Rabu, 15 Juli 2015

Tafsir Surat Al-Qadr Bag.2

🌍BimbinganIslam.com
Jum'at, 23 Ramadhān 1436 H/10 Juli 2015 M
🌙 Tafsir Surat Al-Qadr Bag. 2
〰〰〰〰〰〰〰〰〰

~ TAFSIR SURAT AL-QADR ~

AYAT KEDUA

Kemudian setelah itu Allāh mengatakan: 

وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ 

"Dan tahukah kamu apakah yang dimaksud dengan malam Laylatul Qadr?"

Ucapan seperti ini di dalam bahasa Arab, ini menunjukkan tentang ta'zhīm/keagungan apa yang akan diucapkan. Apabila ada orang Arab sampai mengatakan "wa mā adrāka mā" (tahukah kamu apa hal tersebut?) menunjukkan besarnya apa yang akan diucapkan. Ingin supaya kita memperhatikan apa yang akan disampaikan setelahnya. 

Dan ini menunjukkan bagaimana keutamaan malam Laylatul Qadr sampai Allāh menggunakan kalimat ini yaitu وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ, menunjukkan betapa agungnya malam yang mulia ini. 

AYAT KETIGA

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ 

"Malam Laylatul Qadr ini lebih baik dari 1000 bulan."

Ini keutamaan yang ketiga. Para ulama mengatakan bahwasanya ibadah yang kita lakukan pada malam tersebut itu dihitung di sisi Allāh lebih baik daripada ibadah yang kita lakukan selama 1000 bulan (kalau dihitung kuranglebih 80 tahun), yang didalamnya tidak ada malam Laylatul Qadr. 

80 tahun ini adalah waktu yang lama, siapa diantara kita yang sampai umurnya 80 tahun? Sangat sedikit diantara kita yang umurnya sampai 80 tahun. Itu saja selama 80 tahun kalau dihitung tidak semuanya digunakan untuk ibadah. Kapan kita menjadi baligh, kemudian setelah baligh kita beribadah sampai 80 tahun, berapa persen dari umur kita yang kita gunakan untuk ibadah, bisa dihitung. 

Tapi disini Allāh Subhānahu wa Ta'āla memberikan kelebihan, beribadah di malam Laylatul Qadr itu lebih baik daripada beribadah 1000 bulan penuh, siang dan malam diisi semua dengan ibadah. Dan ini merupakan keutamaan yang Allāh berikan untuk umat Islam. 

Umur kita memang pendek, tidak seperti umat-umat terdahulu tetapi Allāh memberikan penawaran-penawaran kepada kita yang dengannya kita bisa mendapat pahala tersebut, yaitu diantaranya kita diberikan karunia adanya malam Laylatul Qadr. 

Oleh karena Beliau yang telah diampuni dosa Beliau, dosa yang telah lalu maupun dosa yang akan datang, sudah ada jaminan masuk ke dalam surga, tetapi Beliau shallallāhu 'alayhi wa sallam pada 10 hari yang terakhir tidak ketinggalan ingin mencari malam Laylatul Qadr. Demikian pula istri-istri Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam, 'Āisyah, Hafshah dan yang lainnya. Betapa hirsh (semangat) mereka untuk mendapatkan malam Laylatul Qadr. 

Sehingga sepeninggal Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam, mereka (istri-istri Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam) berlomba-lomba untuk melakukan i'tikaf pada 10 hari yang terakhir di bulan Ramadhān. Sampai 'Āisyah radhiyallāhu 'anhā bertanya kepada Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam: "Apa pendapatmu seandainya aku melihat malam Laylatul Qadr, apa yang aku ucapkan?" Menunjukkan hirsh (semangat) dari seorang wanita Muslimah untuk juga mendapatkan malam Laylatul Qadr. 

Kenapa demikian? 

Karena Subhānallāh, orang akan mendapatkan kenikmatan yang luar biasa, dia bisa mendapatkan pahala ibadah orang melakukan ibadah selama 80 tahun, padahal waktunya hanya sebentar, hanya 10 hari. Itupun Allāh sudah membocorkan kapan terjadinya malam Laylatul Qadr, telah diberitahukan kepada NabiNya bahwasanya malam Laylatul Qadr terjadi pada 10 malam yang terakhir di bulan Ramadhān. Kemudian dibocorkan lagi, kita diberitahukan untuk menekankan pada malam-malam yang ganjil. 

Seandainya perkaranya tidak diberitahukan kapan terjadinya malam Laylatul Qadr, mungkin di bulan Ramadhān, mungkin di bulan Syawwal, atau di bulan Dzulqa'dah tentunya sangat berat bagi kita untuk mendapatkan malam tersebut. Akan tetapi Allāh batasi dengan 10 hari terakhir di bulan Ramadhān. 

Oleh karena itu, kita menunggu apalagi? 

Belum tentu kita tahun depan kita bisa mendapatkan bulan yang mulia ini. Dan belum tentu kita mendapatkan kesempatan yang luang seperti sekarang. 

Oleh karena itu sebisa mungkin kita, baik yang laki-laki maupun wanita, mulai sore ini kita niatkan untuk beribadah i'tikaf. Selama disana tidak ada kewajiban yang mengganggu dan kewajiban masih bisa kita tunda di hari-hari lain setelah Ramadhān atau kita bisa mewakilkan pekerjaan tersebut kepada oranglain maka kita wakilkan. Kita raih bersama-sama keutamaan malam Laylatul Qadr. 

إنما الأعمال بالخواتيم

"Sesungguhnya amalan itu dengan akhirnya." (HR. Bukhari)

Mungkin kemarin-kemarin tanggal 1 sampai 20 Allāh tahu amalan yang kita kerjakan, terlalu banyak kita menyia-nyiakan waktu tersebut, tetapi yang berlalu biarlah berlalu, kita memohon ampun kepada Allāh, tapi yang ke depan ini, 10 hari terakhir di bulan Ramadhān, kita bersungguh-sungguh dan kita tutup bulan Ramadhān yang mulia ini dengan amal shālih. 

AYAT KEEMPAT

تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ 

Pada malam tersebut turun para malaikat dan juga Ar-Rūh (ini adalah nama lain dari Jibrīl 'alayhissalām). Jibrīl termasuk malaikat, tetapi disini disebutkan disendirikan oleh Allāh karena kemuliaan dan keutamaan Jibrīl, karena Jibrīl adalah pemukanya para malaikat. 

Kenapa malaikat turun? Karena banyaknya barakah dan kebaikan pada malam tersebut dan tersingkir kejelekan maka para malaikat turun dengan izin Rabb mereka. Tidak mungkin yang namanya malaikat turun tanpa izin Allāh, mereka adalah makhluq yang sangat ta'at kepada Allāh. 

وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ 

"Mereka mengerjakan apa yang diperintahkan kepada mereka." (At-Tahrīm 6)

Dan mereka tidak melanggar sesuatu kecuali setelah diizinkan oleh Allāh shallallāhu 'alayhi wa sallam, tidak berbicara kecuali dengan izin Allāh, tidak turun ke bumi kecuali dengan izin Allāh. 

"Min kulli amr" dengan membawa seluruh perkara yang didalamnya ada kebaikan dan ini menunjukkan keutamaan malam Laylatul Qadr, yaitu para malaikat diturunkan oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla ke dunia (termasuk didalamnya malaikat Jibrīl). 

AYAT KELIMA

Kemudian yang terakhir, yang menunjukkan tentang keutamaan malam ini, yaitu firman Allāh 

سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ 

"Keselamatan malam tersebut sampai terbitnya Fajr."

Keselamatan ada yang mengatakan bahwasanya malam tersebut selamat/bersih dari seluruh kejelekan/keburukan dan ini terjadi sampai terbitnya waktu Shubuh, yang dimulai pada waktu Maghrib. 

Allāhu Ta'āla a'lam. Itulah yang bisa kita sampaikan tentang tafsir firman Allāh 'Azza wa Jalla yaitu surat Al-Qadr. 

Semoga yang sedikit ini bermanfaat. 

👤Ust. 'Abdullāh Roy, MA hafizhahullāh
💽Sumber: https://drive.google.com/file/d/0B_vh6WfOGtpwVWR1ekNvbGFIT1U/edit?usp=docslist_api
___________________________
📦 Donasi Pengembangan Dakwah Group Bimbingan Islam 
| Bank Mandiri Syariah 
| No. Rek : 7103000507 
| A.N : YPWA Bimbingan Islam 
| Konfirmasi Transfer : +628-222-333-4004

📝 Pendaftaran Admin/Relawan BiAS
🌐 Relawan.BimbinganIslam.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar