Selasa, 24 Maret 2015

Agama Islam Sudah Sempurna

Bismillah, 

TERNYATA AGAMA ISLAM SUDAH SEMPURNA.. 

🌷Ternyata memahami agama Islam itu tidak bisa mengandalkan akal dan logika manusia. Karena syariat Islam diciptakan oleh ALLAH ﷻ Tuhan pencipta alam. Sementara akal dan logika manusia itu sangatlah lemah dan beragam, bisa dibayangkan bila aturan  ALLAH ﷻ hanya dipahami lewat akal dan logika manusia maka rusaklah pemahaman manusia thd agama ini. Karena seorang mukmin harus mendahulukan wahyu drpd akal. 

👉Ibnul Qayyim mengatakan: “Jika dalil naqli bertentangan dengan akal, maka yang diambil adalah dalil naqli yang shahih dan akal itu dibuang dan ditaruh di bawah kaki, tempatkan di mana Allah meletakkannya dan menempatkan para pemiliknya.” (Mukhtashar As-Shawa’iq, hal. 82-83 dinukil dari Mauqif Al-Madrasah Al-‘Aqliyyah, 1/61-63)

🌷Ternyata memahami agama Islam tidak bisa mengandalkan hawa nafsu, karena manusia diciptakan dengan kelemahannya, bisa dibayangkan apa jadinya, bila menjalankan syariat Islam hanya mengandalkan hawa nafsu, maka tidak ada satupun perintah  ALLAH ﷻ dan RasulNya yang bisa dijalankan oleh manusia, mereka akan bertindak semaunya, diluar aturan yang sudah ditetapkan, mengada-ngada ajaran baru yang tidak pernah Rasul صلى ا لله عليه وسلم contohkan dan merasa apa yang diperbuatnya itu baik sebagai bentuk peribadatan kepada  ALLAH ﷻ . 

👉Dalil lainnya adalah hadits Aisyah radhiallahu 'anha, bahwasanya Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم bersabda:

مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ فِيهِ فَهُوَ رَدٌّ

"Barangsiapa yang membuat hal baru (muhdats) di dalam urusan kami (syariat) ini yang tidak ada ada asalnya darinya, maka hal itu tertolak." [HR Al Bukhari (2697) dan Muslim (1718)]

👉Imam Malik bin Anas (93 –  179 H) رحمه الله تعالى berkata, “Barangsiapa yang mengadakan suatu bid’ah dalam Islam yang ia pandang hal itu baik (bid’ah hasanah), maka sungguh dia telah menuduh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengkhianati risalah agama ini.

🌷Ternyata menjalankan agama Islam itu tidak bisa mengandalkan katanya dan katanya... Kata siapa? Apakah kata nenek moyang?? Apakah agama ini berdasarkan apa yang dibawa nenek moyang meski mereka salah? 

 ALLAH Azza wa Jallan berfirman : 

Dan apabila dikatakan kepada mereka, "Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah,"mereka menjawab, "(Tidak), Kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apa pun, dan tidak mendapat petunjuk?"
(QS Albaqoroh : 170)

Jika bukan kata  ALLAH ﷻ dan bukan kata Rasul maka tidak boleh diikuti, karena yang berhak membuat syariat agama Islam itu hanyalah ALLAH ﷻ yang disampaikan melalui Rasul صلى ا لله عليه وسلم 

 ALLAH azza wa jalla berfirman : 

“Maka tidaklah patut bagi laki-laki mukmin dan perempuan mukminah, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu keputusan, akan ada bagi mereka pilihan lain tentang urusan mereka. Dan barang siapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya dia telah tersesat dengan kesesatan yang nyata.” (al-Ahzab: 36)

🌷Agama Islam itu sudah sempurna, siapa yang menyatakan sempurna??  ALLAH ﷻ yang menyatakan sempurna. Sempurna berarti sudah cukup, sudah sesuai, sudah indah, tidak kurang tidak juga berlebihan, semua sudah pada porsi yang tepat dimata  ALLAH ﷻ . 

❤️Allah Azza wa Jalla berfirman:

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا

“… Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agama bagimu ...” [Al-Maa-idah: 3]

🌷Kewajiban kita sebagai seorang manusia, sebagai seorang hamba, sebagai seorang muslim, dan sebagai seorang yang mengaku ahlussunnah adalah hanya mengikuti apa2 yang sudah  ALLAH ﷻ dan RasulNya tetapkan, kewajiban kita menuntut ilmu syari, mencari yang haq diatas buih kebathilan, mencari ridho  ALLAH ﷻ bukan ridho manusia.. 

❤️ALLAH Azza wa Jalla berfirman : 

Ikutilah apa yang telah diturunkan kepada kalian dari Rabb kalian dan janganlah kalian mengikuti wali-wali selain Allah, sedikit sekali dari kalian yang mau mengambil pelajaran.” (al-A’raf: 3)

🌷 Seseorang yang berhak dikatakan Ahlussunnah adalah seseorang yang hanya mengikuti apa-apa yang diturunkan alquran, dijelaskan dalam hadits Rasul صلى ا لله عليه وسلم serta mengikuti pemahaman para shahabat radiallahu anhum ajmain. Mereka yang mencintai sunnah , mereka yang menjalankan sunnah, mereka yang berjuang untuk sunnah, mereka yang rela dibenci dan dianggap aneh karena menjalankan sunnah, mereka yang menjadikan alquran dan assunnah sebagai dasar hukum, pedoman, pola pikir, gaya hidup , pijakan, mereka hanya mau menjalankan apa-apa yang sudah jelas dasarnya dari quran dan sunnah, mereka tidak mungkin menentang dan menandingi  ALLAH ﷻ dan RasulNya dalam menciptakan syariat atau segala bentuk peribadatan baru dalam beragama. Mereka tidak mungkin memperselisihkan dan memperdebatkan apa-apa yang datang dari ALLAH ﷻ dan RasulNya . Mereka ridho dengan apa-apa yang sudah  ALLAH ﷻ tetapkan begitu pula dengan yg sudah rasul ajarkan. Tanpa menolak, tanpa menentang, tanpa berpikir dulu dengan akal dan logika mereka... Tapi mereka dengar dan mereka taati . 

❤️ALLAH Azza wa Jalla berfirman : 

Maka demi Rabbmu, mereka (pada hakikatnya) tidaklah beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan menerima dengan sepenuhnya.” (an-Nisa’: 65)

👉Abul Muzhaffar As-Sam’ani ketika menerangkan Aqidah Ahlus Sunnah berkata: “Adapun para pengikut kebenaran mereka menjadikan Kitab dan Sunnah sebagai panutan mereka dan mencari agama dari keduanya. Apa yang terbetik dalam akal dan benak, mereka hadapkan kepada Kitab dan Sunnah. Kalau mereka dapati sesuai dengan keduanya, mereka terima dan bersyukur kepada Allah di mana Allah perlihatkan hal itu dan memberi mereka taufik-Nya. Tapi jika tidak sesuai dengan keduanya, maka mereka meninggalkannya dan mengambil Al Kitab dan As Sunnah kemudian menuduh salah terhadap akal mereka. Karena sesungguhnya keduanya (Al Kitab dan As Sunnah) tidak akan menunjukkan kecuali kepada yang hak sedang pendapat manusia kadang benar kadang salah.” (Al-Intishar li Ahlil Hadits hal. 99)

🌷Wajib bagi kita seorang muslim , seorang mukmin dan seorang yang mengaku ahlussunnah yang diberikan akal pikiran yang sehat untuk tidak serta merta menerima apa-apa yang selalu pada umumnya dilakukan masyarakat bila itu salah dan tidak sesuai dgn yg Rasul ajarkan maka kita wajib mencari tau dulu apakah amalan yang kita kerjakan sudah sesuai dgn yang diajarkan Rasul صلى ا لله عليه وسلم apa tidak, bertentangan dengan syariat apa tidak, apakah kita ikhlas karena  ALLAH ﷻ  apa tidak

 ALLAH Azza wa Jalla berfirman : 

Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).
(QS: Al-An'am Ayat: 116)

Karena syarat diterimanya suatu amalan adalah harus ikhlas bertujuan untuk  ALLAH ﷻ dengan  kondisi kita bertauhid pada  ALLAH ﷻ secara rububiyyah, uluhiyyah dan Asma wa sifat , serta harus sesuai dengan yang Rasul ajarkan . 

 ALLAH Azza wa Jalla berfirman : 

Dan di antara manusia ada orang-orang yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan, tanpa petunjuk dan tanpa kitab (wahyu) yang bercahaya.” (Al-Hajj: 8)

👉Al-Imam Az-Zuhri mengatakan: “Risalah datang dari Allah, kewajiban Rasul menyampaikan dan kewajiban kita menerima.” (Syarh Al-’Aqidah Ath-Thahawiyah hal. 201)

Wallahu a'lam . Semoga bermanfaat 

Jakarta, 24 Maret 2015

Penyusun : Restiana UmmuSyifa 

Beberapa sumber diambilnya dalil alquran sunnah dan perkataan Imam : 

http://qurandansunnah.wordpress.com/2009/06/30/akal-yang-sehat-tidak-akan-menyelisihi-nash-al-qur%E2%80%99an-dan-sunnah/

http://almanhaj.or.id/content/2043/slash/0/islam-adalah-agama-yang-sempurna/

http://asysyariah.com/agama-ini-telah-sempurna/

By Restiani Um Syifa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar