Senin, 14 April 2014

Wanita Muslimah Yang Mengajarkan Suaminya (3)


Bintu Sa'id al-Musayyib

Sekarang saya (Syaikhoh Bintus Sabil ~admin) persembahkan keteladanan cucu dari sahabat yang mulia, Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu. Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu menikahkan puterinya dengan Sa’id bin al-Musayyib rahimahullah. Dari perkawinan yang diberkahi ini, Sa’id bin Musayyib rahimahullah dikaruniai seorang puteri yang shalihah dan cerdas.

Ketika tiba waktunya untuk menikahkan puterinya, Sa’id bin al-Musayyib rahimahullah memilihkan baginya salah seorang muridnya bernama Abdullah. Abdullah dipilih dari yang lainnya karena keikhlasannya dalam menuntut ilmu sangat jelas. Kecintaan Abdullah terhadap ilmu dapat dilihat keesokan harinya setelah menikah dengan puteri Sa’id bin al-Musayyib rahimahullah, ia mengenakan pakaiannya hendak keluar, lalu isteri yang baru dinikahinya bertanya: “Hendak kemana engkau?”

Dia menjawab: “Hendak menghadiri majelis Sa’id bin al-Musayyib untuk belajar.”

Isterinya berkata, “Duduklah, saya akan mengajarimu ilmu Sa’id bin al-Musayyib.” (Abu Nu’aim, Hilyatul Aulia, ii 167-68.)

Kemudian puteri Sa’id bin al-Musayyib mengajarinya ilmu. Selama satu bulan Abdullah tidak menghadiri halaqah Sa’id bin al-Musayyib rahimahullah karena ilmu yang telah dipelajari wanita muda yang cantik ini melalui ayahnya (yang kemudian disampaikan kepadanya) telah memadai.

[Ilmunya membuatnya Paham tentang Hak-hak Suaminya ~admin]

Sangat penting untuk bertanya kepada diri kita sendiri, “Jika para wanita Muslimah benar-benar memiliki ilmu ini melebihi suaminya pada masa sekarang ini, apakah hal tersebut akan menambah penghormatan dan ketaatan mereka terhadap suaminya, ataukah ilmu ini akan menjadi sumber banyak persoalan rumah tangga?”

Keutamaan para wanita ini adalah ilmunya menambah ketaatan dan penghargaan kepada suami mereka. Perkataan Sai’id Ibnul Musayyib suami dari ‘alimah ini cukup untuk memahami betapa cinta yang dimiliki sang suami kepadanya karena ilmu dan ketaatannya:

“Dialah termasuk wanita yang paling cantik dan paling hafal Kitabullah, dan paling mengetahui tentang Sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan yang paling tahu hak-hak suaminya.” (Abu Nu’aim, Hilyatul Aulia, ii 167-68.)

Semoga Allah menjadikan para ibu, saudari, dan putri-putri (Muslimah) mendapatkan posisi yang demikian di mata suami-suami mereka, dengan ilmu, ketaatan dan kecintaan mereka terhadap agama ini.

bersambung....

~WAHANA BELAJAR UNTUK YANG BERJIWA HANIF~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar