JANGAN SEMBARANGAN MEMILIH TEMAN! (2)
Ketahuilah! Hewan-hewan saja bisa memberikan pengaruh terhadap watak seseorang jika dia sering bersamanya. Padahal hewan-hewan tersebut tidak bisa berbicara. Apalagi jika yang sering bersamanya adalah orang yang bisa berbicara, tentu pengaruhnya akan semakin besar.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda yang artinya:
"Kesombongan dan keangkuhan terdapat pada penggembala-penggembala (yang meninggikan suaranya terhadap hewan-hewan) dari kalangan penggembala-penggembala unta. sedangkan ketenangan terdapat pada penggembala kambing." (HR Bukhari 3499 dan Muslim 187)
Saudaraku seiman, berhati-hatilah dalam memilih teman!
Janganlah berteman kecuali dengan orang-orang mu'min yang shalih lagi taat beragama. Sebab, teman cepat atau lambat akan memberi warna dan pengaruh terhadap diri kita. Karena itu barangsiapa berteman dekat dengan orang shalih, niscaya ia akan terpengaruh dengan keshalihannya. Sebaliknya barangsiapa berteman dengan orang fasik niscaya ia akan terpengaruh dengan kefasikannya. Betapa banyak orang yang shalih lambat laun meninggalkan kebaikan yang pernah ia miliki, berubah menjadi orang yang lalai, jahat lagi gemar berbuat dosa. Semua itu disebabkan pengaruh teman-teman yang buruk di sekelilingnya...
Teman-teman yang shalih akan membantu kita dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban, menjaga hak-hak orang lain serta menjauhkan kit adri keburukan. Dengan demikian teman berperan besar dalm membantu kita untuk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.
Sebaliknya teman yang buruk hanya akan membawa bencana dan kerugian yang besar. Bukankah Abu Thalib, paman Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam terhalang mengucapkan kalimat tauhid disebabkan pengaruh teman-teman yang jahat?
Jangan jadikan orang jahil / bodoh sebagai temanmu!!!
Teman yang paling buruk adalah teman yang membuat kita selalu terbebani dan terpaksa selalu memujinya. seperti yang digambarkan oleh Ibnul Qayyim tentang teman yang buruk:
" Di antara jenis manusia ada yang menyebalkan dan sangat dibenci oleh orang yang berakal sehat. Ia selalu berbicara hal yang buruk dan tidak memberi manfaat bagi yang mendengarnya dan TIDAK BISA DIAM KETIKA MENDENGAR PENDAPAT DAN NASEHAT ORANG LAIN. Ia tidak bisa menempatkan dirinya agar sesuai dengan situasi dan kondisi.
JIKA IA BERKATA PERKATAANNYA SERING MENYAKITI ORANG YANG MENDENGARNYA, SEDANGKAN IA MERASA BANGGA DENGAN APA YANG DIUCAPKANNYA. Ia berbicara dengan siapa saja yang ditemuinya dan mengira bahwa dirinya adalah minyak kesturi yang mengharumkan seluruh majelis. Jika ia diam maka itu lebih berat daripada separuh batu penggiling yang besar yang tidak dapat diangkat dan tidak dapat ditarik di atas bumi." (Madarijus saalikin)
Berkata seorang penyair:
Sungguh repot mengajari orang jahil
Karena jahilnya ia menganggap dirinya lebih tahu darimu
Kapankah sebuah bangunan akan selesai
Jika engkau membangun sedangkan orang lain merobohkannya
Kapankah orang yang berbuat jahat
akan berhenti dari kejahatnnya
Apabila ia sama sekali tidak menyesali perbuatannya?
Yakni orang yang bodoh tidak mengetahui bahwasanya dia sedang melakukan kekeliruan ditambah lagi dia merasa perbuatan salahnya itu sebuah kebenaran sehingga jadilah dia tidak mau mendengar nasehat... sungguh berat berteman dengan manusia seperti ini...sungguh berat...maka berhati-hatilah dalam memilih teman dan pilihlah teman yang berilmu dan ber akhlak mulia...
Maka dari itu Allah perintahkan untuk berpaling dari orang-orang jahil:
خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ
Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh. (Al A'raf:199)
Sumber rujukan:
Artikel "Menjadi Kunci-kunci Kebaikan " oleh Ustadz Ahmad Said Yai, Lc di Majalah Adz Dzakhiirah vol 8 No 7 Edisi 61
"Indahnnya Mencintai Karena Allah", Ustadz Abu Ihsan dan Ustadzah Ummu Ihsan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar