MEMBERSIHKAN HATI DARI CINTA DUNIA
Oleh Ustadz Abdullah Bani'mah -hafizhahullah wa syafahullah
Dalam hidup ini, manusia bisa menjadi penyeru kepada kebaikan dan hidayah atau menjadi penyeru kepada keburukan dan kesesatan. Manusia bisa menjadi orang yang diseru kepada kebaikan dan hidayah atau diseru kepada keburukan dan kesesatan.
Pilihlah, Anda di posisi yang mana?
Semoga Allah memuliakan kita dengan mengaruniakan kepada kita sahabat-sahabat yang saleh yang mengingatkan kita kepada Allah agar hati kita menjadi suci.
Sungguh hati kita ini telah dipenuhi dengan kotoran dunia.
Kalau kita tidak berusaha untuk menyelamatkan hati dari kotoran dunia, maka kita akan binasa. Hendaklah kita koreksi diri kita sendiri, apakah pemikiran kita adalah pemikiran akhirat atau dunia?
Hendaklah kita koreksi diri kita sendiri apakah aktivitas kita sehari-hari penuh dengan dzikir kepada Allah dan menjadikan setiap aktivitas kita sebagai sarana untuk ibadah sesuai dengan keridhaan Allah? Ataukah ibadah kita sehari-hari terbatas pada shalat lima waktu saja? Artinya aktivitas-aktivitas kita di luar shalat banyak yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam?
Apakah aktivitas-aktivtas kita di luar shalat bukan untuk kepentingan akhirat, tapi untuk kepentingan dunia?
Apakah kita termasuk orang-orang yang tamak terhadap dunia, berusaha untuk mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya tanpa memikirkan halal atau haram?
Apakah kita termasuk orang yang berambisi untk mencapai kedudukan dan jabatan meskipun harus menzalimi orang lain dan menghalalkan segala cara?
Apakah kita termasuk orang yang berambisi mencari pengaruh dan pengikut meskipun harus berdusta, memfitnah orang lain dan memprovokasi masyarakat?
Apakah kita termasuk orang yang berambisi untuk menggapai dunia meskipun harus berbuat kesyirikan, kekufuran, kemunafikan dan kebid’ahan.
Apakah kita termasuk orang yangmencari kepuasan dunia meskipun harus berbuat dosa besar seperti membunuh, berjudi, berzina, memakan riba dan dosa dosa lainnya?
Manusia bisa berbohong kepada orang lain bahwa pemikiran kita dan aktivitas kita sehari-hari adalah untuk mencari ridha Allah dan mengharap akhirat, tetapi dia tidak bisa membohongi dirinya sendiri dan tidak bisa membohongi Allah.
Hendaklah kita sadar dan bertaubat sebelum malaikat maut tiba mencabut nyawa. Hendaklah kita berusaha sungguh-sungguh untuk membersihkan hati dari kotoran dunia.
(Dari Saat Hidayah Menyapa, Ustadz Fariq Gasim Anuz hafizhahullah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar