๐ MAKNA, HUKUM, HIKMAH DAN KEUTAMAAN PUASA RAMADHAN
โ
Pertama: Makna Puasa
Puasa (ุงูุตูู
) maknanya secara bahasa adalah menahan (ุงูุฅู
ุณุงู) (Lihat Lisaanul Arab, 12/350, sebagaimana dalam Ash-Shiyaamu fil Islam, hal. 6).
Adapun maknanya secara istilah adalah,
ูู ุงูุชุนุจุฏ ููู ุชุนุงูู ุจุงูุฅู
ุณุงู ุจููุฉ: ุนู ุงูุฃููุ ูุงูุดุฑุจุ ูุณุงุฆุฑ ุงูู
ูุทุฑุงุชุ ู
ู ุทููุน ุงููุฌุฑ ุงูุซุงูู ุฅูู ุบุฑูุจ ุงูุดู
ุณุ ู
ู ุดุฎุต ู
ุฎุตูุตุ ุจุดุฑูุท ู
ุฎุตูุตุฉ
โIbadah kepada Allah taโala yang disertai niat, dengan menahan diri dari makan, minum dan seluruh pembatal puasa, sejak terbit fajar kedua sampai terbenam matahari, yang dilakukan oleh orang yang tertentu dengan syarat-syarat yang tertentu.โ [Ash-Shiyaamu fil Islam, hal. 8]
โก Penjelasan Ringkas Makna Puasa
1) Puasa adalah ibadah kepada Allah taโala yang disertai niat, yaitu niat karena Allah taโala dan niat jenis puasanya, apakah wajib, sunnah, dan lain-lain.
2) Menahan diri dari makan, minum dan seluruh pembatal puasa, yaitu tidak melakukan pembatal-pembatal puasa tersebut, sebagaimana akan datang rinciannya insya Allah.
3) Sejak terbit fajar kedua sampai terbenam matahari, yaitu sejak masuk waktu sholat Shubuh sampai masuk waktu sholat Maghrib.
4) Yang dilakukan oleh orang yang tertentu, yaitu muslim, baligh, berakal, mampu, muqim dan tidak memiliki penghalang-penghalang, sebagaimana akan datang penjelasannya lebih detail insya Allah.
5) Syarat-syarat yang tertentu, yaitu syarat-syarat puasa menurut syariโat yang insya Allah akan datang pembahasannya lebih terperinci.
โ
Kedua: Hukum Puasa Ramadhan
Puasa Ramadhan adalah salah satu rukun Islam dan hukumnya wajib berdasarkan dalil Al-Qurโan, As-Sunnah dan ijmaโ (kesepakatan seluruh ulama) (Lihat Asy-Syarhul Mumtiโ, 6/298). Allah taโala berfirman,
ูุฃููููููุง ุงูููุฐููููุกูุงู
ููููุงู ููุชูุจู ุนูููููููู
ู ุงูุตููููุงู
ู ููู
ูุง ููุชูุจู ุนูููู ุงูููุฐูููู ู
ูู ููุจูููููู
ู ููุนููููููู
ู ุชูุชููููููู
โWahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.โ [Al-Baqoroh: 183]
Rasulullah shallallahuโalaihi wa sallam bersabda,
ุจููููู ุงููุฅูุณูููุงู
ู ุนูููู ุฎูู
ูุณูุ ุดูููุงุฏูุฉู ุฃููู ููุง ุฅููููู ุฅููููุง ุงููููุ ููุฃูููู ู
ูุญูู
ููุฏูุง ุฑูุณูููู ุงูููุ ููุฅูููุงู
ู ุงูุตููููุงุฉูุ ููุฅููุชูุงุกู ุงูุฒููููุงุฉูุ ููุตูููู
ู ุฑูู
ูุถูุงููุ ููุญูุฌูู ุงููุจูููุชู
โIslam dibangun di atas lima rukun: Syahadat Laa ilaaha illallaah dan Muhammad Rasulullah, menegakkan sholat, menunaikan zakat, berpuasa Ramadhan dan berhaji ke baitullah.โ [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar radhiyallahuโanhuma, dan lafaz ini milik Muslim]
Adapun ijmaโ, maka para ulama kaum muslimin seluruhnya telah sepakat atas wajibnya puasa Ramadhan, juga sepakat atas kafirnya orang yang mengingkari atau menentang kewajibannya, kecuali orang yang baru masuk Islam, maka ketika itu hendaklah ia diajari, apabila ia terus mengingkari atau menentang maka ia kafir dan wajib dihukum mati oleh pemerintah sebagai orang yang murtad, karena ia menolak satu kewajiban yang ditetapkan dengan dalil Al-Qurโan, As-Sunnah dan ijmaโ, yang termasuk kategori maโlum min-addin bid-daruroh (sesuatu yang diketahui sebagai bagian dari agama secara pasti) (Lihat Al-Mughni, 4/324, Maraatibul Ijmaโ, 70, At-Tamhid, 2/148, Al-Ijmaโ libni Abdil Barr, hal. 126 dan Al-Ijmaโ libnil Mundzir, hal. 52, sebagaimana dalam Ash-Shiyaamu fil Islam, hal. 51).
๐ Pembahasan Berikutnya:
โก Sekilas Sejarah Tahapan Diwajibkannya Puasa
โ
Ketiga: Hikmah Puasa
โ
Keempat: Keutamaan Puasa
โ
Kelima: Dalil-dalil Keutamaan Puasa Ramadhan
๐ป Baca Selengkapnya:
https://www.facebook.com/sofyanruray.info/posts/802433146572836:0
http://sofyanruray.info/makna-hukum-keutamaan-dan-hikmah-puasa-ramadhan/
โโโโ โโฟโ โโโโ
โก Bergabunglah dan Sebarkan Dakwah Sunnah Bersama Markaz Ta'awun Dakwah dan Bimbingan Islam โคต
๐ฎ Join Telegram: http://goo.gl/6bYB1k
๐ฒ Gabung Group WA: 08111377787
๐ Fb: www.fb.com/taawundakwah
๐ฑ Android: http://bit.ly/1FDlcQo
๐ฌ Youtube: Ta'awun Dakwah
๐ #Majelis_Ramadhan
๐ #Mutiara_Sunnah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar