Rabu, 26 Agustus 2015

Dusta Itu Belenggu

๐ŸŒฟDUSTA ITU BELENGGU…

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam

ุฅูŠุงูƒู… ูˆุงู„ูƒุฐุจ ูุฅู† ุงู„ูƒุฐุจ ูŠู‡ุฏูŠ ุฅู„ู‰ ุงู„ูุฌูˆุฑ، ูˆุฅู† ุงู„ูุฌูˆุฑ ูŠู‡ุฏูŠ ุฅู„ู‰ ุงู„ู†ุงุฑ، ูˆู…ุง ูŠุฒุงู„ ุงู„ุฑุฌู„ ูŠูƒุฐุจ ูˆูŠุชุญุฑู‰ ุงู„ูƒุฐุจ ุญุชู‰ ูŠูƒุชุจ ุนู†ุฏ ุงู„ู„َّู‡ ูƒุฐุงุจًุง

“Janganlah kalian berdusta, sebab dusta itu akan menggiring pelakunya kepada kejelekan, sementara kejelekan (dosa-dosa) akan menggiring seseorang ke neraka, dan tidaklah seseorang itu berdusta dan membiasakan dirinya berdusta hingga tertulis di sisi Allah sebagai seorang pendusta”. (HR. Bukhari Muslim)

Dalam Tahdzib Al-Atsar, Imam At-Thabary meriwayatkan bahwa Abu Darda pernah bertanya kepada Rasulullah-shallallahu aalaihi wa sallam:

ูŠุง ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ، ู‡ู„ ูŠุณุฑู‚ ุงู„ู…ุคู…ู† ؟ ู‚ุงู„ : « ู‚ุฏ ูŠูƒูˆู† ุฐู„ูƒ » . ู‚ุงู„ : ูู‡ู„ ูŠุฒู†ูŠ ุงู„ู…ุคู…ู† ؟ ู‚ุงู„ : « ุจู„ู‰ ، ูˆุฅู† ูƒุฑู‡ ุฃุจูˆ ุงู„ุฏุฑุฏุงุก » ู‚ุงู„ : ู‡ู„ ูŠูƒุฐุจ ุงู„ู…ุคู…ู† ؟ ู‚ุงู„ : « ุฅู†ู…ุง ูŠูุชุฑูŠ ุงู„ูƒุฐุจ ู…ู† ู„ุง ูŠุคู…ู† ، ุฅู† ุงู„ุนุจุฏ ูŠุฒู„ ุงู„ุฒู„ุฉ ุซู… ูŠุฑุฌุน ุฅู„ู‰ ุฑุจู‡ ููŠุชูˆุจ ، ููŠุชูˆุจ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ »

“Wahai Rasulullah, Apakah seorang mukmin itu bisa tergelincir dalam perbuatan mencuri? Rasulullah menjawab:” Boleh jadi”. Abu Darda melanjutkan: bisakah orang mukimin tergelincir hingga ia berzina? Rasulullah menjawab: ”boleh jadi walaupun Abu Darda tidak suka mendengarnya”. Abu Darda kembali bertanya: Apakah seorang mukmin itu berdusta? Rasulullah menjawab: “Sesungguhnya yang nekat berdusta hanyalah orang yang tidak beriman. Sesungguhnya seorang hamba jika ia tergelincir (dalam dosa) dia akan segera bertaubat kepada Rabbnya, lalu Allah akan menerima taubatnya”.

Sahabat fillah. ..
Agar terlatih bersikap jujur, maka bergaullah dengan orang-orang yang jujur, karena bergaul dengan orang-orang yang jujur adalah pintu menuju kejujuran, simak firman Allah berikut ini:

ูŠَู€ุۤฃَูŠُّู‡َุง ูฑู„َّุฐِูŠู†َ ุขู…َู†ُูˆุงْ ูฑุชَّู‚ُูˆุงْ ูฑู„ู„َّู‡َ ูˆَ ูƒُูˆู†ُูˆุงْ ู…َุนَ ูฑู„ุตَّุงุฏِู‚ِูŠู†َ .

“Wahai orang-orang beriman takutlah kepada Allah dan hendaklah kalian senantiasa bersama orang-orang yang jujur”. QS. At-Taubah :119

Catatan:

Dusta itu belenggu, dia bukan sifat orang yang beriman. Hanya orang jujur yang akan menikmati kebebasan dalam hidupnya. Adapun pendusta akan terus terbelenggu dalam dustanya.

Orang yang jujur akan ditulis apa adanya dalam sejarah, sementara pendusta akan ditulis sebagai pendusta di sisi Allah.

✒Oleh Ustadz Aan Chandra Thalib, ุญูุธู‡ ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰
---
♻ WAGroup Madinatulquran 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar