NASEHAT SYAIKH ROBI' UNTUK PARA DA'I
Berikut ini kami kutipkan nasehat Syaikh Rabi' hafizhahullah dalam kitab Al "Hats-tsu 'Ala Al Mawaddah wa Al I'tilaf Wa At Tahdzir min Al Furqah wa al Ikthtilaf" diterjemahkan oleh Ustadz Ahmas Faiz dan Ustadz Muhammad Ashim Mushtofa hafizahumallah, dibagikan gratis oleh majalah kita As Sunnah di edisi 01/IX/1426/2005.
Kitab aslinya diterbitkan oleh Markaz Imam Al Albani Yordania.Di tahun 2004, kitab ini pernah dikaji oleh Ustadzuna Abu Ihsan Al Atsary, Lc. M.A hafizhahullah di Masjid Asy Syuhada Cilegon tahun 2003.
Silahkan download rekamannya di: http://kajian.net/kajian-audio/Ceramah/Abu%20Ihsan%20Al-Atsary/Nasehat%20Syeikh%20Robi%20Bagi%20Pemuda%20Salafiyyin .
Semoga bermanfaat.
Mengambil uswah hasanah meliputi semua aspek permasalahan yang dibawa oleh Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ber uswah dalam aqidah beliau artinya kita harus meyakini apa yang diyakini oleh beliau. Ber uswah dalam ibadah artinya kita harus beribadah kepada Allah dengan ikhlas dengan menyerahkan segala ketundukan hanya kepada Allah serta harus mengikuti tata cara yang diajarkan oleh rasul yang mulia ini. DAN BER USWAH DALAM MASALAH AKHLAK YANG LUHUR Dan ber uswah YANG KINI BANYAK PARA DAI KEHILANGANGAN AKHLAK AGUNG INI banyak pemuda yang kehilangan akhlak agung ini, sementara sebagian pemuda lain melupakan banyak sisi dari akhlak ini atau bahkan melupakan semuanya.
Padahal Allah telah memuji Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan pujian yang mendalam lagi harum karena akhlak agung beliau. Allah berfirman:
وَإِنَّكَ لَعَلى خُلُقٍ عَظِيمٍ“
Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung” (Al Qalam:4)
Dengan demikian seorang da’i ilallah, seorang penuntut ilmu, seorang penyuluh masyarakat, serta pemberi nasehat, semuanya perlu ber uswah kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam baik dalam aqidah, manhaj maupun akhlaknya.
Apabila perkara-perkara ini terwujud secara sempurna pada diri da’i ilallah, atau paling tidak mendekati sempurna, niscaya ia akan sukses dakwahnya –insya Allah.
Da’i tersebut akan dapat menawarkan dakwahnya dalam bentuk yang paling indah dan paling afdhal.
Barakallahu fikum.Namun jika seorang da’i tidak berakhlak mulia dalam urusan dakwahnya, tentu hal itu merupakan kekurangan yang teramat sangat dalam dakwahnya.
Diantara akhlak tersebut adalah sabar, hikmah, lemah lembut, ramah dan akhlak-akhlak lain yang semuanya merupakan perkara mendesak dan menjadi tuntutan dakwah semua rasul ‘alaihimush sholatu wa salam.
Atas dasar ini seorang da’i harus menyempurnakan akhlaknya.Tetapi terkadang banyak orang yang melalaikannya. Ini membahayakan dakwah salafiyyah dan membahayakan pelakunya. Sebab ketika melalaikan akhlak ini padahal sedang menawarkan dakwah salafiyah kepada khalayak dengan cara yang mereka benci dan mereka anggap buruk serta menakutkan, yaitu cara keras, kasar dan semacamnya; akan dapat menghanbat dakwah dan menghambat diterimanya dakwah.
Sesungguhnya hal-hal seperti itu dibenci menurut ukuran keduniaan apalagi menurut ukuran Din (keagamaan).
Dakwah Al Hanif Cilegon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar