Rabu, 27 April 2016

Sebelum Salam Banyak Berdoa Setelah Salam Banyak Berdzikir

๐ŸŒพKAIDAH BAGUS…

Sebelum salam = banyak berdo’a.
setelah salam = banyak berdzikir.

========

Syeikh Utsaimin -rohimahulloh- pernah ditanya:

Manakah yang lebih afdhol untuk do’a “Allohumma a’inna ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibaadatik”, dibaca sebelum salam atau sesudah salam, ataukah yang lebih afdhol dibaca di dua waktu itu?

Beliau menjawab:

Yang lebih afdhol do’a itu dibaca sebelum salam, karena seperti itulah dia datang dalam sebagian riwayat, dan karena do’a itu tempatnya sebelum salam, sebagaimana dalam hadits Ibnu Mas’ud, setelah Nabi -shollallohu ‘alaihi wasallam- menyebutkan tasyahud, beliau menyabdakan: “kemudian hendaklah dia memilih sebagian doa-doa yang dia kehendaki”.

Berdasarkan keterangan ini, maka seorang yang shalat membaca do’a “Allohumma a’inna ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibaadatik” sebelum salam.

Adapun setelah salam, apa yang Allah firmankan?

Dia berfirman (yang artinya): “Apabila kalian telah selesai shalat, maka BERDZIKIRLAH kalian kepada Allah”. [An-Nisa’: 103]. Di ayat ini, Allah tidak mengatakan: “maka berdo’alah kalian kepadanya”.

[Sumber: Liqo’ul babil maftuh 22/255].

Dalam kesempatan lain beliau juga mengatakan:

“Sesungguhnya Rasul -shollallohu alaihi wasallam- telah mengarahkan kita tentang waktu berdo’a di dalam shalat, beliau -‘alaihis sholatu wassalam- mengatakan saat mengajari Abdullah bin Mas’ud tentang tasyahud “kemudian setelah itu, hendaklah dia memilih sebagian doa-doa yang dia kehendaki.” Ini menunjukkan bahwa tempat doa adalah sebelum salam, bukan setelahnya.

Kemudian penalaran yang lurus juga menunjukkan hal ini, yakni bahwa doa itu waktunya sebelum salam, karena selagi engkau dalam shalatmu, maka engkau sedang bermunajat kepada Allah azza wajall. Kemudian setelah engkau bersalam, maka terputuslah munajat dan hubungan antara engkau dengan Allah.

Maka, manakah yang lebih baik, berdo’a ketika engkau dalam keadaan bermunajat kepada kepada Allah… ataukah berdoa setelah selesai shalat dan setelah hubungan itu putus?! Tentunya keadaan pertama yang lebih baik.

Oleh karena itu, bagi yang ingin berdoa kepada Allah subhanahu wata’ala, maka berdoalah sebelum salam”.

wallohu a’lam.

๐Ÿ“Oleh Ustadz Musyaffa’ ad Dariny, ุญูุธู‡ ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰
---
♻ WAGroup Madinatulquran : 0852-0023-6000
♻ Channel Telegram : https://goo.gl/Vxh9EL
๐ŸŒ www.madinatulquran.or.id
######
DONASI PESANTREN MADINATULQURAN
Rekening Bank Syariah Mandiri (BSM)
๐Ÿ“Œ Donasi  Pesantren 
A.n : Yys Pesantren Wisata Al Islam
No Rek. 701 4101 882 
๐Ÿ“Œ Donasi Yatim & Dhuafa
A.n : YPWA (Yatim - Dhuafa)
No Rek :  710 3000 402
๐Ÿ“Œ Donasi Masjid, Wakaf Tanah Masjid
A.n : YPWA (Masjid-Tanah Wakaf)
No. Rek : 710 3000 607
๐Ÿ“ฑKonfirmasi SMS/WA : 0852-0023-6000

Senin, 25 April 2016

Ilmu

Etika Penuntut ilmu terhadap Dirinya sendiri

๐Ÿ’—Ilmu adalah Ibadah
๐Ÿ’—Berjalanlah diatas Manhaj As-Salaf Ash-Shalih
๐Ÿ’—Takut kepada Allah
๐Ÿ’—Selalu Muraqabah (Merasa diawasi oleh Allah)
๐Ÿ’—Rendah Hati, Menghancurkan Sifat Takabbur dan Angkuh
๐Ÿ’—Qona'ah dan Zuhud
๐Ÿ’—Berhias Diri Dengan Keindahan Ilmu
๐Ÿ’—Berhias Diri dengan Muru-ah
๐Ÿ’—Jadilah laki-laki sejati
๐Ÿ’—Meninggalkan kemewahan
๐Ÿ’—Menjauhi Majlis kesia-Siaan
๐Ÿ’—Berpaling dari kegaduhan
๐Ÿ’—Berhias Diri dengan kelembutan
๐Ÿ’—Merenung
๐Ÿ’—Teguh dan Selektif

Sumber: "Hilyah Thaalib Al-'ilmi" Syaikh Bakar Abu Zaid Rahimahullah

By: Nuruddin Muhammad Fattah Abu Faynan

Makkah 09071437

๐Ÿ”ต Adab Penuntut Ilmu terhadap Ustadznya ๐Ÿ”ต

๐Ÿ”น Menjaga Kehormatan sang Ustadz
๐Ÿ”น Hendaklah ia menjadikan Ustadznya Sebagai Suri Teladan Dengan keshalihan Akhlaknya dan perangainya
๐Ÿ”น Mencatat Penjelasan Ustadz Saat Berlangsungnya Pelajaran

*-*-*-*-*-* 
Lihat: "Hilyah Thaalib Al-'lmi"Syekh Bakar AbuZaid Rahimahullah
*-*-*-*-*-* 

By: Nuruddin Muhammad Fatah Abu  Faynan
Makkah 10071437

๐Ÿ”ตTanda-Tanda Ilmu yang Bermanfa'at๐Ÿ”ต

1⃣ Beramal dengannya
2⃣ Tidak suka penyucian, pujian dan takabbur atas orang lain
3⃣ Bertambahnya sikap tawadhumu setiap kali bertambah ilmu
4⃣ Menjauhkan diri dari ambisi kekuasaan dan popularitas duniawi
5⃣ Menghindari klaim berilmu
6⃣ Berburuk sangka kepada diri sendiri, berbaik sangka kepada  orang lain, sebagai kewaspadaan agar tidak menuduh mereka

Sumber: "HilyahThaalibAl-'ilmi" Syekh Bakar AbuZaid Rahimahullah

By: Nuruddin Muhammad Fattah Abu Faynan

Makkah11071437

Minggu, 24 April 2016

Ikhlas Mendidik Anak

Parenting #3 Anakku Semoga Aku Ikhlas Mendidikmu

๐Ÿ‘คUstadz Amir As Soronjy ุญูุธู‡ ุงู„ู„ู‡

๐ŸฉSDIT Yaa Bunayya Yogyakarta

๐Ÿ‘‘๐ŸŒน๐Ÿ‘‘๐ŸŒน๐Ÿ‘‘๐ŸŒน๐Ÿ‘‘๐ŸŒน๐Ÿ‘‘๐ŸŒน

๐ŸนMendidik anak adalah ibadah, sehingga harus ikhlas. Bukan hanya rutinitas atau kebiasaan sehari2

๐ŸŽฏAllah berfirman dalam surat Al Bayyinah : 5. Tidaklah mereka diperintahkan kecuali beribadah dengan ikhlas.

๐Ÿ”ฐHadits Nabi : sesungguhnya amal itu tergantung niatnya. (H.R Bukhari & Muslim)

๐Ÿ’กPahala mendidik anak tergantung keikhlasannya. Pendidik yang ikhlas akan mendapatkan keutamaan2 mendidik anak

๐ŸฅOrang yang tidak ikhlas mendidik anak, tidak akan mendapat keutamaan2 tsb. Bahkan bisa jatuh kepada kemusyrikan. Misalnya hanya ingin dipuji dan disanjung. Ini termasuk riya' dan sum'ah.

๐ŸฌKalau kita ikhlas mendidik mereka, kita akan sukses dan berhasil. Sebagaimana para Nabi dan Rasul dalam mendidik kaumnya.

๐Ÿ“Allah berfirman dalam surat Hud : 29 & 51. 
Nabi Nuh dan Nabi Hud berkata: Wahai kaumku. Aku tidak meminta harta atau upah. Upahku hanya dari Allah.

๐ŸŒพOrang yang ikhlas adalah orang yang medidik anak sesuai apa yg diinginkan oleh Allah & Rasul-Nya yaitu dengan ilmu & sabar. Pendidikan membutuhkan kesabaran, krn pendidikan adalah proses.

๐Ÿ”ข Tips mencetak anak yang shalih:
1⃣ Mendidik mereka dgn Al-Qur'an & As-Sunnah, krn keduanya telah memberikan perhatian khusus mengenai pendidikan

2⃣ Membaca buku2 para ulama yang berkaitan dgn pendidikan anak

3⃣ Mengambil ibrah/pelajaran/pengalaman dari orang2 yang telah berhasil mendidik anak2 mereka.

๐Ÿ’ฆKetika anak2 masih kecil, PAUD, TK, SD adalah masa2 yg sangat penting. Ini ibarat tanaman yang mungil. Butuh air, udara, cahaya matahari agar tumbuh besar dan kuat. Demikian halnya dengan anak2 membutuhkan kontrol dan pengarahan sejak kecil agar mereka terbiasa melakukan kebaikan.

๐ŸŒดKita dapati pada masa sekarang, kebanyakan ummahat mengadukan anak2 mereka. Misalnya anak2 mereka tidak terbiasa shalat shubuh di masjid. Hal ini karena tidak dibiasakan sejak kecil. Di Indonesia bukan hanya anak2 saja, namun juga orang tuanya tidak shalat di masjid. Waliyadzubillah

๐Ÿ•‹Ada kisah seorang anak SD kelas 3 yang selalu shalat berjama'ah di masjid, suatu ketika sedang musim dingin di Saudi, ia tetap berangkat. Kemudian salah satu makmum masjid menegur bapaknya, kenapa kamu tidak mencegah anakmu untuk berangkat ke masjid karena cuaca dingin sekali. Bapaknya jawab: Itu kemauannya anaknya sendiri, krn sejak kecil ia sdh terbiasa melakukanya. Disamping itu jarak antara waktu shubuh dengan waktu sekolah hanya satu jam. Setelah shalat subuh, ia langsung berangkat ke sekolah.
Bapaknya melanjutkan: Klw kita sebagai orang tua tdk mempermsalahkan anak pergi ke sekolah pada saat musim dingin. Kenapa kita harus mempermasalahkan anak pergi ke masjid pada saat musim dingin!
Akhirnya ketika usia dewasa, ia terbiasa melakukan shalah berjamaah.

๐ŸŒ…Imam Ahmad bin Hanbal hidup di Baghdad bersama ibunya, sedang ayahnya sudah wafat. Imam Ahmad bercerita: Apabila fajar tiba, ibuku membangunkanku dan memanaskan air untukku agar aku bisa berwudhu. -saat itu umur Imam Ahmad adalah 10 tahun-. Saat itu kami mengerjakan shalat malam lalu istirahat sebentar hingga dikumandangkan adzan shubuh. Lalu sang ibu mengantarnya ke masjid untuk shalat shuhuh karena pada saat itu pasar masih gelap dan banyak binatang buas. Ibunya menunggunya hingga selesai shalat. Setelah dewasa, ibunya menyuruh Imam Ahmad untuk menuntut ilmu. Ibunya Imam Ahmad ini tentu mendapatkan pahala yang besar karena sukses mendidik anaknya dan akan menuai hasilnya melalui anaknya tersebut. Beliau menghafal satu juta hadits beserta sanadnya dari ibu yang tangguh dan luar biasa.

❤Anak merupakan nikmat yang sangat besar dan agung. Mungkin orang yang punya anak banyak tidak terlalu merasakan nikmat ini, berbeda dengan orang yang tidak punya anak, baginya anak adalah kenikmatan yg sangat besar.

๐ŸฏCara mensyukuri nikmat ini yaitu dengan mendidiknya dengan baik. Kalau orang tua melalaikan tugas ini, maka orang tua akan ditanya oleh Allah tentang amanah dan tanggung jawab ini❓Semua akan ditanya baik suami, istri, maupun seorang guru. Apakah sudah mendidik anaknya dengan baik atau tidak.

๐Ÿ”œSejak kapan orang tua bertanggung jawab atas pendidikan anak?
Jawabannya adalah sejak sebelum akad. Pilihlah pasangan yang baik agama dan akhlaknya wanita yang baik agamanya. 

๐Ÿ’žLaki2 yg shalih mencari wanita yang shalihah, begitu juga sebaliknya. Seperti petani yang ingin menanam tanaman supaya mendapat tanaman yang baik dan subur, maka ia akan mencari tanah yg baik & subur.

⚠Nabi sudah mengingatkan hal ini jauh2 hari. Disamping itu Rasul perintahkan untuk berdo'a sebelum berhubungan intim agar setan tidak mengganggu anak tersebut selama-lamanya ketika ditakdirkan punya anak.

✅Setelah menikah, dianjurkan mendoakan anak terus menerus jangan pernah berhenti. Berdoa sejak dalam kandungan, sejak lahir, sejak kecil dan selama ia tumbuh menjadi dewasa, dst...

๐Ÿ’Nabi Zakariya berdoa: Yaa Allah karuniakanlah kepadaku keturunan yang baik. (Ali-Imran: 38)

๐Ÿ”†Istri 'Imran atau ibunya Maryam pernah berdoa: Ingatlah ketika istri 'Imran: aku bernadzar kepadaMu, anak yang aku kandung menjadi anak yang shalih di Baitul Maqdis. Allah lebih tau dari siapa ia melahirkan, semoga Allah melindungi anakku dan menjauhi dari godaan setan. (Ali-Imran: 34-36).

๐ŸŒ€Banyak kisah tentang ibu2 yang mendoakan anaknya dengan doa tersebut, anak tersebut menjadi mudah dididik.

๐Ÿ—ฃApa yang anak2 tanyakan saat ini, harus dijawab dengan logis karena anak2 saat ini banyak yang kritis. Tidak cukup kita jelaskan dengan pahala dan dosa. (Sulit untuk dididik), mungkin hal itu disebabkan ibunya tidak berdoa ketika mengandung & melahirkannya. 

Maka itu, usahakan para ibu berdoa dengan doa istri 'Imran tersebut saat melahirkan.

๐ŸŒผUmmu Sulaim mengajarkan kalimat tauhid kepada Anas, lalu bapaknya menegur jangan merusaknya. Ummu Sulaim menjawab: aku tidak merusaknya.

๐ŸŒปSaat Anas bin Malik masih kecil tinggal di Madinah, Rasul tinggal di Mekah. Anas & sahabat2 yang lain menanti Rasulullah. Ketika Rasulullah tiba, mereka sangat senang. Hal ini karena Anas bin Malik sudah ditanamkan mencintai Allah dan RasulNya sejak kecil.

๐ŸŒคKisah anak SD kelas 5 yang biasa shalat dhuha, suati hari ia tidak shalat dhuha karena waktunya sangat mepet. Namun pada hari itu ia merasa gelisah. Mengapa hal ini bisa terjadi? Tidak lain adalah karena sudah dibiasakan.

๐ŸฌBiasanya  anak senang diksaih hadiah & menyukai orang yg memberikan hadiah kepadanya. Seandainya anak diingatkan; yang beri kamu pakaian, makanan, minuman, kesehatan, dll setiap hari adalah Allah, nicaya ia akan cinta & sangat sayang kepada Allah. mendapatkan sesuatu dari orang lain. Diingatkan bahwa segala rizki yang ia dapatkan dari Allah, maka kelak akan tertanam dalam dirinha kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya.

๐Ÿ‡Kisah seorang ayah membawa buah2an ketika pulang, sedang orang tuanya sedang membicarakan sesuatu, tiba2 anak itu mengatakan: aku cinta kepada Rabbku. Ketika ditanya kenapa? Anak menjawab karena buah2an ini dari-Nya. Terkadang orang tua lalai, lalu diingatkan oleh anaknya.

๐ŸSebagian orang merasa lelah menasehati anaknya, kenapa anak saya bandel, padahal saya sudah menasehatinya berkali.

๐Ÿ’—Ada kisah seorang anak yang ngeyel dan tidak pernah mendengarkan. Suatu ketika ia melihat peristiwa dimana temannya di sekolah ada yang dikeluarkan karena pacaran. Barulah anak tersebut menyadari apa yang dikatakan orang tuanya adalah suatu kebenaran.

๐Ÿ”‘Inilah kunci mendidik anak yaitu harus berilmu dan bersabar. Jangan pernah bosan dalam mengingatkan & menasehati anak sampai hasilnya kita dapatkan. Mungkin tidak instan dan tidak sekarang. Namun suatu saat pasti kita mendapatkan hasilnya selama kita terus bersabar dalam menasehatinya.

๐Ÿ†—Semoga yang disampaikan ini dapat bermanfaat bagi kita semua ุขู…ูŠู†

๐ŸซYogyakarta, 23 April 2016 M
14 Rajab 1437 H

๐Ÿ”…๐ŸŒน๐Ÿ”…๐ŸŒน๐Ÿ”…๐ŸŒน๐Ÿ”…๐ŸŒน๐Ÿ”…
Sumber SDIT Al Bunayya

Follow Way to Jannah
@gak0637s

Jumat, 22 April 2016

Tahnik Khitan Dan Tindik

๐Ÿ’– TAHNIK, KHITAN, TUSUK TELINGA, DAN ADZAN DI TELINGA BAYI YANG BARU LAHIR ๐Ÿ’

๐ŸŒท1. TAHNIK.

๐Ÿ” Masalah: Makna Tahnik. 

๐Ÿ”‘ Tahnik adalah mengunyah kurma sampai halus hingga bisa ditelan, kemudian dioles-oleskan ke langit-langit mulut. Apabila tidak didapatkan kurma, maka bisa diganti dengan makanan manis yang lain yang bisa digunakan untuk mentahnik, seperti madu atau ruthab.

๐Ÿ“Œ Dalil dalam masalah ini adalah hadits Anas radhiyallahu 'anhu, ia berkata:

ุฐَู‡َุจْุชُ ุจِุนْุจْุฏِ ุงู„ู„ู‡ِ ุจْู†ِ ุฃَุจِูŠ ุทَู„ْุญَุฉَ ุงู„ْุฃَู†ْุตَุงุฑِูŠِّ ุฅِู„َู‰ ุฑَุณُูˆู„ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ุญِูŠู†َ ูˆُู„ِุฏَ، ูˆَุฑَุณُูˆู„ُ ุงู„ู„ู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ูِูŠ ุนَุจَุงุกَุฉٍ ูŠَู‡ْู†َุฃُ ุจَุนِูŠุฑًุง ู„َู‡ُ، ูَู‚َุงู„َ: «ู‡َู„ْ ู…َุนَูƒَ ุชَู…ْุฑٌ؟» ูَู‚ُู„ْุชُ: ู†َุนَู…ْ، ูَู†َุงูˆَู„ْุชُู‡ُ ุชَู…َุฑَุงุชٍ، ูَุฃَู„ْู‚َุงู‡ُู†َّ ูِูŠ ูِูŠู‡ِ ูَู„َุงูƒَู‡ُู†َّ، ุซُู…َّ ูَุบَุฑَ ูَุง ุงู„ุตَّุจِูŠِّ ูَู…َุฌَّู‡ُ ูِูŠ ูِูŠู‡ِ، ูَุฌَุนَู„َ ุงู„ุตَّุจِูŠُّ ูŠَุชَู„َู…َّุธُู‡ُ، ูَู‚َุงู„َ ุฑَุณُูˆู„ُ ุงู„ู„ู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ: «ุญُุจُّ ุงู„ْุฃَู†ْุตَุงุฑِ ุงู„ุชَّู…ْุฑَ» ูˆَุณَู…َّุงู‡ُ ุนَุจْุฏَ ุงู„ู„ู‡ِ.

"Saya pergi bersama Abdullah bin Abu Thalhah al-Anshari menemui Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam ketika dia baru dilahirkan. Aku mendatangi Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam, yang ketika itu beliau sedang berada di kandang unta memberi minum untanya. Maka (Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam) bertanya padaku; "Apakah kamu membawa kurma?". Saya menjawab; ya. Beliau kemudian mengambil beberapa kurma lalu dimasukkan ke dalam mulut beliau dan melembutkannya. Setelah itu beliau membuka mulut bayi dan disuapkan padanya, bayi itu mulai menjilatinya. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kesukaan orang Anshar adalah kurma." kemudian (Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam) memberinya nama Abdullah. [HR. Al-Bukhari dan Muslim]

๐Ÿ” Masalah: Hukum Tahnik. 

๐Ÿ”‘ Para ulama bersepakat disunnahkannya melakukan tahnik pada hari kelahiran seorang anak. Demikian dijelaskan oleh al-Imam an-Nawawi rahimahullah ketika menerangkan tentang tahnik ini. [Syarah an-Nawawi 14/122-123]

๐ŸŒท2. KHITAN BAYI.

๐Ÿ” Masalah: Makna Khitan

๐Ÿ”‘ Khitan adalah memotong sebagian kulit yang menutupi ujung kemaluan agar ujung kemaluan bisa nampak dan kotoran tidak hinggap pada kulit tersebut sehingga terkadang menimbulkan penyakit dan radang.

๐Ÿ” Masalah: Hukum Khitan

๐Ÿ”‘ Para ulama berbeda pendapat dalam masalah ini, namun pendapat yang kuat dan terpilih adalah yang menyatakan bahwa khitan wajib bagi laki-laki dan mustahab bagi perempuan. Ini adalah pendapat al-Imam Ahmad dalam satu riwayatnya dan pendapat ini dipilih oleh Ibnu Qudamah, asy-Syaikh al-'Utsaimin dan Syaikhuna Abdurahman al-'Adeni. Pembahasan ini telah kami jabarkan lebih luas di pelajaran kita pada hadits ke 27 dari kitab 'Umdatul Ahkam" (silahkan dilihat di blog kami).

๐ŸŒท3. TUSUK TELINGA BAYI PEREMPUAN.

๐Ÿ” Masalah: Hukum tusuk telinga bayi perempuan:

๐Ÿ”‘ Jumhur ulama berpendapat boleh-boleh saja. Meskipun padanya sedikit menyakiti bayi saat melakukan tusuk telinga, namun perbuatan ini menghantarkan kepada maksud dari tujuan ditusuknya telinga bayi, yaitu sebagai perhiasan dan kecantikannya. Biasanya apabila hal ini dilakukan saat bayi masih kecil maka lebih cepat sembuhnya.

๐Ÿ“Œ Berkata Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma: "Kemudian beliau perintahkan untuk bersedekah, sehingga para wanita melepaskan anting-anting yang berada di telinga mereka dan kalung yang berada di leher mereka." [HR. Al-Bukhari]

๐Ÿ“‹ Telah berfatwa bolehnya hal ini para ulama Al-Lajnah Ad-Daimah, asy-Syaikh al-'Utsaimin, asy-Syaikh al-Fauzan, Syaikhuna dan ulama yang lainnya.

๐Ÿ”Š Berkata asy-Syaikh al-Fauzan hafizhahullah: "Tidak mengapa menusuk telinga bayi perempuan dengan tujuan untuk memasang perhiasan di telinganya. Perbuatan ini terus menerus dilakukan oleh kebanyakan manusia, bahkan di zaman Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam para wanita dahulu memakai perhiasan di telinga mereka, tanpa ada pengingkaran.

๐ŸŒท4. ADZAN DI TELINGA BAYI YANG BARU LAHIR.

๐Ÿ” Masalah: Apakah hukum mengumandangkan adzan di telinga bayi yang baru lahir?

๐Ÿ”‘ Kebanyakan para ulama memandang hal ini sunnah, yaitu mengumandangkan adzan di telinga kanan, sedangkan iqamah di telinga kiri. Mereka berdalil dengan beberapa hadits;

๐Ÿ“Œ a. Hadits Abi Raafi' radhiyallahu 'anhu, ia berkata; 

ุฑَุฃَูŠْุชُ ุฑَุณُูˆู„َ ุงู„ู„ู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ " ุฃَุฐَّู†َ ูِูŠ ุฃُุฐُู†َูŠِ ุงู„ْุญَุณَู†ِ ุญِูŠู†َ ูˆَู„َุฏَุชْู‡ُ ูَุงุทِู…َุฉُ ุจِุงู„ุตَّู„َุงุฉِ "

"Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengumandangkan adzan pada kedua telinga Hasan bin 'Ali ketika Fatimah melahirkannya."

๐Ÿ”Ž Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Dawud dan at-Tirmidzi, akan tetapi didalam sanadnya terdapat kelemahan, yaitu hadits ini diriwayatkan melalui jalan 'Aashim bin 'Ubaidillah, dia seorang perawi yang dha'if (lemah).

๐Ÿ“Œ b. Hadits Al-Husain bin Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«ู…َู†ْ ูˆُู„ِุฏَ ู„َู‡ُ ู…َูˆْู„ُูˆุฏٌ، ูَุฃَุฐَّู†َ ูِูŠ ุฃُุฐُู†ِู‡ِ ุงู„ْูŠُู…ْู†َู‰، ูˆَุฃَู‚َุงู…َ ูِูŠ ุฃُุฐُู†ِู‡ِ ุงู„ْูŠُุณْุฑَู‰، ู„َู…ْ ูŠَุถُุฑَّู‡ُ ุฃُู…ُّ ุงู„ุตِّุจْูŠَุงู†ِ»

"Barangsiapa dilahirkan seorang anak, kemudian dia kumandangkan adzan di telinga kanannya (bayi) dan iqamah di telinga kirinya, maka jin tidak akan dapat mengganggunya."

๐Ÿ”Ž Hadits ini adalah hadits palsu, dalam sanadnya terdapat perawi yang bernama Marwan bin Saalim al-Ghifaari dan Yahya Ibnul 'Alaa, mereka berdua yang memalsukan hadits ini.

๐Ÿ“‹ Mereka juga berdalil dengan hadits-hadits yang lainnya, namun semuanya tidak sah datangnya dari Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam. Sehingga bisa disimpulkan bahwa pendapat yang benar dalam permasalahan ini adalah tidak disyariatkan mengumandangkan adzan di telinga kanan bayi yang baru lahir dan juga iqamah di telinga kiri bayi. Wallahu a'lam.

๐ŸšชDengan ini, usailah pembahasan kita seputar ibadah aqiqah. Semoga apa yang kami sampaikan banyak memberikan faedah untuk kaum musimin, sehingga dengannya mereka bisa menjalankan ibadah yang agung ini sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasul-Nya, karena suatu ibadah akan diterima oleh Allah jika terpenuhi padanya dua syarat; niat ikhlas karena Allah dan mencocoki petunjuk Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam, Allah Ta'ala berfirman:

{ูَู…َู†ْ ูƒَุงู†َ ูŠَุฑْุฌُูˆ ู„ِู‚َุงุกَ ุฑَุจِّู‡ِ ูَู„ْูŠَุนْู…َู„ْ ุนَู…َู„ًุง ุตَุงู„ِุญًุง ูˆَู„َุง ูŠُุดْุฑِูƒْ ุจِุนِุจَุงุฏَุฉِ ุฑَุจِّู‡ِ ุฃَุญَุฏًุง}

"maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya."

๐Ÿ’ Semoga Alloh ta'ala senantiasa memberikan kita taufiq dan hidayahNya untuk senantiasa mengikuti petunjuk Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam.


ูˆุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ู‰ ู†ุจูŠู†ุง ู…ุญู…ุฏ ูˆุนู„ู‰ ุขู„ู‡ ูˆุตุญุจู‡ ูˆุณู„ู…. 

~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~ 

✏ Ditulis oleh Abu ‘Ubaidah Iqbal bin Damiri Al Jawy_23 Dzul Qa'dah 1435 H/ 18 September 2014_di Daarul Hadits Al Fiyusy_Harasahallah.

~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~ 
๐Ÿ’Ž WA. Permata Muslimah Salafiyyah ๐ŸŽ“

~~~๐Ÿ“~~~
~~~~✅~~~~~


Kapan Wanita Mulai Shalat Zhuhur Di Hari Jum'at

FATWA ULAMA:
KAPAN WANITA MULAI SHALAT ZHUHUR DI HARI JUM'AT❓

Kita telah mengetahui bersama bahwa shalat Jumat tidaklah wajib bagi muslimah. Sebagai gantinya, ia melaksanakan shalat Zhuhur (empat rakaat) di rumahnya. Seringkali ditanyakan oleh para wanita, kapan mulainya shalat Zhuhur tersebut? Apakah ketika telah masuk waktu Zhuhur atau barangkali menunggu sampai shalat Jumat para pria di masjid selesai? Moga artikel sederhana ini bisa sebagai jawaban.

Al Lajnah Ad Daimah di Kerajaan Saudi Arabia pernah ditanya,

“Apa hukum menunaikan shalat jumat bagi wanita? Apakah ia melaksanakannya sebelum atau sesudah shalat para pria atau ia shalat bersama mereka (kaum pria)?”

Jawaban yang disampaikan oleh para ulama komisi fatwa Al Lajnah Ad Daimah,

“Wanita tidak wajib melaksanakan shalat Jum’at. Namun jika wanita melaksanakan shalat Jumat bersama imam shalat Jumat, shalatnya tetap dinilai sah. Jika ia shalat di rumahnya, maka ia kerjakan shalat Zhuhur empat rakaat. Ia boleh mulai mengerjakan shalat Zhuhur tadi setelah masuk waktu Zhuhur, yaitu setelah matahari tergelincir ke barat (waktu zawal). Dan sekali lagi dia tidak boleh laksanakan shalat jumat (di rumah) sebagaimana maksud keterangan sebelumnya.

Wa billahit taufiq. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.”

Fatwa di atas ditandatangani oleh Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz selaku ketua, Syaikh ‘Abdur Rozaq ‘Afifi selaku wakil ketua, Syaikh ‘Abdullah bin Ghudayan selaku anggota dan Syaikh ‘Abdullah bin Qu’ud selaku anggota.

[Fatwa Al Lajnah Ad Daimah lil Buhuts Al ‘Ilmiyyah wal Ifta’, 8/212, no. 4147, pertanyaan kedua]

Kesimpulan

Seorang wanita boleh melaksanakan shalat Zhuhur saat hari Jumat di rumah mulai sejak masuk waktu Zhuhur, tidak mesti menunggu sampai para jamaah pria selesai menunaikan shalat Jumat.  Hal yang sama berlaku bagi orang yang udzur tidak bisa melaksanakan shalat Jumat seperti orang yang sakit.

Semoga sajian singkat ini menjadi ilmu bermanfaat bagi pengunjung setia rumaysho.com sekalian. Wallahu waliyyut taufiq.

 
Riyadh-KSA, 7 Rajab 1432 H (08/06/2011)

www.rumaysho.com


Fatwa Ulama: Kapan Wanita Mulai Shalat Zhuhur di Hari Jumat? | Rumaysho.Com - http://m.rumaysho.com/shalat/kapan-wanita-mulai-shalat-zhuhur-di-hari-jumat-1792.html

Kamis, 21 April 2016

Merubah Nasib

Assalamu'alaikum Ustadz, saya mau tanya, dalam al qur'an kan sudah dijelaskan bahwa Allah tidak akan merubah suatu kaum selama kaum itu tidak berusaha merubah nasibnya sendiri, yang ingin saya tanyakan apakah Allah tidak ada campur tangan terhadap nasib suatu kaum atau seseorang itu sendiri?

Jazaakumullah Khairan.


 Wa'alaikumsalam, segala sesuatu yg terjadi  di alam ini adalah atas kehendak Allah, termasuk nasib suatu kaum. Dalam ayat tsb Allah ber firman :

ู„َู‡ُ ู…ُุนَู‚ِّุจَุงุชٌ ู…ِู†ْ ุจَูŠْู†ِ ูŠَุฏَูŠْู‡ِ ูˆَู…ِู†ْ ุฎَู„ْูِู‡ِ ูŠَุญْูَุธُูˆู†َู‡ُ ู…ِู†ْ ุฃَู…ْุฑِ ุงู„ู„َّู‡ِ ۗ ุฅِู†َّ ุงู„ู„َّู‡َ ู„َุง ูŠُุบَูŠِّุฑُ ู…َุง ุจِู‚َูˆْู…ٍ ุญَุชَّู‰ٰ ูŠُุบَูŠِّุฑُูˆุง ู…َุง ุจِุฃَู†ْูُุณِู‡ِู…ْ ۗ ูˆَุฅِุฐَุง ุฃَุฑَุงุฏَ ุงู„ู„َّู‡ُ ุจِู‚َูˆْู…ٍ ุณُูˆุกًุง ูَู„َุง ู…َุฑَุฏَّ ู„َู‡ُ ۚ ูˆَู…َุง ู„َู‡ُู…ْ ู…ِู†ْ ุฏُูˆู†ِู‡ِ ู…ِู†ْ ูˆَุงู„ٍ

Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
QS.ar-ra'd : 11

Jadi tetap yg menentukan dan merubah nasib manusia adalah Allah, kita hanya bisa berusaha, namun Allah lah yg menentukan, Allah berfirman :

ูˆَู…َุง ุชَุดَุงุกُูˆู†َ ุฅِู„َّุง ุฃَู†ْ ูŠَุดَุงุกَ ุงู„ู„َّู‡ُ ุฑَุจُّ ุงู„ْุนَุงู„َู…ِูŠู†َ

Dan kamu tidak dapat menghendaki kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam.
Qs.at-takwir :29

✏Ustadz Askar Wardhana, Lc

Orang Mukmin Tercipta Penuh Coba

ORANG MUKMIN TERCIPTA PENUH COBA
Oleh :
Syaikh Ali bin Hasan bin Ali bin Abdul Hamid Al-Halaby

Terdapat riwayat yang shahih bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

๏บ‡ِ๏ปฅَّ ๏บْ๏ปŸ๏ปคُ๏บ†ْ ๏ปฃِ๏ปฆَ ๏บงُ๏ป ِ๏ป–َ ๏ปฃُ๏ป”َ๏บ˜َّ๏ปจً๏บŽ ๏บ—َ๏ปฎَّ๏บ๏บ‘ً๏บŽ ๏ปงَ๏บดَّ๏บŽ๏บ€ً، ๏บ‡ِ๏บซَ๏บ ๏บซُ๏ป›ِ๏บฎَ ๏บซَ๏ป›َ๏บฎَ

"Sesunguhnya seorang mukmin tercipta dalam keadaan Mufattan (penuh cobaan), Tawwab (senang bertaubat), dan Nassaa' (suka lupa), (tetapi) apabila diingatkan ia segera ingat". [Silsilah Hadits Shahih No. 2276].

Hadist ini merupakan hadits yang menjelaskan sifat-sifat orang mukmin, sifat-sifat yang senantiasa lengket dan menyatu dengan diri mereka, tiada pernah lepas hingga seolah-olah pakaian yang selalu menempel pada tubuh mereka dan tidak pernah terjauhkan dari mereka.

MUFATTAN

Artinya : "Orang yang diuji (diberi cobaan) dan banyak ditimpa fitnah. Maksudnya : (orang mukmin) adalah orang yang waktu demi waktu selalu diuji oleh Allah dengan balaa' (bencana) dan dosa-dosa". 
[Faid-Qadir 5/491].

Dalam hal ini fitnah (cobaan) itu akan meningkatkan keimanannya, memperkuat keyakinannya dan akan mendorong semangatnya untuk terus menerus berhubungan dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala, sebab dengan kelemahan dirinya, ia menjadi tahu betapa Maha Kuat dan Maha Perkasanya Allah, Rabb-nya.

Menurut sebuah riwayat dalam shahih Bukhari dan shahih Muslim, sesungguhnya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

๏ปฃَ๏บœَ๏ปžُ ๏บ๏ปŸْ๏ปคُ๏บ†ْ๏ปฃِ๏ปฆِ ๏ป›َ๏ปคَ๏บœَ๏ปžِ ๏บ๏ปŸْ๏บจَ๏บŽ๏ปฃَ๏บ”ِ ๏ปฃِ๏ปฆْ ๏บ๏ปŸ๏บฐَّ๏บญْ๏ป‰ِ ๏บ—ُ๏ป”ِ๏ปด๏บŒُ๏ปฌَ๏บŽ ๏บ๏ปŸ๏บฎِّ๏ปณ๏บขُ ๏บ—َ๏บผْ๏บฎَ๏ป‹ُ๏ปฌَ๏บŽ ๏ปฃَ๏บฎَّ๏บ“ً ๏ปญَ๏บ—َ๏ปŒْ๏บชِ๏ปŸُ๏ปฌَ๏บŽ ๏บƒُ๏บงْ๏บฎَ๏ปฏ ๏บฃَ๏บ˜َّ๏ปฐ ๏ปณَ๏บ„๏บ—ِ๏ปฒَ ๏บَ๏บŸَ๏ป ُ๏ปชُ، ๏ปญَ๏ปฃَ๏บœَ๏ปžُ ๏บ๏ปŸ๏ปคُ๏ปจَ๏บŽ ๏ป“ِ๏ป–ِ ِ ๏ป›َ๏ปคَ๏บœَ๏ปžِ ๏บ๏ปŸْ๏บ„َ๏บญْ๏บฏَ๏บ“ِ ๏บ๏ปŸْ๏ปคُ๏บ ْ๏บฌِ๏ปณَ๏บ”ِ ๏บ๏ปŸَّ๏บ˜ِ๏ปฐ ๏ปŸَ๏บŽ ๏ปณُ๏บผِ๏ปดْ๏บ’ُ๏ปฌَ๏บŽ ๏บทَ๏ปฒْ๏บ€ٌ ๏บฃَ๏บ˜َّ๏ปฐ ๏ปณَ๏ปœُ๏ปฎ๏ปฅَ ๏บ๏ปงْ๏บ ِ๏ปŒَ๏บŽ๏ป“ُ๏ปฌَ๏บŽ ๏ปฃَ๏บฎَّ๏บ“ً ๏ปญَ๏บ๏บฃِ๏บชَ

"Perumpamaan orang mukmin ibarat sebatang pokok yang lentur diombang-ambing angin, kadang hembusan angin merobohkannya, dan kadang-kadang meluruskannya kembali. Demikianlah keadaannya sampai ajalnya datang. Sedangkan perumpamaan seorang munafik, ibarat sebatang pokok yang kaku, tidak bergeming oleh terpaan apapun hingga (ketika) tumbang, (tumbangnya) sekaligus". [Bukhari : Kitab Al-Mardha, Bab I, Hadist No. 5643, Muslim No. 7023, 7024, 7025, 7026, 7027].

Ya, demikianlah sifat seorang mukmin dengan keimanannya yang benar, dengan tauhidnya yang bersih dan dengan sikap iltizam (komitment)nya yang sungguh-sungguh.

TAWWAAB NASIYY

Artinya : "Orang yang bertaubat kemudian lupa, kemudian ingat, kemudian bertaubat". 
[Faid-Al Qadir 5/491].

Seorang mukmin dengan taubatnya, berarti telah mewujudkan makna salah satu sifat Allah Subhanahu wa Ta'ala, yaitu sifat yang terkandung dalam nama-Nya : Al-Ghaffar (Dzat yang Maha Pengampun).

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.

๏ปญَ๏บ‡ِ๏ปงِّ๏ปฒ ๏ปŸَ๏ปَ๏ป”َّ๏บŽ๏บญٌ ๏ปŸِ๏ปคَ๏ปฆْ ๏บ—َ๏บŽ๏บَ ๏ปญَ๏บ๏ปฃَ๏ปฆَ ๏ปญَ๏ป‹َ๏ปคِ๏ปžَ ๏บปَ๏บŽ๏ปŸِ๏บคً๏บŽ ๏บ›ُ๏ปขَّ ๏บ๏ปซْ๏บ˜َ๏บชَ๏ปฏٰ

"Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang-orang yang bertaubat, beriman dan beramal shalih, kemudian tetap di jalan yang benar". [Thaha/20 : 82].

APABILA DIINGATKAN, IA SEGERA INGAT

Artinya : "Bila diingatkan tentang ketaatan, ia segera bergegas melompat kepadanya, bila diingatkan tentang kemaksiatan, ia segera bertaubat daripadanya, bila diingatkan tentang kebenaran, ia segera melaksanakannya, dan bila diingatkan tentang kesalahan ia segera menjauhi dan meninggalkannya".

Ia tidak sombong, tidak besar kepala, tidak congkak dan tidak tinggi hati, tetapi ia rendah hati kepada saudara-saudaranya, lemah lembut kepada sahabat-sahabatnya dan ramah tamah kepada teman-temannya, sebab ia tahu inilah jalan Ahlul Haq (pengikut kebenaran) dan jalannya kaum mukminin yang shalihin.

Terhadap dirinya sendiri ia berbatin jujur serta berpenampilan luhur, sedangkan terhadap orang lain ia berperasaan lembut dan berahlak mulia, bersuri tauladan kepada insan teladan paling sempurna yaitu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, yang telah diberi wasiat oleh Rabb-nya dengan firman-Nya :

๏ป“َ๏บ’ِ๏ปคَ๏บŽ ๏บญَ๏บฃْ๏ปคَ๏บ”ٍ ๏ปฃِ๏ปฆَ ๏บ๏ปŸ๏ป َّ๏ปชِ ๏ปŸِ๏ปจْ๏บ–َ ๏ปŸَ๏ปฌُ๏ปขْ

"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka .....". 
[ali Imran/3 : 159]

Inilah sifat seorang mukmin. 
Ini pula jalan hidup serta manhaj perilakunya.

(Majalah Al-Ashalah edisi 15, Th III 15 Dzul Qa'dah 1415H)

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 07/Tahun III/1419H/1998M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57773 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196]

Silahkan dishare, semoga bermanfaat.

Jumat, 15 April 2016

Berbahagialah Dengan Tauhid

BERBAHAGIALAH DENGAN TAUHID

Saudariku muslimah yang dimuliakan Allah..

Pernahkah terbetik olehmu, untuk apakah kita diciptakan di dunia ini, sedangkan pada akhirnya kita akan dimatikan? Ketahuilah wahai Saudariku, Allah Ta’ala itu Maha Berkehendak, Yang menghendaki terciptanya alam semesta dan seluruh isinya serta menghendaki hikmah di balik semua penciptaan ini. Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah rahimahullah mengatakan, “Apakah kalian diciptakan tanpa ada maksud dan hikmah, tidak untuk beribadah kepada Allah, dan juga tanpa ada balasan dari-Nya?”

Saudariku, Tahukah Engkau Apakah Tauhid Itu?

Tauhid Secara Bahasa

Kata “tauhid” dalam Bahasa Arab adalah bentuk kata benda abstrak (masdar) dari kata wahhada – yuwahhidu – tauhidan. Wahhada artinya “menjadikan satu sesuatu”. Sesuatu yang satu adalah sesuatu yang berdiri sendiri dan tidak bersekutu dengan yang lainnya.

Tauhid Secara Syariat

Makna tauhid secara syari’at adalah mengesakan Allah Ta’ala dalam beribadah, yaitu menjadikan seluruh ibadah dan ketaatan hanya untuk Allah Ta’ala semata dan meninggalkan ibadah kepada selain-Nya.

Allah Ta’ala berfirman

ูˆَูŠَูƒُูˆู†َ ุงู„ุฏِّูŠู†ُ ูƒُู„ُّู‡ُ ู„ِู„َّู‡ِ

“ dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah” (QS. Al-Anfaal: 39),

ูˆَุงุนْุจُุฏُูˆุง ุงู„ู„َّู‡َ ูˆَู„ุง ุชُุดْุฑِูƒُูˆุง ุจِู‡ِ ุดَูŠْุฆًุง

“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.” (QS. An-Nisa: 36),

ูَุงุฏْุนُูˆุง ุงู„ู„َّู‡َ ู…ُุฎْู„ِุตِูŠู†َ ู„َู‡ُ ุงู„ุฏِّูŠู†َ ูˆَู„َูˆْ ูƒَุฑِู‡َ ุงู„ْูƒَุงูِุฑُูˆู†َ

“Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ibadah kepada-Nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukai(nya).” (QS. Al-Mu`min: 14)

Macam-Macam Tauhid

1. Tauhid Rububiyyah

Tauhid rububiyyah adalah pengakuan bahwa Allah Ta’ala adalah satu-satunya Dzat yang menciptakan alam semesta, yang mengatur segala urusan, menghidupkan, mematikan, dan memberi rezeki. Tauhid rububiyyah mencakup keimanan kepada tiga hal, yaitu: 1) beriman kepada perbuatan-perbuatan Allah Ta’ala secara umum, seperti menciptakan, memberi rezeki, menghidupkan, mematikan, dan lain-lain; 2) beriman kepada qadha` dan qadar Allah Ta’ala; dan 3) beriman kepada keesaan Dzat-Nya.

Allah Ta’ala berfirman

ู‚ُู„ِ ุงู„ู„َّู‡ُู…َّ ู…َุงู„ِูƒَ ุงู„ْู…ُู„ْูƒِ ุชُุคْุชِูŠ ุงู„ْู…ُู„ْูƒَ ู…َู†ْ ุชَุดَุงุกُ ูˆَุชَู†ْุฒِุนُ ุงู„ْู…ُู„ْูƒَ ู…ِู…َّู†ْ ุชَุดَุงุกُ ูˆَุชُุนِุฒُّ ู…َู†ْ ุชَุดَุงุกُ ูˆَุชُุฐِู„ُّ ู…َู†ْ ุชَุดَุงุกُ ุจِูŠَุฏِูƒَ ุงู„ْุฎَูŠْุฑُ ุฅِู†َّูƒَ ุนَู„َู‰ ูƒُู„ِّ ุดَูŠْุกٍ ู‚َุฏِูŠุฑٌ (ูขูฆ)ุชُูˆู„ِุฌُ ุงู„ู„َّูŠْู„َ ูِูŠ ุงู„ู†َّู‡َุงุฑِ ูˆَุชُูˆู„ِุฌُ ุงู„ู†َّู‡َุงุฑَ ูِูŠ ุงู„ู„َّูŠْู„ِ ูˆَุชُุฎْุฑِุฌُ ุงู„ْุญَูŠَّ ู…ِู†َ ุงู„ْู…َูŠِّุชِ ูˆَุชُุฎْุฑِุฌُ ุงู„ْู…َูŠِّุชَ ู…ِู†َ ุงู„ْุญَูŠِّ ูˆَุชَุฑْุฒُู‚ُ ู…َู†ْ ุชَุดَุงุกُ ุจِุบَูŠْุฑِ ุญِุณَุงุจٍ (ูขูง)

“Katakanlah, ‘Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan-Mu lah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rizki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas).’” (QS. Ali-Imran: 26-27)

Pengakuan tauhid rububiyyah sebenarnya sudah tertanam dalam fitrah manusia, sehingga hampir semua manusia mengakui dan tidak mengingkarinya, baik muslim maupun kafir, baik dahulu maupun sekarang.

Allah Ta’ala berfirman

ู‚ُู„ْ ู…َู†ْ ูŠَุฑْุฒُู‚ُูƒُู…ْ ู…ِู†َ ุงู„ุณَّู…َุงุกِ ูˆَุงู„ุฃุฑْุถِ ุฃَู…ْ ู…َู†ْ ูŠَู…ْู„ِูƒُ ุงู„ุณَّู…ْุนَ ูˆَุงู„ุฃุจْุตَุงุฑَ ูˆَู…َู†ْ ูŠُุฎْุฑِุฌُ ุงู„ْุญَูŠَّ ู…ِู†َ ุงู„ْู…َูŠِّุชِ ูˆَูŠُุฎْุฑِุฌُ ุงู„ْู…َูŠِّุชَ ู…ِู†َ ุงู„ْุญَูŠِّ ูˆَู…َู†ْ ูŠُุฏَุจِّุฑُ ุงู„ุฃู…ْุฑَ ูَุณَูŠَู‚ُูˆู„ُูˆู†َ ุงู„ู„َّู‡ُ ูَู‚ُู„ْ ุฃَูَู„ุง ุชَุชَّู‚ُูˆู†َ (ูฃูก)

“Katakanlah, ‘Siapakah yang memberi rizki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan?’ Maka mereka akan menjawab: ‘Allah.’ Maka katakanlah, ‘Mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya)?’” (QS. Yunus: 31)

Namun, ketahuilah wahai Saudariku, pengakuan bahwa Allah Ta’ala adalah satu-satunya pencipta, pengatur, pemelihara alam semesta ini, dan pemberi rezeki untuk hamba-hamba-Nya, tidaklah cukup untuk bisa menggolongkan seseorang sebagai seorang mukmin (orang yang beriman). Sebagaimana kaum musyrikin zaman dulu, seperti Abu Jahal dan pengikutnya, mereka mengakui tauhid rububiyyah, namun semua itu tidaklah memasukkan mereka kepada golongan orang-orang yang beriman. Bahkan Rasulullah shallallahu ’alaihi wa salam memerangi dan menghalalkan darah dan harta mereka.

2. Tauhid Uluhiyyah

Tauhid uluhiyyah adalah mengesakan Allah Ta’ala sebagai satu-satunya tujuan perbuatan-perbuatan hamba yang dilakukan dalam rangka beribadah dan ber-taqarrub (mendekatkan diri), seperti berdoa, rasa takut, berharap, bertawakkal, memohon pertolongan dan perlindungan, berkurban, bernadzar, dan lain sebagainya. Uluhiyyah maknanya adalah ibadah. Oleh karena itu, tauhid uluhiyyah disebut juga dengan tauhid ibadah.

Ibadah secara bahasa adalah ketundukan dan kehinaan. Sedangkan ibadah dalam istilah syar’i didefinisikan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah sebagai “suatu istilah bagi semua hal yang dicintai oleh Allah Ta’ala dan diridhai-Nya, baik berupa perkataan maupun perbuatan yang lahir ataupun batin”.

Ibadah mencakup tiga rukun yang ketiganya harus terkumpul pada seorang hamba, yaitu rasa cinta, harap, dan takut. Ibadah adalah puncak kecintaan dan keridhaan kepada Allah Ta’ala, karena untuk ibadahlah manusia diciptakan oleh-Nya. Hal ini terkandung di dalam firman-Nya

ูˆَู…َุง ุฎَู„َู‚ْุชُ ุงู„ْุฌِู†َّ ูˆَุงู„ุฅู†ْุณَ ุฅِู„ุง ู„ِูŠَุนْุจُุฏُูˆู†ِ (ูฅูฆ)

“Dan Aku tidaklah menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat: 56).

Untuk tujuan ini pula diutus para Rasul ‘alaihimussalam, seperti dalam firman Allah Ta’ala

ูˆَู„َู‚َุฏْ ุจَุนَุซْู†َุง ูِูŠ ูƒُู„ِّ ุฃُู…َّุฉٍ ุฑَุณُูˆู„ุง ุฃَู†ِ ุงุนْุจُุฏُูˆุง ุงู„ู„َّู‡َ ูˆَุงุฌْุชَู†ِุจُูˆุง ุงู„ุทَّุงุบُูˆุชَ

“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan), ‘Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah thaghut itu.’“ (QS. An-Nahl: 36).

Ketahuilah Saudariku, tauhid uluhiyyah ini merupakan konsekuensi dari tauhid rububiyyah dan tauhid asma` wa shifat (yang akan datang penjelasannya). Kemurnian tauhid uluhiyyah ini diwujudkan dengan dua hal, yaitu: 1) seluruh ibadah hanya diperuntukkan kepada Allah Ta’ala saja, bukan kepada yang lainnya; 2) dalam pelaksanaan ibadah tersebut harus sesuai dengan syariat Allah Ta’ala.

3. Tauhid Asma` wa Shifat

Tauhid asma` wa shifat adalah keyakinan tentang keesaan Allah Ta’ala dalam hal nama dan sifat-Nya yang terdapat di dalam Al-Qur`an dan As-Sunnah, disertai dengan mengimani makna-makna dan hukum-hukumnya (konsekuensi-konsekuensinya). Menetapkan sifat-sifat kesempurnaan bagi Allah Ta’ala sebagaimana yang telah ditetapkan-Nya untuk diri-Nya sendiri atau ditetapkan oleh Rasul-Nya, begitu pula meniadakan sifat-sifat kekurangan yang ditiadakan oleh Allah dan Rasul-Nya dari diri-Nya. Dengan demikian wajib bagi kita untuk menetapkan nama-nama dan sifat-sifat Allah Ta’ala sesuai dengan kemuliaan dan keagungan-Nya.

Allah Ta’ala berfirman

ูˆَู„ِู„َّู‡ِ ุงู„ุฃุณْู…َุงุกُ ุงู„ْุญُุณْู†َู‰ ูَุงุฏْุนُูˆู‡ُ ุจِู‡َุง ูˆَุฐَุฑُูˆุง ุงู„َّุฐِูŠู†َ ูŠُู„ْุญِุฏُูˆู†َ ูِูŠ ุฃَุณْู…َุงุฆِู‡ِ ุณَูŠُุฌْุฒَูˆْู†َ ู…َุง ูƒَุงู†ُูˆุง ูŠَุนْู…َู„ُูˆู†َ

“Hanya milik Allah-lah asmaul husna (nama-nama yang terbaik), maka berdoalah kepada-Nya dengan menyebut asmaul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al-A’raaf: 180).

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam tauhid asma` wa shifat antara lain:

1.Harus menetapkan semua nama dan sifat Allah Ta’ala, tidak menafikan (meniadakan) dan tidak pula menolaknya.
2.Tidak boleh melampaui batas dengan menamai atau mensifati Allah Ta’ala di luar nama dan sifat yang telah ditetapkan oleh Allah Ta’ala dan Rasul-Nya.
3.Tidak menyerupakan nama dan sifat Allah Ta’ala dengan nama dan sifat para makhluk-Nya.
4.Tidak perlu (dan tidak memungkinkan) untuk mencari tahu hakikat (bentuk sebenarnya) dari sifat-sifat Allah tersebut.
5.Beribadah kepada Allah Ta’ala sesuai dengan konsekuensi nama dan sifat-Nya. (Mutiara Faidah Kitab At-Tauhid, hal. 10)

Saudariku, ketahuilah bahwa nama-nama Allah Ta’ala tidak hanya berjumlah sembilan puluh sembilan seperti yang sering kita dengar, akan tetapi nama-nama Allah sangatlah banyak. Tidak ada seorang pun yang mengetahui jumlahnya kecuali Allah Ta’ala semata. Sebagaimana yang telah disebutkan di dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad tentang doa bagi orang yang sedih atau bimbang, disebutkan, “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan semua nama yang menjadi milik-Mu, yang Engkau pergunakan sebagai nama diri-Mu sendiri, atau yang Engkau turunkan di dalam kitab-Mu, atau yang Engkau ajarkan kepada salah seorang dari makhluk-Mu, atau yang Engkau simpan di dalam ilmu ghaib di sisi-Mu…”

Syirik Lawan Dari Tauhid

Syirik Lawan dari Tauhid 

Syirik adalah mensejajarkan (menyamakan) selain Allah dengan Allah Ta’ala dalam hal-hal yang termasuk kekhususan bagi Allah Ta’ala. Kemusyrikan merupakan kedzaliman yang paling besar. Allah Ta’ala berfirman

ูˆَุฅِุฐْ ู‚َุงู„َ ู„ُู‚ْู…َุงู†ُ ู„ุงุจْู†ِู‡ِ ูˆَู‡ُูˆَ ูŠَุนِุธُู‡ُ ูŠَุง ุจُู†َูŠَّ ู„ุง ุชُุดْุฑِูƒْ ุจِุงู„ู„َّู‡ِ ุฅِู†َّ ุงู„ุดِّุฑْูƒَ ู„َุธُู„ْู…ٌ ุนَุธِูŠู…ٌ

“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: ‘Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.’” (QS. Luqman: 13)

Zalim adalah meletakan sesuatu pada yang bukan tempatnya. Maka benarlah jika syirik dikatakan zalim, karena syirik mengandung unsur penempatan ibadah bukan pada tempatnya. Inilah kezaliman terbesar yang sekarang banyak terjadi di masyarakat.

Ditinjau dari besar kecilnya, syirik terbagi menjadi dua macam yaitu:

1.Syirik akbar (besar), yaitu memalingkan sebagian bentuk ibadah kepada selain Allah Ta’ala, seperti doa, kurban, nadzar yang ditujukan kepada selain Allah Ta’ala, seperti ditujukan kepada penghuni kubur, jin, setan dan lain-lain. Syirik ini dapat menyebabkan pelakunya keluar dari Islam, mengekalkan pelakunya di neraka, menghapuskan seluruh amal baiknya, pelakunya boleh diperangi dan tidak akan diampuni.

2.Syirik asghar (kecil), yaitu semua bentuk sarana (perantara) yang akan mengantarkan kepada syirik akbar. Pelaku syirik asghar tidak dikeluarkan dari Islam, akan tetapi berkurang tauhidnya, terancam masuk neraka namun tidak kekal. Syirik ini hanya menghapuskan pahala amal yang bercampur dengan syirik tersebut. Pelakunya tidak diperangi dan masih memungkinkan untuk diampuni (menurut pendapat sebagian ulama). Namun Saudariku, kita harus berhati-hati dengan amal perbuatan kita, agar tidak tercampur dengan syirik kecil ini, seperti sabda Rasulullah shalallahu ’alaihi wa sallam, “Sesungguhnya hal yang paling aku takuti menimpa kalian ialah syirik kecil, yaitu riya.” (shahih, HR. Ahmad)
Ditinjau dari tampak dan tidaknya, syirik dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

1.Syirik jali (jelas), yaitu syirik yang terjadi dalam perkataan dan perbuatan. Jadi perbuatan syirik itu tampak dan dapat kita saksikan atau dengarkan.

2.Syirik khafi (samar atau tersembunyi), yaitu syirik yang terkait dengan niat dan keyakinan. Disebut khafi karena tersembunyi dari diri pelakunya sendiri, terlebih orang lain, atau karena pelakunya menyembunyikannya dari manusia, sehingga tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah Ta’ala.
Saudariku, inilah syirik, lawan dari tauhid yang sangat penting untuk kita ketahui dan kita cermati dalam setiap amalan kita. Karena perbuatan kemusyrikan tidak akan mendapatkan ampunan dari Allah Ta’alaapabila pelakunya meninggal dunia dan belum bertaubat darinya. Allah Ta’alaberfirman

ุฅِู†َّ ุงู„ู„َّู‡َ ู„ุง ูŠَุบْูِุฑُ ุฃَู†ْ ูŠُุดْุฑَูƒَ ุจِู‡ِ ูˆَูŠَุบْูِุฑُ ู…َุง ุฏُูˆู†َ ุฐَู„ِูƒَ ู„ِู…َู†ْ ูŠَุดَุงุกُ ูˆَู…َู†ْ ูŠُุดْุฑِูƒْ ุจِุงู„ู„َّู‡ِ ูَู‚َุฏِ ุงูْุชَุฑَู‰ ุฅِุซْู…ًุง ุนَุธِูŠู…ًุง

”Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. An-Nisa`: 48)

Maka wajib bagi kita untuk menjaga keimanan kita dari noda-noda syirik. Janganlah engkau mengotori amalmu hanya karena menginginkan pujian manusia. Janganlah engkau khianati Rabb-mu hanya untuk sekedar menengok ramalan bintang di majalah harianmu. Ingatlah balasan untuk kesabaranmu atas semua ini, yaitu surga.

Keistimewaan Ahli Tauhid

Keistimewaan Ahli Tauhid

Tidak bisa kita mungkiri bahwa ilmu dan amal yang paling mulia adalah ilmu dan amal tauhid, karena ilmu dan amal tersebut berkaitan dengan Dzat Yang Paling Mulia, yaitu Allah Ta’ala. Maka orang-orang yang benar-benar bertauhid akan mendapatkan balasan dan keistimewaan dari Allah Ta’ala, di antaranya:

1.Mendapatkan ketenangan dan hidayah.
2.Mendapatkan kehidupan yang baik di dunia dan diterima amalnya di akhirat.
3.Pasti masuk surga.
4.Terbebas dari adzab dan api neraka.
5.Diampuni seluruh dosanya.
6.Bobot timbangan tauhid mengalahkan bobot timbangan langit dan bumi.

Oleh karena itu, jika kita ingin mendapatkan keistimewaan-keistimewaan dari Allah Ta’ala tersebut maka kita harus memurnikan tauhid dalam diri kita dengan memiliki ilmu tauhid yang sempurna, meyakini kebenaran tauhid yang telah diilmui, dan mengamalkan ajaran tauhid dengan penuh ketundukan.

Saudariku, maka sekarang telah jelas, mengapa kita hidup di dunia ini? Ibnul Qoyyim rahimahullah mengatakan, “Tujuan yang terpuji yang jika setiap insan merealisasikannya bisa menggapai kesempurnaan, kebahagiaan hidup, dan keselamatan adalah dengan mengenal, mencintai, dan beribadah kepada Allah semata dan tidak berbuat syirik kepada-Nya. Inilah hakikat dari perkataan seorang hamba ‘Laa ilaha illallah (tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah).’ Dengan kalimat inilah para Rasul diutus dan semua kitab diturunkan. Suatu jiwa tidaklah menjadi baik, suci, dan sempurna melainkan dengan mentauhidkan Allah semata.” (Miftaah Daaris Sa’aadah, 2/120)

Kami memohon kepada Allah Ta’ala agar memudahkan kita dalam bertauhid kepada-Nya dan menjauhkan kita dari noda-noda kemusyrikan.

Wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammadin wa ‘ala alihi wa shahbihi wa sallam. Walhamdu lillahi Rabbil ‘alamin.

***

Penulis: Ummu Ahmad
Artikel Buletin Zuhairah

Referensi :

Durusun min Al-Qur’anil Karim, Dr. แนขalih bin Fauzan bin ‘Abdullah Al-Fauzan, Darul ‘Asimah.
Hal-hal yang Wajib Diketahui Setiap Muslim [Terj. At-Tanbihat Al-Mukhtasarah], Ibrahim bin Asy-Syaikh แนขalih bin Ahmad al-Khuraisi, Pustaka Imam Syafi’i.
Sudah Benarkah Aqidah Kita? [Terj. Al-Irsyad Ilaa แนขahihil I’tiqad], Dr. แนขalih bin Fauzan bin ‘Abdullah Al-Fauzan, Pustaka Ash-Shahiha.
Mutiara Faidah Kitab At Tauhid, Abu Isa Abdullah bin Salam, Pustaka Muslim.
Artikel “Untuk Apa Kita Diciptakan di Dunia?”, Muhammad Abduh Tuasikal, www.rumaysho.com

Urgensi Tauhid

✔️✔️Urgensi Tauhid

Syaikh Khalid bin Abdurrahman Asy-Syayi’ hafizhahullah berkata, “perkara yang pertama kali diperintahkan kepada [Nabi] al-Mushthafa shallallahu ‘alaihi wa sallam yaitu untuk memberikan peringatan dari syirik. 

Padahal, kaum musyrikin kala itu juga berlumuran dengan perbuatan zina, meminum khamr, kezaliman dan berbagai bentuk pelanggaran.

Meskipun demikian, beliau memulai dakwahnya dengan ajakan kepada tauhid dan peringatan dari syirik. 

Beliau terus melakukan hal itu selama 13 tahun. Sampai-sampai sholat yang sedemikian agung pun tidak diwajibkan kecuali setelah 10 tahun beliau diutus. 

Hal ini menjelaskan tentang urgensi tauhid dan kewajiban memberikan perhatian besar terhadapnya. 

Ia merupakan perkara terpenting dan paling utama yang diperhatikan oleh seluruh para nabi dan rasul…” (lihat ta’liq beliau dalam Mukhtashar Sirati an-Nabi wa Sirati Ash-habihi al-’Asyrati karya Imam Abdul Ghani al-Maqdisi, hal. 59-60)

Ibarat sebuah bangunan, maka tauhid adalah pondasi dan pilar-pilar penegak kehidupan. 

Tanpa tauhid tidak akan tegak bangunan kehidupan.Dan tanpa tauhid tidak akan tegak masyarakat Islam. 

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu’anhuma, beliau menuturkan bahwa tatkala Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutus Mu’adz bin Jabal radhiyallahu’anhu ke negeri Yaman, maka beliau berpesan kepadanya, “Sesungguhnya engkau akan mendatangi sekelompok orang dari kalangan Ahli Kitab, maka jadikanlah perkara pertama yang kamu serukan kepada mereka syahadat laa ilaha illallah.” Dalam sebagian riwayat disebutkan, “Supaya mereka mentauhidkan Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

#Sebesar apapun amal ketaatan yang dilakukan oleh seorang hamba -atau sebuah masyarakat- akan tetapi jika tidak dilandasi tauhid dan keimanan yang benar maka itu tidak ada nilai dan harganya. Ia akan lenyap begitu saja, terbuang sia-sia bersama dengan keringat yang mereka kucurkan, bersama dengan waktu yang mereka habiskan, bersama dengan tetesan darah yang mereka tumpahkan. Sia-sia tanpa makna!

Allah ta'ala berfirman,

ูˆَู„َู‚َุฏْ ุฃُูˆุญِูŠَ ุฅِู„َูŠْูƒَ ูˆَุฅِู„َู‰ ุงู„َّุฐِูŠู†َ ู…ِู†ْ ู‚َุจْู„ِูƒَ ู„َุฆِู†ْ ุฃَุดْุฑَูƒْุชَ ู„َูŠَุญْุจَุทَู†َّ ุนَู…َู„ُูƒَ ูˆَู„َุชَูƒُูˆู†َู†َّ ู…ِู†َ ุงู„ْุฎَุงุณِุฑِูŠู†

“Sungguh telah diwahyukan kepadamu dan kepada orang-orang sebelummu; Jika kamu berbuat syirik maka lenyaplan seluruh amalmu dan kamu pasti termasuk golongan orang-orang yang merugi” (QS. Az-Zumar: 65)

#IndonesiaBertauhid

Kamis, 14 April 2016

Islam Itu Mudah


ISLAM ITU MUDAH ... 

Tentang Masalah Madzhab: 

Kita mengambil pendapat Madzhab, Jika dalil yang dipakai oleh Madzhab tersebut SHAHIH. 

Kita mengambil Fiqih dari Ulama Fiqih, dan mengambil Hadits dari Ulama Hadits. 

Jika dalam suatu Madzhab ada pandangan tentang permasalahan tertentu, Jika dalilnya dari Qur'an dan tepat istinbathnya (tepat metode pengambilannya / dalil sinkron dengan hukum) maka kita ambil pendapat madzhab tsb.

Jika dalam suatu Madzhab ada pandangan tentang permasalahan tertentu, Jika dalilnya dari Hadits, maka kita lihat: 

Jika para Ulama Hadits menyatakan hadits tsb SHAHIH, dan tepat istinbathnya (tepat metode pengambilannya / dalil sinkron dengan hukum) maka kita ambil pendapat madzhab tsb.

Namun Jika ternyata Ulama hadits menyatakan hadits tsb tidak shahih: dha'if (lemah), atau maudhu' (palsu), maka pandangan dalam madzhab tsb TIDAK kita ambil.

Pandangan / Pendapat SIAPAPUN, Jika bertentangan dengan dalil shahih, maka pendapatnya TIDAK bisa dijadikan hujjah.

Karena ada suatu kaidah: 
ู„ุง ุงุฌุชู‡ุงุฏ ู…ุน ุงู„ู†ุต 

Tidak ada (tidak boleh) berijtihad Jika ada dalil (Jika bertentangan dengan dalil).

**********

DI ANTARA KAIDAH MENUNTUT ILMU 
By: Ustadz Nuruddin Abu Faynan

https://m.youtube.com/watch?v=lN4tcMv9R1w 

********** 

#PERKARA_DUNIA 

Segala sesuatu dalam perkara dunia, hukum asalnya adalah MUBAH (boleh) sampai datang dalil yang mengharamkannya. 

Jika ada dalil yang mengharamkan, maka hal tsb menjadi haram.

Contohnya: Rokok 

Ini dianggap perkara dunia. 

Tapi ternyata bertentangan dengan dalil dari Al-Qur'an: 

ูˆู„ุง ุชู„ู‚ูˆุง ุจุฃูŠุฏูŠูƒู… ุฅู„ู‰ ุงู„ุชู‡ู„ูƒุฉ 
Jangan menjerumuskan dirimu kepada kebinasaan. 

Dan hadits: 
ู„ุง ุถุฑุฑ ูˆู„ุง ุถุฑุงุฑ 
Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan tidak boleh membahayakan orang lain. 

Masalah kematian itu urusan Allah, tapi masalah BAHAYA rokok itu sudah jelas. 

Ini salah satu contoh. 

#PERKARA_IBADAH ... 

Segala sesuatu dalam perkara IBADAH, hukum asalnya adalah HARAM, sampai datang dalil (shahih) yang memerintahkan untuk mengerjakan amalan tsb (baik perintah tsb sunnah maupun wajib).

https://rumaysho.com/3119-hukum-asal-ibadah-haram-sampai-ada-dalil.html

Contohnya: 
MENGKHUSUSKAN puasa di bulan Rajab.

Menurut Madzhab ini: begini. 

Menurut Madzhab itu: begitu.

#Ada_dalilnya_atau_tidak?

Jika tidak ada, maka tidak usah diamalkan. 

Eh, ternyata ADA dalilnya... 

Dalilnya SHAHIH atau tidak? 

Ternyata TIDAK shahih, berarti tidak usah diamalkan. 

Simple, kan? 

**********  

Hadits Dhaif Seputar Bulan Rajab 

https://konsultasisyariah.com/24623-hadis-dhaif-seputar-bulan-rajab.html

12 Hadits Dha'if (Lemah) Seputar Bulan Rajab

https://konsultasisyariah.com/11545-hadis-dhaif-lemah-seputar-rajab.html 

********** 

Jeddah, 1 Rajab 1437

Hanya sekedar catatan 
Arfah Ummu Faynan

Sabtu, 09 April 2016

Akhlak Terhadap Pembantu

⬆ #Audio_Kajian #Ahlus_Sunnah

๐Ÿ“ Panduan Akhlak Islam terhadap Pembantu

๐Ÿ“š Dari Kitab Al-Adabul Mufrod karya Al-Imam Al-Bukhari

๐Ÿ’ฟ Ustadz Sofyan Chalid Ruray hafizhahullah

๐Ÿ’พ Link Download: 

➡ Adab Seorang Muslim terhadap Pembantu » http://bit.ly/1Ryo7BI

➡ Adab Menghukum dan Memukul » http://bit.ly/1N4s0sI

➡ Akhlak Mulia terhadap Pembantu » http://bit.ly/1UOjgPA

➡ Pembantumu Juga Saudaramu Seagama » http://bit.ly/1UOjo1D

➡ Setiap Kalian adalah Pemimpin » http://bit.ly/1Tuszmb

๐Ÿก Kajian Ummahat Jakarta (Cipete Jakarta Selatan)

๐ŸŒน Semoga bermanfaat, mohon ta'awun menyebarkan dakwah tauhid dan sunnah. Jazaakumullaahu khayron wa baaroka fiykum.


══════ ❁✿❁ ══════

➡ Bergabunglah dan Sebarkan Dakwah Sunnah Bersama⤵

๐Ÿ“กMarkaz Ta’awun Dakwah dan Bimbingan Islam:
๐Ÿ“ฎJoin Channel Telegram: http://goo.gl/6bYB1k
๐Ÿ“ฒGabung Group WA: 08111377787
๐ŸŒwww.facebook.com/taawundakwah
๐ŸŒwww.taawundakwah.com
๐Ÿ“ฑPIN BB: 5D4F8547
๐ŸŽฌYoutube: Ta'awun Dakwah

Rabu, 06 April 2016

Ringkasan Tanya Jawab Mencitai Wali-wali Allah


๐Ÿ“™ RINGKASAN TANYA JAWAB TABLIGH AKBAR “MENCINTAI WALI-WALI ALLAH TA’ALA”

✏ [Asy-Syaikh Prof. DR. Abdur Rozzaq bin Abdul Muhsin Al-Badr hafizhahumallah]

๐Ÿ“ฅ Pertanyaan Pertama: Apa Makna Hadits Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam: Aku adalah Wali bagi Orang yang Tidak Punya Wali?

๐Ÿ“ค Jawab: Makna wali dalam dalil-dalil syar’i memiliki bermacam makna, diantaranya:

1. Waliyul amr, walinya urusan, artinya pemerintah, karena pemerintah mengurus urusan-urusan negara dan masyarakat.

2. Orang tua juga disebut wali karena mengurusi keluarganya.

3. Wali maalil yatiim, artinya yang mengurus harta anak yatim.

4. Adapun hadits “Aku adalah Wali bagi Orang yang Tidak Punya Wali” maknanya: Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam adalah wali bagi wanita yang tidak memiliki wali untuk menikahkannya.

5. Demikian pula pemerintah atau yang ditugaskan oleh pemerintah (seperti lembaga KUA, pen) adalah wali bagi wanita yang tidak memiliki wali untuk menikahkannya.

๐Ÿ“ฅ Pertanyaan Kedua: Mengapa Allah Tidak Menolong Kaum Muslimin yang Tertindas di Sebagian Negeri?

๐Ÿ“ฅ Jawab: Sesungguhnya Allah benar janji-Nya, tidak akan mengingkari janji, akan tetapi Allah belum menolong sebagian kaum muslimin karena kesalahan mereka sendiri yang menyelisihi syari’at-Nya. Adapun orang yang menunaikan dan mengamalkan kewajiban maka Allah pasti menolongnya.

✅ Allah ‘azza wa jalla berfirman,

ูˆَู…َุง ุฃَุตَุงุจَูƒُู…ْ ู…ِู†ْ ู…ُุตِูŠุจَุฉٍ ูَุจِู…َุง ูƒَุณَุจَุชْ ุฃَูŠْุฏِูŠูƒُู…ْ ูˆَูŠَุนْูُูˆ ุนَู†ْ ูƒَุซِูŠุฑٍ

๐ŸŒด “Dan apa saja musibah yang menimpa kalian, maka itu adalah akibat dosa-dosa kalian, dan Allah memaafkan banyak dosamu.” [Asy-Syuro: 30]

๐Ÿ“ฅ Pertanyaan Ketiga: Bolehkah Ngalap Berkah dari Wali?

๐Ÿ“ค Jawab: Keberkahan itu dari Allah bukan dari wali, sebagaimana firman Allah tentang ucapan Nabi Isa ‘alaihissalaam,

ูˆَุฌَุนَู„َู†ِูŠ ู…ُุจَุงุฑَูƒًุง ุฃَูŠْู†َ ู…َุง ูƒُู†ْุชُ

๐ŸŒด “Dan Allah menjadikan aku diberkahi di mana pun aku berada.” [Maryam: 31]

ู„ุง ุชู†ุงู„ ุงู„ุจุฑูƒุฉ ุฅู„ุง ู…ู† ุงู„ู„ู‡ ุจู„ุฒูˆู… ุทุงุนุชู‡ ูˆู„ุง ุชุทู„ุจ ุฅู„ุง ู…ู† ุงู„ู„ู‡ ุณุจุญุงู†ู‡ ูˆุชุนุงู„ู‰ ูุฅู† ุงู„ู„ู‡ ุฌู„ ูˆุนู„ุง ู‡ูˆ ุงู„ุฐูŠ ูŠุจุงุฑูƒ ู…ู† ุดุงุก ู…ู† ุนุจุงุฏู‡ ูˆุฃู…ุง ุทู„ุจู‡ุง ู…ู† ุบูŠุฑ ุงู„ู„ู‡ ูƒุงู„ู…ูˆุชู‰ ูู‡ุฐุง ู…ู† ุงุชุฎุงุฐ ุงู„ุฃูˆู„ูŠุงุก ู…ู† ุฏูˆู† ุงู„ู„ู‡

๐ŸŒด “Keberkahan tidak mungkin diraih kecuali dari Allah dengan cara menaati-Nya, dan tidak boleh dimintakan kecuali kepada-Nya, karena Allah ‘azza wa jalla Dialah yang memberkahi siapa yang Dia kehendaki dari hamba-hamba-Nya. Adapun meminta berkah dari selain-Nya seperti kepada orang-orang yang sudah mati maka termasuk menjadikan orang-orang yang mati tersebut sebagai para wali yang disembah selain Allah (maka termasuk syirik).”

๐Ÿ“ฅ Pertanyaan Keempat: Apakah Para Wali Maksum (Suci dari Dosa)?

๐Ÿ“ค Jawab: Para wali tidak maksum, tetapi apabila mereka melakukan dosa maka mereka segera bertaubat kepada Allah, sebagaimana firman-Nya,

ูˆَุงู„َّุฐِูŠู†َ ุฅِุฐَุง ูَุนَู„ُูˆุง ูَุงุญِุดَุฉً ุฃَูˆْ ุธَู„َู…ُูˆุง ุฃَู†ْูُุณَู‡ُู…ْ ุฐَูƒَุฑُูˆุง ุงู„ู„َّู‡َ ูَุงุณْุชَุบْูَุฑُูˆุง ู„ِุฐُู†ُูˆุจِู‡ِู…ْ ูˆَู…َู†ْ ูŠَุบْูِุฑُ ุงู„ุฐُّู†ُูˆุจَ ุฅِู„َّุง ุงู„ู„َّู‡ُ ูˆَู„َู…ْ ูŠُุตِุฑُّูˆุง ุนَู„َู‰ ู…َุง ูَุนَู„ُูˆุง ูˆَู‡ُู…ْ ูŠَุนْู„َู…ُูˆู†َ

๐ŸŒด “Dan orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.” [Ali Imron: 135]

ูˆุงู„ุญู…ุฏ ู„ู„ู‡ ุฑุจ ุงู„ุนุงู„ู…ูŠู†

✍ [Tabligh Akbar "Mencintai Wali-wali Allah" di Masjid Istiqlal, Jakarta Indonesia, 25 Jumadal Akhirah 1437 / 3 April 2016]

✍ Peringkas: Sofyan Chalid bin Idham Ruray -ghafarallaahu lahu wa 'afaa 'anhu (semoga Allah mengampuni dan memaafkannya)-.

๐ŸŒ Sumber: https://www.facebook.com/sofyanruray.info/posts/592825150866971:0

๐ŸŒ Link Terkait: 

๐Ÿ’ป https://www.facebook.com/sofyanruray.info/posts/592523527563800:0

๐Ÿ’ป https://www.facebook.com/sofyanruray.info/posts/592089984273821:0


══════ ❁✿❁ ══════

➡ Bergabunglah dan Sebarkan Dakwah Sunnah Bersama⤵

๐Ÿ“กMarkaz Ta’awun Dakwah dan Bimbingan Islam:
๐Ÿ“ฎGabung Channel Telegram: http://goo.gl/6bYB1k
๐Ÿ“ฒGabung Group WA: 08111377787
๐ŸŒwww.facebook.com/taawundakwah
๐ŸŒwww.taawundakwah.com
๐Ÿ“ฑPIN BB: 5D4F8547
๐ŸŽฌYoutube: Ta'awun Dakwah

Selasa, 05 April 2016

Syaikh Mishairy Rasyid Al Afasy

๐ŸŒด EDISI MUROTTAL AL-QUR'AN ๐ŸŒด 

๐Ÿ“– MARI DENGARKAN INDAHNYA LANTUNAN AYAT-AYAT AL-QUR'AN ๐Ÿ“– 

BERSAMA...

๐Ÿ•‹ SYAIKH MISHARY RASYID AL-AFASY ๐Ÿ•‹ 

Download MP3 Qur'an Per Juz...

Juz 1 ⇨ http://bit.ly/1RqIGw4
Juz 2 ⇨ http://bit.ly/1RqIGMm
Juz 3 ⇨ http://bit.ly/1J0Ctol
Juz 4 ⇨ http://bit.ly/1J0Cton
Juz 5 ⇨ http://bit.ly/1RqIIE5
Juz 6 ⇨ http://bit.ly/1RqIGvZ
Juz 7 ⇨ http://bit.ly/1RqIGvY
Juz 8 ⇨ http://bit.ly/1RqIInF
Juz 9 ⇨ http://bit.ly/1J0CuIZ
Juz 10 ⇨ http://bit.ly/1J0Ct85
Juz 11 ⇨ http://bit.ly/1J0CuJ1
Juz 12 ⇨ http://bit.ly/1RqIIDZ
Juz 13 ⇨ http://bit.ly/1RqIGw1
Juz 14 ⇨ http://bit.ly/1RqIInB
Juz 15 ⇨ http://bit.ly/1J0Ctor
Juz 16 ⇨ http://bit.ly/1RqIGw7
Juz 17 ⇨ http://bit.ly/1RqIInz
Juz 18 ⇨ http://bit.ly/1J0CuIW
Juz 19 ⇨ http://bit.ly/1J0Ct86
Juz 20 ⇨ http://bit.ly/1RqIGw6
Juz 21 ⇨ http://bit.ly/1RqIIE0
Juz 22 ⇨ http://bit.ly/1RqIInD
Juz 23 ⇨ http://bit.ly/1RqIInJ
Juz 24 ⇨ http://bit.ly/1RqIIE3
Juz 25 ⇨ http://bit.ly/1J0Ctop
Juz 26 ⇨ http://bit.ly/1J0CuIV
Juz 27 ⇨ http://bit.ly/1RqIGMo
Juz 28 ⇨ http://bit.ly/1J0CuJ0
Juz 29 ⇨ http://bit.ly/1RqIGMp
Juz 30 ⇨ http://bit.ly/1RqIInH

Semoga bermanfaat ... Mari Belajar Islam: ๐Ÿ“ฃ Telegram Channel MBI : https://telegram.me/abulailah

☘ Zaadanalloh 'Ilman Wa Hirshon, Semoga Alloh ๏ทป Menambah Kita Ilmu & Semangat ☘

=========๐Ÿƒ๐Ÿ€๐Ÿƒ=========
Silahkan di Share Semoga bermanfaat bagi yang lain, Insya Alloh jadi amal jariyah bagi yang menyebarkannya...

Senin, 04 April 2016

Mencintai Wali - Wali Allah

RINGKASAN TABLIGH AKBAR "MENCINTAI WALI-WALI ALLAH 'AZZA WA JALLA"

[Asy-Syaikh Prof. DR. Abdur Rozzaq bin Abdul Muhsin Al-Badr hafizhahumallah]

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Assalaamu'alaykum warohmatullaahi wabarokaatuh,

ุฅู†َّ ุงู„ุญَู…ْุฏَ ู„ู„ู‡، ู†َุญْู…َุฏُู‡، ูˆู†ุณุชุนูŠู†ُู‡، ูˆู†ุณุชุบูุฑُู‡ُ، ูˆู†ุนูˆุฐُ ุจู‡ ู…ِู† ุดُุฑُูˆุฑِ ุฃู†ูُุณِู†َุง، ูˆَู…ِู†ْ ุณูŠุฆุงุชِ ุฃุนْู…َุงู„ِู†ุง، ู…َู†ْ ูŠَู‡ْุฏِู‡ ุงู„ู„َّู‡ُ ูَู„ุง ู…ُุถِู„َّ ู„َู‡ُ، ูˆَู…َู†ْ ูŠُุถْู„ِู„ْ، ูَู„ุง ู‡َุงุฏِูŠ ู„َู‡ُ.

ูˆุฃَุดْู‡َุฏُ ุฃู†ْ ู„َุง ุฅู„َู‡َ ุฅِู„َّุง ุงู„ู„ู‡ُ ูˆَุญْุฏَู‡ُ ู„َุง ุดَุฑِูŠูƒَ ู„َู‡ُ، ูˆุฃุดู‡ุฏُ ุฃู†َّ ู…ُุญَู…َّุฏًุง ุนุจْุฏُู‡ ูˆุฑَุณُูˆู„ُู‡.

➡️
Sungguh ini adalah saat-saat yang sangat indah, perjumpaan di rumah Allah, tempat yang paling dicintai Allah dalam rangka melakukan ibadah yang sangat agung yaitu menuntut ilmu agama. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda,

ูˆَู…َุง ุงุฌْุชَู…َุนَ ู‚َูˆْู…ٌ ูِูŠ ุจَูŠْุชٍ ู…ِู†ْ ุจُูŠُูˆุชِ ุงู„ู„ู‡ِ، ูŠَุชْู„ُูˆู†َ ูƒِุชَุงุจَ ุงู„ู„ู‡ِ، ูˆَูŠَุชَุฏَุงุฑَุณُูˆู†َู‡ُ ุจَูŠْู†َู‡ُู…ْ، ุฅِู„َّุง ู†َุฒَู„َุชْ ุนَู„َูŠْู‡ِู…ِ ุงู„ุณَّูƒِูŠู†َุฉُ، ูˆَุบَุดِูŠَุชْู‡ُู…ُ ุงู„ุฑَّุญْู…َุฉُ ูˆَุญَูَّุชْู‡ُู…ُ ุงู„ْู…َู„َุงุฆِูƒَุฉُ، ูˆَุฐَูƒَุฑَู‡ُู…ُ ุงู„ู„ู‡ُ ูِูŠู…َู†ْ ุนِู†ْุฏَู‡

"Dan tidaklah ada satu kaum yang berkumpul di rumah Allah; membaca kitab Allah dan saling mengajarkannya di antara mereka, kecuali akan turun kepada mereka ketenangan, dicurahkan kepada mereka rahmat, malaikat meliputi mereka dan Allah menyebut mereka di hadapan malaikat yang ada di sisi-Nya." [HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu]

Ucapan terima kasih kepada para tokoh yang membantu kegiatan ini; Bpk. Patrialis Akbar dan Bpk. Maftuh Basyuni, serta Radio Rodja sebagai panitia, dan pujian untuk masyarakat Indonesia yang pada umumnya berakhlak mulia.

Kita masuk dalam pembahasan “Mencintai wali-wali Allah”, dan kita awali dengan berdoa kepada Allah agar dihilangkan dari hati kita kebencian terhadap wali-wali Allah dan kita bermohon agar dikaruniakan cinta kepada Allah dan cinta terhadap orang-orang yang mencintai-Nya.

Cinta kepada wali-wali Allah adalah ibadah yang dapat mendekatkan diri kepada Allah, yang merupakan ikatan terkuat dan akan menyempurnakan iman kita. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

ุฃَูˆْุซَู‚ُ ุนُุฑَู‰ ุงู„ْุฅِูŠู…َุงู†ِ ุงู„ْู…ُูˆَุงู„َุงุฉُ ูِูŠ ุงู„ู„ู‡ِ، ูˆَุงู„ْู…ُุนَุงุฏَุงุฉُ ูِูŠ ุงู„ู„ู‡ِ، ูˆَุงู„ْุญُุจُّ ูِูŠ ุงู„ู„ู‡ِ، ูˆَุงู„ْุจُุบْุถُ ูِูŠ ุงู„ู„ู‡ِ

“Ikatan iman yang paling kuat adalah bersikap loyal karena Allah dan memusuhi karena Allah, cinta karena Allah dan benci karena Allah.” [HR. Ath-Thabrani dari Ibnu Abbas radhiyllahu’anhuma, Ash-Shahihah: 998]

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam juga bersabda,

ู…َู†ْ ุฃَุญَุจَّ ู„ِู„َّู‡ِ، ูˆَุฃَุจْุบَุถَ ู„ِู„َّู‡ِ، ูˆَุฃَุนْุทَู‰ ู„ِู„َّู‡ِ، ูˆَู…َู†َุนَ ู„ِู„َّู‡ِ ูَู‚َุฏِ ุงุณْุชَูƒْู…َู„َ ุงู„ْุฅِูŠู…َุงู†َ

“Barangsiapa mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah dan menahan karena Allah, maka dia telah menyempurnakan keimanan.” [HR. Abu Daud dari Abu Umamah radhiyallahu’anhu, Ash-Shahihah: 380]

Diantara doa Nabi shallallahu’alaihi wa sallam,

ุฃَุณْุฃَู„ُูƒَ ุญُุจَّูƒَ ูˆَุญُุจَّ ู…َู†ْ ูŠُุญِุจُّูƒَ، ูˆَุญُุจَّ ุนَู…َู„ٍ ูŠُู‚َุฑِّุจُ ุฅِู„َู‰ ุญُุจِّูƒَ

“Ya Allah aku memohon anugerah kecintaan kepada-Mu, dan kecintaan terhadap orang yang mencintai-Mu, serta kecintaan terhadap amalan yang mendekatkan kepada cinta-Mu.” [HR. At-Tirmidzi dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu’anhu, Takhrijul Misykah: 60]

Termasuk kecintaan terhadap orang yang mencintai Allah dalam hadits ini adalah mencintai wali-wali Allah.

Dan apabila cinta kepada wali-wali Allah adalah ibadah maka sebaliknya, membenci wali-wali Allah adalah dosa yang sangat besar, dan menunjukkan bahwa orang yang melakukannya memiliki penyakit hati dan adanya masalah dalam keimanannya, dan dia terancam peperangan dari Allah sebagaimana dalam hadits qudsi, Allah ta’ala berfirman,

ู…َู†ْ ุนَุงุฏَู‰ ู„ِูŠ ูˆَู„ِูŠًّุง ูَู‚َุฏْ ุขุฐَู†ْุชُู‡ُ ุจِุงู„ุญَุฑْุจِ

“Barangsiapa memusuhi wali-Ku maka aku umumkan perang terhadapnya.” [HR. Al-Bukhari dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu]

Firman Allah “Aku umumkan perang terhadapnya” menunjukkan bahwa memusuhi wali Allah adalah dosa yang sangat besar.

KEWAJIBAN TERHADAP WALI ALLAH TA'ALA

Kewajiban seorang muslim terhadap para wali Allah terdapat dalam ayat,ูˆَุงู„َّุฐِูŠู†َ ุฌَุงุกُูˆุง ู…ِู†ْ ุจَุนْุฏِู‡ِู…ْ ูŠَู‚ُูˆู„ُูˆู†َ ุฑَุจَّู†َุง ุงุบْูِุฑْ ู„َู†َุง ูˆَู„ِุฅِุฎْูˆَุงู†ِู†َุง ุงู„َّุฐِูŠู†َ ุณَุจَู‚ُูˆู†َุง ุจِุงู„ْุฅِูŠู…َุงู†ِ ูˆَู„َุง ุชَุฌْุนَู„ْ ูِูŠ ู‚ُู„ُูˆุจِู†َุง ุบِู„ًّุง ู„ِู„َّุฐِูŠู†َ ุขู…َู†ُูˆุง ุฑَุจَّู†َุง ุฅِู†َّูƒَ ุฑَุกُูˆูٌ ุฑَุญِูŠู…ٌ

“Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: Wahai Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang." [Al-Hasyr: 10]

Dalam ayat yang mulia ini terdapat keterangan dua perkara penting yang harus kita miliki terhadap wali-wali Allah;

Pertama: Selamatnya lisan, tidak mencela wali-wali Allah, tetapi hendaklah mendoakan mereka.

Kedua: Selamatnya hati, tidak membenci dan tidak pula dengki terhadap wali-wali Allah.

Sebagaimana dalam hadits Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash radhiyallahu’anhuma,

ู‚ِูŠู„َ ู„ِุฑَุณُูˆู„ِ ุงู„ู„َّู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ: ุฃَูŠُّ ุงู„ู†َّุงุณِ ุฃَูْุถَู„ُ؟ ู‚َุงู„َ: «ูƒُู„ُّ ู…َุฎْู…ُูˆู…ِ ุงู„ْู‚َู„ْุจِ، ุตَุฏُูˆู‚ِ ุงู„ู„ِّุณَุงู†ِ» ، ู‚َุงู„ُูˆุง: ุตَุฏُูˆู‚ُ ุงู„ู„ِّุณَุงู†ِ، ู†َุนْุฑِูُู‡ُ، ูَู…َุง ู…َุฎْู…ُูˆู…ُ ุงู„ْู‚َู„ْุจِ؟ ู‚َุงู„َ: «ู‡ُูˆَ ุงู„ุชَّู‚ِูŠُّ ุงู„ู†َّู‚ِูŠُّ، ู„َุง ุฅِุซْู…َ ูِูŠู‡ِ، ูˆَู„َุง ุจَุบْูŠَ، ูˆَู„َุง ุบِู„َّ، ูˆَู„َุง ุญَุณَุฏَ»

“Dikatakan kepada Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam: Siapakah manusia yang paling mulia? Beliau bersabda: Setiap orang yang murni hatinya dan jujur lisannya. Para sahabat berkata: Wahai Rasulullah, orang yang jujur lisannya telah kami ketahui, namun siapakah orang yang murni hatinya? Beliau bersabda: Orang yang hatinya bertakwa, bersih, tidak melakukan dosa, tidak zalim, tidak membenci dan dan tidak dengki.” [HR. Ibnu Majah, Ash-Shahihah: 948]

MENGENAL WALI-WALI ALLAH TA’ALA

Sangat penting mengenal wali-wali Allah agar tidak tertipu dengan orang-orang yang mengaku-ngaku wali, dan ini termasuk perkara penting dalam aqidah;

1. Wali yang paling utama adalah para nabi dan rasul ‘alaihimussalaam.

2. Para pengikut mereka dengan baik, terutama para sahabat nabi shallallahu’alaihi wa sallam, sebagaimana firman Allah ta’ala,

ูƒُู†ْุชُู…ْ ุฎَูŠْุฑَ ุฃُู…َّุฉٍ ุฃُุฎْุฑِุฌَุชْ ู„ِู„ู†َّุงุณِ

“Kalian adalah umat terbaik yang dikeluarkan untuk manusia.” [Ali Imron: 110]

Oleh karena itu wali yang paling mulia adalah Abu Bakr, kemudian Umar bin Khattab dan seluruh sahabat radhiyallahu’anhum ajma’in.

3. Para pengikut mereka dengan baik dari generasi setelah mereka (sampai hari kiamat).

MAKNA WALI

Wali dari kata ‘walayah’ yang bermakna ‘qurb’ dekat, sedangkan aduw (musuh) dari kata ‘adaawah’ yang bermakna ‘bu’dun’ jauh, maka para wali senantiasa mendekatkan diri kepada Allah, sehingga para wali bertingkat-tingkat derajatnya sesuai kedekatan mereka kepada Allah, sebagaimana firman Allah,

ุฃُูˆู„َุฆِูƒَ ุงู„َّุฐِูŠู†َ ูŠَุฏْุนُูˆู†َ ูŠَุจْุชَุบُูˆู†َ ุฅِู„َู‰ ุฑَุจِّู‡ِู…ُ ุงู„ْูˆَุณِูŠู„َุฉَ ุฃَูŠُّู‡ُู…ْ ุฃَู‚ْุฑَุจُ ูˆَูŠَุฑْุฌُูˆู†َ ุฑَุญْู…َุชَู‡ُ ูˆَูŠَุฎَุงูُูˆู†َ ุนَุฐَุงุจَู‡ُ ุฅِู†َّ ุนَุฐَุงุจَ ุฑَุจِّูƒَ ูƒَุงู†َ ู…َุญْุฐُูˆุฑًุง

“Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Rabb mereka siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah) dan mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya; sesungguhnya azab Rabbmu adalah sesuatu yang (harus) ditakuti.” [Al-Isra’: 57]

SIFAT-SIFAT WALI ALLAH

Allah ta’ala telah mengabarkan sifat-sifat wali Allah dalam firman-Nya,

ุฃَู„َุง ุฅِู†َّ ุฃَูˆْู„ِูŠَุงุกَ ุงู„ู„َّู‡ِ ู„َุง ุฎَูˆْูٌ ุนَู„َูŠْู‡ِู…ْ ูˆَู„َุง ู‡ُู…ْ ูŠَุญْุฒَู†ُูˆู†َ ุงู„َّุฐِูŠู†َ ุขู…َู†ُูˆุง ูˆَูƒَุงู†ُูˆุง ูŠَุชَّู‚ُูˆู†َ ู„َู‡ُู…ُ ุงู„ْุจُุดْุฑَู‰ ูِูŠ ุงู„ْุญَูŠَุงุฉِ ุงู„ุฏُّู†ْูŠَุง ูˆَูِูŠ ุงู„ْุขุฎِุฑَุฉِ ู„َุง ุชَุจْุฏِูŠู„َ ู„ِูƒَู„ِู…َุงุชِ ุงู„ู„َّู‡ِ ุฐَู„ِูƒَ ู‡ُูˆَ ุงู„ْูَูˆْุฒُ ุงู„ْุนَุธِูŠู…ُ

“Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu (menjelang wafat) tidak ada kekhawatiran mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang beriman dan selalu bertaqwa. Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan) di akhirat. Tidak ada perubahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar.” [Yunus: 62-64]

Dua Sifat Wali Allah dalam Ayat yang Mulia Ini:
Pertama: Beriman, yaitu mengimani uluhiyah, rububiyyah dan asma’ was shifaat Allah ‘azza wa jalla, dan mengimani semua yang Allah wajibkan untuk diimani, terutama rukun iman (lihat surat Al-Baqoroh: 177, 285).

Kedua: Bertakwa, yaitu shalih hati seorang wali dengan aqidah yang benar dan lurus anggota tubuhnya dengan melakukan amal-amal shalih dan menjauhi yang haram. Oleh karena itu salah seorang ulama (Thalq bin Habib rahimahullah) menafsirkan makna takwa,

ุฃู† ุชุนู…ู„ ุจุทุงุนุฉ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ู‰ ู†ูˆุฑ ู…ู† ุงู„ู„ู‡ ุชุฑุฌูˆ ุฑุญู…ุฉ ุงู„ู„ู‡ ูˆุฃู† ุชุชุฑูƒ ู…ุนุตูŠุฉ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ู‰ ู†ูˆุฑ ู…ู† ุงู„ู„ู‡ ุชุฎุงู ุนุฐุงุจ ุงู„ู„ู‡ ุฑูˆุงู‡ ุฃุญู…ุฏ ูˆุงุจู† ุฃุจูŠ ุงู„ุฏู†ูŠุง

“Takwa adalah engkau mengamalkan ketaatan kepada Allah berdasarkan cahaya (ilmu) dari Allah dalam keadaan engkau mengharap rahmat Allah, dan engkau tinggalkan kemaksiatan kepada Allah berdasarkan cahaya (ilmu) dari Allah dalam keadaan engkau takut azab Allah.” (Diriwayatkan Imam Ahmad dan Ibnu Abid Dunya).” [Lihat Minhaajus Sunnah, 4/315]

Sehingga para ulama berkata,

ู…ู† ูƒุงู† ู…ุคู…ู†ุง ุชู‚ูŠุง ูƒุงู† ู„ู„ู‡ ูˆู„ูŠุง

“Barangsiapa yang beriman serta bertakwa maka dialah wali Allah.”

Pahamilah ayat ini (Yunus: 62-64) agar engkau tahu siapa wali Allah. Maka wali Allah bukan gelar yang boleh kita berikan kepada siapa saja, bukan pula pakaian yang dapat dikenakan oleh siapa pun, melainkan iman dan takwa kepada Allah ‘azza wa jalla.

Tidak ada seragam khusus bagi wali, karena wali yang paling tinggi, yaitu Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam mengenakan pakaian sebagaimana umumnya para sahabat yang lain.

HADITS TENTANG WALI

Hadits yang paling shahih dan paling mulia tentang wali sehingga dinamakan "Hadits Wali" adalah sabda Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam,

ุฅِู†َّ ุงู„ู„َّู‡َ ู‚َุงู„َ: ู…َู†ْ ุนَุงุฏَู‰ ู„ِูŠ ูˆَู„ِูŠًّุง ูَู‚َุฏْ ุขุฐَู†ْุชُู‡ُ ุจِุงู„ุญَุฑْุจِ، ูˆَู…َุง ุชَู‚َุฑَّุจَ ุฅِู„َูŠَّ ุนَุจْุฏِูŠ ุจِุดَูŠْุกٍ ุฃَุญَุจَّ ุฅِู„َูŠَّ ู…ِู…َّุง ุงูْุชَุฑَุถْุชُ ุนَู„َูŠْู‡ِ، ูˆَู…َุง ูŠَุฒَุงู„ُ ุนَุจْุฏِูŠ ูŠَุชَู‚َุฑَّุจُ ุฅِู„َูŠَّ ุจِุงู„ู†َّูˆَุงูِู„ِ ุญَุชَّู‰ ุฃُุญِุจَّู‡ُ، ูَุฅِุฐَุง ุฃَุญْุจَุจْุชُู‡ُ: ูƒُู†ْุชُ ุณَู…ْุนَู‡ُ ุงู„َّุฐِูŠ ูŠَุณْู…َุนُ ุจِู‡ِ، ูˆَุจَุตَุฑَู‡ُ ุงู„َّุฐِูŠ ูŠُุจْุตِุฑُ ุจِู‡ِ، ูˆَูŠَุฏَู‡ُ ุงู„َّุชِูŠ ูŠَุจْุทِุดُ ุจِู‡َุง، ูˆَุฑِุฌْู„َู‡ُ ุงู„َّุชِูŠ ูŠَู…ْุดِูŠ ุจِู‡َุง، ูˆَุฅِู†ْ ุณَุฃَู„َู†ِูŠ ู„َุฃُุนْุทِูŠَู†َّู‡ُ، ูˆَู„َุฆِู†ِ ุงุณْุชَุนَุงุฐَู†ِูŠ ู„َุฃُุนِูŠุฐَู†َّู‡ُ

“Sesungguhnya Allah berfirman: Barangsiapa memusuhi wali-Ku maka Aku umumkan perang terhadapnya, dan tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan satu amalan yang lebih Aku cintai dari apa yang Aku wajibkan atasnya, dan tidak henti-hentinya hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan sunnah sampai Aku pun mencintainya. Dan apabila Aku telah mencintainya, maka Aku pendengarannya yang dia gunakan untuk mendengar, Aku pengihatannya yang dia gunakan untuk melihat, Aku tangannya yang dia gunakan untuk memegang dan Aku kakinya yang dia gunakan untuk melangkah, dan apabila dia meminta kepada-Ku maka sungguh akan Aku kabulkan, dan apabila dia memohon perlindungan kepada-Ku maka sungguh akan Aku lindungi.” [HR. Al-Bukhari dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu]

Derajat Wali Dalam Hadits yang Mulia Ini Dua Tingkatan:

1. Al-Muqtashidhin, orang-orang yang pertengahan, yaitu yang mengerjakan yang wajib dan meninggalkan yang haram. Sahabat yang Mulia Jabir bin Abdullah radhiyallahu’anhuma berkata,

ุฃَุชَู‰ ุงู„ู†َّุจِูŠَّ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ุงู„ู†ُّุนْู…َุงู†ُ ุจْู†ُ ู‚َูˆْู‚َู„ٍ، ูَู‚َุงู„َ: ูŠَุง ุฑَุณُูˆู„َ ุงู„ู„ู‡ِ ุฃَุฑَุฃَูŠْุชَ ุฅِุฐَุง ุตَู„َّูŠْุชُ ุงู„ْู…َูƒْุชُูˆุจَุฉَ، ูˆَุญَุฑَّู…ْุชُ ุงู„ْุญَุฑَุงู…َ، ูˆَุฃَุญْู„َู„ْุชُ ุงู„ْุญَู„َุงู„َ، ุฃَุฃَุฏْุฎُู„ُ ุงู„ْุฌَู†َّุฉَ؟ ูَู‚َุงู„َ ุงู„ู†َّุจِูŠُّ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ: ู†َุนَู…ْ

“An-Nu’man bin Fauqal radhiyallahu’anhu pernah datang kepada Nabi shallallahu’alaihi wa sallam seraya berkata: Wahai Rasulullah, apabila aku melakukan sholat wajib, mengharamkan yang haram dan menghalalkan yang halal, apakah aku akan masuk surga? Maka Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: Iya.” [HR. Muslim]

2. Al-Muqorrobin; As-Saabiqiina bil Khairoot, orang-orang yang didekatkan kepada Allah; yang bersegera melakukan kebaikan-kebaikan, yaitu yang memperbanyak amalan-amalan sunnah setelah menjaga amalan-amalan wajib, sebagaimana terdapat dalam surat Al-Insan, Al-Waqi’ah, Al-Muthafifin dan Fathir, diantaranya firman Allah ta’ala,
ุซُู…َّ ุฃَูˆْุฑَุซْู†َุง ุงู„ْูƒِุชَุงุจَ ุงู„َّุฐِูŠู†َ ุงุตْุทَูَูŠْู†َุง ู…ِู†ْ ุนِุจَุงุฏِู†َุง ูَู…ِู†ْู‡ُู…ْ ุธَุงู„ِู…ٌ ู„ِู†َูْุณِู‡ِ ูˆَู…ِู†ْู‡ُู…ْ ู…ُู‚ْุชَุตِุฏٌ ูˆَู…ِู†ْู‡ُู…ْ ุณَุงุจِู‚ٌ ุจِุงู„ْุฎَูŠْุฑَุงุชِ ุจِุฅِุฐْู†ِ ุงู„ู„َّู‡ِ ุฐَู„ِูƒَ ู‡ُูˆَ ุงู„ْูَุถْู„ُ ุงู„ْูƒَุจِูŠุฑُ

“Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu bersegera berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar.” [Fathir: 32]

Jadi, para wali adalah orang-orang yang beriman dan bertakwa, sehingga para wali bisa saja seorang petani, karyawan pabrik, pedagang, ahli ibadah di masjid, da’i, ulama, dan ulama tingkatan wali yang paling tinggi. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

ูˆَุฅِู†َّ ูَุถْู„َ ุงู„ْุนَุงู„ِู…ِ ุนَู„َู‰ ุงู„ْุนَุงุจِุฏِ، ูƒَูَุถْู„ِ ุงู„ْู‚َู…َุฑِ ู„َูŠْู„َุฉَ ุงู„ْุจَุฏْุฑِ ุนَู„َู‰ ุณَุงุฆِุฑِ ุงู„ْูƒَูˆَุงูƒِุจِ، ูˆَุฅِู†َّ ุงู„ْุนُู„َู…َุงุกَ ูˆَุฑَุซَุฉُ ุงู„ْุฃَู†ْุจِูŠَุงุกِ، ูˆَุฅِู†َّ ุงู„ْุฃَู†ْุจِูŠَุงุกَ ู„َู…ْ ูŠُูˆَุฑِّุซُูˆุง ุฏِูŠู†َุงุฑًุง، ูˆَู„َุง ุฏِุฑْู‡َู…ًุง ูˆَุฑَّุซُูˆุง ุงู„ْุนِู„ْู…َ، ูَู…َู†ْ ุฃَุฎَุฐَู‡ُ ุฃَุฎَุฐَ ุจِุญَุธٍّ ูˆَุงูِุฑٍ

"Sungguh keutamaan orang yang berilmu di atas ahli ibadah bagaikan keutamaan bulan di malam purnama di atas seluruh bintang-bintang, dan sungguh para ulama adalah pewaris para nabi, dan sungguh para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, mereka hanyalah mewariskan ilmu, maka siapa yang mengambilnya, ia telah mengambil bagian yang melimpah.” [HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi dari Abu Ad-Darda’ radhiyallahu’anhu, Shahihul Jaami’: 6297]

Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullah berkata,

ุฅِู†ْ ู„َู…ْ ูŠَูƒُู†ِ ุงู„ْูُู‚َู‡َุงุกُ ุฃَูˆْู„ِูŠَุงุกَ ุงู„ู„َّู‡ِ ูِูŠ ุงู„ْุขุฎِุฑَุฉِ ูَู…َุง ู„ِู„َّู‡ِ ูˆَู„ِูŠُّ

“Apabila para ulama ahli fiqh bukan para wali Allah di akhirat, maka Allah tidak memiliki wali kalau begitu.” [Al-Faqih wal Mutafaqqih lil Khathib Al-Baghdadi, 1/36]

BAROMETER HARIAN SEORANG WALI

Barometer harian seorang wali adalah menjaga sholat lima waktu di masjid bagi laki-laki, serta senantiasa menjalankan perintah-perintah Allah dan menjauhi hal-hal yang haram.

Siapa yang mengatakan wali adalah mereka yang telah sampai pada derajat tidak lagi wajib mengamalkan agama maka mereka itu adalah orang-orang yang sesat, karena Allah berfirman,

ูˆَุงุนْุจُุฏْ ุฑَุจَّูƒَ ุญَุชَّู‰ ูŠَุฃْุชِูŠَูƒَ ุงู„ْูŠَู‚ِูŠู†ُ

“Dan beribadahlah kepada Rabbmu sampai datang kepadamu keyakinan (kematian).” [Al-Hijr: 99]

BANTAHAN TERHADAP SYUBHAT

Mereka malah mengira maksud keyakinan dalam ayat ini adalah derajat tertentu yang dapat mereka capai, setelah itu mereka tidak wajib lagi beribadah, padahal yang dimaksud adalah kematian, selaras dengan firman Allah pada ayat yang lain,

ูŠَุงุฃَูŠُّู‡َุง ุงู„َّุฐِูŠู†َ ุขู…َู†ُูˆุง ุงุชَّู‚ُูˆุง ุงู„ู„َّู‡َ ุญَู‚َّ ุชُู‚َุงุชِู‡ِ ูˆَู„ุง ุชَู…ُูˆุชُู†َّ ุฅِู„ุง ูˆَุฃَู†ْุชُู…ْ ู…ُุณْู„ِู…ُูˆู†َ

“Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa, dan janganlah kamu mati kecuai dalam keadaan sebagai orang-orang Islam (yang berserah diri kepada Allah dengan mentauhidkan-Nya).” [Ali Imron: 102]

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam pernah tersenyum menyaksikan para sahabat yang rajin sholat di masjid, inilah gambaran para wali Allah ‘azza wa jalla, senantiasa menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.

Adapun anggapan bahwa para wali tidak wajib lagi beribadah maka termasuk kesesatan dan khurafat, bahkan sebagian mereka mengatakan bahwa wali tidak perlu berhaji ke kakbah, melainkan kakbah yang akan mendatanginya. Sampai-sampai mereka membahas apabila kakbah pergi mendatangi para wali maka ke arah mana manusia akan sholat?

Kata mereka ada dua pendapat:

1. Tetap sholat menghadap tempat aslinya kakbah.

2. Mencari kakbah ke mana perginya.

Lihatlah khurafat dan kesesatan ini. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

ุฅِู†َّู…َุง ุฃَุฎَุงูُ ุนَู„َู‰ ุฃُู…َّุชِูŠ ุงู„ْุฃَุฆِู…َّุฉَ ุงู„ْู…ُุถِู„ِّูŠู†َ

“Hanyalah yang aku khawatirkan atas umatku, adanya para tokoh yang menyesatkan.” [HR. Abu Daud dari Tsauban radhiyallahu’anhu, lihat Ash-Shahihah: 1582]

TANDA SEORANG WALI

Tanda para wali adalah tidak suka mensucikan dan membanggakan diri. Allah ta’ala berfirman,ูَู„ุง ุชُุฒَูƒُّูˆุง ุฃَู†ْูُุณَูƒُู…ْ ู‡ُูˆَ ุฃَุนْู„َู…ُ ุจِู…َู†ِ ุงุชَّู‚َู‰

“Maka janganlah kamu mensucikan diri-dirimu sendiri, Allah yang lebih tahu siapa yang bertakwa.” [An-Najm: 32]

Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu'anha berkata,

ูŠุง ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡، { ูˆَุงู„َّุฐِูŠู†َ ูŠُุคْุชُูˆู†َ ู…َุง ุขุชَูˆْุง ูˆَู‚ُู„ُูˆุจُู‡ُู…ْ ูˆَุฌِู„َุฉٌ } ، ู‡ูˆ ุงู„ุฐูŠ ูŠุณุฑู‚ ูˆูŠุฒู†ูŠ ูˆูŠุดุฑุจ ุงู„ุฎู…ุฑ، ูˆู‡ูˆ ูŠุฎุงู ุงู„ู„ู‡ ุนุฒ ูˆุฌู„؟ ู‚ุงู„: "ู„ุง ูŠุง ุจู†ุช ุฃุจูŠ ุจูƒุฑ، ูŠุง ุจู†ุช ุงู„ุตุฏูŠู‚، ูˆู„ูƒู†ู‡ ุงู„ุฐูŠ ูŠุตู„ูŠ ูˆูŠุตูˆู… ูˆูŠุชุตุฏู‚، ูˆู‡ูˆ ูŠุฎุงู ุงู„ู„ู‡ ุนุฒ ูˆุฌู„

"Wahai Rasulullah, (tentang firman Allah ta'ala) "Dan orang-orang yang telah memberikan apa yang telah mereka beri, dan hati-hati mereka dalam keadaan takut" apakah yang dimaksud adalah orang yang mencuri, berzina dan minum khamar, sehingga ia takut kepada Allah 'azza wa jalla? Beliau bersabda: Tidak wahai anaknya Abu Bakr, wahai anaknya Ash-Shiddiq, akan tetapi ia adalah orang yang sholat, berpuasa dan bersedekah, maka ia takut kepada Allah 'azza wa jalla (akan tidak diterimanya ibadah yang ia kerjakan)." [HR. Ahmad]

Demikianlah para wali Allah adalah orang-orang yang melakukan amalan yang terbaik dan mereka khawatir amalannya tersebut tidak akan diterima. Lihatlah kekasih Allah; Nabi Ibrahim ‘alaihissalaam yang Allah firmankan dalam Al-Qur’an,

ูˆَุฅِุฐْ ูŠَุฑْูَุนُ ุฅِุจْุฑَุงู‡ِูŠู…ُ ุงู„ْู‚َูˆَุงุนِุฏَ ู…ِู†َ ุงู„ْุจَูŠْุชِ ูˆَุฅِุณْู…َุงุนِูŠู„ُ ุฑَุจَّู†َุง ุชَู‚َุจَّู„ْ ู…ِู†َّุง ุฅِู†َّูƒَ ุฃَู†ْุชَ ุงู„ุณَّู…ِูŠุนُ ุงู„ْุนَู„ِูŠู…ُ

“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): Wahai Rabb kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." [Al-Baqoroh: 127]

Perhatikanlah ayat yang mulia ini, Nabi Ibrahim kekasih Allah yang Maha Penyayang, melakukan amalan yang diperintahkan dan dicintai Allah, tapi beliau masih khawatir amalannya tidak diterima sehingga beliau berdoa kepada Allah agar diterima. Maka bagaimana dengan kita?!

MEMILIKI KEMAMPUAN LUAR BIASA BUKAN SYARAT WALI

Sesuatu yang luar biasa bukanlah syarat wali, karena setan pun bisa melakukannya (seperti tenaga dalam dan ilmu kebal adalah termasuk permainan setan, pen).

Karomah para wali memang ada, tetapi karomah itu bisa jadi untuk hujjah dan bisa jadi pula karena adanya haajah (kebutuhan). Hujjah artinya untuk menunjukkan kebenaran para wali, sedangkan haajah artinya karena para wali tersebut membutuhkannya maka Allah menolong mereka. Dan ketahuilah,

ุฃุนุธู… ุงู„ูƒุฑุงู…ุฉ ู„ุฒูˆู… ุงู„ุงุณุชู‚ุงู…ุฉ

"Sebesar-besarnya karomah para wali adalah senantiasa istiqomah (teguh dalam kebenaran)."

Al-Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata,

ูَุฅِู† ุงุดْุชุจู‡َ ุนَู„َูŠْูƒ ูุงูƒุดูู‡ ูِูŠ ุซَู„َุงุซَุฉ ู…َูˆَุงุทِู† ูِูŠ ุตู„َุงุชู‡ ูˆู…ุญุจุชู‡ ู„ู„ุณّู†ุฉ ูˆَุฃَู‡ْู„ู‡َุง ูˆู†ูุฑุชู‡ ุนَู†ْู‡ُู… ูˆุฏุนูˆุชู‡ ุฅِู„َู‰ ุงู„ู„ู‡ ูˆَุฑُุณُู„ู‡ ูˆَุชَุฌْุฑِูŠุฏ ุงู„ุชَّูˆْุญِูŠุฏ ูˆุงู„ู…ุชุงุจุนุฉ ูˆุชุญูƒูŠู… ุงู„ุณّู†ุฉ ูุฒู†ู‡ ุจุฐู„ูƒ ู„َุง ุชุฒู†ู‡ ูŠُุญَุงู„ ูˆَู„َุง ูƒุดู ูˆَู„َุง ุฎุงุฑู‚ ูˆَู„َูˆ ู…َุดู‰ ุนู„ู‰ ุงู„ู…َุงุก ูˆุทุงุฑ ูِูŠ ุงู„ْู‡َูˆَุงุก

“Apabila tersamar atasmu tentang seseorang maka singkaplah dia dalam tiga keadaan:

(1) Sholatnya,

(2) Kecintaannya kepada Sunnah dan pengikutnya, dan (ataukah) kebenciannya kepada mereka,

(3) Dakwahnya kepada Allah dan Rasul-Nya serta pemurnian tauhid, ittiba’ (peneladanan kepada Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam) dan berhukumnya kepada Sunnah.

Ukurlah dengan tiga perkara ini, janganlah kamu ukur dengan keadaan yang lain, jangan pula dengan kasyaf (sok tahu perkara ghaib), dan jangan pula dengan kemampuan luar biasa, walau dia bisa berjalan di atas air atau terbang di udara.” [Ar-Ruh, hal. 265]

Maka wali adalah orang yang mengamalkan dua kalimat syahadat, yaitu syahadat laa ilaaha illallaah dengan mentauhidkan Allah dan syahadat Muhammad Rasulullah dengan meneladani Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam.

BUKU-BUKU TERKAIT PEMBAHASAN WALI

1. Qothru Al-Wali fi Syarhi Haditsil Wali, karya Asy-Syaukani rahimahullah.

2. Syarah Al-‘Arba’in An-Nawawiyyah karya An-Nawawi rahimahullah dalam pembahasan hadits wali namun singkat.

3. Syarah Al-‘Arba’in An-Nawawiyyah karya Ibnu Rajab rahimahullah yang berjudul Jaami’ul Ulumi wal Hikam dalam pembahasan hadits wali secara lebih detail.4. Al-Furqon bayna Auliyair Rohman wa Auliyaais Syaithon, karya Ibnu Taimiyah yang sangat bagus sekali dalam membahas perbedaan antara wali Allah dan wali setan.

NASIHAT PENUTUP

Pertama: Bersemangatlah dan berjuanglah untuk menjadi wali Allah ‘azza wa jalla.

Kedua: Perbanyaklah berdoa kepada Allah ta’ala, karena hidayah dan anugerah menjadi wali di tangan Allah ‘azza wa jalla.

Ketiga: Cintailah orang-orang shalih dan jangan membenci mereka.

Keempat: Hendaklah engkau menuntut ilmu syar’i, yang berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah, karena dengan ilmu akan dapat dibedakan antara yang benar dan salah, maka luangkanlah waktumu setiap hari untuk menuntut ilmu syar’i.

Kelima: Bertemanlah dengan orang-orang shalih.

Keenam: Jauhi pintu-pintu kejelekan dan berhati-hatilah dari berbagai macam perangkap kesesatan, termasuk website-website internet dan channel-channel yang merusak.

Ketujuh: Hisablah dirimu sebelum Allah 'azza wa jalla menghisabmu.

ุงู„ุญู…ุฏ ู„ู„ู‡ ุฑุจ ุงู„ุนุงู„ู…ูŠู†

✍ [Tabligh Akbar "Mencintai Wali-wali Allah" di Masjid Istiqlal, Jakarta Indonesia, 25 Jumadal Akhirah 1437 / 3 April 2016]

✍ Peringkas: Sofyan Chalid bin Idham Ruray -ghafarallaahu lahu wa 'afaa 'anhu (semoga Allah mengampuni dan memaafkannya)-.

Sumber: https://www.facebook.com/sofyanruray.info/posts/592089984273821:0

Syaikh Abdullah Al Mathrud

๐ŸŒด EDISI MUROTTAL AL-QUR'AN ๐ŸŒด 

๐Ÿ“– MARI DENGARKAN INDAHNYA LANTUNAN AYAT-AYAT AL-QUR'AN ๐Ÿ“– 

BERSAMA...

๐Ÿ•‹ SYAIKH ABDULLAH AL MATHRUD ๐Ÿ•‹ 

Download MP3 Qur'an Per Surat...

11. Hud, http://statics.ilmoe.com/alquran/Abdullah_AlMathrud/011.mp3
12. Yusuf, http://statics.ilmoe.com/alquran/Abdullah_AlMathrud/012.mp3
13. Ar-Ra’d, http://statics.ilmoe.com/alquran/Abdullah_AlMathrud/013.mp3
14. Ibrahim, http://statics.ilmoe.com/alquran/Abdullah_AlMathrud/014.mp3
15. AL-Hijr, http://statics.ilmoe.com/alquran/Abdullah_AlMathrud/015.mp3
16. An-Nahl, http://statics.ilmoe.com/alquran/Abdullah_AlMathrud/016.mp3
17. Al-Isra, http://statics.ilmoe.com/alquran/Abdullah_AlMathrud/017.mp3
18. Al-Kahf, http://statics.ilmoe.com/alquran/Abdullah_AlMathrud/018.mp3
19. Maryam, http://statics.ilmoe.com/alquran/Abdullah_AlMathrud/019.mp3
20. Thaha, http://server8.mp3quran.net/mtrod/020.mp3

Semoga bermanfaat ... MBI (146): ๐Ÿ“ฃ Telegram Channel MBI : https://telegram.me/abulailah

☘ Zaadanalloh 'Ilman Wa Hirshon, Semoga Alloh ๏ทป Menambah Kita Ilmu & Semangat ☘

=========๐Ÿƒ๐Ÿ€๐Ÿƒ=========
Silahkan di Share Semoga bermanfaat bagi yang lain...

Mencintai Wali - Wali Allah



๐Ÿ“š RINGKASAN TABLIGH AKBAR "MENCINTAI WALI-WALI ALLAH 'AZZA WA JALLA"

๐Ÿ“ Asy-Syaikh Prof. DR. Abdur Rozzaq bin Abdul Muhsin Al-Badr hafizhahumallah

๐Ÿ“™ Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Assalaamu'alaykum warohmatullaahi wabarokaatuh,

ุฅู†َّ ุงู„ุญَู…ْุฏَ ู„ู„ู‡، ู†َุญْู…َุฏُู‡، ูˆู†ุณุชุนูŠู†ُู‡، ูˆู†ุณุชุบูุฑُู‡ُ، ูˆู†ุนูˆุฐُ ุจู‡ ู…ِู† ุดُุฑُูˆุฑِ ุฃู†ูُุณِู†َุง، ูˆَู…ِู†ْ ุณูŠุฆุงุชِ ุฃุนْู…َุงู„ِู†ุง، ู…َู†ْ ูŠَู‡ْุฏِู‡ ุงู„ู„َّู‡ُ ูَู„ุง ู…ُุถِู„َّ ู„َู‡ُ، ูˆَู…َู†ْ ูŠُุถْู„ِู„ْ، ูَู„ุง ู‡َุงุฏِูŠ ู„َู‡ُ.

➡ Sungguh ini adalah saat-saat yang sangat indah, perjumpaan di rumah Allah, tempat yang paling dicintai Allah dalam rangka melakukan ibadah yang sangat agung yaitu menuntut ilmu agama. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda,

ูˆَู…َุง ุงุฌْุชَู…َุนَ ู‚َูˆْู…ٌ ูِูŠ ุจَูŠْุชٍ ู…ِู†ْ ุจُูŠُูˆุชِ ุงู„ู„ู‡ِ، ูŠَุชْู„ُูˆู†َ ูƒِุชَุงุจَ ุงู„ู„ู‡ِ، ูˆَูŠَุชَุฏَุงุฑَุณُูˆู†َู‡ُ ุจَูŠْู†َู‡ُู…ْ، ุฅِู„َّุง ู†َุฒَู„َุชْ ุนَู„َูŠْู‡ِู…ِ ุงู„ุณَّูƒِูŠู†َุฉُ، ูˆَุบَุดِูŠَุชْู‡ُู…ُ ุงู„ุฑَّุญْู…َุฉُ ูˆَุญَูَّุชْู‡ُู…ُ ุงู„ْู…َู„َุงุฆِูƒَุฉُ، ูˆَุฐَูƒَุฑَู‡ُู…ُ ุงู„ู„ู‡ُ ูِูŠู…َู†ْ ุนِู†ْุฏَู‡

"Dan tidaklah ada satu kaum yang berkumpul di rumah Allah; membaca kitab Allah dan saling mengajarkannya di antara mereka, kecuali akan turun kepada mereka ketenangan, dicurahkan kepada mereka rahmat, malaikat meliputi mereka dan Allah menyebut mereka di hadapan malaikat yang ada di sisi-Nya." [HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu]

Ucapan terima kasih kepada para tokoh yang membantu kegiatan ini; Bpk. Patrialis Akbar dan Bpk. Maftuh Basyuni, serta Radio Rodja sebagai panitia, dan pujian untuk masyarakat Indonesia yang pada umumnya berakhlak mulia.

Kita masuk dalam pembahasan “Mencintai wali-wali Allah”, dan kita awali dengan berdoa kepada Allah agar dihilangkan dari hati kita kebencian terhadap wali-wali Allah dan kita bermohon agar dikaruniakan cinta kepada Allah dan cinta terhadap orang-orang yang mencintai-Nya.

Cinta kepada wali-wali Allah adalah ibadah yang dapat mendekatkan diri kepada Allah, yang merupakan ikatan terkuat dan akan menyempurnakan iman kita. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

ุฃَูˆْุซَู‚ُ ุนُุฑَู‰ ุงู„ْุฅِูŠู…َุงู†ِ ุงู„ْู…ُูˆَุงู„َุงุฉُ ูِูŠ ุงู„ู„ู‡ِ، ูˆَุงู„ْู…ُุนَุงุฏَุงุฉُ ูِูŠ ุงู„ู„ู‡ِ، ูˆَุงู„ْุญُุจُّ ูِูŠ ุงู„ู„ู‡ِ، ูˆَุงู„ْุจُุบْุถُ ูِูŠ ุงู„ู„ู‡ِ

“Ikatan iman yang paling kuat adalah bersikap loyal karena Allah dan memusuhi karena Allah, cinta karena Allah dan benci karena Allah.” [HR. Ath-Thabrani dari Ibnu Abbas radhiyllahu’anhuma, Ash-Shahihah: 998]

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam juga bersabda,

ู…َู†ْ ุฃَุญَุจَّ ู„ِู„َّู‡ِ، ูˆَุฃَุจْุบَุถَ ู„ِู„َّู‡ِ، ูˆَุฃَุนْุทَู‰ ู„ِู„َّู‡ِ، ูˆَู…َู†َุนَ ู„ِู„َّู‡ِ ูَู‚َุฏِ ุงุณْุชَูƒْู…َู„َ ุงู„ْุฅِูŠู…َุงู†َ

“Barangsiapa mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah dan menahan karena Allah, maka dia telah menyempurnakan keimanan.” [HR. Abu Daud dari Abu Umamah radhiyallahu’anhu, Ash-Shahihah: 380]

Diantara doa Nabi shallallahu’alaihi wa sallam,

ุฃَุณْุฃَู„ُูƒَ ุญُุจَّูƒَ ูˆَุญُุจَّ ู…َู†ْ ูŠُุญِุจُّูƒَ، ูˆَุญُุจَّ ุนَู…َู„ٍ ูŠُู‚َุฑِّุจُ ุฅِู„َู‰ ุญُุจِّูƒَ

“Ya Allah aku memohon anugerah kecintaan kepada-Mu, dan kecintaan terhadap orang yang mencintai-Mu, serta kecintaan terhadap amalan yang mendekatkan kepada cinta-Mu.” [HR. At-Tirmidzi dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu’anhu, Takhrijul Misykah: 60]

Dan apabila cinta kepada wali-wali Allah adalah ibadah maka sebaliknya, membenci wali-wali Allah adalah dosa yang sangat besar, dan menunjukkan bahwa orang yang melakukannya memiliki penyakit hati dan adanya masalah dalam keimanannya, dan dia terancam peperangan dari Allah sebagaimana dalam hadits qudsi, Allah ta’ala berfirman,

ู…َู†ْ ุนَุงุฏَู‰ ู„ِูŠ ูˆَู„ِูŠًّุง ูَู‚َุฏْ ุขุฐَู†ْุชُู‡ُ ุจِุงู„ุญَุฑْุจِ

“Barangsiapa memusuhi wali-Ku maka aku umumkan perang terhadapnya.” [HR. Al-Bukhari dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu]

๐Ÿ’ป Baca Selengkapnya: https://www.facebook.com/sofyanruray.info/posts/592089984273821:0


══════ ❁✿❁ ══════

➡ Bergabunglah dan Sebarkan Dakwah Sunnah Bersama⤵

๐Ÿ“กMarkaz Ta’awun Dakwah dan Bimbingan Islam:
๐Ÿ“ฎGabung Channel Telegram: http://goo.gl/6bYB1k
๐Ÿ“ฒGabung Group WA: 08111377787
๐ŸŒwww.facebook.com/taawundakwah
๐ŸŒwww.taawundakwah.com
๐Ÿ“ฑPIN BB: 5D4F8547
๐ŸŽฌYoutube: Ta'awun Dakwah