Inilah Alasan Mengapa Kaum Wanita Banyak Menjadi Penghuni Neraka
Dari Abu Sa'id Al-Khudri, ia berkata:
خرج رسول الله صلى الله عليه وسلم في أضحى أو فطر إلى المصلى ، فمر على النساء ، فقال : يا معشر النساء تصدقن فإني أريتكن أكثر أهل النار فقلن : وبم يا رسول الله ؟ قال : تكثرن اللعن ، وتكفرن العشير
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar di hari raya 'Iedul Adh-ha atau 'Iedul Fithri menuju lapangan (tempat shalat), maka beliau melewati para wanita dan beliau bersabda, “Wahai sekalian kaum wanita bershadaqahlah, karena sungguh telah diperlihatkan kepadaku bahwa kebanyakan penghuni neraka adalah kalian.” Maka kami (para wanita) bertanya, "Apa sebabnya wahai Rasulullah?" Beliau berkata, "Karena banyak melaknat dan kufur terhadap suami." (HR. Al-Bukhari 304)
Kata laknat jika berasal dari Allah maka maknanya menjauhkan dari rahmat-Nya. Sedangkan jika berasal dari makhluk maka bermakna caci maki, hinaan, kutukan, celaan maupun doa kejelekan. Ibnul Atsir berkata:
ومن الخلق السب والدعاء
"(Kata laknat) jika datang dari makhluk bermakna caci maki dan doa kejelekan." (An-Nihayah fi Gharibil Hadits 4/220)
Asy-Syaikh Al-'Allamah Abdul Aziz bin Baz menerangkan:
(تكثرن اللعن) يعني الشتم والسب والكلام السيء، اللعن يطلق على الكلام السيء ولو ما فيه لعن الله فلان
"Sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam (banyak melaknat) maknanya sumpah serapah, caci maki dan perkataan yang jelek. Kata laknat dimutlakkan kepada perkataan yang jelek sekalipun di dalamnya tidak ada ungkapan, "Semoga Allah melaknat Fulan"." (binbaz)
Maka ghibah, namimah (mengadu domba), caci maki, hasutan, celaan, hujatan, hinaan, fitnah, menuduh, membicarakan aib orang tanpa alasan yang benar, semua itu termasuk cakupan laknat yang umumnya dilakukan oleh kaum wanita ketika mereka berkumpul dalam sebuah majelis.
Adapun kufur terhadap suami pengertiannya ialah mengingkari kebaikan-kebaikan suami. Hal itu telah ditegaskan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, "Seandainya engkau berbuat baik kepada salah seorang di antara mereka (isteri) dalam rentang waktu yang panjang, lalu dia melihat sesuatu pada dirimu yang dia benci maka dia akan mengatakan, "Aku tidak pernah melihat pada dirimu kebaikan sedikitpun.” (HR. Al-Bukhari)
Faidah:
1. Hadits yang mulia ini menunjukkan bahwa agama Islam sangat menekankan perbaikan akhlaq dan sangat besar perhatiannya dengan urusan kaum wanita.
2. Para wanita yang berakal hendaknya merasa takut ketika mendengar hadits ini yaitu takut kepada Allah dan takut dari ancaman azab neraka.
3. Anjuran memperbanyak shadaqah dan bertaubat kepada Allah. Sebagaimana perintah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, "Wahai sekalian kaum wanita bershadaqahlah dan perbanyaklah istighfar." (HR. Muslim). Kedua amalan ini dapat menjadi sebab keselamatan seseorang dari ancaman api neraka.
4. Bahaya lisan bila digunakan dalam perkara yang tidak diridhai oleh Allah. “Apa yang menyebabkan kalian masuk ke dalam neraka Saqar? Mereka menjawab, "Dahulu kami bukan termasuk orang-orang yang mendirikan shalat, dan kami juga tidak memberi makan orang miskin, bahkan kami suka berbincang-bincang (perkara yang tidak dimengerti) bersama orang-orang yang membicarakannya, dan kami mendustakan tentang adanya hari kiamat hingga datang menjemput kami kematian.” (Al-Muddatstsir: 42-47)
5. Akhlaq berhubungan dengan iman, "Orang-orang Mukmin yang paling sempurna imannya ialah yang paling baik akhlaqnya." (HR. At-Tirmidzi beliau berkata "Hasan Shahih")
6. Besarnya hak seorang suami di hadapan isterinya. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, “Tak ada hak yang lebih wajib untuk dipenuhi oleh seorang wanita setelah hak Allah dan Rasul-Nya selain hak suaminya.” (Majmu’ Fatawa 32/275)
7. Keyakinan bahwa surga dan neraka sudah tercipta. Ini termasuk prinsip aqidah Ahlussunnah wal Jama'ah yang telah disepakati oleh para Ulama.
✒_____
Fikri Abul Hasan
🌍 WhatsApp Group
"Al-Madrasah As-Salafiyyah"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar