📝Catatan Kajian
💐 Ibuku Guru Idamanku 🎓
Betapa banyak sudah nikmat yang Allah berikan kepada kita,
✒ Dalam al Qur'an Allah berfirman:
وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ
(QS An-Nahl: 18)
"Dan jika kalian menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kalian tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". (QS Nahl: 18)
Salah satunya adalah nikmat diberikan anak..
🌼Anak adalah salah satu nikmat yang besar dalam kehidupan kita. Allah Ta'ala menyebutnya sebagai hibah/hadiah/pemberian. Ada keluarga yang diberi anak laki-laki atau anak perempuan atau keduanya.
✒Dalam Qur'an surat Asy Syuraa, ayat 49-50 Allah Ta'ala berfirman:
"Milik Allahlah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yg Dia kehendaki, memberikan anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki, dan memberikan anak laki-laki kepada siapa yang Dia kehendaki, atau Dia menganugerahkan jenis laki-laki dan perempuan, dan menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki. Dia Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa".
🌷Anak sebagai salah satu nikmat yang harus kita syukuri, karena tidak setiap pasangan suami istri dapat memiliki anak. Dengan mensyukuri nikmat ini, maka Allah Ta'ala akan menjaga nikmat tersebut untuk kita.
☘Disebutkan bahwa syukur sebagai pengikat nikmat yang kuat sehingga nikmat tersebut tidak akan hilang. Dengan syukur, anak akan dimudahkan untuk menjadi shaleh dan akan menebar manfaat bagi kedua orang tuanya.
Firman Allah ta'ala:
. وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖوَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu mema`lumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni`mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni`mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".(QS Ibrahim :7)
✔Jadilah orang pertama yang mengajarkan kebaikan untuk anak-anak kita, karena apapun kebaikan yang kita ajarkan kepada mereka, akan tetap mengalir pahalanya kelak ketika kita sudah di alam kubur.
🌺Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَه
ُ
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)
🌻Apabila orang tua sudah mencapai usia 40 tahun, banyak-banyaklah berdo'a agar dapat menjadi hamba yang bersyukur atas segala nikmat-Nya, dan beramal shaleh, serta agar memiliki keturunan yang shaleh, serta menjadi hamba bertaubat, sebagaimana firman Allah Ta'ala dalam Al-Quran surat Al Ahqaf : 15
ﺭَﺏِّ ﺃَﻭﺯِﻋﻨِﻲ ﺃَﻥ ﺃَﺷﻜُﺮَﻧِﻌﻤَﺘَﻚَ ﺍﻟَّﺘِﻲ ﺃَﻧﻌَﻤﺖَ ﻋَﻠَﻰَّ ﻭَﻋَﻠَﻯﻮَﻟِﺪَﻯَّ ﻭَﺃَﻥ ﺃَﻋﻤَﻞَ ﺻَﻠِﺤًﺎﺗَﺮﺿَﻪُ ﻭَﺃَﺻﻠِﺢ ﻟِﻯﻔِﻰ ﺫُﺭِّﻳَّﺘِﻲ ﺇِﻧِّﻰ ﺗُﺒﺖُ ﺇِﻟَﻴﻚَ ﻭَﺇِﻧِّﻰ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻤُﺴﻠِﻤِﻴﻦَ
"Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmatMU yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada kedua ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang shalih yang Engkau ridhai, berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang yang berserah diri."
Allah Subhanahu wa Ta'ala akan meninggikan derajat seseorang di surga kelak berkat do'a anaknya yang shalih, yang senantiasa memohonkan ampunan untuk orang tuanya.
🍄Hal ini tertuang pada hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ لَيَرْفَعُ الدَّرَجَةَ لِلْعَبْدِ الصَّالِحِ فِيْ الْجَنَّةِ فَيَقُوْلُ : يَا رَبِّ أَنىَّ لِيْ هَذِهِ ؟ فَيَقُوْلُ : بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِكَ لَكَ
"Sungguh, Allah benar-benar mengangkat derajat seorang hamba-Nya yang shalih di surga,” maka ia pun bertanya: “Wahai Rabbku, bagaimana ini bisa terjadi?” Allah menjawab: “Berkat istighfar anakmu bagi dirimu”.
🌴Jangan berharap banyak dari apa-apa yang belum kita usahakan dengan sungguh-sungguh.
Sudahkan kita memberikan pendidikan yang terbaik untuk mereka? Karena mendidik anak membutuhkan kesungguhan, pengorbanan, keikhlasan, dan yang terpenting membutuhkan ilmu.
📕Ilmu tentang pendidikan anak adalah sebuah ilmu khusus yang dibutuhkan dan perlu dipersiapkan sebelum anak tersebut lahir.
✅Maka idealnya bagi seorang ibu saat mengandung anaknya, maka saat itulah pendidikan dimulai.
🍃Bagaimana caranya?
Karena ada bukti penelitian bahwa bayi di dalam rahim sudah bisa mendengar maka perdengarkanlah kalimat-kalimat yang baik semisal ayat-ayat Al Quran (pen).
🌸Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah. Sebagaimana Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
مَا مِنْ مَوْلُوْدٍ إِلاَّ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ. فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ وَيُنَصِّرَانِهِ وَيُمَجِّسَانِهِ.
"Setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah. Kedua orang tuanyalah yang membuatnya menjadi seorang Yahudi, seorang Nasrani maupun seorang Majusi".
🌾Sejatinya setiap orang tua sedang mengukirkan kebaikan atau keburukan untuk anak-anaknya. Dari kebiasaan baik atau kebiasaan buruk orang tua yang mereka rekam dalam memorinya dan mereka tiru dengan cepat, karena anak adalah observer yang luar biasa. Apa yang kita ajarkan dari kebaikan atau keburukan apapun akan teringat dengan kuat, karena itu disebutkan bahwa ✨pendidikan dalam rumah akan terkenang sepanjang hidupnya✨
❓Apa yang harus dipersiapkan seorang ibu sebagai guru terbaik bagi anaknya agar tumbuh menjadi anak yang shalih?
📚Ada 10 karakter sebagai ibu/guru/ pendidik yang sukses, yang beliau nukil dari buku beliau (ustadzah Ummu Ihsan-pen) tentang Pendidikan Anak, yaitu:
➡1. Ikhlas, yaitu dalam rangka mencari keridhaan Allah Ta'ala semata.
➡2. Ketaqwaan, yaitu seorang pendidik harus memiliki ketaqwaan.
➡3. Ilmu, seorang ibu/pendidik harus berilmu tentang apa yang akan dia ajarkan kepada anaknya. Harus senantiasa belajar dengan cara thalabul 'ilmi terutama ilmu tentang mendidik anak.
➡4. Memiliki sifat tanggung jawab yang besar dalam mendidik anak. Senantiasa merasa bertanggung jawab terhadap pendidikan anak walau anak sudah dimasukkan pesantren sekalipun tetap anak perlu kita perhatikan.
➡5. Sabar dan tabah dalam mendidik anak. Seorang ibu/pendidik harus memiliki sifat sabar dan tabah, karena akan ada berbagai tantangan baik dari lingkungan di dalam maupun di luar rumah.
➡6. Lemah lembut dan tidak kasar kepada anak. Berdasarkan hadits: Sesungguhnya kelembutan itu apabila ada pada sesuatu akan menghiasinya (menjadikan tampak indah), sebaliknya apabila kelembutan itu tercabut dia akan membuatnya buruk.
➡7. Sifat penyayang, agar mudah dalam berkomunikasi dengan anak.
➡8. Lunak dan fleksibel (tidak bersifat kaku). Tidak kaku dan memberi anak perhatian dan pujian dalam rangka memotivasi mereka untuk ta'at kepada Allah.
➡9. Tidak mudah marah kepada anak. Seorang ibu/pendidik harus bisa 'kompromi' dengan rasa marahnya, agar tercipta komunikasi yang baik.
➡10. Jadilah seorang ibu/guru/pendidik yang dekat dan berwibawa.
******
🌸Kesuksesan dalam mendidik anak tidak dilihat semata dari hasil, akan tetapi dari proses dan usaha kita. 🌸Sudahkah kita bersungguh-sungguh dalam mendidik mereka?
🌸Jangan lupa perbanyak do'a dan memohon pertolongan kepada Allah Ta'ala, karena hidayah itu milik Allah...dan Allah akan memberikan kepada yang dikehendakiNya..
Allah Ta'ala berfirman:
{إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ (56)
Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.
Semoga kita berhasil menjadi ibu yang sukses dalam mendidik anak-anak kita agar menjadi hamba-Nya yang shalih, yang kelak bermanfaat menjadi salah satu diantara amalan yang tidak akan terputus pahalanya.
Allahumma Aamiin
**************
Maret 2016.
✏Dewi Ummu 'Abdillah (dgn sedikit tambahan dalil dari ayat-ayat al-qur'an) oleh Djimat Ummu Hafizh
🔎Faedah dari Dauroh Muslimah bersama pemateri Ustadzah Ummu Ihsan Al Maidany hafizhahallah di Masjid Darul Hikam, Dago Bandung, Ahad 27
Tidak ada komentar:
Posting Komentar