Rabu, 14 Mei 2014

Cinta Ilmu

CINTA ILMU

Sejak tiga tahun sebelum wafatnya, Imam Al Albani rahimahullah telah mengidap beberapa penyakit, salah satunya adalah liver ditambah usianya yang telah lanjut. Penyakit yang dideritanya cukup serius namun demikian tidak menghalanginya membaca dan membahas hingga saat-saat terakhir kehidupannya.
Syaikh Ali bin Hasan al Halabi hafizhahullah menuturkan: “Kurang lebih sebulan sebelum wafatnya, Syaikh Al Albani menelepon saya meminta sebuah tafsir al Qur-an yang telah lenyap dari ingatannya. Demikian pula kepada anak-anaknya beliau meminta kitab ‘Shahih Sunan Abu Dawud.’”

Pada kesempatan lain Syaikh Ali Al Halabi hafizhahullah berkata: “Sebulan sebelum wafatnya, Syaikh Al Albani rahimahullah membahas sebuah hadits selama tiga hari, beliau menyuruh ‘Ubadah (salah seorang cucunya) untuk menulis ucapan atau keterangan beliau dalam delapan belas halaman, dan aku ikut menyaksikan kejadian itu.”

Syaikh Muhammad bin Ibrahim Syuqrah mengungkapkan: “ Syaikh Al Albani rahimahullah tidak pernah berhenti membahas, jika ingin menulis sesuatu ia berkata (kepada anak atau cucu beliau): “ Tulislah ya ‘Abdul Lathif ! Tulislah ya Ubadah! Tulislah ya Lu’ai!”

Syaikh Abul Hasan menuturkan: “Mereka yang menemani beliau ketika sakit mendengarnya berkata ketika sedang tidur: ‘Berikan kitab al Jarh wat Ta’dil jilid sekian halaman sekian..dan kitab lain yang disebutnya, demikian cintanya terhadap ilmu di waktu terbangun hingga dibawa tidur. Semoga Allah merahmatinya.”

Sedangkan Syaikh ‘Ali Khasysyan menceritakan: “Beberapa hari sebelum wafat, jika sadar dari sakit yang dideritanya beliau berkata: ‘Berikan kitab al Jarh jilid yang kedua. Demikianlah keadaanya. Benarlah sebuah pepatah mengatakan:
كُلُّ إِنَاءٍ بِمَا فِيْهِ يَنْضَح
“Setiap bejana memercikkan isi yang ditampungnya”

Dari Buku Karya Ustadz Mubarok Bamuallim: Biografi Syaikh Al Albani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar