Selasa, 18 Juli 2017

Bunda,Pendidik Utama

Bismillaah

Bun...pendidik utama itu memang dirimu sendiri.

Madrasah utama sekaligus madrasah terbesar.

Mau masukin anak ke sekolah sehebat apapun...tetap yg akan nampak pada anak2mu adalah hasil didikanmu.

Berhentilah berandai2 bahwa anak akan soleh solehah secara otomatis tanpa campur tanganmu setelah engkau masukkan ke sekolah keren, terakreditasi, mahal, islam terpadu, dan aneka kelebihan tempat pendidikan dimanapun juga sekalipun itu pondok pesantren.

Ihtiar kita memasukkan ke sekolah yg lingkungannya baik.
Doakan selalu.
Selama anak belajar, di rumah lakukan amalan.
Entah memperbanyak tilawah, membaca kitab, melakukan shalat sunat, dan perbuatan baik lainnya.
Jika membereskan urusan rumah tangga dan urusan lain lakukan sambil mengingat Allah.
Krn tersambung.
Kita di rumah lalai melakukan hal2 sia2 maka anak pun bisa jadi lalai di sekolah.
Kita di rumah fokus melakukan hal2 baik maka insyaallah anak pun bisa fokus di sekolah.

Saat anak di rumah,
Itulah sebenarnya pendidikan yg sebenarnya.
Apa yg mereka lihat sehari2 itu yg akan mereka tiru.
Mgkn jika tidak sekarang, tapi kelak akan.

Di sekolah,
~Mereka belajar bahwa hanya Allah yg berhak disembah dan dimintai pertolongan, mereka akan tertanam dlm hati jika melihat orangtuanya mengutamakan keridhaan Allah dlm setiap perkara, dan melihat jika ada masalah orangtuanya bergegas wudhu dan shalat memohon pertolongan hanya pd Allah.
~Mereka belajar keutamaan shalat awal waktu, mereka akan amalkan jika mereka sehari2 melihat orang tuanya shalat awal waktu tanpa terlihat terbebani.
~Mereka belajar mengaji, mereka akan amalkan jika melihat orang tuanya mengaji dgn penuh kenikmatan.
~Mereka belajar berkata baik atau diam, mereka akan mengamalkan jika melihat orangtuanya  pun bicara secara baik dan tidak terdengar sedang berghibah, mengumpat, apalagi caci maki orang lain di hadapan anak2.
~Mereka belajar pentingnya bersedekah, mereka akan bersedekah tanpa ragu jika sering dilibatkan belajar sedekah dan melihat orangtuanya berbagi.
~Mereka belajar tata tertib dan aneka disiplin, mereka akan tertib dan disiplin jika terbiasa melihat orangtuanya pun hidup tertata.
~Mereka belajar bahwa pemboros adalah temannya syetan, mereka akan belajar hemat jika sehari2 melihat dlm hidupnya tidak ada kemubaziran.
Begitu juga hal lainnya.
Perkara menutup aurat, perkara melihat ayahnya senantiasa shalat di mesjid, perkara menghormati sesama dan tetangga, termasuk perkara2 yg nampak sepele seperti misal kebiasaan kita membuang sampah.
Semua akan membekas di ingatan anak dan membuahkan amal kelak di kemudian hari.

One said, life is an echo.

Everything will come back to you.

Barang siapa menanam dia akan menuai.

Iya sepertinya tidak mudah.
Krn mmg disitu ujiannya.
Tapi kalo udah tau tugasnya, siapkan perangkatnya, niat sungguh2, doa minta dimudahkan maka Allah akan senantiasa bimbing.
Sambil diri kita sendiri pun terus belajar.
Krn perintah belajar itu tidak terhenti terus sampai ajal memanggil.

Inget bab ini jika merasa ingin menyerah, bahwa kelak setiap orang tua akan ditanya ttg amanah yg dititipkan Allah pdnya.

Hisabnya akan sangat detail.

Barakallaahu fiikum
❤ bunda kaska

Tidak ada komentar:

Posting Komentar