Bismillah,
☔ Tetesan air mata seorang hamba yang takut kepada Allah dengan sebenar-benarnya."
***
🏡Dahulu.......
karena taqwa, zuhud, ilmu dan amal, para salafus shalih sangat takut kepada Allah Ta'ala...
Mata mereka banyak menangis dan kaki mereka bengkak karena lamanya berdiri shalat malam...
Mereka takut pada ngerinya sakaratul maut, pada su'ul khatimah, adzab kubur, adzab akhirat, siksa neraka dll...
Rasa takut mereka inilah yang dengan rahmat Allah justru menyelamatkan dari apa yang mereka takuti...
Tetapi.......hari ini sangat langka didapati manusia yang takut kepada Allah dengan khouf (rasa takut) yang sebenar-benarnya...
☝Ada sebagian orang merasa :
sudah banyak beramal.......
sudah banyak berbuat baik.......
merasa sudah bertaqwa.......
merasa dirinya suci.......
merasa sudah diampuni.......
merasa amalnya pasti diterima.......
merasa pasti akan masuk surga.......
merasa sudah menjadi pengurus majelis taklim.......
merasa sudah mengikuti manhaj salaf.......
merasa sudah sering mengirimkan tulisan-tulisan di WA, BB dll, sehingga ia pun merasa Allah Ta'ala tidak mungkin mengadzabnya dan hilang darinya rasa takut kepada Allah 'Azza wa Jalla.......
Padahal Allah Ta'ala berfirman :
"Maka apakah mereka merasa aman dari adzab Allah (yang tidak terduga-duga) ? Tidak ada yang merasa aman dari siksa Allah kecuali orang-orang yang merugi" (Qs.7:99).
Bagaimana mungkin seorang yang beriman merasa percaya diri dengan amalnya !?
Bagaimana mungkin ia merasa bahwa apa yang telah ia lakukan pasti akan membuatnya aman dari adzab Allah !?
Sekali-kali bukanlah demikian sifat seorang mukmin. Ada pun orang beriman, ia senantiasa khawatir atas dosa yang ia telah lakukan, tidak ada yang ia anggap kecil dan remeh.......
Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu berkata :
"Sesungguhnya orang mukmin melihat dosa-dosanya seolah-olah dia sedang duduk di bawah sebuah gunung yang dia khawatir gunung itu akan jatuh menimpanya. Sedangkan orang yang suka berbuat dosa melihat dosa-dosanya bagaikan seekor lalat yang terbang di depan hidungnya" (HR.Bukhari no.6308)
Imam Ibnul Jauzi rahimahullah berkata :
Wahai saudaraku.......
Sampai kapan kelalaian ini, sementara kalian akan dituntut tanpa persiapan !?
Maka demi Allah,
ikatlah hari-hari kalian dengan menghasilkan sejumlah pahala.......
Perbaikilah dari amal-amal kalian yang telah rusak. Jadilah kalian berada di atas kesiapan dari ajal kalian !
Sungguh dunia telah mengumumkan kepada kalian dia akan pergi, sementara kalian bermain-main dengan ajal, sementara di hadapan kalian ada hari penghisaban.......
Oh....betapa beratnya tanggungan
Oh....betapa sedikitnya bekal dan jauhnya perjalanan.......
Maka wahai orang-orang yang tertipu dengan kesejahteraannya dan terfitnah dengan kedustaan angan-angannya, yang hilang dari kebenaran dan dusta dalam perbuatan-perbuatannya.......!
Sampai kapan engkau akan menunda taubat, sementara tidak ada udzur bagimu untuk menunda !?
Sampai kapan dikatakan kepadamu, orang yang terfitnah ?! Orang yang tertipu ?!
Wahai orang yang malang, telah berakhir beberapa bulan kebaikan sementara engkau menghitung bulan-bulan lain ?!
Apa anggapanmu ?!
Engkau diterima ataukah ditolak ?!
Engkau sampai atau terhalang !?
Engkau besok akan menaiki kemuliaan ataukah malah diseret di atas wajahmu ?!
Engkau termasuk ahli neraka ataukah para pemilik kenikmatan dan istana-istana surga ?!
Di sana, demi Allah, beruntunglah orang-orang yang takut kepada Allah dan merugilah orang-orang bathil !?
Ingatlah, bahwa segala urusan akan kembali kepada Allah" (Kitab Bahrud Dumuu').
Ya akhi..........sudahkah kita sungguh-sungguh menyiapkan bekal untuk hari esok di akhirat ?
Jika kematian datang, kelezatan dan kenikmatan yang ada pada seseorang tidak akan diperlukannya lagi.......
Hasan al-Bashri rahimahulloh berkata :
"Bersegeralah, wahai sekalian hamba Allah.......
Bersegeralah......!!!
Yang tersisa tinggal beberapa hembusan nafas.......!
Sekiranya dia tertahan, niscaya terputuslah amalan yang kalian tujukan untuk mendekatkan diri kepada Allah.......!
Semoga Allah merahmati orang yang melihat dirinya, lantas menangis karena dosa-dosanya"
Kemudian ia membaca :
"Hanyasanya Kami menghitung dengan hitungan teliti (datangnya hari siksaan) untuk mereka" (Qs.19:84).
Kemudian ia menangis dan berkata :
"Hitungan terakhir adalah keluarnya nyawamu.......!
Hitungan terakhir adalah perpisahan dengan keluargamu.......!
Hitungan terakhir adalah masuknya kamu ke kuburmu.......!
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Ada 3 manusia yang mata mereka tidak akan melihat api neraka, yaitu mata yang berjaga-jaga di jalan Allah, mata yang menangis karena takut kepada Allah dan mata yang menahan diri dari hal-hal yang diharamkan Allah" (HR.Ath-Thabrani, Shahiihut Targhiib wat Tarhiib no.3326, hadits dari Mu'awiyah).
Api maksiat yang masuk ke hati manusia merubah hati mereka menjadi arang hitam.
Api maksiat hanya bisa dipadamkan dengan air mata yang mengalir deras sebab takut kelak dihisab pada hari kiamat dan perasaan semua perkataan dan perbuatan selalu diawasi Allah...
Jika rasa takut itu berada di dalam hati, maka ia akan membakar tempat-tempat nafsu syahwat di hati dan mengusir kecintaan terhadap dunia darinya.......
💐Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata :
"Jika mata seseorang mengucurkan air mata karena takut kepada Allah, maka Dia mengharamkan neraka menyentuh tubuhnya.......
Jika air mata mengalir ke pipinya, maka wajahnya tidak hitam dan hina pada hari Kiamat. Tidak ada amal perbuatan yang berbobot berat dan diberi pahala, kecuali air mata yang keluar karena takut Allah. Air mata seperti itu dapat memadamkan panasnya api neraka"
Sungguh aneh, bagaimana manusia bergembira, sementara maut membuntuti, kuburan menanti, kiamat semakin mendekati dan dihadapan Allah kelak mereka berdiri.......??!
Wahai saudaraku, sudahkah kita merasa takut kepada Allah dengan sebenar-benarnya ???
🌍Kerasnya hati akibat cinta dunia, dan mengabaikan kematian...
Kerasnya hati akibat banyak meninggalkan ibadah, dan mengabaikan Allah Ta'ala...
Kerasnya hati akibat banyaknya dosa dan maksiat, dan mengabaikan akhirat...
Manusia yang hatinya paling lembut adalah jika hatinya merasa takut kepada Allah sehingga mereka pun paling sedikit dosanya dan cepat meneteskan air mata.......
Demi Allah, barangsiapa yang nantinya tidak mendapatkan rahmat, maka tempatnya adalah adzab Allah.......!
Demi Allah, barangsiapa yang nantinya tidak mendapatkan ampunan, maka tempatnya adalah adzab Allah.......!
Demi Allah, barangsiapa yang nantinya tidak mendapatkan keselamatan, maka tempatnya adalah adzab Allah.......!
Demi Allah, barangsiapa yang nantinya tidak mendapatkan karunia, maka tempatnya adalah adzab Allah.......!
Demi Allah, barangsiapa yang nantinya tidak mendapatkan surga, maka tempatnya adalah neraka Allah......!
Ya Allah, ampunilah kami yg selalu lalai.......!
Ya Allah, karuniakanlah rasa takut kepada kami yang dapat menghalangi kami dari bermaksiat kepada-Mu.......!
Wallahul Muwaffiq.
🌿Oleh : Ustadz Najmi bin Umar Bakar hafidzahullahu.