Ustadz Yazid Jawas dan Segelas Teh
Berkata Ustadzuna Andika dari Cirendeu:
Ketika dulu mengabdi di Ma'had Minhajus Sunnah, ana dibuat takjub akan waro'nya (kehati-hatian) al-Ustadz Yazid.
Suatu ketika datang tamu ke ma'had (pesantren), dan disediakanlah air teh manis sebagai minuman sang tamu. Namun ketika tamu sudah pulang, al-Ustadz melihat air teh yang belum habis diminum. Lalu beliau membawa sisa air minum tadi ke kamar mandi. Alih-alih bukannya air dibuang ke saluran pembuangan, malah dibuang ke bak mandi.
Lalu ana bertanya ke al-Ustadz Yazid, "Ya ustadz kenapa dibuangnya di bak mandi?"
Al-Ustadz menjawab: "Sayang kalau dibuang, kan masih bisa dipakai buat mandi. Dan air teh yang merah ini pun akan larut bersama air bak mandi yang lebih banyak. Dan ana takut ditanya Allah cuma karena membuang sisa air teh."
(Percakapan ditulis secara makna dari cerita Ustadzuna Andika - copas dari akh Fauzi Rifaldil via Pengajian Ulil Albab).
WanitaSalihah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar