Minggu, 02 Maret 2014

Cerita

THE POWER OF STORY
###############
DI SUATU SIANG..

Sepulang sekolahRaihan (5y 8m): 

"Ummi ummi... aku udah taruh uangnya di sandal santri-santri

Umm : "Hoooh??!!"
R : "Iya.. kata Abi, naruh uang di sandal teman-teman biar pahalanya banyak"
U : (Elus-elus kepala bujang kecil)

****Inilah cerita Abinya, malam sebelum tidur.

Semoga bisa menjadi ide cerita untuk si kecil.

"3 hal yang tidak pernah ditolak anak adalah HADIAH, BERMAIN dan CERITA*


###########~ Sepenggal kisah dari Al-Azhar Cairo Mesir~

🌿🌿🌿🌿Seorang Syekh yang alim lagi berjalan-jalan santai bersamasalah seorang di antara murid-muridnya di sebuah taman.
Di tengah-tengah asyik berjalan sambil bercerita, keduanya melihat sepasang sepatu yang sudah usang lagi lusuh. Mereka berdua yakin kalau itu adalah sepatu milik pekerja kebun yangbertugas di sana, yang sebentar lagi akan segera menyelesaikan pekerjaannya.

Sang murid melihat kepada syekhnya sambil berujar:“Bagaimana kalau kita candai tukang kebun ini dengan menyembunyikan sepatunya, kemudian kita bersembunyi dibelakang pohon-pohon? 

Nanti ketika dia datang untuk memakai sepatunya kembali, ia akan kehilangannya. Kita lihat bagaimana dia kaget dan cemas!”

Syekh yang alim dan bijak itu menjawab:“Ananda, tidakpantas kita menghibur diri dengan mengorbankan orangmiskin. 

Kamu kan seorang yang kaya, dan kamu bisa sajamenambah kebahagiaan untuk dirinya. 

Sekarang kamu cobamemasukkan beberapa lembar uang kertas ke dalam sepatunya, kemudian kamu saksikan bagaimana respon dari tukang kebun miskin itu”.

Sang murid sangat takjub dengan usulan gurunya. Dia langsung saja berjalan dan memasukkan beberapa lembar uangke dalam sepatu tukang kebun itu. 

Setelah itu ia bersembunyidi balik semak-semak bersama gurunya sambil mengintip apayang akan terjadi dengan tukang kebun.Tidak beberapa lama datanglah pekerja miskin itu sambilmengibas-ngibaskan kotoran dari pakaiannya. 

Dia berjalanmenuju tempat sepatunya ia tinggalkan sebelum bekerja.
Ketika ia mulai memasukkan kakinya ke dalam sepatu, iamenjadi terperanjat, karena ada sesuatu di dalamnya. Saat iakeluarkan ternyata…....uang.

Dia memeriksa sepatu yang satunya lagi, ternyata juga berisiuang.Dia memandangi uang itu berulang-ulang, seolah-olah ia tidakpercaya dengan penglihatannya.

Setelah ia memutar pandangannya ke segala penjuru ia tidakmelihat seorangpun.

Selanjutnya ia memasukkan uang itu ke dalam sakunya, lalu ia berlutut sambil melihat ke langit dan menangis.  

Dia berteriakdengan suara tinggi, seolah-olah ia bicara kepada Allah ar rozzaq : “Aku bersyukur kepada-Mu wahai Robbku. Wahai Yang MahaTahu bahwa istriku lagi sakit dan anak-anakku lagi kelaparan.

Mereka belum mendapatkan makanan hari ini. Engkau telah menyelamatkanku, anak-anak dan istriku dari celaka”.

Dia terus menangis dalam waktu cukup lama sambil memandangi langit sebagai ungkapan rasa syukurnya atas karunia dari Allah Yang Maha Pemurah. 

Sang murid sangat terharu dengan pemandangan yang ia lihat di balik persembunyiannya. 

Air matanya meleleh tanpa dapat ia bendung.

Ketika itu Syekh yang bijak tersebut memasukkan pelajarankepada muridnya : 

“Bukankah sekarang kamu merasakan kebahagiaan yang lebihdari pada kamu melakukan usulan pertama denganmenyembunyikan sepatu tukang kebun miskin itu?”

Sang murid menjawab:“Aku sudah mendapatkan pelajaran yang tidak akan mungkin aku lupakan seumur hidupku. 

Sekarang aku baru paham makna kalimat yang dulu belum aku pahami sepanjang hidupku:

“Ketika kamu memberi kamu akan mendapatkan kebahagiaan yang lebih banyak dari pada kamu mengambil”.

Sang guru melanjutkan pelajarannya.Dan sekarang ketahuilah bahwa pemberian itu bermacam-macam : 

Memaafkan kesalahan orang di saat mampu melakukan balasdendam adalah suatu pemberian.

Mendo’akan temanmu di belakangnya 
(tanpasepengatahuannya) itu adalah suatu pemberian.

Berusaha dan  prasangka buruk darinya juga suatu pemberian.

Menahan diri dari membicarakan aib saudaramu dibelakangnya adalah pemberian lagi.

Ini semua adalah pemberian, supaya kesempatan memberitidak dimonopoli oleh orang-orang kaya saja.

Jadikanlah semua ini pelajaran, wahai ananda!

🌿🌿🌿🌿
Semoga bermanfa'at ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar