฑุญู…ุฉ ุงู„ู„ّู‡ ูˆุจุฑูƒุงุชู‡ 
__________________________
PENDAFTARAN Grup WhatsApp 
BIMBINGAN ISLAM Gelombang 5

⏰  WAKTU PENDAFTARAN 
Senin, 6 Jumadil Awal 1437H 
/ 15 Februari 2016M
sampai dengan
Ahad, 29 Jumadil Awal 1437H 
/ 9 Maret 2016M

๐ŸŒ  LINK PENDAFTARAN 
Pendaftaran dapat dilakukan melalui link:
http://BimbinganIslam.com/PendaftaranAnggota

๐Ÿ”“  PEMBUKAAN GRUP
Ahad, 11 Jumadil Akhir 1437H / 21 Maret 2016M

Pecinta Al Quran

๐Ÿ’•Kalimat Cinta Bagi Para Pecinta Al-Quran๐ŸŽ€

๐Ÿ‘†๐Ÿป Cukuplah satu ayat yang terlupa dari hafalan yang ada sebagai teguran keras dari Allah pada diri seorang penghafal Al-Qur’an.

๐Ÿ’Œ Teringat akan perkataan ustadz bahwa Al-Qur’an itu suci dan hanya mau melekat di hati orang-orang yang suci (selalu berusaha menjaga kesucian diri dari dosa dan kesalahan).

๐Ÿ“’ Al-Qur’an itu sensitif dan sangat cemburu ketika ia tak lagi jadi prioritas dan tidak dijaga dengan baik.

๐Ÿ’พ Hafalan yang benar-benar lancar tanpa cacat akan sangat terasa nikmatnya ketika kegiatan muraja’ah atau mengulang hafalan.

❓❓Lalu bagaimana seandainya yang terlupa tidak hanya satu atau dua ayat, tapi satu atau dua juz bahkan lebih?
Seakan-akan hafalan tersebut hilang visualisasinya dalam memori saat lisan tak lagi bisa melantunkannya secara refleks.

๐Ÿ’” Cukuplah itu sebagai tanda bahwa ada yang salah dengan perilaku kita, ada yang salah dari manajemen waktu dan kesibukan, ada malam yang mungkin sering terlewatkan dari kegiatan menjaga Al-Qur’an, ada hati yang sering terlenakan, frekuensi muraja’ah dan tilawah yang tak berimbang, dan mungkin ada dosa dan kesalahan yang dilakukan.

๐Ÿ“œ Evaluasi diri dan segera lakukan perbaikan bagaimanapun caranya agar Allah mengembalikan lagi kepercayaanNya pada diri kita.

๐Ÿ” Karena menghafal adalah sebuah proses perjuangan, ia tidak mungkin bisa diperjuangkan dengan ala kadarnya.
Kenapa berjuang itu manis? Karena ada niat yang harus senantiasa diluruskan dan diperbarui, ada pengorbanan yang harus terus dilakukan, juga ada cinta yang selalu meminta untuk dibuktikan.

๐ŸŒจ Ya Allah jika nanti telah habis masa kami di dunia ini, ingin rasanya diri ini engkau panggil dalam kondisi husnul khatimah, dengan simpanan ayat-ayat Al-Qur’an yang sempurna, teramalkan, lagi terjaga dengan baik.

Allohumm Aamiin..

#makjleb๐Ÿ˜ญ๐Ÿ˜ญ

Rabu, 24 Februari 2016

Bolehkah Melihat Aurat Ibu?

Bolehkah Melihat Aurat Ibu?

Apa hukum melihat aurat ibu. Kadang di dalam rumah kembenan, shg pundaknya terbuka.

Jawab:

Bismillah was shalatu was salamu 'ala Rasulillah, wa ba'du,

Ada 3 batasan untuk aurat wanita:

[1] Seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Sehingga yang terlihat hanya pakaiannya. Sebagian ulama menyebutnya az-Zinah ad-Dzahirah (bagian yang nampak)

[2] Anggota wudhu: leher ke atas, lengan ke bawah, dan betis ke  bawah. Ulama menyebutnya az-Zinah al-Bathinah (aurat dalam)

[3] Antara pusar sampai lutut

Dari ketiga batasan ini, bagian manakah batas aurat wanita di hadapan lelaki yang masih mahram dengannya, seperti anak, bapak, saudara lelaki, paman, atau kakek.

Ada 2 pendapat ulama dalam hal ini,

Pertama, aurat wanita di depan lelaki yang menjadi mahramnya, antara pusar sampai lutut.

Ini merupakan pendapat Hanafiyah dan sebagian Syafiiyah.

al-Khathib as-Syarbini – Ulama Syafi’iyah – mengatakan,

ูˆู„ุง ูŠู†ุธุฑ ุงู„ูุญู„ ู…ู† ู…ุญุฑู…ู‡ ุงู„ุฃู†ุซู‰ ู…ู† ู†ุณุจ ุฃูˆ ุฑุถุงุน ุฃูˆ ู…ุตุงู‡ุฑุฉ ู…ุง ุจูŠู† ุณุฑุฉ ูˆุฑูƒุจุฉ ู…ู†ู‡ุง... ููŠุฌูˆุฒ ุงู„ู†ุธุฑ ุฅู„ู‰ ุงู„ุณุฑุฉ ูˆุงู„ุฑูƒุจุฉ، ู„ุฃู†ู‡ู…ุง ู„ูŠุณุง ุจุนูˆุฑุฉ ุจุงู„ู†ุณุจุฉ ู„ู†ุธุฑ ุงู„ู…ุญุฑู…

Lelaki tidak boleh melihat aurat wanita mahramnya, baik mahram karena nasab, persusuan, atau pernikahan, antara pusar dan lutut… boleh melihat ke pusar dan lutut, karena keduanya bukan aurat untuk dilihat mahram. (Mughni al-Muhtaj, 3/129)

Kedua, aurat wanita di depan lelaki yang menjadi mahramnya, adalah anggota wudhu

Ini pendapat sebagian syafiiyah, dan pendapat hambali.

al-Khathib as-Syarbini menyebutkan pendapat kedua,

ูˆู‚ูŠู„: ุฅู†ู…ุง ูŠุญู„ ู†ุธุฑ ู…ุง ูŠุจุฏูˆ ู…ู†ู‡ุง ููŠ ุงู„ู…ู‡ู†ุฉ ูู‚ุท، ู„ุฃู† ุบูŠุฑู‡ ู„ุง ุถุฑูˆุฑุฉ ุฅู„ู‰ ุงู„ู†ุธุฑ ุฅู„ูŠู‡، ูˆุงู„ู…ุฑุงุฏ ุจู…ุง ูŠุจุฏูˆ ููŠ ุงู„ู…ู‡ู†ุฉ: ุงู„ูˆุฌู‡ ูˆุงู„ุฑุฃุณ ูˆุงู„ุนู†ู‚ ูˆุงู„ูŠุฏ ุฅู„ู‰ ุงู„ู…ุฑูู‚ ูˆุงู„ุฑุฌู„ ุฅู„ู‰ ุงู„ุฑูƒุจุฉ

Ada yang berpendapat, lelaki mahram hanya boleh melihat bagian yang biasa nampak ketika wanita beraktivitas. Karena bagian anggota badan yang lebih dari itu, tidak ada kepentingan mendesak baginya untuk melihatnya. Yang dimaksud bagian yang biasa terlihat ketika beraktivitas adalah wajah, kepala, leher, tangan sampai siku, dan kaki sampai lutut. (Mughni al-Muhtaj, 3/129)

Keterangan lain disebutkan Ibnu Qudamah,

ูˆูŠุฌูˆุฒ ู„ู„ุฑุฌู„ ุฃู† ูŠู†ุธุฑ ู…ู† ุฐูˆุงุช ู…ุญุงุฑู…ู‡ ุฅู„ู‰ ู…ุง ูŠุธู‡ุฑ ุบุงู„ุจุงً ูƒุงู„ุฑู‚ุจุฉ ูˆุงู„ุฑุฃุณ ูˆุงู„ูƒููŠู† ูˆุงู„ู‚ุฏู…ูŠู† ูˆู†ุญูˆ ุฐู„ูƒ، ูˆู„ูŠุณ ู„ู‡ ุงู„ู†ุธุฑ ุฅู„ู‰ ู…ุง ูŠุณุชุชุฑ ุบุงู„ุจุงً ูƒุงู„ุตุฏุฑ ูˆุงู„ุธู‡ุฑ ูˆู†ุญูˆู‡ู…ุง

Boleh bagi lelaki mahram untuk melihat bagian yang biasa nampak di rumah, seperti leher, kepala, dua telapak tangan, kaki, dan semacamnya. Dan tidak boleh melihat bagian yang umumnya tertutup, seperti dada atau punggung dan semacamnya. (al-Mughni, 7/454)

Diantara dalil yang mendukung pendapat ini adalah firman Allah,

ูˆَู„ุง ูŠُุจْุฏِูŠู†َ ุฒِูŠู†َุชَู‡ُู†َّ ุฅِู„ุง ู„ِุจُุนُูˆู„َุชِู‡ِู†َّ ุฃَูˆْ ุขุจَุงุฆِู‡ِู†َّ ุฃَูˆْ ุขุจَุงุกِ ุจُุนُูˆู„َุชِู‡ِู†َّ ุฃَูˆْ ุฃَุจْู†َุงุฆِู‡ِู†َّ ุฃَูˆْ ุฃَุจْู†َุงุกِ ุจُุนُูˆู„َุชِู‡ِู†َّ ุฃَูˆْ ุฅِุฎْูˆَุงู†ِู‡ِู†َّ

“Janganlah mereka (para wanita) menampakkan perhiasannya (auratnya) kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera mereka, atau putera suami mereka, atau saudara lelaki mereka…” (QS. an-Nur: 31)

Di awal ayat, Allah mengatakan,

ูˆَู‚ُู„ْ ู„ِู„ْู…ُุคْู…ِู†َุงุชِ ูŠَุบْุถُุถْู†َ ู…ِู†ْ ุฃَุจْุตَุงุฑِู‡ِู†َّ ูˆَูŠَุญْูَุธْู†َ ูُุฑُูˆุฌَู‡ُู†َّ ูˆَู„َุง ูŠُุจْุฏِูŠู†َ ุฒِูŠู†َุชَู‡ُู†َّ ุฅِู„َّุง ู…َุง ุธَู‡َุฑَ ู…ِู†ْู‡َุง

Katakanlah kepada wanita yang beriman, “Hendaklah mereka menjaga pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak darinya.

Kata Ibnu Mas’ud, makna perhiasan yang sering nampak adalah bajunya.

Dalam Tafsirnya, al-Jasshas menjelaskan,

Bahwa perhiasan ada dua: perhiasan yang biasa nampak, itulah pakaiannya, telapak tangannnya dan wajahnya. Dan kedua, perhiasan yang tidak biasa nampak, seperti anting, kalung, gelang, gelang kaki, dst.

Di awal ayat, Allah membolehkan wanita terlihat bagian yang nampak. Kemudian di lanjutan ayat, Allah ajarkan, tidak boleh menampakkan perhiasan kecuali di depan mahramnya. Artinya batas yang boleh dilihat di di situ adalah aurat bathin, dan itulah aurat yang biasa nampak ketika wanita di rumah.

(Tafsir al-Jasshas, 5/174)

Karena itu, anak tidak boleh melihat aurat ibunnya selain anggota badan yang biasa nampak ketika mereka beraktivitas, meliputi wajah, kepala, leher, tangan sampai siku, dan kaki sampai lutut

Allahu a’lam.

Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits 

https://konsultasisyariah.com/26454-melihat-aurat-ibu.html

==

Ingin berlangganan artikel Konsultasi Syariah? Ayoo gabung di channel telegram kami: 
https://telegram.me/KonsultasiSyariah

Anda bisa membaca artikel ini melalui aplikasi Tanya Ustadz untuk Android.
Download Sekarang !! => https://goo.gl/2O8UgD

Rekening Bank untuk Donasi non Yufid 
(Donasi Kemanusiaan yang Akan Disalurkan Keluar)

BNI SYARIAH 0381346932
a.n. YUFID NETWORK YAYASAN kode bank: 009

BANK SYARIAH MANDIRI
a.n. YAYASAN YUFID NETWORK kode bank: 451

Tidak Adakah Di Antaramu Seorang Yang Berakal?



๐Ÿ’” Bantahan terhadap Seorang Dosen UI dan Kaum Liberal Soal LGBT: 

๐Ÿšง Tidak Adakah Di Antaramu Seorang yang Berakal?

ุจุณู… ุงู„ู„ู‡ ุงู„ุฑุญู…ู† ุงู„ุฑุญูŠู…

➡ Seorang Dosen UI berkicau,

“Mereka marah karena saya bilang Allah tidak mengharamkan LGBT. Kalau tidak sepakat, bantah saya dengan bukti. Jangan maki-maki.”

๐Ÿ“ Bantahan:

✅ Pertama: Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

ุฃَู„َูŠْุณَ ู…ِู†ْูƒُู…ْ ุฑَุฌُู„ٌ ุฑَุดِูŠุฏٌ

“Tidak adakah di antaramu seorang yang berakal?" [Hud: 78]

Sungguh inilah kalimat pertama yang paling tepat untuk membantahmu, karena kalimat inilah yang diucapkan Nabi Luth ‘alaihisalaam kepada kaum yang senang berhubungan sejenis pertama kali di muka bumi; yang membiarkan, menghalalkan dan mendukung perbuatan tersebut, kemudian Allah tetapkan kalimat ini dalam Al-Qur’an yang mulia sebagai pelajaran sampai hari kiamat.

Ayat yang mulia ini adalah potongan ayat tentang kisah kaum lelaki penyuka sesama jenis yang bernafsu melihat tamu-tamu Nabi Luth ‘alaihissalaam,

ูˆَุฌَุงุกَู‡ُ ู‚َูˆْู…ُู‡ُ ูŠُู‡ْุฑَุนُูˆู†َ ุฅِู„َูŠْู‡ِ ูˆَู…ِู†ْ ู‚َุจْู„ُ ูƒَุงู†ُูˆุง ูŠَุนْู…َู„ُูˆู†َ ุงู„ุณَّูŠِّุฆَุงุชِ ู‚َุงู„َ ูŠَุง ู‚َูˆْู…ِ ู‡َุคُู„َุงุกِ ุจَู†َุงุชِูŠ ู‡ُู†َّ ุฃَุทْู‡َุฑُ ู„َูƒُู…ْ ูَุงุชَّู‚ُูˆุง ุงู„ู„َّู‡َ ูˆَู„َุง ุชُุฎْุฒُูˆู†ِ ูِูŠ ุถَูŠْูِูŠ ุฃَู„َูŠْุณَ ู…ِู†ْูƒُู…ْ ุฑَุฌُู„ٌ ุฑَุดِูŠุฏٌ

“Dan datanglah kepadanya kaumnya dengan bergegas-gegas. Dan sejak dahulu mereka selalu melakukan perbuatan-perbuatan yang keji. Luth berkata: "Wahai kaumku, inilah putri-putri (negeri) ku mereka lebih suci bagimu, maka bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu mencemarkan (nama) ku terhadap tamuku ini. Tidak adakah di antaramu seorang yang berakal?" [Hud: 78]

Tapi mereka seakan sudah kehilangan akal dan tidak punya lagi rasa malu,

ู‚َุงู„ُูˆุง ู„َู‚َุฏْ ุนَู„ِู…ْุชَ ู…َุง ู„َู†َุง ูِูŠ ุจَู†َุงุชِูƒَ ู…ِู†ْ ุญَู‚ٍّ ูˆَุฅِู†َّูƒَ ู„َุชَุนْู„َู…ُ ู…َุง ู†ُุฑِูŠุฏُ

“Mereka menjawab: Sesungguhnya kamu telah tahu bahwa kami tidak mempunyai keinginan terhadap putri-putri (negeri) mu, dan sesungguhnya kamu tentu mengetahui apa yang sebenarnya kami kehendaki." [Hud: 79]

➡ Siapakah yang dimaksud oleh Nabi Luth ‘alaihissalaam sebagai orang yang berakal?

Ketahuilah yang beliau maksud adalah orang yang melarang perbuatan mereka, maka berarti siapa yang membiarkan perbuatan mereka bukanlah orang yang berakal (secara hakiki), bagaimana lagi dengan orang yang malah mendukungnya…?!

Al-Imam Al-Mufassir Ibnu Jarir Ath-Thobari rahimahullah berkata,

“Ucapannya, “Tidak adakah di antaramu seorang yang berakal?", maknyanya beliau berkata: Tidak adakah seorang yang memiliki akal sehat yang melarang mereka yang ingin melakukan kekejian (hubungan sejenis) terhadap tamuku agar mereka tidak dapat melakukannya?” [Tafsir Ath-Thobari, 15/417]

Sebagaimana riwayat dari Al-Imam Ibnu Ishaq rahimahullah, beliau berkata,

ุฃูŠ ุฑุฌู„ ูŠุนุฑู ุงู„ุญู‚َّ ูˆูŠู†ู‡ู‰ ุนู† ุงู„ู…ู†ูƒุฑ؟

“Tidak adakah orang yang berakal, yaitu orang yang mengetahui kebenaran dan melarang kemungkaran tersebut?” [Tafsir Ath-Thobari, 15/417 no. 18384]

Al-Imam Al-Qurthubi rahimahullah berkata,

ุฃَูŠْ ุดَุฏِูŠุฏٌ ูŠَุฃْู…ُุฑُ ุจِุงู„ْู…َุนْุฑُูˆูِ ูˆَูŠَู†ْู‡َู‰ ุนَู†ِ ุงู„ْู…ُู†ْูƒَุฑِ

“Orang yang berakal adalah yang kuat dalam memerintahkan kebaikan dan melarang kemungkaran tersebut.” [Tafsir Al-Qurthubi, 9/77]

✅ Kedua: Apabila orang yang membiarkan dosa tersebut bukanlah orang yang berakal, bagaimana lagi dengan orang yang melakukannya…?!

Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata,

{ุฃَู„َูŠْุณَ ู…ِู†ْูƒُู…ْ ุฑَุฌُู„ٌ ุฑَุดِูŠุฏٌ} ุฃَูŠْ: ู„َูŠْุณَ ู…ِู†ْูƒُู…ْ ุฑَุฌُู„ٌ ูِูŠู‡ِ ุฎَูŠْุฑٌ، ูŠَู‚ْุจَู„ُ ู…َุง ุขู…ุฑู‡ ุจู‡، ูˆูŠุชุฑูƒ ู…ุง ุฃู†ู‡ุงู‡ ุนَู†ْู‡ُ؟

“Tidak adakah di antaramu seorang yang berakal? Maknanya adalah tidak adakah diantaramu orang yang masih punya kebaikan untuk menerima perintahku dan meninggalkan laranganku?” [Tafsir Ibnu Katsir, 4/337-338]

๐Ÿ“š Baca Selengkapnya: https://t.co/9Tp4aWvuay

══════ ❁✿❁ ══════

➡ Bergabunglah dan Sebarkan Dakwah Sunnah Bersama⤵

๐Ÿ“กMarkaz Ta’awun Dakwah dan Bimbingan Islam:
๐Ÿ“ฎJoin Channel Telegram: http://goo.gl/6bYB1k
๐Ÿ“ฒGabung Group WA: 08111377787

๐Ÿ’ปSumber: http://sofyanruray.info/bantahan-terhadap-seorang-dosen-ui-dan-kaum-liberal-soal-lgbt-tidak-adakah-di-antaramu-seorang-yang-berakal/

Alasan Hanya Tradisi


Alasannya Hanya Tradisi



Ada yang mengamalkan suatu ibadah yang tidak ada tuntunan, alasannya, “Ini kan sudah jadi tradisi yang turun temurun.”

Alasan seperti ini dikemukakan pula oleh orang musyrik dahulu di masa silam. Mereka beralasan dengan tradisi, sama dengan orang-orang saat ini.

Inilah alasan orang musyrik,

ุฅِู†َّุง ูˆَุฌَุฏْู†َุง ุขَุจَุงุกَู†َุง ุนَู„َู‰ ุฃُู…َّุฉٍ ูˆَุฅِู†َّุง ุนَู„َู‰ ุขَุซَุงุฑِู‡ِู…ْ ู…ُู‚ْุชَุฏُูˆู†َ

“Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama dan sesungguhnya kami adalah pengikut jejak-jejak mereka” (QS. Az Zukhruf: 22).

Sama halnya juga dengan penyembah berhala di masa Nabi Ibrahim. Ketika Ibrahim bertanya pada ayah dan kaumnya,

ุฅِุฐْ ู‚َุงู„َ ู„ِุฃَุจِูŠู‡ِ ูˆَู‚َูˆْู…ِู‡ِ ู…َุง ู‡َุฐِู‡ِ ุงู„ุชَّู…َุงุซِูŠู„ُ ุงู„َّุชِูŠ ุฃَู†ْุชُู…ْ ู„َู‡َุง ุนَุงูƒِูُูˆู†َ

“(Ingatlah), ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya: “Patung-patung apakah ini yang kamu tekun beribadat kepadanya?” (QS. Al Anbiya’: 52).

Kaumnya malah menjawab,

ู‚َุงู„ُูˆุง ูˆَุฌَุฏْู†َุง ุขَุจَุงุกَู†َุง ู„َู‡َุง ุนَุงุจِุฏِูŠู†َ

“Mereka menjawab: “Kami mendapati bapak-bapak kami menyembahnya.” (QS. Al Anbiya’: 53).

Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dalam kitabnya Masail Jahiliyyah berkata, “Sifat orang jahiliyyah adalah biasa berdalil dengan tradisi nenek moyangnya dahulu. Sebagaimana kata Fir’aun,

ู‚َุงู„َ ูَู…َุง ุจَุงู„ُ ุงู„ْู‚ُุฑُูˆู†ِ ุงู„ْุฃُูˆู„َู‰

“Berkata Fir’aun: “Maka bagaimanakah keadaan umat-umat yang dahulu?” (QS. Thaha: 51).

Begitu pula kata kaum Nuh,

ู…َุง ุณَู…ِุนْู†َุง ุจِู‡َุฐَุง ูِูŠ ุขَุจَุงุฆِู†َุง ุงู„ْุฃَูˆَّู„ِูŠู†َ

“Belum pernah kami mendengar ajaran seperti ini pada masa nenek moyang kami yang dahulu” (QS. Al Mukminun: 24).”

Kaum Quraisy pun beralasan seperti itu.

ู…َุง ุณَู…ِุนْู†َุง ุจِู‡َุฐَุง ูِูŠ ุงู„ْู…ِู„َّุฉِ ุงู„ْุขَุฎِุฑَุฉِ ุฅِู†ْ ู‡َุฐَุง ุฅِู„َّุง ุงุฎْุชِู„َุงู‚ٌ

“Kami tidak pernah mendengar hal ini dalam agama yang terakhir; ini (mengesakan Allah), tidak lain hanyalah (dusta) yang diada-adakan” (QS. Shaad: 7)

Jadi semuanya beralasan ketika dituntut mengikuti ajaran Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, alasan mereka adalah bagaimana dengan ajaran nenek moyang yang sudah mentradisi. Itu saja alasannya. Padahal watak seperti ini hanya mengekor beo dari ajarannya orang musyrik dan jahiliyyah. Berdalil adalah dengan mengemukakan dalil Al Quran dan As Sunnah, bukan beralasan ini sudah jadi tradisi semata.

Beda halnya kalau yang jadi ajaran adalah nenek moyang yang sholeh. Seperti yang dialamai Nabi Yusuf ‘alaihis salam,

ูˆَุงุชَّุจَุนْุชُ ู…ِู„َّุฉَ ุขَุจَุงุฆِูŠ ุฅِุจْุฑَุงู‡ِูŠู…َ ูˆَุฅِุณْุญَุงู‚َ ูˆَูŠَุนْู‚ُูˆุจَ ู…َุง ูƒَุงู†َ ู„َู†َุง ุฃَู†ْ ู†ُุดْุฑِูƒَ ุจِุงู„ู„َّู‡ِ ู…ِู†ْ ุดَูŠْุกٍ

“Dan aku pengikut agama bapak-bapakku yaitu Ibrahim, Ishak dan Ya’qub. Tiadalah patut bagi kami (para Nabi) mempersekutukan sesuatu apapun dengan Allah.” (QS. Yusuf: 38). Yang Nabi Yusuf ‘alaihis salam ikuti adalah nenek moyang yang sholeh yang membawa ajaran tauhid dan ajaran Islam yang benar.

Pertanyaan mengenai pembahasan di atas, silakan post pada link berikut >> https://rumaysho.com/7942-alasannya-hanya-tradisi.html

https://telegram.me/sistertojannah

Aku Harus Berubah

๐Ÿƒ๐ŸŒน  Aku Harus Berubah ...

Jika orang ingin berubah menjadi lebih baik, yang perlu dimiliki dan dipersiapkan adalah : 

๐Ÿ‘‰1. Ilmu,
Orang yang mau berubah harus memiliki ilmu, orang bisa berubah karena semakin berilmu dan memiliki ilmu.
Dulu tidak tahu setelah tahu maka berubah. Dulu bodoh setelah pintar dan berilmu akan berubah lebih baik.

๐Ÿ‘‰2. Niat dan Tekad (Azimah),
Ketika kita ingin berubah maka butuh niat, tekad, butuh keinginan kuat untuk berubah, bukan sekadar angan-angan kosong yang tidak diperjuangkan.

๐Ÿ‘‰3. Berteman dengan orang-orang yang shalih,
Orang yang ingin berhenti mabuk tapi masih berteman terus dengan pemabuk, tentu dia akan susah berubah dari pemabuk menjadi orang yang tidak suka mabuk. Karena itu tinggalkan teman-teman burukmu dan carilah teman-teman yang shalih dan shalihah maka anda akan bisa berubah.

๐Ÿ‘‰4. Belajar dari pengalaman,
Orang-orang yang berubah lebih baik, membaca biografinya, bagaimana perjalanan hidupnya, bagaimana dia bisa berubah, bagaimana akhir kehidupannya.

๐Ÿ‘‰5. Doa,
Orang kalau ingin berubah harus berani berdoa utk berubah. Para perokok hanya ngomong ingin berubah tapi tidak pernah berdoa kepada Allah agar bisa untuk berubah. Begitu juga seorang yang memiliki keinginan untuk berubah harus berani berdoa untuk bisa berubah.

๐Ÿ‘‰6. Harus sering-sering mengisi iman (hadir di majlis ilmu),
Ketika iman sudah mulai lemah/sudah malas beribadah, malas untuk menjalankan ketaatan maka sering-seringlah hadir di majlis ilmu. Lebih baik lagi merutinkan diri hadir di majlis ilmu.

๐Ÿ“Ust. Syafiq Basalamah -hafizhahullah-
#Mari..kita kejar Hidayah Allah

Sabtu, 20 Februari 2016

Pola Asuh Rentan LGBT

Resume Kulwap Koordinator Instititut Ibu Profesional

๐Ÿ“† Jumat,19 Feb 2016
๐Ÿ‘ณ๐Ÿป Narsum: Adriano Rusfi (Ust. Aad)
๐ŸŽค Host: Septipeni Wulandani

๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ

๐Ÿ“š POLA ASUH RENTAN LGBT๐Ÿ“š
oleh : Ustadz Adriano Rusfi

Pola asuh anak telah terjadi saat anak masih dalam kandungan. Seorang bunda/ayah yang telah "mematok target" jenis kelamin anak, dan ternyata berbeda dengan ketetapan Allah, dapat membuat anak mengalami disorientasi seksual di alam bawah sadarnya.

Saat anak tersebut lahir, orangtua yang tertalu berharap dengan jenis kelamin tertentu pasti akan kecewa, dan inipun akan menimbulkan "kerenggangan" hubungan bathin antara ayahbunda dengan anaknya. Inipun memiliki dampak psikologis tertentu.

Selanjutnya, ekspektasi akan melahirkan preferensi, dan preferensi akan menimbulkan pola dan gaya asuh. Dimulai dari memberikan nama pada anak. Apakah nama anak-anak kita telah clear laki-laki atau perempuan ? Dan sudahkah kita memanggilnya dengan panggilan-panggilan yang sesuai jenis kelaminnya

Jangan sampai karena kita begitu berharap punya anak laki-laki, kita telah mengkoleksi baju dan pernak-pernik anak-laki laki jauh sebelum kelahirannya. Dan ketika ternyata yang lahir adalah anak perempuan, lalu kita pakaikan baju laki-laki itu padanya, dengan alasan "dibuang sayang". mainannya pun tak menunjukkan peran seksualnya.

Lalu, sudahkah anak merasakan diferensiasi gender pada kehidupan dan perilaku orangtuanya sebagai sebuah teladan ? Ketika ia tidak melihat adanya perbedaan yang signifikan antara "Sang Ayah" dengan "Sang Ibu", baik dalam sikap, peran dan pembagian tugas kehidupan, adalah wajar jika anak mengalami "sexual and gender confuses" dalam identifikasi dirinya

Yang lebih repot lagi adalah jika AYAH absen dalam mendidik anak. Sehari-hari ia hanya menyaksikan ibunya sebagai role model tunggal. Bagaimana ia akan memahami tentang "lelaki" dan "perempuan", baik persamaan maupun perbedaannya ? Bagaimana ia akan memahami tentang femininitas dan maskulinitas ? Ibu Elly Risman bilang : "Indonesia is the fatherless country"

Pendidikan yang terburu-buru melakukan segregasi (pemisahan) seksual pada anak juga nggak bagus terhadap pemahaman perbedaan seksual. Makanya Rasulullah SAW memerintahkan segregasi seksual pada anak saat ia berusia 10 tahun.

Banyak anak-anak yang mengalami misidentitas dan disorientasi seksual karena tugasinya sejak kecil hanya satu : belajar. Dia tak pernah. dilibatkan dalam kehidupan, agar fokus mengejar kecakapan akademik dan nilai raport. Yang laki-laki nggak pernah mengangkat barang belanjaan orangtua. Yang perempuan nggak pernah membantu memasak di dapur. Pokoknya : BELAJAR !!!

Tak heran jika orang-orang yang mengalami misidentitas dan orientasi seksual itu pintar-pintar secara akademik, tapi banci.

๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ

๐Ÿ”› Tanya-Jawab:

1⃣Nurul Endah IIPSby2

Bagaimana cara orang tua yang paling bijaksana mengarahkan anak supaya menyikapi orang dengan LGBT ini, (*karena teman saya ada yg lgbt , anak saya memang masih kecil saat ini.. saya perlu persiapan dari sekarang)

๐Ÿ‘ณ๐ŸปUst. Aad:
Ibu-ibu sekalian tentang lgbt kita harus membedakan antara pelaku perilaku dan gerakan 

sebagai pelaku kita tetap harus bersifat kasih sayang mendakwahi dan mengajak mereka kembali kepada Fitrah jalan Allah 

sedangkan terhadap perilaku kita harus dengan tegas bersikap bahwa itu keliru 

Sedangkan terhadap sebuah gerakan Kita harus melakukan perlawanan dengan keras, karena ini adalah sesuatu yang sangat membahayakan

Jadi tidak ada masalah jika anak-anak kita bergaul dengan mereka-mereka yang punya kecenderungan lgbt yang penting anak-anak kita punya imunitas mana yang benar mana yang salah akan lebih baik lagi jika anak-anak kita mampu mengarahkan temannya ke jalan yang benar melalui dakwah

2⃣ Sri Wulandari IIP Sby 2:
Yang ingin saya tanyakan
1. Bagaimana cara saya mengetahui seorang anak adalah banci/sedang berproses menjadi banci?
2. Jika memang terdeteksi, apa yang harus saya lakukan sebagai seorang ibu?
3. Planing saya, tahun ajaran ini akan memasukkan putra saya ke ponpes. Apakah ini tindakan yang tepat? Putra saya semangat untuk masuk ponpes. Saya pun juga. Tapi perpisahan berjangka dan prospek tidak bisa menjaganya membuat ada setitik ragu.

๐Ÿ‘ณ๐ŸปUst Aad:
Bunda Sri Wulandari,  untuk deteksi dini Apakah anak-anak kita punya kecenderungan terhadap perilaku lgbt atau tidak pertama Mari kita perhatikan minatnya, Apakah dia berminat terhadap aktivitas yang sesuai dengan jenis kelaminnya atau justru dia berminat dengan aktivitas lawan jenisnya. 

kalau dia sudah cukup besar misalnya sudah di atas 10 atau 11 tahun di mana hormon-hormon sudah mulai menunjukkan gejala-gejala kematangan, kita bisa melihat misalnya dari tatapan matanya. Jika dia laki-laki. namun tatapan matanya Sayu kita sudah mulai harus mencurigai bahwa dia punya kecenderungan seksual yang keliru. 

begitu juga misalnya dia laki-laki tapi Pipinya sudah mulai merona merah, bulu matanya cenderung lentik dan sebagainya, kita sudah mulai mewaspadai hal-hal yang semacam itu.

yang terpenting adalah yang kita mesti perhatikan Bagaimana minat dia terhadap kaum sejenis dan kaum lawan jenisnya saat dia telah berusia 10 tahun.

Jika kita sudah mulai mendeteksi adanya kecenderungan kecenderungan perilaku seksual menyimpang pada anak-anak kita, Saya berharap deteksi itu dapat kita lakukan sedini mungkin. karena semakin terlambat kita mendeteksinya semakin sulit kita meluruskannya 

nah jika kita telah mendapati gejala-gejala penyimpangan seperti itu yang pertama harus kita lakukan tentunya adalah mencoba mencek apa yang keliru dalam pola asuh kita terhadapnya. Apakah misalnya aktivitasnya sehari-hari tidak mendukungnya untuk berperilaku sesuai dengan jenis kelaminnya . Apakah teman-teman dia bergaul itu tidak mendukung dia berperilaku sesuai dengan jenis kelaminnya. Apakah peran peran dalam rumah tangga antara Ayah dan Bunda tidak menunjukkan perilaku yang mampu memberikan contoh mana seharusnya seorang laki-laki dan mana seharusnya seorang perempuan.

kalau kita sudah menemukan indikasinya maka tolong koreksi segera hal tersebut. jika misalnya aktivitas-aktivitasnya tidak sesuai dengan jenis kelaminnya maka kita koreksi aktivitasnya . kalau penyebabnya adalah pergaulan,  maka kita koreksi pergaulannya. Begitu juga kalau persoalannya ada di Peran ayah bunda di rumah tangga maka Tolong segera dikoreksi 

yang patut juga disampaikan pada anak-anak kita bahwa Islam mengajarkan laki laki dan perempuan berbeda. laki-laki harus seperti ini, perempuan harus seperti ini, dan bagaimana laknat dan murka Allah mereka mereka yang tidak sesuai dengan fitrahnya.

Memasukkan anak ke pesantren, Tolong diyakinkan dulu Apakah identitas dan orientasi diri anak sudah jelas. Apakah sudah dia akil baligh. jika belum, cukup berbahaya memasukkan anak ke dalam sebuah pondok dimana di pondok tersebut interaksinya hanya dalam satu jenis kelamin. dia tidur bersama-sama, berinteraksi bersama-sama, hanya dalam 1 jenis kelamin sehingga sangat rentan terhadap kemungkinan terjadinya perilaku seksual yang menyimpang.

 harus kita akui secara diam-diam Pesantren adalah sebuah tempat dimana perilaku homoseksual terjadi, yang menurut beberapa pihak itu sampai pada 17 % santri melakukan aktivitas homoseksual

3⃣ Assalaamu'alaikum, Ustadz. Saya Nov Anggraini mau tanya:

1.Cara menghadapi seorg lesbi / sejenisnya agar tdk mempengaruhi org lain.

2.Berapa lama wkt yg dibutuhkan utk menyembuhkan para LGBT?

Jazakallahu khoiron. Wassalaamu'alaikum

๐Ÿ‘ณ๐ŸปUst. Aad:
Bunda Anggraini, menghadapi orang-orang yang sudah memiliki kecenderungan gay atau lesbi sikap pertama yang harus kita berikan adalah ketegasan. ketegasan untuk menunjukkan bahwa kita heteroseksual, dan kita tidak berkompromi dengan itu. ceritakan kepadanya bahwa kita perempuan, dan menyenangi laki-laki.

Jangan beri kesempatan atau peluang peluang di mana dia menunjukkan ketertarikannya kepada kita.

 Saya telah mendapati satu kasus seorang Ukhti tertarbiyah dengan hijab yang rapi didekati berkali-kali oleh seorang lesbi tomboy, dan sekarang mereka telah berpacaran

jadi Sekali lagi saya ingatkan bahwa Tunjukkan posisi kita tanpa ragu-ragu Tunjukkan sikap kita dengan tegas kalau perlu tegur dan marahi dia 

Bahkan bukan sekedar bersifat pasif dan defensif,  kita Justru harus memberikan perilaku proaktif terhadap orang-orang semacam ini, mendakwahinya menyatakan bawa perbuatannya keliru,  dan agama tidak menyukai perbuatan yang semacam itu. Tapi tetap tentunya dengan lemah lembut kasih sayang, tidak mengkriminalisasi, tidak melakukan pemojokan yang membuat mereka semakin defensif terkucil dan mempertahankan kebiasaan buruknya

Waktu yang dibutuhkan untuk menyembuhkan para pengidap lgbt itu sangat beragam 

jika penyebabnya adalah pergaulan yang keliru, itu dapat diperbaiki tidak terlalu sulit, mungkin 1 sampai 3 bulan pun sudah bisa 

masalahnya menjadi lebih rumit jika penyebabnya adalah pola asuh yang keliru Atau dia pernah mengalami Trauma di masa lalu 

jika kedua penyebab itu yang terjadi, maka kita membutuhkan kesabaran yang lebih lama. bisa dalam rentang waktu mungkin cuma 3 bulan bahkan bisa sampai 1 tahun.  terima kasih 

4⃣ Meli, iip Jakarta:
Apakah Bisa diperjelas yang dimaksud dengan segregasi yg terburu2 ?
Perintah rosul utk segregasi anak usia 10 th itu berdasarkan apa? Hadist atau apa?

Bagaimana dgn pemisahan tempat tdr anak? Dari usia brapa?

Terima kasih.

๐Ÿ‘ณ๐ŸปUst Aad:
Bunda Meli, segregasi seksual yang terburu-buru itu maksudnya adalah bahwa anak laki-laki dan anak perempuan telah dipisahkan aktivitasnya terlalu dini.

Misalnya TK pun sudah begitu dipisahkan mana laki-laki mana perempuan. padahal hadits Rasulullah jelas mengatakan bahwa "ajarilah anakmu shalat pada saat dia berusia 7 tahun, dan pukullah pada saat (tidak shalat) berusia 10 tahun, dan pisahkanlah tidur mereka (antara anak laki-laki dengan anak perempuan)".

Jadi hadis tersebut jelas menggambarkan bahwa segregasi seksual atau pemisahan seksual secara tegas itu terjadi pada usia 10 tahun 

kenapa kita tidak perlu terburu-buru melakukan segregasi seksual ? agar anak-anak kita itu mampu membedakan mana laki-laki mana perempuan. laki-laki itu secara fisik seperti apa, perempuan seperti apa. perilakunya seperti apa, perbedaannya seperti apa 

Biarkan saja secara naluriah laki-laki menyenangi yang perempuan dan perempuan menyenangi yang laki-laki.itu naluriah.

betapa banyaknya kasus di sekolah sekolah Islam saat ini, dimana anak laki-laki menyukai anak perempuan, lalu diomelin.  anak perempuan menyukai anak laki-laki, lalu diomelin. akibatnya mereka menganggap bahwa menyenangi lawan jenis itu adalah sesuatu yang keliru. ini adalah benih benih dari terjadinya lgbt

5⃣ust Andriano Rusfi, perkenalkan saya Yani :
Banyak orang pintar tp banci akibat kesalahan pola asuh. Dlm Community Based Education (CBE), pola asuh akil baligh ada peran komunitas yg sangat berarti. Sedangkan di negara kita, beberapa pihak terkait belum bisa bersinergi. Beban akademis yg berat, meskipun di lingkungan Pondok Pesantren, mungkin bisa memunculkan jg masalah LGBT ini. Langkah apa yg ditempuh agar beberapa pihak bisa bersinergi untuk melindungi generasi dari bahaya LGBT ini terutama untuk generasi akil baligh?

๐Ÿ‘ณ๐ŸปUst Aad:
Bunda Yani, Seperti yang saya sampaikan dalam pengantar, salah satu penyebab munculnya perilaku lgbt adalah kecenderungan akademisi yang terlalu tinggi.

Anak hanya disuruh belajar belajar belajar dan belajar. anak laki-laki tidak pernah diizinkan, misalnya, memotong rumput, mengangkat sesuatu yang berat. anak perempuan tidak diizinkan membantu ibunya memasak,  melakukan aktivitas aktivitas menjahit dan sebagainya, karena semua itu dianggap mengganggu pelajaran

kita terlalu mendewa-dewakan dunia akademik, akhirnya muncul anak-anak pintar tapi nggak jelas orientasi seksualnya, tidak jelas identitas seksualnya 

itu yang menyebabkan Kenapa mereka mereka yang lgbt punya kecenderungan cerdas cerdas dengan nilai-nilai akademik yang tinggi, prestasi-prestasi di dunia perkuliahan yang tinggi, karena mereka dari kecil memang hanya diminta belajar belajar dan belajar. ini kesalahan kita 

Tentang pondok pesantren juga begitu. anak-anak kita belum aqil baligh. mereka sudah baligh, tapi belum Aqil, dan kita begitu terburu-buru memasukkan mereka ke dalam Pesantren 

mereka belum kokoh Sebagai pribadi, belum kokoh struktur egonya,  belum Kokoh identitas dan orientasi Dirinya, tiba-tiba dia masuk ke dalam satu pendidikan satu jenis kelamin (uniseks), di mana mereka bersama-sama di dalamnya. Padahal mereka sudah memiliki hasrat hasrat seksual sebagai manusia, dan akhirnya dilampiaskan kepada sejenis

Jadi saya sangat berharap bahwa kalau kita ingin memasukkan anak-anak kita ke pesantren, masukkanlah setelah kita yakin bahwa anak kita telah dewasa, setelah akil baligh telah memiliki identitas dan orientasi diri yang jelas setelah itu terjadi,  silahkan pesantrenkan.

Kita jangan pernah menunggu-nunggu pemerintah merubah kebijakan kurikulumnya, mengurangi beban beban akademik dan sebagainya. mari kita mulai dari diri sendiri. mari kita mulai dari komunitas kita sendiri

6⃣Assalamu'alaikum, Ustadz

Pola asuh yang bagaimana yang dapat menimbulkan Biseks pada anak? Dan, apakah Biseks sama dengan Same Sex Attraction (SSA) ?

๐Ÿ‘ณ๐ŸปUst Aad: Pada dasarnya perilaku biseks adalah perilaku yang lahir dari sebuah petualangan seksual. Jadi sebenarnya faktor pergaulan, faktor pola pikir lebih berpengaruh pada perilaku biseksual ini 

pada perempuan biseks biasanya lebih disebabkan karena mereka tidak mendapatkan kepuasan seksual dari lawan jenisnya, dari laki-laki. Laki-laki cenderung terlalu egois. dia hanya minta dipuaskan secara seksual, dan sebaliknya dia tidak memberikan kepuasan seksual kepada perempuan.  akibat dari kekecewaan tersebut, maka mereka mulai mencari kepuasan kepada sesama perempuan, karena mereka menganggap perempuan jauh lebih mengerti Bagaimana memuaskan perempuan lain secara seksual

Beberapa pola asuh yang dapat membuat seorang anak menjadi Biseksual adalah pengawasan yang buruk, sehingga anak menonton tayangan-tayangan porno yang menceritakan perilaku-perilaku sejenis padahal sebenarnya kecenderungan dia bersifat normal alias heteroseks 

Selain itu Perilaku biseksual itu dalam perspektif pola asuh bisa juga disebabkan karena peran-peran antara ayah dan bunda di rumah tidak jelas, begitu rancu atau misalnya ada satu peran yang hilang dalam rumah. seorang anak perempuan hanya hidup dengan ibunya, ayahnya tidak hadir karena berbagai macam alasan, sehingga dia hanya mengerti tentang perempuan, dia mencintai perempuan lain seperti dia mencintai ibunya, walaupun sistem keyakinan yang dimiliki sebenarnya adalah heteroseksual

Same sex attraction atau SSA pada dasarnya adalah perilaku homoseksual, tapi masih dalam batas batas di permukaan,  lebih kepada bersifat gaya-gayaan, eksperimentasi dan pertualangan seksual saja . 
tapi jika itu diikuti terus-menerus lama-lama ya menjadi homoseks beneran.


๐ŸšชPenutup

๐ŸŽคYang terakhir mohon berkenan  Ustadz memberikan closing statement ttg 

"sikap apa yang harus ibu-ibu ambil didalam menjaga putra putri menghadapi gerakan LGBT ini?"

๐Ÿ‘ณ๐Ÿป Adriano Rusfi: 
Para Bunda sekalian yang dirahmati Allah, yang pertama harus kita miliki adalah ridha kepada setiap anak yang Allah telah titipkan kepada kita, Apakah dia laki-laki atau dia perempuan.

Ketidakridhaan terhadap jenis kelamin anak yang telah Allah titipkan kepada kita, seringkali merupakan asal muasal pola asuh yang keliru. Kemudian yang kedua, Mari kita berhati-hati dalam memperlakukan anak, terutama pada usia dini. karena setiap trauma yang dimiliki oleh anak ketika dia masih kecil, itu memiliki dampak penyimpangan perilaku yang bermacam-macam, termasuk diantaranya adalah lgbt

yang ketiga tolong pahamkan dengan baik kepada anak tentang nilai-nilai dasar ajaran Islam, apa apa yang Allah ridha dan apa-apa Ya Allah Benci 

Dan kemudian yang terakhir Mari kita jaga pergaulan anak-anak kita. mari kita jaga tontonan anak-anak kita, dan Mari kita jaga apa apa yang didengar oleh anak-anak kita 

dan jangan lupa kita berdoa dan bertawakal kepada Allah,  karena hanya Allah yang bisa membantu dan membimbing kita menghadapi kehidupan yang semakin berat dan edan ini terima kasih.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

๐ŸŽค Alhamdulillah...terima kasih Ustadz, terima kasih teman-teman yang sdh menyimak dan menyebarkan ilmu sore ini ke seluruh grup dan sosial media yang ibu-ibu miliki.

Mari bergandeng tangan,Menata diri,  karena kejahatan yg diorganisasi dg rapi akan mengalahkan kebaikan yang tidak diorganisasi.

Saya Septi Peni, undur diri.
Sampai bertemu di forum belajar selanjutnya.

Wassalamu'alaykum wr.wb

Salam Ibu Profesional,
๐Ÿ™‹๐Ÿป