Senin, 04 Juli 2016

Panduan I'tikaf

Panduan Puasa Ramadhan (5)

▶️ Panduan Ringkas I’tikaf


Definisi I’tikaf:

Dari segi bahasa: I’tikaf artinya : :berdiam di suatu tempat untuk melakukan sesuatu pekerjaan ; yang baik maupun yang buruk dan tetap dalam keadaan demikian.

Dari segi istilah: I’tikaf adalah  duduk dan berdiam diri di masjid dalam rangka ibadah yang dilakukan oleh orang yang tertentu, dengan sifat atau cara yang tertentu dan pada waktu yang tertentu (Lihat Fathul Bari 4 : 344)

Dalil-Dalil Pensyariatan I’tikaf:

Dalil al-Quran:

وَلاَ تُـبَاشِرُوْهُنَّ وَأَنْـتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ البقرة : 187

“Dan janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri`tikaf dalam mesjid”(Al Baqarah : 187)

Dalil-dalil As-Sunnah:

Dari Abu Hurairah radiallahu ‘anhu, beliau berkata:

كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – يَعْتَكِفُ فِى كُلِّ رَمَضَانَ عَشْرَةَ أَيَّامٍ ، فَلَمَّا كَانَ الْعَامُ الَّذِى قُبِضَ فِيهِ اعْتَكَفَ عِشْرِينَ يَوْمًا

“Nabi sallallahu ‘alaihi wa sallam biasa beri’tikaf pada bulan Ramadhan selama sepuluh hari. Namun pada tahun wafatnya, Beliau  beri’tikaf selama dua puluh hari”.[HR. al-Bukhari no. 2044 ]

‘Aisyah radiallahu ‘anha berkata:

أَنَّ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ ، ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ

“Nabi sallallahu ‘alaihi wa sallam beri’tikaf pada sepuluh hari yang akhir dari Ramadhan sehingga Allah mewafatkannya, setelah wafat beliau isteri-isteri beliaupun beri’tikaf .”[HR. al-Bukhari no. 2026 dan Muslim no. 1172]

عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِي اللّهُ عَنْهمَا قَالَ: كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ اْلأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ.

"Dari Ibnu 'Umar Radhiyallahu anhuma, ia berkata: Adalah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam biasa i'tikaaf pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan". [HR. Al-Bukhari no. 2025 dan Muslim no. 2002] 


▶️Hukum I’tikaf

Al-Imam Ibn al-Munzir berkata: Para ulama’ telah bersepakat/ijma’ bahwa I’tikaf adalah sunat, dan bukan wajib kecuali jika seseorang bernazar mewajibkan dirinya untuk melakukan I’tikaf [Al Mughni, 4/456 ]

Al-Imam Ibn Arabi al-Maliki dan Ibn Batthal rahimahumallah menyatakan bahawa I’tikaf merupakan sunnah muakkadah/sunat yang sangat ditekankan karena Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wassalam tidak pernah meninggalkannya.


 
✏️______________

💢Gabung dan ikuti Sekarang di Group dan Channel salamdakwah dengan setiap harinya anda mendapatkan : 

☑️Video Kajian Terbaru
☑️Aktualita Ilmiah
☑️Tanya Ustadz
☑️ Salamdakwah Image                                                                                  

📲 TG Channel  @salamdakwah 
📲 Group Telegram-Ikhwan +628158000044 
📲 Group WhatsApp - Akhwat +6281510522222 &  +61455264253
🌎 www.salamdakwah.com 
📺 SalwaTV  https://goo.gl/aRjNzn

======

📲 Download Sunnah GO https://goo.gl/R5cGbU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar