Ini adalah kisah tawadhu’ Syaikh Professor Doktor Abdurrozzaq hafizhahullah. Dikisahkan oleh Ustadz Firanda Andirja hafizhahullah:
“Suatu saat kami selesai sholat Zhuhur atau Ashar, saya lupa, kami berkumpul di rumah Syaikh Abdurrazzaq. Setelah selesai sholat keluarlah seorang Syaikh yaitu Syaikh Sholeh as Suhaimi hafizhahullah. Syaikh Sholeh as Suhaimi ini adalah gurunya Syaikh Prof. Dr. Abdurrozzaq. Akan tetapi Syaikh Sholeh as Suhaimi ini sering memuji Syaikh Prof. Dr. Abdurrazzaq dengan mengatakan “Syaikh Abdurrozzaq adalah murid kami akan tetapi beliau telah mengungguli kami (dalam kelimuan).” Setelah Syaikh Sholeh as Suhaimi keluar dari Masjid, tak lama keluar pula Syaikh Abdurrozzaq. Syaikh Abdurrozzaq mencium Syaikh Sholeh. Saya (Ustadz Firanda) berangkat terlebih dahulu ke rumah Syaikh Abdurrozzaq sementara itu Syaikh masih ngobrol dengan Syaikh Sholeh as Suhaimi. Tak berapa lama kemudian tibalah Syaikh Abdurrozzaq di rumahnya seraya berkata, “Mohon maaf tadi ada orang buta butuh buku saya untuk dibaca.” Padahal KENYATAANNYA SYAIKH SHOLEH SUHAIMI MEMBUTUHKAN BUKU KARYA SYAIKH ABDURROZZAQ UNTUK DIAJARKAN DI MASJID NABAWI. Syaikh tidaklah mengatakan,”Itu Syaikh Sholeh dahulu guru saya, sekarang butuh buku saya untuk diajarkan kepada ummat......”
Masya Allah. Kami tidak mensucikan seorangpun di hadapan Allah karena Dialah yang paling tahu siapa yang paling bertaqwa.
Semoga kita bisa meneladani akhlak pewaris Nabi dan semoga Allah memberikan kita Taufiq untuk senantiasa semangat menuntut ilmu. Amin
(dari Video ceramah Ustadz Firanda, Lc. M.A bertajuk Bersemangat Menuntut Ilmu)
~WAHANA BELAJAR UNTUK YANG BERJIWA HANIF~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar