Rabu, 31 Agustus 2016

Membaca Bismillah Dalam Wudhu Ketika Di Dalam Kamar Mandi

🚿HUKUM MEMBACA BISMILLAH DALAM WUDHU KETIKA DI DALAM KAMAR MANDI🚿

Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz rahimahullah

Pertanyaan:❓

Jika seseorang hendak berwudhu di dalam kamar mandi, namun kamar mandi tersebut dikhususkan untuk buang hajat, maka apakah dia menyebut nama Allah Ta'ala dalam tempat ini dengan suara keras atau pelan ataukah tidak boleh menyebut nama Allah dalam kondisi berwudhu di kamar mandi?

Jawaban:✅

Jika diperlukan untuk berwudhu di kamar mandi, tidak mengapa membaca Bismillah, kerana bacaan Bismillah itu wajib menurut sekelompok ulama, sehingga jangan ditinggalkan suatu yang wajib dikeranakan suatu yang makruh, sebab jika datang suatu yang wajib, maka hilanglah kemakruhan.

Sehingga jika di dalam kamar mandi ada tempat cuci muka (washtafle) dan tidak mungkin baginya berwudhu di luar kamar mandi, maka dia menyebut nama Allah di saat mulai wudhu dengan mengucapkan Bismillah lalu dia mulai berwudhu dan hal itu tidak masalah baginya.

Adapun jika dia mampu keluar, maka hendaknya dia keluar dan membaca bismillah di luar kamar mandi ketika keberadaan tempat cuci muka di luar kamar mandi, hendaknya dia membasuh dan berwudhu padanya.

Adapun ucapan syahadat setelah wudhu, maka yang utama dan yang sunnah adalah mengakhirkannya hingga dia keluar yakni ketika selesai dari wudhunya, dia keluar dan bersyahadat di luar kamar mandi yang digunakan untuk buang hajat dengan mengucapkan:

 أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ

Kerana telah shahih dari Rasulullah 'Alaihish Shalatu Wassalam bahwasannya Beliau bersabda:

(Tidaklah seorang hamba berwudhu lalu memperbagus wudhunya kemudian mengucapkan

 أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ

melainkan dibukakan baginya delapan pintu surga, dia masuk dari pintu mana saja yang dia kehendaki)

Dalam riwayat yang lain:

 اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِينَ، وَاجْعَلْنِي مِنَ المُتَطَهِّرِينَ

Inilah sunnah setelah wudhu.

Jadi, jika Anda di kamar mandi lalu keluar, maka Anda ucapkan dzikir ini setelah keluar dari kamar mandi, demikianlah sunnahnya.

Adapun di saat mulai wudhu, tidak mengapa Anda mengucapkan Bismillah di saat memulai wudhu meskipun di kamar mandi, sebab Anda diperintah untuk menyebut nama Allah (tasmiyyah) di saat mulai wudhu.

http://www.binbaz.org.sa/fatawa/4270

Al-Ukhuwwah

🚇Group WA & Telegram  :
🌴@InginKenalSunnah
📮Klik "JOIN" https://goo.gl/Op9xa4 

حكم التسمية في الوضوء داخل الحمام
السؤال: إذا أراد الإنسان الوضوء في حمام وهو مخصص لقضاء الحاجة، فهل يذكر اسم الله في هذا المجال جهراً أم سراً، أم لا يجوز ذكر اسم الله في حالة الوضوء في الحمامات؟الجواب: إذا دعت الحاجة إلى الوضوء في الحمامات فلا بأس أن يسمي الله؛ لأن التسمية واجبة عند جمع من أهل العلم، فلا يُترك الواجب لشيء مكروه، إذا جاء الواجب زالت الكراهة، فإذا كان في حمام فيه مغسلة ولا يتيسر له الوضوء خارج الحمام، سمَّى عند بدء الوضوء وقال: باسم الله، وبدأ الوضوء، ولا يضره ذلك.أما إذا كان بإمكانه الخروج فله الخروج، ويُسمي خارجاً إذا كان هناك مغسلة خارجية، يغسل ويتوضأ فيها.أما الشهادة بعد الوضوء فالأولى والسنة أن يؤخرها حتى يخرج، إذا فرغ من وضوئه يخرج ويتشهد خارج الحمام الذي يقضي فيه الحاجة، ويقول: أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله، اللهم اجعلني من التوابين واجعلني من المتطهرين فقد صح عن رسول الله عليه الصلاة والسلام أنه قال: (ما من عبد يتوضأ فيسبغ الوضوء، ثم يقول: أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله، إلا فُتِّحت له أبواب الجنة الثمانية، يدخل من أيِّها شاء) -وفي رواية أخرى: (اللهم اجعلني من التوابين، واجعلني من المتطهرين) فهذه سنة بعد الوضوء.فإذا كنت في الحمام فتخرج وتأتي بهذا الذكر بعد الخروج من الحمام، هكذا في السنة.أما عند بدء الوضوء فلا بأس- أن تقول: باسم الله، عند البدء ولو في الحمام؛ لأنك مأمور بالتسمية عند بدء الوضوء.

Selasa, 30 Agustus 2016

Jagalah Tutur Kata




Copas dari Aa Gym
Just share
Saudaraku, sesungguhnya Alloh Maha Mendengar, bahkan sampai bisikan paling halus sekalipun yang ada dalam hati manusia. Siapapun yang yakin bahwa Alloh Maha Mendengar, ia akan sangat menjaga setiap tutur katanya.

Yang terpenting dari pembicaraan kita bukanlah kekaguman orang terhadap kita, melainkan keridhoan Alloh terhadap apa yang kita ucapkan. Kita tidak perlu mendahulukan kesibukan merangkai kata supaya dipandang pintar, terpelajar, hebat oleh orang lain. Yang perlu kita lakukan adalah menjaga agar setiap ucapan kita niatnya benar dan bisa dipertanggungjawabkan.

Lebih baik berbicara dengan kata-kata yang sederhana, selamat dari rasa ingin dikagumi orang lain, daripada berbicara dengan kata-kata yang rumit, berbelit dengan rasa ingin dikagumi orang lain.

Tutur kata kita tidak membuat Alloh senang kepada kita. Tapi, bersihnya hati dan lurusnya niat, itulah yang menjadi pengundang datangnya keridhoan Alloh kepada kita. Tutur kata yang indah namun diniatkan demi memikat perhatian orang lain, sesungguhnya Alloh mengetahuinya. Tutur kata yang rapi namun diniatkan mencelakai orang, sesungguhnya Alloh pasti mengetahuinya. Dan, setiap perkataan pasti akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Alloh Swt.

Semoga kita termasuk hamba-hamba Alloh yang terampil menjaga setiap tuturkata kita sehingga Alloh ridho kepada kita. Aamiin yaa Robbal ‘aalamiin.

Akhlak Baik

Apakah Berakhlak Baik Terhitung Sebagai Ibadah ?

orang yang mulia dan
Berakhlak baik terhitung sebagai ibadah yang paling agung nilainya; dan banyak orang yang tidak menyadari akan hal ini.

Ibnu Rajab berkata, “Banyak orang menyangka bahwa yang namanya ‘takwa’ itu sekedar menunaikan hak Allah saja, tanpa mengindahkan hak-hak sesama manusia…” (Jami’ul ‘Ulum wal Hikam I/454).

Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam pernah ditanya tentang penyebab utama seseorang masuk Jannah, maka beliau menjawab,
“Takwa kepada Allah dan akhlak yang baik”,
dan ketika ditanya tentang penyebab utama seseorang masuk Naar, beliau menjawab,
“Mulut dan kemaluan.”(HR. At-Tirmidzi, Hasan Shahih).

Seseorang yang beriman dan berakhlak mulia akan menempati jannah yang paling tinggi ! Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda,

أنا زعيمٌ ببيتٍ في ربض الجنة لمن ترك المراء، وإن كان محقاً، وببيتٍ في وسط الجنة لمن ترك الكذب، وإن كان مازحاً، وببيتٍ في أعلى الجنة لمن حسن خلقه
“Aku menjamin sebuah rumah di tepi Jannah bagi orang yang meninggalkan percekcokan meskipun ia benar; dan sebuah rumah di tengah Jannah bagi orang yang meninggalkan kedustaan meski sekedar bercanda; dan sebuah rumah di puncak Jannah bagi orang yang luhur akhlaknya.”(HR. Abu Dawud).

Seluruh kebaikan terhimpun dalam akhlak yang baik; Nabi shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda,

ا لْبِرُّ حُسْنُ ا لْخُلُقِ
“Kebaikan itu (sesungguhnya) ialah perangai yang baik.” (HR. Muslim).

Simaklah, bagaimana Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu mempersaksikan perangai Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam; ia berkata,

“Memang, Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam adalah orang yang paling baik perangainya” (Muttafaq ‘alaih).

Wajah beliau shallallahu ‘alayhi wasallam senantiasa diliputi perasaan ceria, senang, dan optimis. Beliau tidak pernah bermuka masam maupun cemberut;
Jarir bin Abdullah mengisahkan,
“Tak pernah Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam menatapku, melainkan beliau tersenyum…” (HR. Al-Bukhari).

Allah Azza wa jalla sendiri menyifatinya dengan kata-kata,

وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ
“Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.” 
(QS. Al-Qalam: 4).

Orang beriman yang berakhlak mulia akan menjadi teman duduk Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam di akhirat kelak. Nabi shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda,

إِنَّ مِنْ أَحَبِّكُمْ إِلَىَّ وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّى مَجْلِسًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَحَاسِنَكُمْ أَخْلاَقًا
“Sesungguhnya orang-orang yang paling kucintai di antara kalian, dan paling dekat tempat duduknya denganku di hari kiamat ialah yang paling baik akhlaknya.”(HR. At-Tirmidzi).

Namun demikian, sebagian orang suka meremehkan dalam menunaikan hak orang lain; mereka mengira bahwa kesempurnaan ibadah itu cukup diraih dengan memperbaiki hubungan antara dia dengan Allah Ta’ala saja, tanpa mengindahkan hubungannya dengan sesama manusia.

Ibnu Rajab berkata : “Sering kali orang-orang yang penuh perhatian dalam menunaikan hak-hak Allah atas dirinya; yang menundukkan kecintaan dan rasa takut mereka hanya dalam ketaatan kepada Allah. Sering kali orang-orang seperti ini justru menelantarkan hak orang lain, atau meremehkannya. Memang, menggabungkan antara memenuhi hak Allah dan hak sesamanya amatlah sulit; tidak ada yang sanggup merealisasikannya selain manusia-manusia sempurna dari kalangan para Nabi dan shiddieqien…”(Jaami’ul Ulum wal Hikam, I/454).

Tidak semua orang mendapatkan taufik untuk bisa menyatukan hak Allah dan hak sesamanya.
Al-Muhasiby berkata,“Ada tiga hal yang amat langka: Paras rupawan yang terjaga kehormatannya, orang yang berakhlak baik yang taat beragama, dan persaudaraan yang baik yang dibarengi sifat amanah”.

***
Disalin dengan pengeditan seperlunya dari buku Langkah Pasti Menuju Bahagia, karya Dr. Abdul Muhsin bin Muhammad Al-Qasim, Daar An-Naba’.

Artikel wanitasalihah.com

Sabtu, 27 Agustus 2016

Kenapa Orang Berteriak Ketika Marah?

KENAPA ORANG BERTERIAK KETIKA MARAH?

Seorang Syeikh berjalan dengan para muridnya, mereka melihat ada sebuah keluarga yang sedang bertengkar, dan saling berteriak.

Syeikh tersebut berpaling kepada muridnya dan bertanya : “Mengapa orang saling berteriak jika mereka sedang marah?”

Salah satu murid menjawab : “Karena kehilangan sabar, makanya mereka berteriak.”

“Tetapi , mengapa harus berteriak kepada orang yang tepat berada di sebelahnya?
Bukankah pesan yang ia sampaikan , bisa ia ucapkan dengan cara halus ?”. Tanya sang Syeikh menguji murid-muridnya.

Muridnya pun saling beradu jawaban, namun tidak satupun jawaban yang mereka sepakati. 

Akhirnya sang Syeikh berkata : “Bila dua orang sedang marah, maka hati mereka saling menjauh. Untuk dapat menempuh jarak yang jauh itu, mereka harus berteriak agar perkataannya dapat terdengar. 
Semakin marah, maka akan semakin keras teriakannya. Karena jarak kedua hati semakin jauh.”
“Begitu juga sebaliknya , di saat kedua insan saling jatuh cinta?” lanjut sang Syeikh. “Mereka tidak saling berteriak antara yang satu dengan yang lain. Mereka berbicara lembut karena hati mereka berdekatan. Jarak antara ke 2 hati sangat dekat.” “Bila mereka semakin lagi saling mencintai, apa yang terjadi?”, Mereka tidak lagi bicara. Mereka Hanya berbisik dan saling mendekat dalam kasih-sayang. Pada Akhirnya , mereka bahkan tidak perlu lagi berbisik. Mereka cukup hanya dengan saling memandang. Itu saja. Sedekat itulah dua insan yang saling mengasihi.”
Sang Syeikh memandangi muridnya dan mengingatkan dengan lembut : “Jika terjadi pertengkaran diantara kalian, jangan biarkan hati kalian menjauh. Jangan ucapkan perkataan yang membuat hati kian menjauh. Karena jika kita biarkan, suatu hari jaraknya tidak akan lagi bisa ditempuh”….

Laa taghdob, wa lakal jannah
ﻻ تغضب ولك الجنة
Jangan marah, bagimu surga. (HR Thabrani)

Ringkasan Kajian

*Ringkasan* *Kajian* *Ustadz* *Erwandi*

di Islamic Center Bekasi
Rabu, 17-08-16

 ▶ 2 orang patungan gantian beli mobil
Mobil ke dua lebih mahal tentunya krn tahu nya berbeda, bolehkah ustadz

Boleh, syaratnya menyerahkan uangnya saat beli mobil

▶ Bagaimana dg leasing syari'ah

Jika ada denda maka riba, ga boleh 

▶Seorang Marketing jika nasabah telat bayar maka perusahaan akan memotong gajinya benarkah ini

Ga benar, siapa yg mau kerja spt itu

▶Apakah PLN, PAM dan Pulsa pasca bayar produk riba

Iya itu riba
Solusinya pakai
PLN dan Pulsa bisa beli dulu(pra bayar) 

Bagaimana dg PAM 

Usahakan jangan sampai kena denda

▶ Beli tiket lalu ketinggalan /terlambat
Ribakah jika penyedia jasa mengambil uang kita

Tidak karena antum yg lalai
Tapi syaratnya ia membiarkan kosong ga boleh pindah sewa

 ▶perusahaan dg bunga keciiiiiiilll banget lalu nanti dibagi ke anggota

Jangan kau makan riba dg berlipat ganda. seseorang yg ngaji disini lalu bertaubat atas riba usahanya modalnya 100 jt mjd 200 jt apakah cukup hy dg bertaubat bagaimana dg sisa ribanya

Tidak cukup dg taubat saja tapi keluarkan ribanya 100 jt dan cukup serahkan ke fakir miskin

▶ Bolehkah berhutang untuk menjamu tamu

Tidak boleh
Jangan memberatkan diri dg berhutang, jamu aja apa adanya walau itu air putih

▶ Sebuah yayasan membuat arisan bagi yg dapat kena potong nanti buat yayasan

Haram ini riba

▶ Beli pohon sengon tp nebangnya nanti setelah 2 tahun pemilik sepakat

Antum bayar sewa tanah dan perawatan  ga selama itu, jika tidak itu riba

▶ Usaha jasa design interior sy tawarkan ke pengembang komisi selama design sy dipakai

Kalo dia bukan pemilik perusahaan ga boleh
 Sekali transaksi saja ke pengembang

▶ Uang yg diutang orang sampai nisab apakah dizakati

Iya jika yg utang ada kemungkinan membayar, tapi jika dia pailit terindikasi ga mampu  maka ga usah sampai dia keliatan mampu meski uang belum antum terima

▶ Iuran RT 17 pentas musik

*HARAM* jika antum ketua RT *jangan loloskan acara seperti ini*
Kemerdekaan diperoleh tidak dg joged-joged

▶: Guru sekolah mengambil fee dari les 

Ga boleh

▶ Teman mau pinjam untuk usaha 
saya meminjamkan dg syarat ada jaminan bolehkah

Boleh, asal setelah lunas jaminan dikembalikan utuh dan finalti atas jaminan senilai dg pinjaman

▶Beli perak online

Tidak boleh, sebab
Perak dengan perak
Emas dengan emas
Kecuali dibayar tunai bertemu uang dan barang

▶: Pinjaman dg akad gadai dg biaya tambahan

Itu *Riba* 
Jika manfaatnya dipakai oleh pemberi pinjaman, tapi
Jika obyek gadai memerlukan biaya maka diperbolehkan
Misal
Mengadai kerbau dan kerbau harus diberi makan maka boleh ada tambahan riil u keperluan obyek

▶ Beli rumah dg over kredit KPR BTN 

Tidak boleh 
Suruh dia selesaikan dan antum beli cash atau beli kredit ke dia meski harganya mahal

Atau antum ngontrak saja itu lebih MULIA dari pada beli dg riba

▶ Pemasok Herbal
Memberi fee 5 rb kepada pelayan toko setiap produknya terjual tapi difaktur pembelian harganya tetap tidak ada pengurangan bolehkah? 

Kepada pemilik toko
Jangan terima barang dr suplier ini dan pecat karyawan jika terbukti sebab mereka itu merusak perdagangan

▶: Bolehkan dp 50 % untuk produk jasa

Boleh

▶: Beli tanah nyicil ga ada denda dan bunga tp jika ga mampu meneruskan akan dikembalikan dg dipotong oleh pemiliknya

Boleh dan ga riba tapi antum rugi, yg benar penjual membantu menjualkan tanah tsb ke orang lain meski harganya lebih murah, kemudian dibayar kekurangannya

▶: Hadiah promo produk dg pertanyaan di media sosial bolehkah

Tidak ada hadian perlombaan selain lomba pacuan kuda dan yg terkait dg agama seperti lomba bacaan al Qur'an hapalan hadits dll

▶ Usaha cuci mobil 10 x gratis 1 cuci bolehkah

Boleh alhamdulillah

▶ Bekerja bersama orang yg mendapatkan uangnya dari riba misalnya pembantu pegawai bank konvensional

Tidak boleh anda ikut membantu pelaku riba

▶ Istri operasi Cesar ambil karena darurat ana pinjam bank konvensional bagaimana cara sy bertaubat

Bertanyalah sebelum dilakukan jangan antum menghukumi darurat sendiri antum menanggun dosanya

▶ Adakah warisan dr sumber riba/harta riba boleh diwariskan? 

Tidak ada waris dari sumber yg haram, shodaqohkan buat faqir miskin

▶: Seorang anak berhutang kepada orang tuanya qodarullah mereka berdua meninggal bagaimana cara mengembalikanya

Berikan keahli warisnya termasuk antum

▶ Saudara membantu usaha tanpa akad apapun

Jika itu hibah maka tidak boleh diambil kembali
Secara makna kata rasulullah seperti anjing yg menjilat kembali memutah makananya

▶ Pergi haji dg menggadaikan sawah produktif bolehkah? 

Engkau berhaji bukan panggilan Alloh sebab engkau berangkat dg harta haram

▶Saya Menjualkan barang orang ketika mau dibayar tokonya digusur
dan pemilik toko tidak diketemukan, uangnya diapakan? 

Shodaqohkan atas nama orang itu nanti kalo ketemu bayar kembali sbg shodaqoh antum ke dia

▶Beli mobil dg cara riba
Bagaimana cara melepaskan diri dari riba? 

Bayar angsuranya, lubasi semoga Alloh memberkahi mobil antum

▶: Istri kerja di PT Mattel / boneka apakah hartanya halal? 

Boneka untuk anak perempuan boleh

▶ Jual hewan qurban dg brosur foto bolehkah? 

Tidak boleh, solusinya jual dg spesifikasi berat jadi hewanya bisa yg mana saja

▶Persyaratan taksi online yaitu harus diansurasikan
Bagaimana ustadz? 

Jika asuransi mengandung unsur judi maka haram solusinya pakai asuransi syariah ( spt apa tidak dijelaskan)

Wallahu 'alam 
direpost. 
Oleh Totto abu rafli.
Via Rahma Umm Faqih

Hikmah Dan Ibrah

🌺 *MENDULANG HIKMAH DAN IBRAH*
🌿 *_Dari Perumpamaan Kisah Bapak dan Kedua Puterinya_*

▫Ada seorang bapak yang menikahkan kedua putrinya :
🌱 Puteri pertama dinikahkan dengan seorang petani 
⚱dan puteri yang kedua dinikahkan dengan seorang pengusaha tembikar.. 

🌒 Setelah setahun, si bapak tadi mengunjungi kedua puterinya 
🌱Tujuan pertamanya adalah mengunjungi puterinya yang menjadi isteri petani, dan puterinya tersebut menyambut bapaknya dengan penuh suka cita. 
❓Ketika sang bapak menanyakan keadaannya, dia menjawab :
_Suamiku menyewa sebidang tanah lalu ia meminjam uang untuk benih kemudian menanamnya_
💦 _Apabila turun hujan, maka kami kami dalam kondisi berada di atas beribu² kebaikan..._
☀ _Namun apabila tidak turun hujan, kami akan menghadapi musibah_

⚱ Sang bapak pun meninggalkan anak pertamanya tadi, lalu mengunjungi puterinya kedua yang menjadi istrinya pengusaha tembikar. Ia menyambut bapaknya dengan penuh suka cita dan kasih sayang... 
❓Menjawab pertanyaan yang sama dari bapaknya tentang keadaannya, puterinya tsb mengatakan :
_Suamiku membeli tanah liat dengan cara berhutang, lalu ia membentuknya menjadi tembikar kemudian menjemurnya di bawah matahari sampai kering..._
☀ _Apabila tidak turun hujan, maka kami dalam kondisi di atas beribu kebaikan_
💦 _Namun apabila turun hujan, maka tembikar tsb akan rusak dan kami akan menghadapi musibah_

▫Tak lama kemudian, sang bapak pun pulang menemui isterinya, sang ibu dari kedua puteri tadi. Dia menanyakan keadaan kedua puterinya tsb. Maka sang bapak menjawab :
💦 _Apabila turun hujan, bersyukurlah kepada Allah_
☀ _Apabila tidak turun hujan, bersyukurlah kepada Allah_
_Bersyukurlah dan ucapkan alhamdulillah atas segala hal_

〰〰〰〰〰〰〰〰
👉🏻 Inilah kondisi dunia 
🔹Apa yang pantas menurutmu, terkadang tidak pantas untuk orang lain
🔹Seringkali problem terbesar kita terhadap orang yang kita kasihi, tidak lepas dari dua sebab :
1⃣ Maksud yang tidak difahami [مقصود لا يفهم] 
2⃣ Dan sesuatu yang difahami tidak sesuai dengan maksudnya [المفهوم لا يقصد] 

👉🏻Namun hal ini bisa selesai dengan dua cara :
1⃣ _Istifsâr_ (meminta penjelasan) dari maksudnya 
2⃣ Berbaik sangka dengannya. 

👉🏻Allah Ta'ålå sendiri yang menyebutkan kedua solusi ini di dalam surat al-Hujurat : 
( فَتَبيَّنوا أَن تُصِيبُوا قومًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبحوا عَلَى مَا فَعَلتُمْ نَادِمين )
```"Maka periksalah dengan teliti (tabayyun)-lah agar kalian tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu."```

( يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ )
```"Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah oleh kalian kebanyakan prasangka, karena sesungguhnya sebagian dari prasangka itu dosa"```

*Kesimpulan*nya :
🔸Apabila ada ucapanku yang kurang pas, maka janganlah sampai dipahami  penjelasannya secara keliru 
🔸Jika kau dengarkan sesuatu (yang buruk) tentangku, maka dengarkan penjelasanku dan janganlah kau haramkan bagiku untuk membela diriku. 
🔸Kendalikan cara berfikirmu niscaya hidupmu kan tenang.

〰〰〰〰〰〰〰〰
✏ Alih Bahasa: @abinyasalma | abusalma.net 
📎 Channel TG &  WAG _*al-Wasathiyah wal I'tidål*_

Jumat, 26 Agustus 2016

Nasihat

NASIHAT USTADZ YAZID BIN ABDUL QODIR JAWWAS -حفظه الله تعالى :

1). Jangan berharap kepada manusia, karena engkau akan kecewa. Berharaplah kepada Allah, niscaya engkau tidak akan pernah kecewa.

2). Manusia yang mulia adalah yang dia bangun disepertiga malam terakhir, kemudian meminta kepada Allah. Jangan lewatkan waktumu untuk berbuat maksiat, karena tak tahu kapan ajalmu kan menjemput. Sehingga kematianmu menjadi su'ul khothimah.

3). Hidupmu di dunia ibarat satu hari atau setengah hari dibandingkan kehidupanmu di akherat kelak, persiapkanlah bekalmu, dan sebaik² bekal adalah taqwa.

3). Infakkanlah hartamu. Karena penyimpanan harta yang sesungguhnya adalah yang akan engkau bawa sampai mati, bukan yang engkau simpan untuk duniamu.

4). Jangan engkau tunda pekerjaan pagimu untuk sore harimu, niscaya banyak pekerjaan yang akan engkau selesaikan.

5). Aturlah waktumu sebaik mungkin, kapan mengurus pekerjaan rumah tanggamu, kapan engkau membaca al qur'an, kapan engkau membaca buku yang bermanfaat dan pekerjaan lainnya.

6). Orang yang tertipu adalah orang yang tidak dapat memanfaatkan waktu luangnya padahal dia dalam kondisi sehat. Sesungguhnya setelah waktu luang akan ada waktu sibuk, setelah sehat akan ada masa sakit ... manfaatkanlah masa sehatmu dan waktu luangmu sebaik mungkin.

7). Sesungguhnya masa sakitmu dibandingkan masa sehatmu lebih banyak waktu sehatmu. Coba ingat berapa lama kamu sakit? Seminggu? Sebulan? Setahun? Bandingkan dengan masa sehatmu! Maka, bersyukurlah..

8). Janganlah engkau merasa aman dari perbuatan maksiat yang engkau lakukan secara diam-diam.
Jika istri, suami atau orang lain tak ada yang mengetahui, akan tetapi Allah mengetahui perbuatanmu. Dan kelak perbuatanmu akan dipertanggungjawabkan di akherat kelak.

9). Apabila perbuatan maksiat sudah engkau lakukan, menyesal lah! Bertaubatlah..
Bertaubat dengan sebaik-baik taubat. Janganlah engkau ulangi. Tegakkanlah sholat niscaya akan menghapusnya. Berbuat baiklah kepada orangtuamu.

10). Berdo'alah. Sesungguhnya do'a yang paling banyak diiucapkan nabi shalalallahu 'alaihi wa sallam adalah : Ya muqollibal quluub, tsabbit qolbii' alaa diinik (Wahai yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku dalam agamaMu.)

11). Jangan engkau tinggalkan setelah sholat shubuh sebuah do'a : Allohumma innii as aluka 'ilman naa fi'an wa Rizqon thoyyiban wa'amalan mutaqobbalaan (Ya Allah aku meminta kepadaMu ilmu yang bermanfaat, rizki yang baik dan amal yang diterima.

12). Bacalah dzikir pagi dan sore, dia hanya meminta waktumu 10 menit. Kau bisa melakukan disela² aktivitasmu.

13). Bacalah buku yang bermanfaat. Karena ia dapat menghantarkanmu kepada kebaikan. Bacalah buku 4 jam dalam sehari.

14). Manusia yang paling utama adalah yang baik akhlaknya. Dan manusia yang paling cerdas adalah yang selalu mengingat mati dan mempersiapkan bekal menghadapi kehidupan setelah kematian.

15). Janganlah engkau panjang angan-angan untuk kehidupan duniamu.
Ketika usahamu telah mencukupi kebutuhan hidupmu, tak usah engkau tambahkan beban hidupmu dengan berutang untuk memperluas usahamu. Karena bisa jadi engkau akan mati meninggalkan hutang dan sesungguhnya Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam tak bersedia menyolati jenazah orang yang mati meninggalkan hutang.

16). Dapat engkau melakukan hal-hal mubah seperti menjaga kesehatan badanmu, akan tetapi janganlah hal tersebut membuatmu lupa menjaga kesehatan hatimu.

17). Berikan rasa cintamu untuk orang-orang shalih, bukan untuk orang-orang kafir.

18). Terakhir, maafkanlah orang yang telah menyakiti hatimu.

 (semoga Allah memberkahi penulisnya)

Tawakka Kepada Allah


🍂 TAWAKKAL KEPADA ALLAH TA’ALA KUNCI UTAMA MERAIH REZEKI

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

➡ Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

لَوْ أَنَّكُمْ تَوَكَّلْتُمْ عَلَى اللهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقٌ الطَّيْرَ تَغْدُوْ خِمَاصًا وَتَعُوْدُ بِطَانًا

🍃 “Andaikan kalian bertawakkal kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan sebenar-benarnya, niscaya Dia akan memberi rezeki kepada kalian sebagaimana Dia memberi rezeki kepada burung yang berangkat di pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali dalam kondisi kenyang.” [HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah dari Amirul Mukminin Umar bin Khaththab radhiyallahu’anhu, Shahih At-Tirmidzi: 1911]

📝 #Beberapa_Pelajaran:

1) Tawakkal kepada Allah ta’ala termasuk sebesar-besarnya sebab meraih rezeki. Al-Hafiz Ibnu Rajab rahimahullah berkata,

وَهَذَا الْحَدِيثُ أَصْلٌ فِي التَّوَكُّلِ، وَأَنَّهُ مِنْ أَعْظَمِ الْأَسْبَابِ الَّتِي يُسْتَجْلَبُ بِهَا الرِّزْقُ، قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: {وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا – وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ}

🍃 "Hadits ini adalah dalil pokok dalam tawakkal, bahwa ia termasuk sebesar-besarnya sebab untuk meraih rezeki. Allah ta’ala berfirman,

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ

“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya, dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah maka cukuplah Allah sebagai Penolongnya.” (Ath-Tholaq: 2-3).” [Jaami’ul ‘Uluumi wal Hikam, 2/496-497]

2) Apa hakikat tawakkal? Al-Hafiz Ibnu Rajab rahimahullah berkata,

وَحَقِيقَةُ التَّوَكُّلِ: هُوَ صِدْقُ اعْتِمَادِ الْقَلْبِ عَلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ فِي اسْتِجْلَابِ الْمَصَالِحِ، وَدَفْعِ الْمَضَارِّ مِنْ أُمُورِ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ كُلِّهَا، وَكِلَةُ الْأُمُورِ كُلِّهَا إِلَيْهِ، وَتَحْقِيقُ الْإِيمَانِ بِأَنَّهُ لَا يُعْطِي وَلَا يَمْنَعُ وَلَا يَضُرُّ وَلَا يَنْفَعُ سِوَاهُ.

🍃 "Hakikat tawakkal adalah jujurnya hati dalam bergantung kepada Allah ‘azza wa jalla untuk meraih maslahat dan menolak mudarat dalam seluruh perkara dunia dan akhirat, serta memasrahkan semua urusan kepada Allah dan merealisasikan keimanan bahwa tidak ada yang memberi, yang menahan, yang menimpakan bahaya dan memberi manfaat selain-Nya.” [Jaami’ul ‘Uluumi wal Hikam, 2/497]

3) Tawakkal tidak menafikan sebab, mencari rezeki dengan cara yang halal -seperti burung yang pergi pagi dan pulang sore- adalah perintah syari’at, tetapi hendaklah hati seorang hamba senantiasa bergantung hanya kepada Allah, bukan kepada pekerjaan atau kepada siapa pun (lihat Jaami’ul ‘Uluumi wal Hikam, 2/498).

4) Dengan sebuah pekerjaan ringan seperti yang dilakukan seekor burung, namun disertai tawakkal kepada Allah ta’ala dengan sebenar-benarnya, maka akan dibukakan bagi seseorang pintu-pintu rezeki yang melimpah ruah (lihat Jaami’ul ‘Uluumi wal Hikam, 2/502).

5) Buah tawakkal adalah ridho dengan ketetapan Allah ta’ala dan bersifat qona’ah; merasa cukup dengan rezeki yang Allah berikan (lihat Jaami’ul ‘Uluumi wal Hikam, 2/508-509).

وبالله التوفيق، وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

💻 Sumber: http://sofyanruray.info/tawakkal-kepada-allah-taala-kunci-utama-meraih-rezeki/


══════ ❁✿❁ ══════

➡ Bergabunglah dan Sebarkan Dakwah Sunnah Bersama Markaz Ta’awun Dakwah dan Bimbingan Islam ⤵

📮 Join Telegram: http://goo.gl/6bYB1k
📲 Gabung Group WA: 08111377787
🌍 Fb: www.fb.com/taawundakwah
🌐 Web: www.taawundakwah.com
📱 Android: http://bit.ly/1FDlcQo
🎬 Youtube: Ta’awun Dakwah
📒 Hastag: #Mutiara_Sunnah

Kamis, 25 Agustus 2016

Tanda-Tanda Kebahagiaan dan Kesengsaraan

📎 DI ANTARA TANDA-TANDA KEBAHAGIAN dan KESENGSARAAN  
 
👤 Ibnul Qayyim rahimahullah berkata : 
 
🔵 من علامات السعادة والقلاح: 
🔹 أَن العَبْد كلما زيد فِي علمه زيد فِي تواضعه وَرَحمته. 
🔹 وَكلما زيد فِي خَوفه وحذره وَكلما زيد فِي عمره نقص من حرصه. 
🔹 وَكلما زيد فِي مَاله زيد فِي سخائه وبذله. 
🔹 وَكلما زيد فِي قدره وجاهه زيد فِي قربه من النَّاس وَقَضَاء حوائجهم والتواضع لَهُم. 
 
🔵 Di antara TANDA-TANDA KEBAHAGIAN DAN KESUKSESAN : 
🔹Seorang hamba semakin bertambah ilmunya, dia semakin bertambah pula tawadhu' (rendah hati)-nya dan kasih sayangnya. 
🔹 Semakin bertambah rasa takutnya, dia semakin waspada. Semakin bertambah umur, semakin berkurang hasrat/ambisinya (terhadap dunia) 
🔹 Semakin bertambah hartanya, semakin bertambah sifat pemurahnya dan semangat memberi. 
🔹 Semakin bertambah kedudukan dan kemuliaannya, dia semakin dekat dengan manusia dan semakin banyak memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka, serta semakin tawadhu kepada mereka.  
 
 
🔴 وعلامات الشقاوة: 
🔻 أَنه كلما زيد فِي علمه زيد فِي كبره وتيهه. 
🔻 وَكلما زيد فِي عمله زيد فِي فخره واحتقاره للنَّاس. وَحسن ظَنّه بِنَفسِهِ. 
🔻 وَكلما زيد فِي عمره زيد في حرصه. 
🔻 وَكلما زيد فِي مَاله زيد فِي بخله وإمساكه. 
🔻 وَكلما زيد فِي قدره وجاهه زيد فِي كبره وتيهه. 
 
🔴 Di antara TANDA-TANDA KESENGSARAAN : 
 Semakin bertambah ilmunya, semakin bertambah sombong dan angkuh. 
🔻 Semakin bertambah amalnya, semakin berbangga diri dan melecehkan orang lain, dan terlalu berprasangka baik kepada dirinya sendiri. 
🔻 Semakin bertambah umurnya, semakin bertambah ambisinya (terhadap dunia). 
🔻 Semakin bertambah hartanya, semakin pelit. 
🔻 Semakin bertambah kedudukan dan kehormatannya, semakin sombong dan angkuh. 
 
 
وَهَذِه الْأُمُور ابتلاء من الله وامتحان يَبْتَلِي بهَا عباده فيسعد بهَا أَقوام ويشفى بهَا أَقوام وَكَذَلِكَ الكرامات امتحان وابتلاء كالملك وَالسُّلْطَان وَالْمَال . 
 
"Perkara-perkara tersebut merupakan ujian dan cobaan dari Allah terhadap hamba-hamba-Nya. Dengannya sebagian kaum menjadi bahagia/sengsara, sebagiannya lagi menjadi sengsara/celaka. Demikian pula kemulian-kemulian merupakan cobaan dan ujian, seperti kerajaan, kekuasaan, dan harta." 

_____________________________
 
📚 al-Fawaid, 100  
 
🌐 Telegram : ShahihFiqihWanita 
➡️ Join klik bit.ly/1S3K8sW 
 
📱 Instagram : ShahihFiqihWanita 
➡️ Join klik bit.ly/1QjQTkC

Rabu, 24 Agustus 2016

Keindahan Dan Kesempurnaan Pendidikan Anak Dalam Islam



🎨 KEINDAHAN DAN KESEMPURNAAN SYARI’AT ISLAM DALAM PENDIDIKAN ANAK

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

✅ Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

مُرُوا أَوْلاَدَكُمْ بِالصَّلاَةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرِ سِنِينَ وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِى الْمَضَاجِعِ

🌴 “Perintakanlah anak-anak kalian untuk sholat ketika berumur 7 tahun, dan pukullah apabila mereka tidak mau sholat ketika berumur 10 tahun, dan pisahkan tempat-tempat tidur mereka.” [HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi dari Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu’anhuma, Shahih Abi Daud: 509]

📝 #Beberapa_Pelajaran:

1) Pentingnya pendidikan agama bagi anak-anak melebihi pendidikan duniawi, karena Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam telah memerintahkan hal tersebut, namun sayang sekali banyak orang tua lebih mementingkan pendidikan duniawi bagi anak-anaknya dan bahkan mengabaikan sama sekali pendidikan agama, betapa mereka rela berkorban waktu, dana dan segala potensi untuk meraih pendidikan duniawi setinggi-tingginya, pada saat yang sama mereka tidak terlalu mempedulikan pendidikan agama, laa haula wa laa quwwata illaa billaah.

2) Kedudukan sholat dalam syari’at Islam sangat tinggi, maka pendidikan agama terpenting setelah tauhid adalah sholat.

3) Memperhatikan pendidikan adab, termasuk adab-adab dalam pergaulan, diantaranya kewajiban memisahkan tempat tidur anak-anak ketika mereka telah mencapai umur 10 tahun, dan ini berlaku umum, memisahkan tempat tidur antara anak dan orang tua, antara sesama anak laki-laki atau sesama anak wanita, terlebih antara anak laki-laki dan anak wanita.

4) Islam mengatur batasan-batasan pergaulan antara lawan jenis, apabila anak laki-laki dan wanita harus dipisah tempat tidur mereka meski bersaudara, terlebih lagi yang tidak memiliki hubungan saudara, dan apabila pada umur 10 tahun telah dibatasi interaksi mereka, terlebih lagi apabila mereka sudah baligh.

5) Islam memerintahkan untuk menutup segala pintu kejelekan sebelum kejelekan itu terjadi, oleh karena itu anak-anak yang mendekati baligh diperintahkan untuk dipisah tempat-tempat tidur mereka walau pun mereka bersaudara, karena terkadang godaan syahwat tidak mengenal saudara. Dan mengobati kejelekan setelah terjadi lebih sulit dibanding mencegahnya.

6) Menghindari sebab-sebab tuduhan berbuat jelek, yaitu dengan memisahkan tempat-tempat tidur mereka, karena walau pun mereka tidak berbuat jelek namun apabila mereka tidur bersama mungkin akan muncul anggapan yang jelek, maka menghindari tuduhan jelek dalam setiap keadaan itu disyari’atkan (Lihat Mir’aatul Mafaatiih Syarhul Misykaah, 2/278).

7) Pukulan dalam hadits ini hanyalah pukulan ringan untuk pendidikan, bukan pukulan menyakitkan, karena Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam memerintahkan untuk dipukul bukan disakiti.

8) Dalam hadits ini terdapat bantahan terhadap anggapan bahwa anak-anak tidak boleh dipukul sama sekali, padahal kenyataannya sebagian anak, ucapan saja tidak bermanfaat, harus disertai dengan sedikit pukulan apabila ia tidak mau melakukan kewajiban di umur 10 tahun, yaitu pukulan ringan bukan untuk menyakiti (Lihat Syarhu Riyaadhis Shaalihin lisy Syaikh Ibnil ‘Utsaimin rahimahullah).

9) Ulama mazhab Syafi’i berdalil dengan hadits ini untuk menetapkan bahwa orang yang telah baligh dan tidak melakukan sholat maka hukumannya adalah hukuman mati, karena apabila di umur 10 tahun hukumannya dipukul, maka ketika sudah baligh hukumannya harus lebih keras lagi, dan tidak ada yang lebih keras dari pukulan selain hukuman mati (namun hukuman mati dan hukuman-hukuman pidana lainnya dalam Islam hanya berhak direalisasikan oleh Pemerintah melalui Pengadilan Syari'at, bukan hak orang tua, masyarakat maupun ormas) (Lihat Tuhfatul Ahwadzi, 1/442).

10) Diantara sebesar-besar kewajiban orang tua adalah pendidikan agama bagi anak, dan kewajiban ini bagi orang tua hendaklah didahulukan sebelum menuntut bakti anak kepadanya. Ibnu Umar radhiyallahu’anhuma berkata,

أدب ابنك فإنك مسؤول عن ولدك ماذا علمته، وهو مسؤول عن برك وطواعيته لك“Didiklah anakmu, karena engkau akan ditanya tentang anakmu kelak (di hari kiamat): Apa yang telah engkau ajarkan? Dan anakmu akan ditanya tentang baktinya dan ketaatannya kepadamu.” [Syarhus Sunnah lil Baghowi, 2/408]

11) Dalam pendidikan perlu pembiasaan dan pentahapan, oleh karena itu walau di umur 7 tahun anak belum wajib untuk sholat namun tetap diperintahkan untuk sholat agar ia terbiasa melakukannya.

12) Umur 7 tahun pada umumnya anak-anak mencapai usia tamyiz, yaitu dapat membedakan yang benar dan yang salah serta memahami nasihat, maka pada umur 7 tahun yang terbaik bagi si anak untuk diajak sholat berjama’ah di masjid, dengan syarat tidak menganggu orang-orang yang sholat dan tidak mengotori masjid.

13) Perintah sholat yang dimaksudkan dalam hadits ini mencakup perintah mengajarkan rukun-rukunnya, syarat-syaratnya, kewajiban-kewajibannya dan adab-adabnya.

14) Pentingnya ilmu dalam pendidikan anak, oleh karena itu orang yang telah menikah harus lebih giat dalam menuntut ilmu melebihi yang belum menikah, karena tanggung jawabnya lebih besar, namun anehnya banyak yang beralasan mengurus keluarga lalu melalaikan majelis-majelis ilmu.

15) Keindahan dan kesempurnaan syari’at Islam yang datang dari Rabbuna tabaraka wa ta’ala yang lebih mengetahui apa yang terbaik bagi hamba-hamba-Nya.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

💻 Sumber: http://sofyanruray.info/keindahan-dan-kesempurnaan-syariat-islam-dalam-pendidikan-anak/

══════ ❁✿❁ ══════

➡ Bergabunglah dan Sebarkan Dakwah Sunnah Bersama Markaz Ta’awun Dakwah dan Bimbingan Islam ⤵

📮 Join Telegram: http://goo.gl/6bYB1k
📲 Gabung Group WA: 08111377787
🌍 Fb: www.fb.com/taawundakwah
🌐 Web: www.taawundakwah.com
📱 Android: http://bit.ly/1FDlcQo
🎬 Youtube: Ta’awun Dakwah
📒 Hastag: #Mutiara_Sunnah

Bekal Terbaik Menghadapi Dahsyatnya Hari Kiamat


♻ DIANTARA BEKAL TERBAIK MENGHADAPI DAHSYATNYA HARI KIAMAT

✅ Sahabat yang Mulia Ibnu Mas’ud radhiyallahu’anhu berkata,

يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْرَى مَا كَانُوا قَطُّ، وَأَجْوَعُ مَا كَانُوا قَطُّ، وَأَظْمَأُ مَا كَانُوا قَطُّ، وَأَنْصَبُ مَا كَانُوا قَطُّ، فَمَنْ كَسَا لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ كَسَاهُ اللَّهُ، وَمَنْ أَطْعَمَ لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ أَطْعَمَهُ اللَّهُ، وَمَنْ سَقَى لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ سَقَاهُ اللَّهُ، وَمَنْ عَفَا لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ أَعْفَاهُ اللَّهُ.

🌴 “Manusia akan dikumpulkan di hari kiamat dalam keadaan sangat membutuhkan pakaian, sangat kelaparan, sangat kehausan dan sangat kepayahan melebihi yang pernah mereka rasakan (di dunia), maka;
 
➡ Siapa yang (ketika di dunia) pernah memberi pakaian karena Allah ‘azza wa jalla, Allah akan memakaikan pakaian kepadanya,

➡ Siapa yang pernah memberi makan karena Allah ‘azza wa jalla, Allah akan memberi makan kepadanya,

➡ Siapa yang pernah memberi minum karena Allah ‘azza wa jalla, Allah akan memberi minum kepadanya,

➡ Siapa yang pernah memaafkan karena Allah ‘azza wa jalla, Allah akan memaafkannya.”

📚 [Jaami’ul ‘Uluumi wal Hikam, 2/287]


══════ ❁✿❁ ══════

➡ Bergabunglah dan Sebarkan Dakwah Sunnah Bersama Markaz Ta’awun Dakwah dan Bimbingan Islam ⤵

📮 Join Telegram: http://goo.gl/6bYB1k
📲 Gabung Group WA: 08111377787
🌍 Fb: www.fb.com/taawundakwah
🌐 Web: www.taawundakwah.com
📱 Android: http://bit.ly/1FDlcQo
🎬 Youtube: Ta’awun Dakwah
📒 Hastag: #Petuah_Ulama

Metode Dakwah Di Zaman Ini


🎈 METODE DAKWAH YANG TEPAT DI ZAMAN INI

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

✅ Asy-Syaikh Al-‘Allaamah Ibnu Baz rahimahullah berkata,

وينصح الإخوان ولكن بالرفق، بالكلام الطيب، لا بالتعدي على الناس، ولا بضربهم ولا بشتمهم ولعنهم، ولكن بالكلام الطيب والأسلوب الحسن، قال الله جل وعلا: {ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ} وقال تعالى: {فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ} وقال الله لموسى وهارون لما بعثهما إلى فرعون: {فَقُولَا لَهُ قَوْلًا لَيِّنًا لَعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَى} وقال النبي صلى الله عليه وسلم: «إن الرفق لا يكون في شيء إلا زانه، ولا ينزع من شيء إلا شانه»، ولا سيما في هذا العصر، هذا العصر عصر الرفق والصبر والحكمة، وليس عصر الشدة. الناس أكثرهم في جهل، في غفلة إيثار للدنيا، فلا بد من الصبر، ولا بد من الرفق حتى تصل الدعوة، وحتى يبلغ الناس وحتى يعلموا. ونسأل الله للجميع الهداية.

🌴 “Hendaklah menasihati Ikhwan akan tetapi dengan kelembutan, dengan ucapan yang baik, tidak dengan cara yang melampaui batas terhadap manusia, tidak dengan memukul, mencerca dan melaknat mereka, namun dengan ucapan yang baik dan metode yang bagus.

➡ Allah jalla wa ‘ala berfirman,

ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ

🍂 “Serulah (manusia) kepada jalan Rabb-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.” (An-Nahl: 125)

Allah ta’ala juga berfirman,

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ

“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap kasar lagi berhati keras, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” (Ali Imron: 159)

➡ Allah ta’ala juga berfirman kepada Musa dan Harun ketika Dia mengutus keduanya untuk mendakwahi Fir’aun,

فَقُولَا لَهُ قَوْلًا لَيِّنًا لَعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَى

🍂 “Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut.” (Thaaha: 44)

➡ Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ الرِّفْقَ لاَ يَكُونُ فِى شَىْءٍ إِلاَّ زَانَهُ وَلاَ يُنْزَعُ مِنْ شَىْءٍ إِلاَّ شَانَهُ

🍂 “Sesungguhnya kelembutan itu, tidaklah terdapat pada sesuatu kecuali akan membaguskannya, dan tidaklah dihilangkan dari sesuatu kecuali akan menjelekkannya.” (HR. Muslim dari Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu’anha)

🌹 Terutama di zaman ini. Zaman ini adalah zaman kelembutan, sabar dan hikmah, bukan zaman kekerasan. Kebanyakan manusia dalam kebodohan terhadap agama dan lalai serta lebih mementingkan dunia, maka berdakwah harus dengan kesabaran dan kelembutan agar sampai kepada manusia dan mereka dapat memahami ilmu agama. Dan kita memohon hidayah kepada Allah untuk semuanya.”

📚 [Majmu’ Al-Fatawa, 8/376]

💻 Sumber:

🔸 https://www.facebook.com/sofyanruray.info/posts/653501398132679:0

🔸 http://sofyanruray.info/metode-dakwah-yang-tepat-di-zaman-ini/


══════ ❁✿❁ ══════

➡ Bergabunglah dan Sebarkan Dakwah Sunnah Bersama Markaz Ta’awun Dakwah dan Bimbingan Islam ⤵

📮 Join Telegram: http://goo.gl/6bYB1k
📲 Gabung Group WA: 08111377787
🌍 Fb: www.fb.com/taawundakwah
🌐 Web: www.taawundakwah.com
📱 Android: http://bit.ly/1FDlcQo
🎬 Youtube: Ta’awun Dakwah
📒 Hastag: #Ustadz_Sunnah
📗 Hastag: #Kajian_Sunnah

Menjaga Kebersihan Anak

Berikut beberapa kisah yang mengajarkan kepada kita agar menjaga kebersihan anak-anak:

1. Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam yang digelari pemimpin seluruh anak Adam, beliau berkenan membersihakan ingus Usamah bin Zaid dan membersihkan kotoran yang menempel di luka Usamah.

At Tirimidzi meriwayatkan dengan sanad hasan bahwa ‘Aisyah radhiyallahu’anha berkata,

أراد رسول الله – صلى الله عليه وسلم – أن يمسح مخاط أسامة ، فقلت : دعني حتى أكون أنا التي أفعل . فقال : يا عائشة ، أحبيه ، فإني أحبه

“Saat Nabi bermaksud membersihkan ingus Usamah, saya (‘Aisyah) berkata, “Biar saya saja yang melakukannya.” Nabi berkata, “Wahai ’Aisyah, cintailah dia karena akupun mencintainya.”(HR. At Tirmidzi no. 3818)

Ibnu Abi Syaibah meriwayatkan dengan sanad yang shahih lighairihi, bahwa ‘Aisyah radhiyallahu’anha berkata,

عَثَرَ أُسَامَةُ بِعَتَبَةِ الْبَابِ فَشُجَّ فِي وَجْهِهِ ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ( أَمِيطِي عَنْهُ الْأَذَى ) ، فَتَقَذَّرْتُهُ ، فَجَعَلَ يَمُصُّ عَنْهُ الدَّمَ وَيَمُجُّهُ عَنْ وَجْهِهِ ثُمَّ قَالَ : ( لَوْ كَانَ أُسَامَةُ جَارِيَةً لَحَلَّيْتُهُ وَكَسَوْتُهُ حَتَّى أُنَفِّقَهُ

“Ketika Usamah terbentur ambang pintu, wajahnya terluka. Lalu Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam berkata kepadaku, “Bersihkanlah lukanya.”Maka akupun menyiapkannya. Lalu beliau menghisap darah yang keluar dari luka Usamah kemudian meludah dan berkata, “Seandainya Usamah itu anak perempuan, pastilah aku akan memakaikan perhiasan dan pakaian yang indah hingga ia menjadi terkenal.” (Mushannaf Ibnu Abi Syaibah 12356, Ahmad 6/139, 222)

Lanjut...

2. Begitu pula yang dilakukan Fathimah, pemimpin para wanita disurga juga membersihkan dan memandikan anaknya.

Abu Hurairah radhiyallahu’anhu berkata,

خَرَجَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي طَائِفَةِ النَّهَارِ، لاَ يُكَلِّمُنِي وَلاَ أُكَلِّمُهُ، حَتَّى أَتَى سُوقَ بَنِي قَيْنُقَاعَ، فَجَلَسَ بِفِنَاءِ بَيْتِ فَاطِمَةَ، فَقَالَ «أَثَمَّ لُكَعُ، أَثَمَّ لُكَعُ» فَحَبَسَتْهُ شَيْئًا، فَظَنَنْتُ أَنَّهَا تُلْبِسُهُ سِخَابًا، أَوْ تُغَسِّلُهُ، فَجَاءَ يَشْتَدُّ حَتَّى عَانَقَهُ، وَقَبَّلَهُ وَقَالَ: «اللَّهُمَّ أَحْبِبْهُ وَأَحِبَّ مَنْ يُحِبُّهُ»

“Di satu siang yang terik Rasulullah shlallahu’alaihi wasallam (bersama saya) berangkat menuju suatu tempat. Beliau tidak berbicara padaku dan akupun tidak berbicara kepada beliau. Hingga kami tiba di pasar Bani Qainuqa’. Setelah itu beliau duduk dihalaman rumah Fathimah dan berkata, “Dimana anak-anak (Hasan dan Husein)?
Terlihat fathimah menahan anaknya yang bergegas menemui Rasulullah. Saya (Abu Hurairah) mengira Fathimah telah memakaian kalung atau memandikan anaknya. Lalu Hasan bergegas menemui Rasulullah dan Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam langsung memeluk dan menciumnya seraya bersabda, “ Ya Allah cintailah anak ini dan orang yang mencintainya.” (HR. Bukhari no 2122 dan Muslim no. 2422)

Semoga sedikit ulasan ini bermanfaat agar kita para orangtua terlebih ibu, selalu berusaha dengan segala keterbatasannya untuk menghadirkan hati, meluruskan niat dan tujuan kita dalam setiap interaksi dengan anak-nak. Momen-momen penuh pahala jangan dilewatkan begitu saja seperti saat saat memandikan anak-anak, mencuci baju, menyetrika, menyisir rambut mereka, memakaikan pakaian, menabur bedak dan aktifitas lainnya.
Apa yang kita lakukan tersebut bukan semata-mata tuntutan profesionalitas seorang ibu akan tetapi lebih dari itu kita niatkan dalam rangka melaksanakan perintah Allah dan sunnah Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam.
Lanjut...

Meskipun aktifitas diatas terlihat remeh dan sepele, namun jika kita niatkan dengan niat yang benar niscaya akan berpahala besar dan melimpah. Wallahu waliyyuttaufiq.

****
Penyusun: Ummu Fatimah Abdul Mu’ti
Sumber:
Tarbiyatul Abna’ (terj), Syaikh Musthafa Al Adawi, Media Hidayah.
Tafsir Ibnu Katsir via Quran Android.
Artikel Wanitasalihah.Com

-Selesai-

Parenting Nabawi

Parenting Nabawi (2): Menjaga Kebersihan Anak
WanitaSalihah.Com 24 Agt 2016

Kebersihan badan dan pakaian dari kotoran dan najis adalah sesuatu yang dituntut dalam Islam. Bahkan menjadi syarat untuk melakukan berbagai amalan ibadah utama seperti shalat.
Islam juga mensyariatkan penampilan terbaik, bersih, rapi, jauh dari kesan kumuh dan jorok.
Allah Ta’ala memerintahkan hambaNya agar memperbagus penampilan saat pergi ke masjid. Allah Ta’ala berfirman,

يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ

“Wahai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid.”(QS. Al- A’raf: 31)

Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan ayat ini,

ولهذه الآية وما ورد في معناها من السنة يستحب التجمل عند الصلاة ولا سيما يوم الجمعة ويوم العيد والطيب لأنه من الزينة والسواك لأنه من تمام ذلك

“Berdasarkan ayat ini dan makna yang ditunjukkan oleh hadis-hadis Nabi, dianjurkan bagi seseorang untuk memperindah diri (memperbagus penampilan) ketika shalat terlebih bila di hari Jum’at dan hari raya. Juga disunnahkan memakai wangi-wangian (bagi laki-laki) karena ini termasuk zinah (perhiasan) dan bersiwak karena (dengan kebersihan gigi) penampilan makin sempurna.”(Tafsir Ibnu Katsir)

Di ayat lain Allah Ta’ala perintahkan,

وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ

“Dan pakaianmu bersihkanlah.” (QS. Al Muddatstsir: 4)

Ibnu Sirin berkata,

أي غسلها بالماء

“Yaitu mencuci pakaian dengan air.” (Tafsir Ibnu Kastir)

Ayat-ayat diatas menunjukkan bahwa Islam sangat menekankan kebersihan, kerapian dan keindahan. Namun sangat disayangkan, sebagian orangtua melalaikan kebersihan anak-anaknya. Baju mereka dibiarkan kotor, wajah dan rambut dibiarkan berdebu, belum lagi ingus bersampur debu dibiarkan begitu saja tanpa diseka, mengundang lalat bertengger di atas hidungnya, ditambah aroma tak sedap dari air liur anak yang tidak dibersihkan. Orang tua seperti ini tidak memperhatikan perintah Rasulullah shallallahu’alaihii wasallam yang menganjurkan kebersihan badan dan pakaian.

Lanjut...

Parents

PARENTS

Allah menyandingkan perintah untuk beribadah kepadaNya dengan keharusan berbakti kepada mereka berdua. Mereka siapa? Ya.. Orang tua kita.

Allah berfirman:

وَقَضَى رَبُّكَ أَلاَّ تَعْبُدُوا إِلآ إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا

Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu. [Al Isra/17`: 23].

Lantaran begitu tingginya hak mereka, Allah memerintahkan kita untuk selalu menyuguhkan kebaikan kepada mereka dan berinteraksi dengan mereka dengan sikap yang ma’ruf (pantas). Kendatipun mereka dalam kungkungan kekafiran. Sekalipun mereka memaksamu, wahai sang anak, untuk menyekutukan Allah dengan obyek yang tidak jelas kedudukannya. Allah berfirman:

وَإِن جَاهَدَاكَ عَلَى أَن تُشْرِكَ بِي مَالَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلاَ تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا

Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentangnya, maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergauilah keduanya dengan baik”. [Luqman/31: 15].

Berbakti kepada orang tua, akan melahirkan banyak kebaikan; terangkatnya musibah, lenyapnya masalah dan kesedihan.

So.. guys.. it's OUR TIME to MAKE THEM HAPPY !

Sumber: AlmanhajOrId

Twitter @IslamDiaries
Instagram @DiariesImage 
Telegram Channel IslamDiaries

Ketika Kita

Bismillaahirrohmaanirrohiim.
.
*"SEPELE, TAPI MARI BUKTIKAN KEBENARANNYA"*
💦
_1)- Ketika kita mengeluh :_
*“Ah mana mungkin” ??*
_✅Allah menjawab :_
*"Jika AKU menghendaki, cukup Aku berkata “Jadi”, maka jadilah"*
(QS. Yasin ; 82)

_2)- Ketika kita mengeluh :_
*“Wah, letih sekali….!!"*
_✅Allah menjawab :_
*“…dan KAMI jadikan tidurmu untuk istirahat.”*
(QS.An- Naba :9)

_3)- Ketika kita mengeluh :_
*“Berat sekali ya, gak sanggup rasanya....”*
_✅Allah menjawab :_
*“AKU tidak membebani seseorang, melainkan sesuai dengan kesanggupan.”*
(QS. Al-Baqarah : 286)

_4)- Ketika kita mengeluh :_
*“Stress nich, bingung ?!”*
_✅Allah menjawab :_
*“Hanya dengan mengingatKu hati akan menjadi tenang”.*
(QS. Ar-Ra’d :28)

_5)- Ketika kita mengeluh :_
*“Yah, ini mah bakal sia-sia..deh !”* 
_✅Allah menjawab :_
*”Siapa yang mengerjakan kebaikan sebesar biji dzarahpun, niscaya ia akan melihat balasannya”.*
(QS. Al- Zalzalah :7)

_6)- Ketika kita mengeluh :_
*“Saya sendirian, gak ada seorangpun yang mau membantu”*
_✅ Allah menjawab :_
*“Berdoalah (mintalah) kepadaKU, niscaya Aku kabulkan untukmu”.*
(QS. Al-Mukmin :60)

_7)- Ketika kita mengeluh_

*“Sedih sekali rasanya”*
_✅Allah menjawab :_
*“La Tahzan,..Innallaha Ma’ana... Janganlah kamu bersedih, sesungguhnya Allah beserta kita.*
(QS. At-Taubah :40)

_8)- Ketika kita mengeluh :_
*“Ampun..susah banget ini kerjaan”*
_✅Allah menjawab :_
*“sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”*
(QS. Al-Insyirah:6-7).

_Semoga,_
_Semua yang kita lakukan pada hari ini dan seterusnya *bernilai ibadah...*_

_Semoga,_
_Hari-hari ini dan seterusnya adalah hari yang penuh barokah buat kita semua_

( QS ash-Shaffat : 180-182 ) :

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ. وَسَلامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.

 "Subhaana robbika robbil ‘izzati ‘ammaa yashifuun wa salaamun ‘alal mursaliina wal hamdulillaahi robbil ‘aalamin.”

(Mahasuci Tuhan yang memiliki keagungan dari apa yang mereka katakan, salam sejahtera bagi para Rasul dan segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam).

Aamiin  Yaa Robbal 'Aalamiin

Selasa, 23 Agustus 2016

Link Para Asatidzh

Bismillah, 

Antunna bisa mendapatkan informasi yg tsiqoh dr link ini yaa... 

Link para asatidzh 

 Ustadz Dr. Ali Musri Semjan Putra, MA (http://dzikra.com)

 Ustadz Abdullah Taslim, MA (http://manisnyaiman.com)

 Ustadz Firanda Andirja, MA. (http://firanda.com/)

 Ustadz Abdullah Zaen, MA (http://tunasilmu.com)

 Ustadz Abdullah Roy, MA. (http://tanyajawabagamaislam.blogspot.com/)

 Ustadz Aris Munandar, MA (http://ustadzaris.com/) [Guru favourit dalam belajar Islam]

 Ustadz Muhammad Wasitho, MA (http://www.abufawaz.wordpress.com/)

 Ustadz Abu Yahya Badrussalam, Lc. (http://cintasunnah.com)

 Ustadz Abu Hudzaifah, Lc. (http://basweidan.wordpress.com/)

 Ustadz Ahmad Zainuddin, Lc [Dammam – KSA] (http://www.dakwahsunnah.com/)

 Ustadz Zainal Abidin, Lc. (http://www.zainalabidin.org/)

 Ustadz Kholid Syamhudi, Lc. (http://www.ustadzkholid.com/)

 Ustadz Ahmad Faiz Asifuddin, Lc (http://ustadzfaiz.com)

 Ustadz Musyaffa Ad Darini, Lc. (http://addariny.wordpress.com/)

 Ustadz Abu Zubair, Lc. (http://abuzubair.net/)

 Ustadz Ahmad Sabiq, Lc (http://ahmadsabiq.com/)

 Ustadz Sa’id Yai Ardiyansyah, Lc. (http://kajiansaid.wordpress.com/)

 Ustadz Abu Ihsan Al Atsari (http://abuihsan.com/)

 Ustadz Abdullah Shaleh Hadrami (http://kajianislam.net)

 Ustadz Fariq Gasim (http://fariqgasimanuz.wordpress.com)

 Ustadz Abu Ubaidah Yusuf As Sidawi (http://abiubaidah.com/)

 Ustadz Muslim Al Atsari (http://ustadzmuslim.com)

 Ustadz Marwan Abu Dihyah (http://abu0dihyah.wordpress.com)

 Ustadz Abu Ali, ST.,MEng.,Phd. (http://noorakhmad.blogspot.com/)

 Ustadz Abu Mushlih Ari Wahyudi, SSi. (http://abumushlih.com/)

 Ustadz Muhammad Nur Ichwan Muslim, ST (http://ikhwanmuslim.com)

 Ustadz Abul Jauzaa (http://abul-jauzaa.blogspot.com)

 Ustadz Abu Salma (http://abusalma.wordpress.com/)

 Ustadz Yulian Purnama (http://kangaswad.wordpress.com)

 Ustadz dr. Muhaimin Ashuri (http://attaubah.com)

 Ustadz Didik Suyadi (http://abukarimah.wordpress.com)

Ustadz Sofyan Ruray
Http://sofyanrurayinfo.com


Website rujukan 

Almanhaj.or.id
Muslim.or.id
Muslimah.or.id
Alsofwah.or.id
Rumaysho.com
Kajian.net (download audio kajian)
Aslibumiayu.wordpress.com
Radiorodja.com
Radiomuslim.com
Salamdakwah.com
Muslimafiyah.com
Khotbahjumat.com
Yufid.tv
Yufid.com
Kisahmuslim.com
Pengusahamuslim.com
Konsultasisyariah.com
Abuzuhriy.com

Tutuplah Aib Saudaramu


📎 TUTUPILAH AIB SAUDARAMU.. 
 
Saudaraku, Ketika kita asyik membicarakan kekurangan orang lain seakan lupa dengan diri sendiri. Seolah diri sendiri sempurna tiada cacat dan cela. Ibarat kata pepatah, “Kuman di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tiada tampak.” 
 
Perbuatan seperti ini selain tidak pantas/tidak baik menurut perasaan dan akal sehat kita, ternyata syariat yang mulia pun mengharamkannya bahkan menekankan untuk melakukan yang sebaliknya yaitu menutup dan merahasiakan aib orang lain. 
 
Ketahuilah wahai saudariku, siapa yang suka menceritakan kekurangan dan kesalahan orang lain, maka dirinya pun tidak aman untuk diceritakan oleh orang lain.  
 
👤 Seorang ulama salaf berkata : 
 “Aku mendapati orang-orang yang tidak memiliki cacat/cela, lalu mereka membicarakan aib manusia maka manusia pun menceritakan aib-aib mereka. Aku dapati pula orang-orang yang memiliki aib namun mereka menahan diri dari membicarakan aib manusia yang lain, maka manusia pun melupakan aib mereka.”(Jami’ul Ulum Wal Hikam, 2/291) 

 
🍃 Tahukah engkau bahwa manusia itu terbagi dua: 
1⃣ Seseorang yang tertutup keadaannya, tidak pernah sedikitpun diketahui berbuat maksiat. Bila orang seperti ini tergelincir dalam kesalahan maka tidak boleh menyingkap dan menceritakannya, karena hal itu termasuk ghibah yang diharamkan. Perbuatan demikian juga berarti menyebarkan kejelekan di kalangan orang-orang yang beriman. Allah Ta'ala berfirman: 
 
إِنَّ الَّذِينَ يُحِبُّونَ أَنْ تَشِيعَ الْفَاحِشَةُ فِي الَّذِينَ آمَنُوا لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ 
 
“Sesungguhnya orang-orang yang menyenangi tersebarnya perbuatan keji di kalangan orang-orang beriman, mereka memperoleh azab yang pedih di dunia dan di akhirat.” (Qs. An-Nur 19) 

📌 Perbuatan keji disini baik seseorang yang disebarkan kejelekannya itu benar-benar terjatuh dalam perbuatan tersebut ataupun sekedar tuduhan yang tidak benar. 

2⃣ Seorang yang terkenal suka berbuat maksiat (sejak dahulu) dengan terang-terangan, tanpa malu-malu, tidak peduli dengan pandangan dan ucapan orang lain. Maka membicarakan orang seperti ini bukanlah ghibah. Bahkan harus diterangkan keadaannya kepada manusia hingga mereka berhati-hati dari kejelekannya. Karena bila orang seperti ini ditutup-tutupi kejelekannya, dia akan semakin bernafsu untuk berbuat kerusakan, melakukan keharaman dan membuat orang lain berani untuk mengikuti perbuatannya. " (Jami’ul Ulum Wal Hikam, 2/293) 
 
 
⚫️ Wahai saudaraku.. 
Yang perlu kita ingat, diri kita ini penuh dengan kekurangan, aib, cacat, cela. Maka sibukkan diri ini untuk memeriksa dan menghitung aib sendiri, niscaya hal itu sudah menghabiskan waktu tanpa sempat memikirkan, mencari tahu bahkan yang lebih parah adalah menyebarkan aib orang lain.. 
 
🔴 Orang yang suka mencari-cari kesalahan orang lain untuk dikupas dan dibicarakan di hadapan manusia, maka Allah Ta'ala PASTI akan membalasnya dengan membongkar aibnya walaupun ia berada di dalam rumahnya. Baik saat ini ataupun kelak nanti..
 
🍃 Rasulullah shallalahu alaihi wassalam bersabda : 
 
يَا مَعْشَرَ مَنْ آمَنَ بِلِسَانِهِ وَلَمْ يَدْخُلِ اْلإِيْمَانُ قَلْبَهُ، لاَ تَغْتاَبوُا الـْمُسْلِمِيْنَ، وَلاَ تَتَّبِـعُوْا عَوْرَاتِهِمْ، فَإِنَّهُ مَنِ اتَّبَعَ عَوْرَاتِهِمْ يَتَّبِعِ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ عَوْرَاتِهُ، وَمَنْ يَتَّبِعِ اللهُ عَوْرَتَهُ يَفْضَحْهُ فِي بَيْتِهِ 
 
“Wahai sekalian orang yang beriman dengan lisannya dan iman itu belum masuk ke dalam hatinya(Yakni lisannya menyatakan keimanan namun iman itu belum menancap di dalam hatinya.). Janganlah kalian mengghibah kaum muslimin dan jangan mencari-cari/mengintai aurat mereka. Karena orang yang suka mencari-cari aurat kaum muslimin, Allah akan mencari-cari auratnya. Dan siapa yang dicari-cari auratnya oleh Allah, niscaya Allah akan membongkarnya di dalam rumahnya (walaupun ia tersembunyi dari manusia).” (HR. Abu Dawud 4880) hasan shahih 
 
🍃 Dan juga sabda Beliau shallahu alaihi wassalam yang lain
 
يَا مَعْشَرَ مَنْ أَسْلَمَ بِلِسَانِهِ وَلَمْ يُفْضِ اْلإِيْمَانُ إِلَى قَلْبِهِ، لاَ تُؤْذُو الْمُسْلِمِيْنَ، وَلاَ تُعَيِّرُوهُمْ، وَلاَ تَتَّبِعُوْا عَوْرَاتِهِمْ، فَإِنَّهُ مَنْ تَتَبَّعَ عَوْرَةَ أَخِيْهِ الْمُسْلِمِ تَتَبَّعَ اللهُ عَوْرَتَهُ، وَمَنْ يَتَّبِعِ اللهُ عَوْرَتَهُ، يَفْضَحْهُ وَلَوْ فِي جَوْفِ رَحْلِهِ 
 
“Wahai sekalian orang yang mengaku berislam dengan lisannya dan iman itu belum sampai ke dalam hatinya. Janganlah kalian menyakiti kaum muslimin, janganlah menjelek-jelekkan mereka, jangan mencari-cari aurat mereka. Karena orang yang suka mencari-cari aurat saudaranya sesama muslim, Allah akan mencari-cari auratnya. Dan siapa yang dicari-cari auratnya oleh Allah, niscaya Allah akan membongkarnya walau ia berada di tengah tempat tinggalnya.” (HR. At-Tirmidzi 2032) 
 
📌 Aurat di sini adalah aib/cacat atau cela dan kejelekan. Dilarang mencari-cari kejelekan seorang muslim untuk kemudian diungkapkan kepada manusia. (Tuhfatul Ahwadzi) 
 
Dari hadits di atas tergambar pada kita betapa besarnya kehormatan seorang muslim. Sampai-sampai ketika suatu hari Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu anhuma memandang ke Ka’bah, ia berkata: 
 
مَا أَعْظَمَكِ وَأَعْظَمَ حُرْمَتَكِ، وَالْمُؤْمِنُ أَعْظَمَ حُرْمَةً عِنْدَ اللهِ مِنْكِ 
 
“Alangkah agungnya engkau dan besarnya kehormatanmu. Namun seorang mukmin lebih besar lagi kehormatannya di sisi Allah darimu.”(Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi 2032) 
 
Karena itu saudaraku..  
Tutuplah cela yang ada pada dirimu dengan menutup cela yang ada pada saudaramu. Dengan engkau menutup cela saudaramu, Allah Ta'ala akan menutup celamu di dunia dan kelak di akhirat.  
Karena barangsiapa yang Allah Ta'ala tutup celanya di dunianya, di hari akhir nanti Allah Ta'ala pun akan menutup celanya sebagaimana sabda Rasulullah shallalahu alaihi wassalam : 
 
لاَ يَسْتُرُ اللهُ عَلَى عَبْدٍ فِي الدُّنْيَا إِلاَّ سَتَرَهُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ 
 
“Tidaklah Allah menutup aib seorang hamba di dunia melainkan nanti di hari kiamat Allah juga akan menutup aibnya.” (HR. Muslim 6537) 
 
👤 Al-Qadhi ‘Iyadh rahimahullah berkata:
“Tentang ditutupnya aib si hamba di hari kiamat, ada dua kemungkinan. Pertama: Allah akan menutup kemaksiatan dan aibnya dengan tidak mengumumkannya kepada orang-orang yang ada di mauqif (padang mahsyar). Kedua: Allah Ta'ala tidak akan menghisab aibnya dan tidak menyebut aibnya tersebut.” (Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim, 16/360) 
 
 
🍃 Sebagaimana pula Rasulullah shallahu alaihi wassalam bersabda : 
 
إِنَّ اللهَ يُدْنِي الْمُؤْمِنَ فَيَضَعُ عَلَيْهِ كَنَفَهُ وَيَسْتُرُهُ فَيَقُوْلُ: أَتَعْرِفُ ذَنْبَ كَذَا، أَتَعْرِفُ ذَنْبَ كَذَا؟ فَيَقُوْلُ: نَعَمْ، أَي رَبِّ. حَتَّى إِذَا قَرَّرَهُ بِذُنُوْبِهِ وَرَأَىَ فِي نَفْسِهِ أَنَّهُ هَلَكَ، قَالَ: سَتَرْتُهَا عَلَيْكَ فِي الدُّنْيَا، وَأَنَا أَغْفِرُهَا لَكَ الْيَوْمَ. فَيُعْطِي كِتَابَ حَسَنَاتِهِ … 
 
“Sesungguhnya (di hari penghisaban nanti) Allah mendekatkan seorang mukmin, lalu Allah meletakkan tabir dan menutupi si mukmin (sehingga penghisabannya tersembunyi dari orang-orang yang hadir di mahsyar). Allah berfirman: ‘Apakah engkau mengetahui dosa ini yang pernah kau lakukan? Apakah engkau tahu dosa itu yang dulunya di dunia engkau kerjakan?’ Si mukmin menjawab: ‘Iya, hamba tahu wahai Rabbku (itu adalah dosa-dosa yang pernah hamba lakukan).’ Hingga ketika si mukmin ini telah mengakui dosa-dosanya dan ia memandang dirinya akan binasa karena dosa-dosa tersebut, Allah memberi kabar gembira padanya: ‘Ketika di dunia Aku menutupi dosa-dosamu ini, dan pada hari ini Aku ampuni dosa-dosamu itu.’ Lalu diberikanlah padanya catatan kebaikan-kebaikannya…” (HR. Bukhori dan Muslim) 
 
 
فكما تدين تدان 
 
"seperti apa kamu memperlakukan, maka seperti itu pula kamu akan diperlakukan" (Syair Arab) 
 
 
Ingatlah wahai saudaraku.. 
Kita amat membutuhkan perlindungan Allah dihari itu..  
Dihari yang amat dahsyat dan menakutkan..  
Dimana semua semua orang lari dari saudaranya, orang tuanya, anaknya, sahabatnya, kerabatnya.. 
Dan hanya padaNya lah hari itu kita bergantung.. 
 
PeDe-kah kita dengan diri kita? 
Ibadah kita? 
Amal kita? 
Sedekah kita? 
Sudah yakinkah dengan amalan-amalan yang selama ini kita lakukan akan menghindarkan kita dan mampu menutup kesalahan serta dosa kita semua? 
Saudaraku.. Kita tetap amat butuh akan ampunan Allah dihari itu.. 
 
Mari perbaiki amal kita..  
Perbaiki keimanan kita hingga masuk ke hati kita.. 
 
_____________________________ 
 
📚 Asy-syariah + penambahan 
 
👤 Abdullah bin Suyitno (عبدالله بن صيتن)  
 
🌐 Telegram : ShahihFiqihWanita 
➡️ Join klik bit.ly/1S3K8sW  
 
📱 Instagram : ShahihFiqihWanita 
➡️ Join klik bit.ly/1QjQTkC

Senin, 22 Agustus 2016

Resep Ditolong Allah

RESEP DITOLONG ALLĀH


السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته 
الحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله، و على آله و اصحابه ومن وله


Saudaraku yang dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla,

Apa yang kita lakukan ketika:

▪Kita mendengar berita yang mengejutkan, kita mendapatkan telepon bahwa pasangan kita (istri/suami) kita mengalami kecelakaan? 

▪Atau kita mendapatkan kabar bahwa anak kita terjatuh disekolahnya?

▪Apa yang kita lakukan ketika kita menerima kenyataan bahwa kita kalah dalam dalam sebuah tender?

▪Atau kita mendapatkan berita yang tidak mengenakan dan menyesakan dada?

Panik ! Bingung ! Atau kita langsung mengambil telepon kita dan menghubungi orang yang berkaitan dengan masalah tersebut.

Saudaraku yang dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla, 

Masalah ini telah dijelaskan oleh Nabi kita shallallāhu 'alayhi wa sallam.

Mari kita simak sebuah hadits yang dikeluarkan oleh Imam Ahmad dengan sanad yang hasan.

 كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  إذَا حَزَبَهُ أَمْرٌ صَلَّى

"Nabi kita shallallāhu 'alayhi wa sallam apabila berhadapan dengan masalah (yang tidak mengenakan, yang menyedihkan, masalah besar) maka beliau segera mengerjakan shalat."

✖Bukan menghubungi relasi, 
✖Bukan panik, 
✖Bukan galau, 

✔Namun tuntunan Nabi kita shallallāhu 'alayhi wa sallam shalat.

Mengapa shalat?

Karena Allāh Subhānahu wa Ta'āla berfirman dalam surat Al Baqarah: 45,

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ

"Dan mintalah pertolongan kepada Allāh dengan sabar dan dengan mengerjakan shalat. Sesungguhnya shalat itu amatlah besar kecuali bagi orang-orang yang khusyuk."

Saudaraku yang dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla,

Inilah resep Nabi kita Shallallāhu 'alayhi wa sallam, beliau mengerjakan shalat karena Allāh akan menolong kita, ketika kita mendekat kepada-Nya.

Kita akan ditolong oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla ketika kita mengingatnya, kita akan dijaga oleh Allāh pada saat kita menjaga hak-hak-Nya.

اِحْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ

"Jagalah hak Allāh maka Allāh akan jaga dirimu."

(HR Tirmidzi)

Saudaraku yang dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla,

Oleh karena itu, ketika kita mendapatkan berita duka, berita yang mengagetkan, berita yang tidak menyenangkan maka segeralah ambil air wudhu lalu bertakbiratul ihramlah dan shalatlah kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Saudaraku yang dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla,

Ibnu Abbas pernah berjalan disebuah jalan, lalu ada orang yang menghampirinya dan memberitahukan  bahwa saudaranya telah meninggal dunia.

Apa yang dilakukan beliau?

Beliau langsung menepi dan beliau langsung shalat dua raka'at lalu beliau memanjangkan shalat nya  berdoa kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla, bersimpuh kepada Allāh lalu beliau mengucapkan salam beliau kembali ke tunggangannya dan beliau berjalan sambil membaca Al Baqarah ayat 45.

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاة

"Mintalah pertolongan kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla dengan kesabaran dan dengan mengerjakan shalat."

Ini juga yang dilakukan oleh ummu Kultsum ketika melihat suami tercintanya Abdurahman bin 'Auf itu pingsan dan beliau khawatir luar biasa.

Apa yang beliau lakukan ? 

Allāhu Akbar, beliau langsung pergi ke masjid dan mengerjakan dua raka'at mengingat firman Allāh,

 وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاة

"Minta pertolongan kepada Allāh dengan sabar dan dengan mengerjakan shalat."

Dan inipun yang dilakukan oleh Nabi Ibrāhim 'alayhissalām ketika harus menerima kenyataan bahwa istri tercintanya Sarah diambil oleh orang-orang penguasa Mesir dipisahkan darinya.

Apa yang dilakukan Nabi Ibrāhim 'alayhissalām? Apakah beliau menghubungi manusia? 

Dalam hadits Bukhari beliau 'alayhissalām langsung mengerjakan shalat dua raka'at salam, dua raka'at salam, dua raka'at salam, sehingga Sarah tidak bisa dijamah oleh penguasa Mesir tersebut.

Ini adalah resep Nabawi, resep untuk orang-orang beriman, yakin tidak bahwa Allāh mampu menolong kita.

Kerjakanlah shalat dekatkan diri kepada Allāh, bukan justru menjauh dan justru kita lebih dekat kepada manusia ketika kita sedang mendapatkan masalah.

Mendekatlah kepada Allāh Jalla wa 'Ala dengan mengerjakan shalat.

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاة

"Mintalah pertolongan kepada Allāh dengan sabar dan dengan mengerjakan shalat."

َإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَـعِنْ بِاللهِ

"Jika anda meminta pertolongan mintalah pertolongan kepada Allāh, dan Allāh minta kita untuk mengerjakan shalat."

(HR Tirmidzi)

Yakinlah bahwa Allāh akan menolong kita dengan shalat kita tersebut jika sesuai dengan sunnah Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam dan dilakukan dengan penuh kekhusyukan penuh kerendahan dan penuh pengharapan kepada Allāh.

أقول قولي هذا وأستغفر الله لي ولكم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

#sumber_Bimbinganislam.com
#semoga_bermanfaat

Mustahil Memuaskan Dan Memenuhi Keinginan Semua Orang

📱 MUSTAHIL MEMUASKAN DAN MEMENUHI KEINGINAN SEMUA ORANG 👥

Contoh dlm grup WA yg kecil saja ...

🔶Ada peserta yang senang grupnya ramai ...
-Sebaliknya ada yang maunya grupnya sepi ...
-Ada juga yang sukanya yang sedang2 saja, ngak senang sepi..., ngak mau kalau terlalu ramai 

🔴-Ada yang maunya serius dg satu materi, fokus, tdk mau terganggu dg materi / tema lain
-Ada juga yang bosenan, ngak betah kalau spt itu, "monoton, ngak variasi"

♦-Ada yang senang ngobrol, senang gaul dan kenalan, nanya dan coment melulu ..
-Ada yg sebaliknya, ngak suka begitu

Dan seterusnya
 
Itulah kemauan, keinginan dan selera manusia, berbeda2, bermacam2, tergantung pd karakter, kondisi, latar belakang, pemahaman dan motivasi dll

Setelah kita tahu kalau dlm skup kecil saja memang mustahil memuaskan dan memenuhi keinginan semua orang,

MAKA ... 

🔥TINGGALKANLAH KEMUSTAHILAN ITU ...

Sufyan at-Tsauri berkata: 
  
رِضَا النَّاسِ غَايَةٌ لا تُدْرَكُ 

"Keridoan manusia adalah tujuan yang tidak akan tercapai." (Az-Zuhud karya Al-Baihaqi 105)

Seseorang yang berharap semua orang ridho dan suka kepadanya, sesungguhnya ia hanyalah mengharapkan kemustahilan.

Jika kita disukai oleh sebagian manusia, maka jenis manusia yang berlawanan akan benci kepada kita, dan menggabungkan dua hal yang kontradiktif adalah kemustahilan.

Jika kita disukai oleh sekelompok manusia, maka belum tentu mereka menyukai kita selalu dan selamanya.

Jika Allah yang Maha Pencipta dan Maha Sempurna tidak selamat dari cercaan makhluk ciptaan-Nya, maka bagaimana lagi dengan kita yang penuh dengan kekurangan dan kesalahan.

Jika Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang sempurna akhlaknya, sangat pemaaf, sangat lembut dan sangat bijak, tidak selamat dari cercaan sekelompok orang, bagaimana lagi dengan kita yang sering tidak lembut dan tidak bijak?

Adapun keridhoan Allah, maka siapa saja mungkin untuk meraihnya dengan taat kepada-Nya. Maka tinggalkanlah yang mustahil kau raih dan berlarilah menuju yang mungkin kau raih.

Sungguh mengejar keridhoan manusia penuh dengan kegelisahan, adapun mengejar keridhoan Allah penuh dengan kebahagiaan.

💾 Sumber: http://bbg-alilmu.com
  
✏ Ditulis oleh Ustadz Firanda Andirja, MA حفظه الله تعالى.

➖✽ஜ🍃🌹🍃🌹🍃🌹🍃ஜ✽➖
📮 Join Channel @MutiaraNasehatMuslimah di Telegram : https://goo.gl/5v02T8
➡ FB : https://www.facebook.com/pages/Mutiara-Nasehat-Muslimah/371821019668949
📚 WA MUTIARA NASEHAT MUSLIMAH
📱 0812-9661-2831 Admin

Nasihat

📜 NASIHAT 

🔵  Untukmu Wahai Saudaraku Yang Lalai...  🔵


⚠ Wahai saudaraku......anda

🔹Begitu semangatnya mengikuti berita dunia...

🔹Begitu seriusnya mencari data dan informasi terbaru darinya...

🔹Begitu antusiasnya memberikan komentar terhadapnya...

🔹Begitu pedulinya akan peristiwa yang berlangsung hanya sehari, seminggu dst...

Tapi...
〰〰

🔺Apakah sebegitu semangatnya, seriusnya, antusiasnya, perhatian dan pedulinya anda dengan agama anda dan kehidupan hakiki di akhirat yang pasti abadi...!?

🔺Kenapa masalah yang sehari bisa mengalahkan masalah kehidupan akhirat yang kekal dan tidak akan pernah mati...!?

🔺Kenapa ketika ada hal-hal yang berkaitan dengan akhirat, ganjaran, kebaikan, kematian dll anda tidak seperti itu sikapnya...!?

🔺Apakah sudah ada benih-benih kemunafikan yang tidak disadari...?

🌸 Hudzaifah bin Yaman radhiyallahu 'anhu berkata :

"Nifaq (munafik) adalah engkau berbicara tentang Islam tetapi engkau tidak mengamalkan ajarannya dalam kehidupan" (Hilyatul Auliyaa' I/182).

🌸 Fudhail bin 'Iyadh rahimahullah berkata : 

"Wahai jiwa yang miskin, engkau selalu berbuat jelek, tapi menyangka telah berbuat baik...!
 
🔸Engkau bodoh tapi menyangka dirimu berilmu...!

🔸Engkau bakhil tapi menyangka dirimu dermawan...!

🔸Ajalmu telah dekat tapi angan-anganmu masih jauh...!

🔸Engkau telah berbuat zalim, tapi menyangka engkaulah yang terzhalimi...! 

Engkau memakan harta yang haram, tapi menganggap dirimu wara'...!

🔸Engkau telah menuntut ilmu demi meraup keuntungan dunia, tapi engkau katakan menuntutnya karena Allah 'Azza wa Jalla......" (Siyar A'lamin Nubalaa' 8/440).

Ingatlah...
〰〰〰

🌼 Kehidupan dunia hanyalah sebentar dan tidak lama... Janganlah masalah yang paling penting yaitu akhirat ternyata di abaikan begitu saja sehingga hilanglah begitu banyak kebaikan...

🔹Coba tanyakanlah kepada diri sendiri...!

🔹Sudah berapa banyak kebaikan yang telah dilakukan...?

🔹Sudah berapa banyakkah khatam membaca al-Qur'an...?
 
🔹Sudahkah shalat dilakukan setiap hari dan dengan penuh khusyu'...?

🔹Sudahkah beribadah benar-benar niatnya karena Allah Ta'ala...?

🔹Sudahkah bertambah iman...!?
🔹Sudahkah bertambah ilmu...!?
🔹Sudahkah bertambah amal...!?
🔹Sudahkah bertambah semangat...!?

➖ Seberapa sering menghadiri majelis ta'lim...!?
➖ Seberapa banyak yang dipahami dari al-Qur'an dan as-Sunnah dengan pemahaman yang benar...!?
➖ Seberapa besar rasa takut kepada Allah Ta'ala...!? 
➖ Seberapa banyak mengingat kematian...?

⚠ Kenapa seseorang membenci kematian...?

Karena ia telah memakmurkan dunia dan menghancurkan akhiratnya. Maka ia benci keluar dari kemakmuran menuju kehancuran.....!

Wahai saudaraku...
〰〰〰〰〰

Kita tidak sedang berada di dunia yang kekal...!

Kita telah diizinkan untuk pergi, maka bersiaplah karena perjalanannya sebentar lagi berangkat.....!

Beruntunglah orang yang takut ketika di dunia dan betapa buruk orang yang dosanya masih tersisa sepeninggalnya.....!

Perhatikanlah, sebagai apa nanti bila sudah berdiri di hadapan Allah Ta'ala.....!

Lalu Dia meminta pertanggung jawaban terhadap nikmat yang diberikan, bagaimanakah kita mempergunakannya.....!

Dia tidak akan menerima alasan mengelak atau pun permohonan maaf karena kesalahannya.....!

Orang-orang yang baik akan kembali kepada Allah seperti perantau yang kembali kepada keluarganya...!

Sedangkan orang yang penuh dengan dosa dan maksiat akan datang seperti budak yang kabur, lalu dia diseret kepada majikannya dengan keras.....!

🌸 Allah Ta'ala berfirman : 

"Maka bagaimana pendapatmu jika Kami berikan kepada mereka kenikmatan hidup bertahun-tahun kemudian datang kepada mereka adzab yang telah diancamkan kepada mereka, niscaya tidak berguna bagi mereka kenikmatan yang mereka rasakan" (Qs.26 : 205 - 207).

Seburuk-buruk hamba adalah hamba yang diciptakan untuk beribadah, namun syahwat malah menghalangnya untuk beribadah...!

Seburuk-buruk hamba adalah hamba yang diciptakan untuk masa yang akan datang, namun masa yang sekarang menghalanginya dari masa yang akan datang...!

Telah diberikan apa yang mencukupi, tapi masih meminta apa ya
ng bisa membuat seseorang melampaui batas...!

Tidak pernah merasa puas dengan yang sedikit dan juga tidak pernah merasa kenyang dengan yang banyak...!

Bagaimana mungkin orang yang syahwatnya tidak pernah puas dan keinginannya tidak pernah berakhir bisa beramal untuk akhirat...?

Maka sungguh aneh orang yang menyakini adanya tempat kebenaran (akhirat) namun dia berusaha untuk tempat penipuan (dunia)...!

Alangkah celakanya diri... 
Bagaimana mungkin ia lalai sedangkan Dia tidak pernah lalai...?

Bagaimana hidup memberi kenyamanan sedangkan hari yang berat ada dibelakangnya...!?

Bagaimana mungkin takjub dengan sebuah negeri sedangkan kegembiraan dan keabadian ada di negeri lain...!?

Saat ini, kita belum merasakan mati.......
Tapi kedatangannya adalah pasti
Meskipun tak seorangpun tahu, kapan maut menghampiri...!

Saat ini, belum ada yang kita sesali
Namun, boleh jadi ia datang esok hari saat penyesalan tak berguna lagi...!

Andai saja mereka yang mati bisa bicara...
Andai kita mendengar rintihan mereka...
Mungkin semua beriman kepada Allah...

Wahai saudaraku.....
〰〰〰〰〰

Mengapa anda tidak menangis atas sisa-sisa umur dari hidup ini...!? 

Berapa banyak orang yang diakhir hidupnya tergelincir dengan melakukan amalan buruk ketika ajal menjemputnya...!

🌸 Allah Ta'ala berfirman : 

"Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong), maka kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatan mereka)" (Qs.15 : 3). 

Kematian itu merupakan akhir dari kehidupan di dunia dan alam kubur merupakan tempat kehidupan akhirat yang pertama kali...!

Sampai kapankah kebaikan-kebaikan terus menghilang dan maksiat-maksiat terus diperbarui...!? 

Belumkah datang saatnya bagi orang-orang yang tidur untuk bangun...!?

Belumkah datang saatnya bagi orang-orang yang lalai untuk sadar...!?

Kapan akan waspada terhadap satu hari ketika kulit berbicara dan memberikan kesaksian di dalamnya...!? 

Tidakkah takut ketika ruh dicabut, sementara berada dalam kemaksiatan...!? 

Dimanakah rasa kesedihan...!?

Jangan tahan air mata hingga kita melihat keuntungan di akhirat...!

Jangan pula bertaubat lalu merasa gembira sebelum tahu akibat segala urusan di akhirat...!

Mu'min yang akan meninggal tidak menangis karena dunia yang akan ditinggalkan tapi mereka akan memasuki akhirat dan merasa belum banyak berbekal diri untuknya...!

Apakah anda seorang musafir ataukah mukim..? 

Jika seorang musafir, kemanakah akan pergi, surga ataukah neraka....!? 

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : 

"Seandainya di masjid ini ada 100rb orang atau lebih dan di dalamnya juga ada SEORANG penghuni neraka, lalu ia bernafas dan nafasnya mengenai mereka, tentulah nafas itu bisa membakar masjid beserta orang-orang yang ada di dalamnya" (HR.Abu Ya'la no.6640, lihat Shahiihut Targhiib wat Tarhiib no.3668 dan Hilyatul Auliyaa' no.5772).

✅ Ya Allah selamatkanlah kami dari api neraka...
✅ Ya Allah selamatkanlah kami dari api neraka...

Semoga Allah merahmati seorang hamba yang melakukan dosa, lalu sadar, merasa takut, kemudian mau beramal dengan segera...

🌸 Ibnu Qayyim rahimahullah berkata : 

"Menyia-nyiakan waktu lebih berbahaya daripada kematian, karena kematian hanya memisahkanmu dari kehidupan dunia dan para penghuninya, sedangkan menyia-nyiakan waktu memisahkanmu dari Allah dan negeri akhirat" (al-Fawaaid hal 64) 

✒ Ustadz Najmi Umar Bakkar


#⃣ Channel Telegram :