Rabu, 13 Juli 2016

Adab Yang Berkaitan Dengan Air

Adab Yang Berkaitan Dengan Air


Singgasana_iblis
Date: 12 Juli 2016
Oleh: Muhammad Zamrony

Seringkali kita mendengar informasi tentang musibah yang terjadi di laut maupun sungai sungguh sangat mengerikan. Tentu, hal ini adalah merupakan pelajaran bagi kita semua sebagaimana Rosuululloh Shollallohu alaihi wa Sallam telah mengingatkan agar senantiasa waspada saat berada di lingkungan air yang merupakan singgasana iblis dan para pasukannya.

Dari Jabir Radhiyallohu Ta’aala anhu berkata, Rosuululloh Shollallohu alaihi wa Sallam bersabda:

إِنَّ إِبْلِيْسَ يَضَعُ عَرْشَهُ عَلَى المَاءِ ثُمَّ يَبْعَثُ سَرَيَاهُ فَأَدْنَاهُمْ مِنْهُ مَنْزِلَةً أَعْظَمَهُمْ فِتْنَةً، يَجِئُ أَحَدُهُمْ فَيَقُوْلُ: فَعَلْتُ كَذَا وَ كَذَا. فَيَقُوْلُ: مَا صَنَعْتَ شَيْئًا. قَالَ ثُمَّ فَيَقُوْلُ: مَا تَرَكْتُهُ حَتَّى فَرَّقْتُ بَيْنَهُ وَ بَيْنَ إمْرَأَتِهِ، قَالَ: فَيُدْنِيْهِ مِنْهُ، فَيَقُوْلُ: نِعْمَ أَنْتَ. قَالَ الأَعْمَشُ: أَرَاهُ قَالَ: فَلْيَلْتَزِيَجِئُ أَحَدُهُمْ مْهُ

“Sesungguhnya iblis meletakkan singgasananya di atas air kemudian dia mengutus para pasukannya, maka siapapun mereka yang paling dekat posisinya dengan singgasananya adalah yang paling besar fitnahnya. Salah satu diantara mereka menghadap iblis lalu berkata: saya telah melakukan begini dan begini. Maka iblis menjawab: kamu belum melakukan apa-apa. Kemudian datang yang lainnya untuk menghadap iblis lalu berkata: aku tidak akan meninggalkan mereka sampai aku menceraikannya dengan istrinya. Rosuululloh Shollallohu alaihi wa Sallam bersabda: Maka iblis mendekati syetan tersebut dan berkata: Kamu adalah sebaik-baik pasukan.

Al-A’masy berkata: saya berpendapat bahwa Rosulullooh Shollalloohu alaihi wa Sallam bersabda: Lalu iblis mengangkatnya sebagai pasukan kepercayaannya.” (HR. Muslim, Syarh An Nawawi XVII / 157)

Berdasarkan dengan hadits tersebut di atas, selain dengan berdzikir ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan terkait dalam masalah adab sebagaimana telah dijelaskan di dalam atsar berikut ini,

عن أبي سعيد، قال: رأيت حسنا و حسينا مستنقعين و عليهما بردتان لهما، فأعظمت ذلك لحال البردتين، فقالا: يا أبا سعيد أما علمت أن للماء سكانا

Abu Sa’id berkata: saya melihat Hasan dan Husain sedang berendam dan mereka mengenakan kain untuk menutup badannya, saya terkejut dengan keadaan mereka, lalu mereka berdua berkata: “Wahai Abu Sa’id, tahukah engkau bahwa di setiap air terdapat penghuninya”.

عن أبي جعفر محمد بن على: أن حسنا و حسينا دخلا الفرات و على كل واحد منهما إزاره، ثم قالا: إن للماء سكانا، و قال أبو نعمى في الشرح: قيل إن الماء بالليل للجن، فلا ينبغي أن يبال فيه، ولا يغتسل خوفا من آفة تصيب من جهتهم {لقط المرجان في أحكام الجان، الامام السيوطي ص: ٤٠}

Dari Abu Ja’far bin Muhammad Ali berkata: Sesungguhnya Hasan dan Husain masuk ke dalam sebuah sungai dan masing masing dari keduanya mengenakan kainnya, kemudian mereka berdua berkata: “Sesungguhnya di dalam setiap air ada penghuninya.

Dan berkata Abu Nu’ma di dalam kitab Asy Syarh: “dikatakan bahwa sesungguhnya setiap air pada malam hari adalah hak jin, maka seyogyanya untuk tidak kencing di air, jangan mandi pada malam hari karena dikhawatirkan akan datang bencana yang berasal dari mereka.”

(Laqthul Marjan, Al imam As Suyuthi, hal: 40)

Meskipun Allah Tabaaroka wa Ta’aala telah menetapkan syetan adalah musuh manusia yang sesungguhnya bukan berarti kita berbuat seenaknya sendiri, bahkan Rosuululloh Shollallohu alaihi wa Sallam telah mengajarkan pada umatnya untuk tidak menzhalimi mereka dengan menjaga adab-adabnya.

Syetan tidak akan mengganggu manusia terkecuali karena ada sebab-sebabnya, maka salah satu cara untuk membentengi diri dari gangguan syetan adalah dengan menjaga adab-adab Nabi, karena sebagian besar adab-adab Nabi adalah merupakan benteng diri dari segala gangguan syetan. Seperti doa masuk kamar-mandi, doa ketika akan berhubungan suami istri, doa keluar rumah, menutup pintu dan jendela rumah dengan menyebut nama Allah saat terbenam matahari sampai datang waktu isya’ agar syetan tidak masuk ke dalam rumah kita karena waktu tersebut adalah merupakan saat-saat mereka bertebaran, mematikan lampu saat akan tidur karena syetan bisa membakar rumah melalui tikus-tikus, menjadikan segala bentuk penyerupaan makhluk hidup sebagai hiasan di rumah sehingga menyebabkan malaikat menjauh dari rumah kita dan justru mengundang syetan-syetan untuk hadir ke rumah kita, membuang air panas sembarangan sehingga bisa menyebabkan mereka tersakiti bahkan terbunuh, dll.

Sangat ironis, karena banyak umat islam yang selalu merasa khawatir akan gangguan jin tapi tidak ada upaya untuk membentengi diri secara maksimal, dan hanya mencukupkan dengan sholat tahajud dan baca al-qur’an saja, padahal masih banyak lagi rangkaian amaliyah yaumiyah yang harus diamalkan sebagai benteng diri.

Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk senantiasa menuntut ilmu sehingga tidak mudah terjebak pada pintu-pintu syetan

بارك الله فيكم

Refrensi:

Ash Shorim Al Battar, Asy Syaikh Wahid Abdussalaam Bali. Daar Ibn Hazm
Laqthul Marjaan fii Ahkaamil Jaan, Al Imam Al Hafizh Jalaaluddin As Suyuthi. Maktabah Al Qur’an

Tidak ada komentar:

Posting Komentar