❓PERTANYAAN:
Mau tanya tentang memegang mushaf ketika sholat, apakah diperbolehkan ? Bukannya sholat harus melihat ke tempat sujud?
💡JAWABAN:
Boleh membaca Al Qur`an dari mushaf di sholat sunat, sebagaimana hadits:
« عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِىِّ صَلّى اللهِ عَلَيهِ وَسَلَّمَ: أَنَّهَا كَانَ يَؤُمُّهَا غُلاَمُهَا ذَكْوَانُ فِى الْمُصْحَفِ فِى رَمَضَانَ. »
《Dari 'Aisyah –istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam- bahwa beliau diimami oleh budaknya bernama Dzakwan, dengan mushaf di bulan Ramadhan》[HR. Baihaqi (3183), Ibnu Abi Syaibah (7218), Shahih. Disebutkan juga oleh Imam Bukhari di "Shahihnya" mu'allaq, sebelum hadits (692)].
☆☆☆
🔸Bagaimana dengan sholat wajib?
Ulama berbeda pendapat, ada yang menilai boleh seperrti ulama Syafi'iyyah dan Hanabilah, dan ada yang menilai makruh seperti mazhab Maliki. Bahkan menurut Abu Hanifah sholatnya batal, karena akan terjadi banyak gerak. [Lihat: Al-Mausu'ah Al Kuwaitiyyah 33/57].
👉Imam Nawawi –Rahimahullah- (ulama syafi'i) berkata:
« لَوْ قَرَأَ الْقُرْآنَ مِنْ الْمُصْحَفِ لَمْ تَبْطُلْ صَلَاتُهُ سَوَاءٌ كَانَ يَحْفَظُهُ أَمْ لَا بَلْ يَجِبُ عَلَيْهِ ذَلِكَ إذَا لَمْ يَحْفَظْ الْفَاتِحَةَ كَمَا سَبَقَ. وَلَوْ قَلَّبَ أَوْرَاقَهُ أَحْيَانًا فِي صَلَاتِهِ لَمْ تَبْطُلْ. »
《Kalau ia membaca Al Qur`an dari mushaf, maka sholatnya tidak batal, sama halnya ia (telah) hapal atau tidak. Bahkan wajib atasnya melakukannya jika ia tidak hapal Al-Fatihah –seperti penjelasan yang lalu-. Kalau ia terkadang membolak-balikkan kertasnya dalam sholatnya, sholatnya tidak batal.》[Lihat: Al-Majmu’ ].
👉 Syekh Bin Baz –Rahimahullah- pernah ditanya:
« هل يجوز للإمام في أثناء الصلوات الخمس أن يقرأ من المصحف ، وخاصة صلاة الفجر لأن تطويل القراءة فيها مطلوب وذلك مخافة الغلط أو النسيان ؟ »
《Apakah boleh bagi imam ketika sholat lima waktu untuk membaca dari mushaf, khususnya sholat Subuh? Karena memanjangkan bacaan pada sholat ini dituntut. (Hal ini dilakukan) karena takut salah atau lupa?》[HR. Bukhari (2026), Muslim (1072)].
Beliau menjawab:
« يجوز ذلك إذا دعت إليه الحاجة كما تجوز القراءة من المصحف في التراويح لمن لا يحفظ القرآن »
《Hal itu boleh jika jika dibutuhkan, sebagaimana bolehnya membaca dari mushaf ketika sholat tarawih bagi orang yang tidak hapal》[Lihat: Majmu' Al-Fatawa 11/117].
💡KESIMPULAN: 👇
🔸Sebaiknya dihindari ketika sholat wajib, karena tidak dicontohkan oleh para Sahabat –Radhiyallahu 'anhum- setelah Al Quran dimushafkan.🔸
Silahkan baca di sini:👇
https://islamqa.info/ar/65924
http://fatwa.islamweb.net/fatwa/index.php?page=showfatwa&Option=FatwaId&Id=1781
☆☆☆
*Bukannya sholat harus melihat ke tempat sujud?*
*Dianjurkan* kita melihat ke tempat sujud dalam sholat, tapi tidak wajib. Imam Ibnu Qudamah -Rahimahullah- berkata:
« يستحب للمصلي أن يجعل نظره إلى موضع سجوده »
《Dianjurkan bagi orang yang sholat menjadikan pandangannya ke tempat sujudnya》[Lihat: Al-Mughni 1/696].
Ibunda 'Aisyah –Radhiyallahu 'anha- berkata:
« دخل رسول الله صلى الله عليه وسلم الكعبة ما خلف بصره موضع سجوده حتى خرج منها »
《Nabi masuk ke dalam ka'bah. Pandangannya tidak pernah lari dari tempat sujudnya sampai selesai sholat》[HR. Hakim (1761), dinilai shahih oleh Albani].
☆☆☆
*Kenapa tidak wajib melihat ke tempat sujud?*
Karena Nabi -shallallahu 'alaihi wa sallam- pernah melihat lurus ke depan. Imam Bukhari berkata:
« باب رفْعِ البَصرِ إلى الإمامِ في الصلاة »
《BAB: Mengangkat pandangan ke depan dalam sholat》[HR. Hakim (1761), dinilai shahih oleh Albani].
Lalu beliau meriwayatkan hadits Nabi secara mu'allaq:
« فرأَيتُ جهنَّمَ يَحطِمُ بعضُها بعضاً حينَ رأَيتُموني تأخرْتُ »
《Maka aku melihat nereka Jahannam saling memukul satu sama lain, ketika kalian melihatku mundur (dalam sholat)》[Shahih Bukhari, sebelum hadits (746). Diriwayatkan bersambung oleh Imam Nasai di Sunannya (1472), shahih].
Silahkan baca di sini:
https://islamqa.info/ar/25848
☆☆☆
✅ Khusus ketika *tasyahud*, maka sunnahnya kita melihat ke telunjuk kita, bukan ke tempat sujud, sebagaimana hadits yang diriwayatkan shahabi; Abdullah bin Zubair –Radhiyallahu 'anhu-, ia berkata:
« أن رسول الله صلى الله عليه و سلم كان إذا قعد في التشهد وضع كفه اليسرى على فخذه اليسرى وأشار بالسبابة لا يجاوز بصره إشارته »
《Bahwasanya Rasulullah -shallallahu 'alaihi wa sallam- jika duduk tasyahud, beliau letakkan telapak tangan kirinya di atas paha kiri. Dan Nabi memberi isyarat dengan telunjuk (kanannya), sementara pandangannya tidak melewati telunjuknya》[HR. Abu Daud (990), Nasai (1275), Shahih].
Imam Nawawi berkata:
« والسنة أن لا يجاوز بصره اشارته وفيه حديث صحيح في سنن أبي داود»
《Sunnahnya pandangan tidak melewati telunjuk (ketika tasyahud). Dan padanya ada hadits shahih di Sunan Abu daud》[Lihat: Syarah Shahih Muslim 5/81].
Wallahu A'lam.
(AM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar