Minggu, 21 September 2014

Mengajarkan Adab-Adab Islam Dengan Film Dan Cerita Kartun

Dapat BC kayak 👇
📛📛Peringatan Asy Syaikh Sholih Al Fauzan hafizhahullah Dari Mendidik Anak Dengan Film Dan Cerita Kartun Animasi Untuk Mengajarkan Adab-Adab Islam❗❗

ﺗﺤﺬﻳﺮ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺻﺎﻟﺢ ﺍﻟﻔﻮﺯﺍﻥ ـﺣﻔﻈﻪ ﺍﻟﻠﻪ ـ ﻣﻦ ﺗﺮﺑﻴﺔ ﺍﻷﻃﻔﺎﻝ ﺑﺎﻷﻓﻼﻡ ﺍﻟﻜﺮﺗﻮﻧﻴﺔ ﺍﻟﻬﺎﺩﻓﺔ ﻟﺘﻌﻠﻴﻢ ﺍﻵﺩﺍﺏ ﺍﻹﺳﻼﻣﻴﺔ

❓ﺱ : ﻣﺎ ﺣﻜﻢ ﺗﺮﺑﻴﺔ ﺍﻷﻃﻔﺎﻝ ﺑﺄﻓﻼﻡ ﺍﻟﻜﺮﺗﻮﻥ ﺍﻟﻬﺎﺩﻓﺔ ﺍﻟﺘﻲ ﻓﻴﻬﺎ ﻓﺎﺋﺪﺓ ,ﻭﺗﺮﺑﻴﺘﻬﻢ ﻋﻠﻰ ﺍﻷﺧﻼﻕ ﺍﻟﺤﻤﻴﺪﺓ؟

☑ ﺍﻟﺠﻮﺍﺏ :
ﺍﻟﻠﻪ ﺣﺮﻡ ﺍﻟﺼﻮﺭ, ﻭﺣﺮﻡ ﺍﻗﺘﻨﺎﺋﻬﺎ ﻓﻜﻴﻒ ﻧﺮﺑﻲ ﻋﻠﻴﻬﺎ ﺃﻭﻻﺩﻧﺎ ؟ !
ﻛﻴﻒ ﻧﺮﺑﻴﻬﻢ ﻋﻠﻰ ﺷﻲﺀ
ﺣﺮﺍﻡ ؟ ! ﻋﻠﻰ ﺻﻮﺭ ﻣﺤﺮﻣﺔ ﻭﺗﻤﺎﺛﻴﻞ ﻣﺘﺤﺮﻛﺔ ﻧﺎﻃﻘﺔ ﺃﺷﺒﻪ ﻣﺎ ﺗﻜﻮﻥ ﺑﺎﻹﻧﺴﺎﻥ , ﻫﺬﺍ ﺗﺼﻮﻳﺮ ﺷﺪﻳﺪ , ﻭﻻ ﻳﺠﻮﺯ ﺗﺮﺑﻴﺔ ﺍﻷﻃﻔﺎﻝ ﻋﻠﻴﻪ. ﻭﻫﺬﺍ ﻣﺎ ﻳﺮﻳﺪﻩ ﺍﻟﻜﻔﺎﺭ , ﻳﺮﻳﺪﻭﻥ ﺃﻥ ﻧُﺨﺎﻟﻒ ﻣﺎ ﻧﻬﻰ ﻋﻨﻪ ﺍﻟﺮﺳﻮﻝ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻓﺎﻟﺮﺳﻮﻝ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻧﻬﻰ ﻋﻦ ﺍﻟﺼﻮﺭ ﻭﻋﻦ ﺍﺳﺘﻌﻤﺎﻟﻬﺎ ﻭﺍﻗﺘﻨﺎﺋﻬﺎ (1).

☑ ﻭﻫﺆﻻﺀ ﻳﺮﻭﺟﻮﻧﻬﺎ ﺑﻴﻦ ﺍﻟﺸﺒﺎﺏ ﻭﺑﻴﻦ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﺑﺤﺠﺔ ﺍﻟﺘﺮﺑﻴﺔ, ﻫﺬﻩ ﺗﺮﺑﻴﺔ ﻓﺎﺳﺪﺓ, ﻭﺍﻟﺘﺮﺑﻴﺔ ﺍﻟﺼﺤﻴﺤﺔ ﺃﻥ ﺗﻌﻠﻤﻬﻢ ﻣﺎ ﻳﻨﻔﻌﻬﻢ ﻓﻲ ﺩﻳﻨﻬﻢ ﻭﺩﻧﻴﺎﻫﻢ.

---------------------
📝📕( 1 ) ﻛﻤﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﺑﺮﻗﻢ ( 5949) ﻣﻦ ﺣﺪﻳﺚ ﺃﺑﻲ ﻃﻠﺤﺔ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﻭﺭﻗﻢ (5950 ) ﻣﻦ ﺣﺪﻳﺚ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﻣﺴﻌﻮﺩ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﻭﺑﺮﻗﻢ ( 5952) ﻣﻦ ﺣﺪﻳﺚ ﻋﺎﺋﺸﺔ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﺎ ﻭﺭﻗﻢ ( 5961) ﻣﻦ ﺣﺪﻳﺚ ﻋﺎﺋﺸﺔ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﺎ, ﻭﺭﻗﻢ ( 5962 ) ﻣﻦ ﺣﺪﻳﺚ ﺃﺑﻲ ﺟﺤﻴﻔﺔ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﻭﺍﻧﻈﺮ ﺻﺤﻴﺢ ﻣﺴﻠﻢ ﻓﻲ ﻛﺘﺎﺏ
ﺍﻟﻠﺒﺎﺱ ﺑﺎﺏ ﺗﺤﺮﻳﻢ ﺗﺼﻮﻳﺮ ﺻﻮﺭ ﺍﻟﺤﻴﻮﺍﻥ ﻭﺗﺤﺮﻳﻢ ﺍﺗﺨﺎﺫ ﻣﺎ ﻓﻴﻪ ﺻﻮﺭ ﻏﻴﺮ ﻣﻤﺘﻬﻨﺔ ﺑذﺎﻟﻔﺮﺍﺵ ﻭﻧﺤﻮﻫﺎ , ﻭﺃﻥ ﺍﻟﻤﻼﺋﻜﺔ- ﻋﻠﻴﻬﻢ ﺍﻟﺴﻼﻡ- ﻻ ﻳﺪﺧﻠﻮﻥ ﺑﻴﺘًﺎ ﻓﻴﻪ ﺻﻮﺭﺓ ﺃﻭ ﻛﻠﺐ ﺑﺮﻗﻢ ( 2104) ﻭﻣﺎ ﺑﻌﺪﻩ.

🔖ﺍﻟﻤﺼﺪﺭ :
📚📚 ﺗﻮﺟﻴﻬﺎﺕ ﻣﻬﻤﺔ ﻟﺸﺒﺎﺏ ﺍﻷﻣﺔ / ﻟﻠﻌﻼﻣﺔ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺻﺎﻟﺢ ﺑﻦ ﻓﻮﺯﺍﻥ ﺍﻟﻔﻮﺯﺍﻥ ﺹ ( 52,51 )

📬http://www.ajurry.com/vb/showthread.php?t=12724

❓Pertanyaan:
Apa hukum mendidik anak-anak dengan film kartun yang di sana terdapat faedah serta mengajarkan akhlak yang terpuji?

☑ Jawaban:
Allah telah mengharamkan gambar-gambar (makhluk bernyawa) dan diharamkan menyimpannya, lalu
bagaimana kita gunakan itu untuk mendidik anak-anak kita?! Bagaimana kita mendidik mereka dengan sesuatu
yang haram ?! Dengan gambar-gambar yang diharamkan dan gambar animasi yang berbicara menyerupai manusia, gambar-gambar ini parah, dan tidak boleh mendidik anak-anak dengannya.
Ini adalah yang diinginkan oleh orang-orang kafir, mereka menginginkan agar kita menyelisihi apa-apa yang dilarang oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, karena sesungguhnya Rasul shallallahu alaihi wa sallam melarang
gambar-gambar serta menggunakannya dan
menyimpannya.[1]

☑ Mereka mempropagandakannya di antara anak-anak muda dan kaum muslimin dengan alasan untuk mendidik. Ini adalah pendidikan
yang rusak. Dan mendidik yang benar
adalah dengan mengajarkan apa-apa yang bermanfaat bagi mereka dalam agama dan dunianya.
__________________
📝📕[1] Sebagaimana dalam Shahih Al-Bukhori (no. 5949) dari hadits Abu Tholhah radhiyallahu 'anhu, (no.5950) hadits 'Abdullah bin Mas’ud
radhiyallahu 'anhu, (no. 5952) hadits 'Aisyah radhiyallahu anha, (no. 5961) hadits 'Aisyah radhiyallahu 'anha, (no. 5962) hadis Abu Juhaifah radhiyallahu 'anhu. Dan lihat Shahih Muslim dalam kitab Al-Libas bab Tahrim Tashwir Suwar Al-
Hayawan Wat Tahrim Itikhodz Ma Fihi Suwar Ghairu Mumtahanah Bil Firozy Wa Nahwiha, Wa Annal Malaikah 'Alaihis salam La Yadkhulu Baitan Fiihi Shuwar Aw Kalbun no. 2104 dan yang setelahnya.

🔖Sumber: 
📚📚 Taujihaat Muhimmah Li Syababil Ummah oleh al-'Allamah asy-Syaikh Sholeh bin Fauzan al-Fauzan hal. 51-52
▪🔘▪🔘▪🔘

🔰F.I.S Forum Ikhwah Salafy🔰
منتدى الإخوان السلفيين

Kamis, 18 September 2014

Doa Keluar Rumah

Keistimewaan Doa Keluar Rumah

Redaksi Doa

Kami ulangi, doa keluar rumah itu berbunyi,

بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ

BISMILLAHI, TAWAKKALTU ’ALA ALLAH, LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLAA BILLAAH

“Dengan nama Allah, aku bertawakal kepada Allah. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah.”

Keutamaan

Dalam hadis dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan keutamaan doa ini,

إِذَا خَرَجَ الرَّجُلُ مِنْ بَيْتِهِ فَقَالَ بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ، قَالَ: يُقَالُ حِينَئِذٍ: هُدِيتَ، وَكُفِيتَ، وَوُقِيتَ، فَتَتَنَحَّى لَهُ الشَّيَاطِينُ، فَيَقُولُ لَهُ شَيْطَانٌ آخَرُ: كَيْفَ لَكَ بِرَجُلٍ قَدْ هُدِيَ وَكُفِيَ وَوُقِيَ؟

”Apabila seseorang keluar dari rumahnya kemduian dia membaca doa

بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ

Maka disampaikan kepadanya, ‘Kamu diberi petunjuk, kamu dicukupi kebutuhannya, dan kamu dilindungi.’ Seketika itu setan-setan pun menjauh darinya. Lalu salah satu setan berkata kepada temannya, ’Bagaimana mungkin kalian bisa mengganggu orang yang telah diberi petunjuk, dicukupi, dan dilindungi.’ (HR. Abu Daud, no. 5095; Turmudzi, no. 3426; dinilai shahih oleh Al-Albani)

Keterangan:
Makna ”disampaikan kepadanya”, yang menyampaikan adalah Malaikat. Malaikat itu mengatakan kepada orang yang membaca doa ini ketika keluar rumah, ’Wahai hamba Allah, kamu telah diberi petunjuk, dicukupi, dan dilindungi.’ (Tuhfatul Ahwadzi: Syarh Sunan Turmudzi, 9:271)
Unsur penting dalam doa di atas ada 3: [i] Berlindung kepada nama Allah, dengan kalimat bismillah. [ii] Tawakkal kepada Allah, dalam kalimat tawakkaltu ’alallah. [iii] Pengakuan tiada daya dan kekuatan kecuali milik Allah, dalam kalimat laa quwwata illaa billaah.
Rahasia Keutamaan Doa Keluar Rumah

Jika kita perhatikan, doa keluar rumah ini sangat pendek, ringan diucapkan, namun memiliki keistimewaan yang besar. Anda bisa bayangkan, hanya dengan membaca doa ini, Anda bisa mendapatkan jaminan keamanan, jaminan kecukupan, berikut hidayah dari Allah. Yang semua itu merupakan sumber kebaikan dunia dan akhirat bagi hamba.

Hidayah merupakan kebutuhan mutlak seorang hamba untuk bisa istiqamah di atas agama Allah, yang nantinya akan mengantarkannya menuju kebahagiaan akhirat.
Kecukupan merupakan sumber ketenangan seorang hamba ketika hidup di dunia, sehingga dia tidak kekurangan (lahir) atau merasa kekurangan (batin).
Perlindungan dari setan merupakan jaminan keamanan dari segala makarnya yang merupakan sumber kejahatan dan kerusakan bagi kehidupan dunia dan akhirat.
Al-Munawi menukil satu penjelasan yang sangat indah dari Ath-Thibi tentang doa ini,

فإذ استعاذ العبد بالله باسمه المبارك فإنه يهديه ويرشده ويعينه في الأمور الدينية وإذا توكل على الله وفوض أمره إليه كفاه فيكون حسبه {ومن يتوكل على الله فهو حسبه} ومن قال لا حول ولا قوة إلا بالله كفاه الله شر الشيطان

“Apabila seorang hamba memohon perlindungan kepada Allah melalui nama-Nya yang penuh berkah, maka Allah akan memberinya petunjuk, membimbingnya, dan menolongnya untuk dimudahkan dalam urusan agama. Apabila seorang bertawakal kepada Allah dan menyerahkan urusannya kepada Allah, maka Allah akan mencukupinya. Dan karunia Allah yang mencukupinya, sebagaimana di ayat (yang artinya), ’Barang siapa yang bertawakal kepada Allah, maka Dia akan mencukupinya.’ Sementara orang yang membaca laa quwwata illaa billaah,Allah akan lindungi dia dari kejahatan setan.” (Faidhul Qadir, Al-Munawi, 5:123)

Allahu a’lam.


Penulis: Ustadz Ammi Nur Baits

Artikel www.muslimah.or.id

Al-Ilmu 488

Rabu, 17 September 2014

Kiat-kiat Mempererat Cinta Suami Istri

KIAT-KIAT MEMPERERAT CINTA SUAMI ISTERI

Oleh Ustadz Fariq Gasim Anuz, Lc., (Fariq Al Amri) hafizhohulloh

Ada kejadian, seorang laki-laki sebelum menikah menginginkan istri yang cantik parasnya dan beberapa kriteria lainnya. Tetapi pada saat pernikahan, dia mendapatkan istrinya sangat jauh dari kriteria yang ia tetapkan. Subhanallah! Inilah jodoh, walaupun sudah berusaha keras, tetapi jika Allah menghendaki lain, semua akan terjadi.

Pada awalnya ia terkejut karena istrinya ternyata kurang cantik, padahal sebelumnya sudah nazhar (melihat) calon istrinya tersebut. Sampai ayah dari pihak suami menganjurkan anaknya untuk menceraikan istrinya tersebut. Tetapi kemudian ia bersabar. Dan ternyata ia mendapati istrinya tersebut sebagai wanita yang shalihah, rajin shalat, taat kepada orang tuanya, taat kepada suaminya, selalu menyenangkan suami, juga rajin shalat malam.

Pada akhirnya, setelah sekian lama bergaul, sang suami ini merasa benar-benar puas dengan istrinya. Bahkan ia berpikir, lama-kelamaan istrinya bertambah cantik, dan ia sangat mencintai serta menyayanginya. Karena kesabaranlah Allah menumbuhkan cinta dan ketentraman. Ternyata faktor fisik tidaklah begitu pokok dalam menentukan kebahagiaan dan keharmonisan rumah tangga, walaupun bisa juga ikut berperan menentukan.

Berikut ini kami bawakan kiat-kiat praktis sebagai ikhtiar merekatkan cinta kasih antara suami istri, sehingga keharmonisan bisa tercipta.

Pertama : Saling Memberi Hadiah.

Kedua : Mengkhususkan Waktu Untuk Duduk Bersama. 

Ketiga : Menampakkan Wajah Yang Ceria.

Keempat : Memberikan Penghormatan Dengan Hangat Kepada Pasangannya.

Kelima : Hendaklah Memuji Pasangannya.

Keenam : Bersama-Sama Melakukan Tugas Yang Ringan.

Ketujuh : Ucapan Yang Baik.

Kedelapan : Perlu Berekreasi Berdua Tanpa Membawa Anak.

Kesembilan : Hendaklah Memiliki Rasa Empati Pada Pasangannya.

Kesepuluh : Perlu Adanya Keterbukaan.

Inilah sepuluh tips untuk merekatkan hubungan suami-istri, semoga bermanfaat

Sifat-sifat Wanita Sholihat

ﺍﻟﻤﺮﺃﺓ ﺍﻟﺼﺎﻟﺤﺔ ﺍﻟﺴﻠﻔﻴﺔ
🌼🌼

ﻟﻴﺲ ﺷﺮﻃﺎ ﻓﻴﻬﺎ ﺃﻥ ﺗﻌﺮﻑ ﺍﻟﺠﻤﺎﻋﺎﺕ ﻭﺍﻷﺣﺰﺍﺏ .

ﻭ ﻻ ﻳﺸﺘﺮﻁ ﻓﻴﻬﺎ ﺃﻥ ﺗﻜﺮﺭ ﻛﻼﻡ ﻋﻠﻤﺎﺀ ﺍﻟﺴﻠﻒ ﻭﻋﺒﺎﺭﺍﺗﻬﻢ.

ﻭ ﻻ ﻳﻠﺰﻡ ﺃﻥ ﺗﻌﺮﻑ ﺟﺮﺡ ﻓﻼﻥ ﻭﻓﻼﻥ .

ﻭ ﻻ ﻳﺸﺘﺮﻁ ﻓﻴﻬﺎ ﺃﻥ ﺗﻌﺮﻑ ﺍﻟﻤﺸﺎﻳﺦ ﺍﻟﺴﻠﻔﻴﻴﻦ.

ﻭ ﻻ ﻳﺸﺘﺮﻁ ﺃﻥ ﺗﻌﻠﻢ ﻣﺎ ﻳﺪﻭﺭ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺴﺎﺣﺔ .

ﻭ ﻻ ﻳﺸﺘﺮﻁ ﺃﻥ ﺗﺼﻮﻡ ﺍﻷﻳﺎﻡ ﺍﻟﺒﻴﺾ ﻭﻛﻞ ﺍﺛﻨﻴﻦ ﻭﺧﻤﻴﺲ .

ﻭ ﻻ ﺃﻥ ﺗﻘﻮﻡ ﺍﻟﻠﻴﻞ ﻳﻮﻣﻴﺎً.
ﻳﻜﻔﻲ ﺃﻥ ﺗﻜﻮﻥ ﻣﺤﺎﻓﻈﺔ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺼﻠﻮﺍﺕ ﺍﻟﺨﻤﺲ.
ﻭﺻﻴﺎﻡ ﺭﻣﻀﺎﻥ .
ﻭﺃﻥ ﺗﺤﻔﻆ ﻧﻔﺴﻬﺎ .
ﻭﺯﻭﺟﻬﺎ .
ﻭﺗﻌﺘﻨﻲ ﺑﺒﻴﺘﻬﺎ .
ﻭﺑﻮﻟﺪﻫﺎ.

ﻭﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﺑﻴﺘﻬﺎ ﻣﻤﻠﻜﺘﻬﺎ، ﻭﺯﻭﺟﻬﺎ ﺃﻣﻴﺮﻫﺎ، ﻭﺃﻭﻻﺩﻫﺎ ﺭﻋﻴﺘﻬﺎ.

ﻟﻢ ﻳﺬﻛﺮ ﺍﻟﺮﺳﻮﻝ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺇﻻ ﺃﻥ ﺗﻜﻮﻥ : ﺣﻨﻮﻧﺔ ﻋﻠﻰ ﻭﻟﺪﻫﺎ ﺗﺤﻔﻆ ﺯﻭﺟﻬﺎ ﻓﻲ ﺫﺍﺗﻪ 
ﻭﻣﺎﻟﻪ، ﻣﻊ ﻗﻴﺎﻡ ﺑﺤﻖ ﺭﺑﻬﺎ !
ﺍﻟﻤﺒﺎﻟﻐﺔ ﺗﻨﻄﻊ ﻭﺗﺠﺎﻭﺯ ﻟﻠﺤﺪ، ﻣﺎﺫﺍ ﺗﺮﻳﺪﻭﻥ ﻣﻦ ﺑﻨﺎﺕ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﺃﻥ ﻳﻜﻦ؟ !


ﻟﻠﺸﻴﺦ ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﻋﻤﺮ ﺑﺎﺯﻣﻮﻝ ﺣﻔﻈﻪ ﺍﻟﻠﻪ

🍄〰〰〰〰〰〰🍄
(Sifat-sifat) Wanita Sholihah Salafiyyah

🌼Tidaklah dipersyaratkan bahwa dia harus mengenal jama'ah-jama'ah dan kelompok-kelompok (menyimpang).

🌼Tidaklah  dipersyaratkan bahwa dia (mampu) mengulangi ucapan dan ungkapan para Ulama Salaf.

🌼Tidaklah dia wajib mengetahui jarh si fulan dan fulan.

🌼Tidaklah dipersyaratkan bahwa dia mengenal (seluruh) Masyaikh Salafiyyin.

🌼Tidaklah dipersyaratkan bahwa dia mengetahui apa yang berlangsung di medan (dakwah).

🌼Tidaklah dipersyaratkan bahwa dia berpuasa ayyamul bidh (tanggal 13, 14 dan 15 hijriah), puasa senin kamis dan sholat malam setiap hari.

Cukup baginya bahwa dia menjaga sholat (fardhu) lima waktu, puasa ramadhan, menjaga kehormatannya dan suaminya, memperhatikan rumahnya dan anak-anaknya.

Dan (dia menjadikan) rumahnya sebagai kerajaannya, suaminya sebagai rajanya, dan anak-anaknya sebagai rakyatnya.

Tidaklah Rasulullah Shollallahu Alaihi Wasallam menyebutkan (sifat-sifat wanita sholihah) kecuali hendaklah dia sangat penyayang kepada anak-anaknya, menjaga suami dan harta suami, bersamaan dengan dia menunaikan hak Allah (atasnya)!

Melebih-lebihkan adalah hal yang memberatkan dan melampaui batas. Kalian ingin agar putri-putri kaum muslimin menjadi seperti apa (selain yang sudah disifatkan oleh Rasulullah)?!

Nasihat Asy Syaikh Muhammad bin Umar Bazmul hafizhahullah

Sumber : https://www.facebook.com/momalbaz?fref=ts

✏Terjemah : Abu Auza'i
✒Koreksi : Asatidzah

Selasa, 16 September 2014

Teladan Para Salaf Dalam Mengingat Kematian

TELADAN PARA SALAF DALAM MENGINGAT KEMATIAN 

Bagaimana mungkin diri ini berani mengatakan sudah siap menghadapi kematian, sementara Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu yang sudah dijamin masuk Surga saja ketika berada di ambang kematian, tiba-tiba beliau menangis.

Orang-orang bertanya:

"Apa yang membuatmu menangis?"

Beliau menjawab:

"Jauhnya perjalanan, sedikitnya perbekalan dan banyaknya aral rintangan. 
Sementara tempat kembali bisa ke Jannah, bisa juga ke Naar."
[Shifaatush Shafwah (I/ 694), Ibnul Jauzi]

Adh-Dhahhak bin Muzahim apabila datang sore hari beliau menangis. 
Ada orang yang bertanya:

"Apa gerangan yang membuatmu menangis?"

Beliau menjawab:

"Aku tidak tahu, amalanku yang mana yang naik ke langit (diterima Allah) pada hari ini." 
[Shifaatush Shafwah (IV/150)]

Dari al-Marruzi diriwayatkan bahwa ia berkata: 
"Aku pernah bertanya kepada Imam Ahmad:

"Bagaimana keadaan anda pagi hari ini?"

Beliau (Imam Ahmad) menjawab:

"Bagaimana kira-kira keadaan seorang hamba di pagi hari, di mana Rabbnya menuntut dirinya untuk melaksanakan berbagai kewajiban, Nabinya menuntut dirinya untuk menjalankan as-Sunnah, sementara dua Malaikat menuntut dirinya untuk beramal dengan benar.

Di sisi lain, jiwanya menuntut dirinya untuk MEMPERTURUTKAN HAWA NAFSU, dan Iblis MENUNTUT UNTUK MELAKUKAN PERBUATAN KEJI, sedangkan Malaikat Maut TERUS MEMANTAU DIRINYA UNTUK MENCABUT RUHNYA, sementara KELUARGANYA MENUNTUT DARINYA MENCARI NAFKAH?"

 [Siyaru A'laamin Nubalaa' (XI/227)]
New arrival: Gucci hobo ada 3warna 315rb

Bumbu Kehidupan

BUMBU  KEHIDUPAN ✨

SEBUAH MASAKAN menjadi SEDAP karna DI MASUKKAN bumbu-bumbu yang "di pilih" oleh KOKI yang memasaknya.

Begitupun SEBUAH KEHIDUPAN, menjadi INDAH karena MASUKNYA
ORANG-ORANG yang telah Allah "ijinkan" dalam kehidupan seseorang.

Ada yang MASUK seperti KUNYIT, walau penampilannya jelek, tapi sanggup memberi "WARNA INDAH" yang sulit di lupakan dan mempunya KHASIAT yang tak sedikit.

Ada yang MASUK seperti BAWANG MERAH yang semakin lama bersamanya, semakin banyak "AIR MATA" yang tertumpah, Namun itu membersihkan kotoran.

Ada yang MASUK seperti LADA, walau nampak kecil halus, tapi memberi
"KEHANGATAN".

Ada juga yg MASUK seperti CABAI, yang "menipu" dengan warnanya yang menarik tapi membuat "KERINGAT" bercucuran.

Saudaraku...
JAGALAH & JANGAN SIA-SIAKAN mereka yang MASUK memberi KEBAIKAN dalam hidupmu.

Serta SYUKURILAH & JANGANLAH MEMBENCI mereka yang MASUK
"menyakiti" hidupmu, karena merekapun juga "berperan" MENYEDAPKAN pribadimu.

SEMUANYA itu telah Allah ijinkan "MASUK" untuk MERUBAH segala yg "tidak baik" yg ada dalam pribadimu, untuk kemudian MENJADI BAIK.

Subhanalloh...
Dibalik suatu hal, pasti ada hikmahNya yang tersimpan.
Tiada yg kebetulan di kehidupan ini, tinggal bgmn kita mensikapi keadaan yg terjadi. Bersama Alloh tersolusikan.
Smg bermanfaat.

😊❤👍

Allah Membagi Amalan Sebagaimana Membagi Rezeki

Allah Membagi Amalan Sebagaimana Membagi Rezeki

Hidup penuh dengan rasa. Teh (syay dkata orang AraB-) sebagai contoh memiliki banyak warna dan rasa. Ada teh China, Inggris, Indonesia dengan melatinya, Srilangka, bahkan Kenya di Afrika sana terkenal dengan tehnya. Warnanya juga berbeda-beda, ada teh hitam, ada teh merah, ada teh hijau dan ada teh putih. Teh putih? Saya pertama kali melihat bungkus teh putih di apotik merasa heran, karena ini pertama kali saya mengetahui ada yang namanya teh putih. 

Ibadah juga ternyata macam dan ragamnya seperti jenis dan warna teh, bahkan jauh lebih banyak lagi. Ada puasa, shalat, haji, jihad, menuntut ilmu, bersedekah, melerai orang yang berselisih, mencarikan jodoh bagi yang belum mendapat jodoh dan banyak lagi yang lain dan lainnya.

Ternyata diantara kita ada yang rajin puasa, ada yang rajin shalat malam, ada yang rajin berdakwah di Facebook, rajin menuntut ilmu, rajin membersihkan masjid, rajin mencari uang dan uangnya disedekahkan bagi anak yatim piatu, bekerja keras untuk membuka lapangan kerja agar para pemuda muslim dapat bekerja dan segera menjemput jodoh, melakukan penelitian ilmiah untuk kebaikan umat Islam dan.. ada banyak dan banyak lagi.

Dan kehidupan itu membutuhkan perbedaan, dengannya kita saling bahu-bahu untuk menjadi hamba Allah, dengannya kita saling bantu-membantu untuk membangun kejayaan bagi umat Islam, kita mengambil bagian darinya sebagai ibadah kita sesuai dengan kemampuan kita yang diberikan oleh Allah ta’ala.

Juga sesuai dengan pintu kebaikan yang Allah taala bukakan bagi kita dan ternyata Allah taala membagi rizki dalam beribadah seperti rizki dalam harta. Itu bukan kata saya loh, itu adalah kata ulama berikut ini.

Abdullah bin Abdul Aziz Al-Umari salah seorang ahli ibadah (ibadah puasa, shalat dstnya/ ibadah dalam arti yang lebih khsusus) rahimahullah mengajak imam Malik bin Anas rahimahullah untuk meninggalkan mengajarkan ilmu dan beribadah seperti dirinya. Imam Malik rahimahullah menjawab:
إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى قَسَّمَ بَيْنَ عِبَادِهِ الْأَعْمَالَ كَمَا قَسَّمَ الْأَرْزَاقَ فَرُبَّ رَجُلٍ فُتِحَ لَهُ فِي الصَّلَاةِ وَلَمْ يُفْتَحْ لَهُ فِي الصَّوْمِ وَآخَرَ فَتَحَ اللَّهُ لَهُ فِي الْجِهَادِ وَلَمْ يَفْتَحْ لَهُ فِي الصَّلَاةِ وَآخَرَ فُتِحَ لَهُ فِي الصَّدَقَةِ وَلَمْ يُفْتَحْ لَهُ فِي الصِّيَامِ
وَقَدْ عَلِمْتَ أَنَّ نَشْرَ الْعِلْمِ وَتَعْلِيمَهُ مِنْ أَفْضَلِ أَعْمَالٍ وَقَدْ رَضِيتُ بِمَا فَتَحَ اللَّهُ لِي فِيهِ وَقَسَمَ لِي مِنْهُ وَمَا أَظُنُّ مَا أَنَا فِيهِ بِدُونِ مَا أَنْتَ فِيهِ مِنَ الْعِبَادَةِ وَكِلَانَا عَلَى خَيْرٍ إِنْ شاء الله

“Sesungguhnya Allah ta’ala membagi amalan-amalan di antara hamba-Nya sebagaimana membagi rezeki. Terkadang seorang hamba dibukakan baginya pintu shalat, tapi tidak terbuka baginya pintu puasa (maksudnya memperbanyak yang sunat). Ada yang dibukankan baginya pintu jihad, tapi tidak dalam shalat. Ada pula yang dibukakan baginya pintu sedekah tapi tidak dalam berpuasa. Engkau telah mengetahui bahwa menyebarkan dan mengajarkan ilmu merupakan amalan yang utama, dan aku telah ridho terhadap apa yang Allah ta’ala bukakan pintunya bagiku dan yang Dia bagikan untukku. Dan aku tidak merasa bahwa apa yang aku berada padanya lebih rendah dari apa yang kamu berada padanya dalam ibadahmu. Kita berdua berada di dalam kebaikan insya Allah” (Al-Istidzkar, 5/146).

Ternyata antara ibadah dan teh ada persamaannya, sama2 banyak jenis dan ragamnya. Yang tidak dapat minum teh putih, teh hijau juga oke…

Semoga saudara/saudariku selalu dalam kebaikan-Nya… Amiin.


 

Penulis: Ust. Muhammad Sanusin, Lc.

Artikel Muslimah.Or.Id

Al-Ilmu 488

Kenali Mahram Kita

Pakai Jilbab di Luar Rumah, Lepas Jilbab di Dalam Rumah, Sudah Benarkah? 

Untuk mengetahui di hadapan siapa saja seorang wanita muslimah boleh melepas jilbabnya, surat An-Nur: 31 dan surat An-Nisa: 23 saling melengkapi satu sama lain. Oleh sebab itu, bila kita gabungkan keduanya, maka bisa kita ketahui bahwa seorang wanita muslimah boleh melepas jilbabnya di hadapan:

1. Suami. 
2. Ayah kandung. 
3. Ayah suami (mertua).
4. Putra-putra (anak lelaki). 
5. Putra-putra suami (anak tiri). 
6. Saudara lelaki kandung. 
7. Putra-putra saudara lelaki (keponakan lelaki).
8. Putra-putra saudara perempuan (keponakan lelaki). 
9. Anak lelaki kandung.
10. Om/paman. 
11. Anak susuan. 
12. Saudara lelaki sepersusuan. 
13. Menantu lelaki. 
14. Ayah tiri (Ibu si anak perempuan telah menikah lalu berhubungan badan dengan suami barunya tersebut. Dengan demikian, si ayah tiri telah menjadi mahram bagi si anak perempuan. Namun, bila si ibu dan suami barunya [si ayah tiri] tersebut belum berhubungan badan lalu akhirnya bercerai, maka si ayah tiri bukan mahram bagi si anak perempuan). 

Selain 14 orang mahram tersebut, ada lagi beberapa orang yang di hadapannya seorang wanita muslimah boleh membuka jilbab, yaitu:

1. Wanita-wanita Islam.
2. Budak-budak. 
3. Pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita). 
4. Anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. 

Dengan demikian, totalnya menjadi 18 golongan orang.

Berjilbab tanpa mengenal tempat

Hanya di hadapan 18 golongan di atas saja seorang wanita muslimah boleh membuka jilbabnya. Adapun di hadapan selainnya, maka aurat wajib ditutup. Itu berlaku di mana pun, tanpa mengenal tempat; di dalam maupun di luar rumah.

Jika ada lelaki non mahram di dalam rumah, sang muslimah wajib menutup auratnya agar tak terlihat oleh si lelaki. Namun jika si lelaki sudah pergi, dia boleh kembali melepaskan jilbabnya.

Contohnya dalam keseharian:

- Hindun dan suaminya kedatangan tamu, sepasang suami-istri. Hindun mesti berjilbab dan menutup auratnya ketika berada di hadapan tamunya itu.

- Maryam selalu menyapu pekarangan rumahnya setiap pagi. Pekarangan rumah itu tepat berada di tepi jalan; kendaraan lalu-lalang di sana. Dengan demikian, Maryam wajib berjilbab dan menutup aurat ketika menyapu pekarangan rumahnya.

Jadi, seorang muslimah wajib mengenakan jilbab dan menutup auratnya bila ada lelaki yang bukan mahramnya atau orang yang tidak tergolong dalam 18 golongan yang telah kita sebutkan di atas. Itu wajib dilakukan di dalam rumah maupun di luar rumah.

Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat.

*******

Pakai Jilbab di Luar Rumah, Lepas Jilbab di Dalam Rumah, Sudah Benarkah? | Wanita Salihah by @UC Browser http://wanitasalihah.com/pakai-jilbab-di-luar-rumah-lepas-jilbab-di-dalam-rumah-sudah-benarkah/

Jangan Ada Gadget Di Antara Kita

# Suami-Istri: Jangan Ada Gadget/Hape Di Antara Kita Mulai Malam Ini 

Mungkin pernyataan antar suami-istri ini tepat:

“Jangan ada Handphone di antara kita malam ini”

Artinya pada waktu malam menjelang tidur, di mana anak-anak sudah mulai tidur. Suami-istri hanya sibuk dengan handphone masing-masing, karena memang berselancar dunia maya sangat mangasyikkan, belum lagi berbagai macam media sosial. Sehingga tepatlah jika di katakan:

“Yang dekat jadi jauh, yang jauh jadi dekat”

 
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa bercengkrama bersama istrinya sebelum tidur. Saling berbagi, saling curhat dan mencari solusi bersama permasalahan rumah tangga. Mengenai pendidikan akan, urusan dengan keluarga dan tetangga atau sekedar bercanda yang di mana canda suami istri adalah berpahala, sedangkan bercanda  kebanyakan melalaikan, tetapi bercanda dengan istri justru berpahala.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda

كُلُّ شَيْئٍ يَلْهُو بِهِ ابْن آدَمَ فَهُوَ بَاطِلٌ إِلاَّ ثَلاَثًا رَمْيُهُ عَىْ قَوْسِهِ وَ تَأْدِيْبُهُ فَرْسَهُ و  مُلاَعَبَتُهُ أَهْلَهُ فَإِنَّهُنَّ مِنَ الْحَقِّ

 ”Segala sesuatu yang dijadikan permainan oleh anak Adam adalah bathil, kecuali tiga perkara, melepaskan panah dari busurnya, latihan berkuda, dan senda gurau (mula’abah) bersama keluarganya, karena itu adalah hak bagi mereka.”[1]

selengkapnya:
http://muslimafiyah.com/suami-istri-jangan-ada-gadgethape-di-antara-kita-mulai-malam-ini.html

Asuhan dr. Raehanul Bahraen

Add Pin BB www.muslimafiyah.com kedua 7C9E0EC3, Grup telegram Putra (+6289685112245), putri (+6281938562452)

Minggu, 14 September 2014

Islam Dalam Memuliakan Wanita

TIDAK ADA YANG MENANDINGI ISLAM DALAM MEMULIAKAN WANITA

Ustadz Musyaffa Ad Dariny, Lc, MA حفظه الله تعالى

Masa kecilnya menjadi pintu surga bagi kedua orang tuanya.

Masa remajanya menjadi pelengkap agama dan perhiasan terbaik bagi suaminya.

Ketika sudah menjadi ibu, SURGA di bawah telapak kakinya.

========

Silahkan merenungkan sabda-sabda berikut:

1. “Barangsiapa menghidupi dua anak WANITAnya hingga dewasa; maka aku dan dia akan bersama-sama memasuki surga seperti dua jari ini”, dan beliau menunjuk jari telunjuk dan jari tengahnya. [Dishohihkan oleh Syeikh Albani].

2. “Jika seorang hamba menikah, berarti dia melengkapkan SETENGAH agamanya, maka hendaklah dia takut kepada Allah dalam menjaga setengah agamanya yang lain”. [Dihasankan oleh Syeikh Albani]

3. “Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasannya adalah wanita salehah. [HR. Muslim]

4. “Jaahimah pernah mendatangi Nabi -shollallohu alaihi wasallam-, dia mengatakan: “Aku ingin berangkat PERANG, dan aku datang untuk meminta pendapatmu”.

Beliau bertanya: “Kamu memiliki IBU?”.
Dia menjawab: “Ya”.
Beliau mengatakan: “Teruslah bersamanya, karena surga di bawah kedua telapak kakinya”. [Syeikh Albani menilai hadits ini hasan shohih]

Al-Ilmu 488

Sabtu, 13 September 2014

Teladan Sikap Muhammad bin Sirrin

🍯" Teladan Sikap Muhammad bin Sirin.."

beliau adalah salah satu pembesar tabi'in dan orang kayanya. 

Beliau memiliki harta karun berupa madu.
Madunya mencapai hampir 600 birmil (tong besar).

Beliau bukan saja seorang milyoner, bahkan milyoder (apa ya bedanya kalo bhs Indo?)..

Pada suatu hari, ia mendapati di salah satu tong madunya ada seekor bangkai tikus.

Dan secara syar'i, jika terdapat bangkai tikus pada benda cair (spt minyak, madu, susu) maka benda cair tsb harus dibuang semuanya sewadah.

Berbeda dengan apabila tikus ditemukan di benda padat spt keju, dll, maka yang dibuang hanya titik di mana ditemukan tikus dan sekitarnya saja.

Lalu pekerja Muhammad bin Sirin mengeluarkan tikus tadi dari tong madu, namun celakanya mereka lupa tong yang manakah yang ada tikusnya tadi..

Dengan kewara'annya ibnu Sirin, maka beliau membuang semua tong madunya
Dan itu musibah yang sangat besar

Beliau bangkrut, rugi besar dari kekayaan dunia, akan tetapi karena wara' beliau menjauhi syubhat..

Maka ada yang berkata kepada beliau: ini kerugian yang sangat besar..

Maka ibnu Sirin menjawab:
Ini adalah pembalasan atas dosaku yang kutunggu selama 40 th.

Beliau ditanya lagi:
Dosa apakah gerangan?

Beliau:
Suatu hari aku melihat orang telanjang, lalu aku pun manggilnya (mengejek) wahai si fakir!

Subhanallahil 'azhim...

Muhammad bin Sirin menanti pembalasan sebuah dosanya selama 40 th, bagaimana yang bermaksiat sepanjang siang dan malam.

Suatu kaum sedikit berbuat dosa sehingga mereka tahu dari dosa manakah datangnya suatu musibah..

Seorang (merasa berdosa dengan) mengejek orang telanjang dengan "Hai si fakir!", bagaimana dengan orang yang selalu merendahkan manusia siang malam..

Nas'alullah assalamah wal 'afiyah...

Ya Allah sibukkanlah lisan kami dengan mengingatMu dan jauhilah kami dari sibuk selain mengingatMu

✏Oleh Ustadz Badrusalam, Lc
---
♻ WAGroup Madinatulquran : 0852-0023-6000
🌐 www.madinatulquran.or.id

######

DONASI PESANTREN MADINATULQURAN
Rekening Bank Syariah Mandiri (BSM)
No Rek : 10 300 84251
a/n Yys Pesantren Wisata Al-Islam
Konfirmasi SMS/WA : 0852-0023-6000

Demam Berasal Dari Panasnya Neraka Jahanam


# Makna Hadits: Demam Berasal Dari Panasnya Neraka Jahannam 


Janganlah sekali2 mencela demam, karena ada laranganya dalam hadits, selain itu demam juga penghapus dosa

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

إن الحمى من فيح جهنم

”Sesungguhnya penyakit demam (panas) adalah berasal dari panas neraka jahanam.” [1]

Hampir setiap manusia pernah terkena demam

Oleh karena itu, Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata,

الحمى حظ المؤمن من النار

“demam adalah bagian jatah seorang mukmin dari neraka”[4]

selengkapnya:
http://muslimafiyah.com/makna-hadits-demam-berasal-dari-panasnya-neraka-jahannam.html

dr. Raehanul Bahraen

Add Pin BB www.muslimafiyah.com kedua 7C9E0EC3, Grup telegram Putra (+6289685112245), putri (+6281938562452)

Pengaruh Istri Terhadap Pekerjaan Suami

⭐ PENGARUH ISTRI TERHADAP PEKERJAAN SUAMI ⭐

Dari Kholid bin Yazid, ia berkata : Hasan al-Bashri رحمه الله تعالى berkata:
"Aku datang kepada seorang pedagang kain di Makkah untuk membeli baju, lalu si pedagang mulai memuji-muji dagangannya dan bersumpah, lalu akupun meninggalkannya dan aku katakan, "Tidaklah layak beli dari orang semacam itu", lalu aku pun beli baju dari pedagang yang lain.

Dua tahun setelah itu aku (pergi untuk menunaikan ibadah) haji, dan aku bertemu lagi dengan orang itu, tapi aku tidak lagi mendengarnya memuji-muji dagangannya dan bersumpah. lalu aku bertanya kepadanya : "Bukankah engkau orang yang dulu pernah berjumpa denganku beberapa tahun lalu?"

Ia menjawab : "Ya benar!"

Aku bertanya lagi : "Apa yang membuatmu berubah seperti sekarang?! Aku tidak lagi melihatmu memuji-muji dagangan mu dan (mengumbar) sumpah!"

Lantas ia pun bercerita : "Dahulu aku mempunyai istri yang jika aku datang kepadanya dengan sedikit rejeki, maka ia meremehkannya, dan jika aku datang kepadanya dengan rejeki yang banyak maka ia (akan) menganggapnya sedikit. Lalu Allah mewafatkan istriku tersebut, dan akupun menikah lagi dengan seorang wanita. Yang jika aku hendak pergi ke pasar, ia memegang bajuku lalu berkata :

🌺 Wahai suamiku, bertakwalah kepada Allah, jangan engkau beri makan aku melainkan dengan yang thoyyib (halal), dan jika engkau datang kepadaku dengan sedikit rejeki, aku akan menganggapnya banyak. Dan jika engkau tidak dapat apa-apa, (maka) aku akan membantumu memintal (kain). 🌺

* Al-Mujaalasah wa Jawaahirul ‘Ilm (V/252) karya Abu Bakr Ahmad bin Marwan bin Muhammad ad-Dainuri al-Qodhi al-Maliki *

Semoga dari kisah ini dapat diambil pelajaran bagi kita dalam mengarungi hidup berumahtangga.

-------------------------------
♻ Silsilah Nasihat ke - 5n
📝 WA Dakwah Jalyat Unaiza_Indo
📩 Ikuti di no : +966509273346

Jumat, 12 September 2014

Untuk Anak Lelakiku

UNTUK ANAK LELAKIKU 
.
Perjalanan terjauh dan terberat...

Perjalanan terjauh dan terberat adalah perjalanan ke masjid,
sebab banyak orang kaya raya tidak sanggup mengerjakannya.
Jangankan sehari lima waktu, bahkan banyak pula yang seminggu sekali pun terlupa, tidak jarang pula seumur hidup tidak pernah singgah kesana.

Perjalanan terjauh dan terberat adalah perjalanan ke masjid,
karena orang pintar dan pandai pun sering tidak mampu menemukannya, walaupun mereka mampu mencari ilmu hingga ke universitas Eropa juga Amerika, dapat melangkahkan kaki ke Jepang, Australia dan Korea dengan semangat yang membara, namun ke masjid tetap saja perjalanan yang tidak mampu mereka tempuh walau telah bertitel S3.

Perjalanan terjauh dan terberat adalah perjalanan ke masjid,
karena para pemuda kuat dan bertubuh sehat yang mampu menaklukkan puncak gunung Bromo dan Merapi pun sering mengeluh ketika diajak ke masjid, alasan mereka pun beragam, ada yang berkata sebentar lagi, ada yang berucap tidak nyaman dicap alim.

Perjalanan terjauh dan terberat adalah perjalanan ke masjid,

maka berbahagialah dirimu hai anakku...

bila dari kecil engkau telah terbiasa melangkahkan kaki di masjid karena bagi kami, sejauh manapun engkau melangkahkan kaki,tidak ada perjalanan yang paling kami banggakan selain perjalananmu ke masjid.
Biar kuberi tahu rahasia kepadamu,sejatinya perjalananmu ke masjid adalah perjalanan untuk menjumpai Rabb-mu dan itulah perjalanan yang diajarkan oleh Nabi, serta perjalanan yang akan membedakanmu dengan orang-orang yang lupa akan Rabb-nya.

Perjalanan terjauh dan terberat itu adalah perjalanan ke masjid,

maka lakukanlah walau engkau harus merangkak dalam gelap subuh demi mengenal Rabb-mu ....
       
Allaahu Akbar ........
Semoga Allah memudahkan langkahmu buah hatiku.....

Selasa, 09 September 2014

Waktu Berharga Pengasuhan Anak

Sedikit oleh-oleh dari Seminar Parenting "Smart Parents Smart Children". Materi yang sangat bagus untuk para orang tua yang diberikan oleh Bunda Kurnia Widhiastuti dari Sygma Parenting Community.

Waktu berharga pengasuhan anak:

®7 tahun pertama (0-7 tahun):
Perlakukan anakmu sebagai raja.
Zona merah - zona larangan
jangan marah-marah, jangan banyak larangan, jangan rusak jaringan otak anak.
Pahamilah bahwa posisi anak yang masih kecil, saat itu yang berkembang otak kanannya. 

®7 tahun kedua (7-14 tahun):
Perlakukan anakmu sebagai pembantu atau tawanan perang.
Zona kuning - zona hati-hati dan waspada.
Latih anak-anak mandiri untuk mengurus dirinya sendiri, mencuci piring, pakaian, setrika, dll.
Banyak pelajaran berharga dalam kemandirian yang bermanfaat bagi masa depannya.

®7 tahun ketiga (14-21 tahun):
Perlakukan anak seperti sahabat.
Zona hijau - sudah boleh jalan.
Anak sudah bisa dilepas untuk mandiri. Mereka sudah bisa dilepas sebagai duta keluarga.

®7 tahun keempat (21-28 tahun):
Perlakukan sebagai pemimpin. 
Zona biru - siap terbang.
Siapkan anak untuk menikah.

®Pada masa anak-anak yang berkembang otak kanannya. Otak kiri berkembang saat usianya menjelang 7 tahun. 

Anak perempuan keseimbangan otak kanan dan kirinya lebih cepat. Sedangkan anak laki lebih lambat.keseimbangan otak kanan dan kiri pada anak laki-laki baru tercapai sempurna di usia 18 tahun, sedangkan anak perempuan sudah cukup seimbang otak kanan dan kirinya di usia 7 tahun. Ampun dah lama bener ya?Ternyata ada rahasia Allah mengapa diatur seperti itu 

Laki-laki dipersiapkan untuk jadi pemimpin yang tegas dalam mengambil keputusan. Untuk itu, jiwa kreatifitas dan explorasinya harus berkembang pesat. Sehingga pengalaman itu membuatnya dapat mengambil keputusan dengan tenang dan tepat.

Sementara perempuan dipersiapkan untuk jadi pengatur dan manajer yang harus penuh keteraturan dan ketelitian.

**Untuk memberi intruksi pada anak, gunakan suara Ayah . Karena suaranya bas, empuk dan enak di dengar.

**Kalau suara Ibu memerintah, cenderung melengking seperti biola salah gesek. Itu bisa merusak sel syaraf otak anak. 250rb sel otak anak rusak ketika dimarahin 

**Solusinya, Ibu bisa menggunakan bahasa tubuh atau isyarat jika ingin memberikan instruksi. ߙSuara perempuan itu enak didengar jika digunakan dengan nada sedang. Cocok untuk mendongeng atau bercerita.

++Cara berkomunikasi yang efektif dengan anak:
1. Merangkul pundak anak sambil ditepuk lembut.
2. Sambil mengelus tulang punggung anak hingga ke tulang ekor.
3. Sambil mengusap kepala.

Dengan sentuhan ada gelombang yang akan sampai ke otak anak sehingga sel-sel cintanya tumbuh subur.

Mudah-mudahan bisa bermanfaat....

Kamis, 04 September 2014

Hukum Pala

Ringkasan tentang hukum PALA:

1. Biji pala merupakan sesuatu yang memabukkan, sebagaimana ditegaskan oleh banyak ulama.

Adapun buahnya, maka tidak tergolong memabukkan, sebagaimana dibuktikan dg percobaan, wallohu a'lam.

2. Memakan biji pala secara terpisah diharamkan, walaupun sedikit, karena dia memabukkan ketika dimakan dlm takaran banyak.

Nabi -shollalohu alaihi wasallam- telah bersabda: "Sesuatu yg banyaknya memabukkan, maka sedikitnya juga diharamkan".

3. Menjadikan biji pala sebagai bumbu masakan dan penyedap rasa, bila kadarnya sedikit dan tdk sampai memabukkan, maka dibolehkan, krn sifat memabukkan yg menjadi 'illat haramnya' telah hilang, dan hukum itu berputar bersama illatnya, sehingga ketika 'illat haramnya' hilang, maka 'hukum haramnya' pun hilang.

4. Diantara ulama yg memilih pendapat ini: Ibnu Farohun Almaliki, Arromli Asy Syafii, Sy Albani, Sy Ali hasan Alhalabi, Sy Kholid Muslih, Sy Sulaiman Almajid, Sy Wahbah Azzuhaili, dll.

5. Mungkin ada yg bertanya: Mengapa ketika dimakan secara terpisah; haram, walaupun sedikit dan tidak sampai memabukkan, tp ketika dicampur dg bahan lain yg banyak menjadi halal.

Karena ketika dikonsumsi secara terpisah; hakekatnya tetap ada dan belum berubah, meski hanya sedikit. Adapun ktk dicampurkan dg yg lain yg jumlahnya banyak, maka hakekatnya seakan hilang, tanpa menyisakan efek buruk yg menjadikannya diharamkan.

Ketika segelas khomr menjadikan seseorang mabuk, maka meminum setetes darinya pun haram, krn statusnya dia masih minum khomr, meski hanya sedikit.

Tapi ketika setetes itu dipakai utk campuran obat batuk -misalnya- yg jumlahnya sangat banyak hingga sifat memabukkan setetes khomr tadi hilang, maka setetes khomr tadi dianggap hilang, dan obat batuknya tetap halal.

6. Adakah contoh yg lain?

Banyak sekali contoh2 dlm masalah ini, misalnya:

a. Bahan pengawet dlm sebuah makanan, bila dimakan terpisah akan mematikan dan diharamkan, tp ketika dicampur dlm sebuah makanan sbg bahan pengawet dan pengaruh mematikannya dianggap hilang, maka dibolehkan.

b. Bahan Flouride, jika dimakan terpisah akan mematikan, tp bila telah dicampur dlm minuman dlm kadar yg sangat sedikit, sehingga pengaruh mematikannya seakan tdk ada, maka air itu tetap halal diminum.

c. Alkohol diharamkan, tp alkohol yg dikandung tape dan makanan lainnya yg kadarnya sedikit dan efek memabukkanya hilang; halal dimakan.

d. Kafein diharamkan, tp kafein yg dikandung oleh kopi dan minuman lainnya yg kadarnya sedikit dan efek negatifnya dianggap hilang, maka dibolehkan.

e. Begitu pula banyak zat kimia2 yg dicampurkan dlm makanan, banyak yg jika dikonsumsi secara terpisah diharamkan krn efek buruknya, tp ktk dicampurkan dlm sebuah makanan menjadi boleh, krn kadarnya yg sangat sedikit dan efek buruknya dianggap hilang.

f. Sumur budho'ah di zaman Nabi -shollalohu alaihi wasalam- tetap dipakai airnya dan dianggap suci oleh Nabi -shollalohu alaihi wasallam- dan para sahabatnya, walaupun banyak kotoran dan najis dimasukkan ke dalamnya.

g. Air laut dan sungai, tetap dihukumi suci, walaupun banyak bangkai dan kotoran dilemparkan kepadanya.

7. Namun, terlepas dr itu semua, tetap saja lebih baik meninggalkan penggunaan biji PALA sama sekali, krn itu lebih selamat dan bisa mengeluarkan seseorang dari khilaf yg ada dlm masalah ini.

Harus dibedakan antara masalah FATWA dan TAQWA... Dlm berfatwa kita melihat masalah berdasarkan dalilnya.

Adapun dlm perakteknya, bisa jadi kita meninggalkan sesuatu yg mubah, karena dorongan ketakwaan kita, wallohu ta'ala a'lam.

Oleh Ustadz Musyaffa ad-Dariny, Lc., M.A.

Sumber group wa umahat batam

Hiduplah Bersama Al Qur'an

· عشْ مع القرانِ
Hiduplah Bersama Al Qur'an 

· عشْ مع القرانِ حفظاً وتلاوةٌ وسماعاً وتدبراً فإنه من أعظمِ العلاجِ لطردِ الحزنِ والهمَّ .

· Hiduplah bersama Al Qur'an baik dengan cara menghapal, membaca, mendengarkannya, atau merenungkannya, sebab itu merupakan obat yang mujarab untuk mengusir kesedihan dan mendung kedukaan .

· حافظْ على تكبيرة الإحرامِ جماعةً , وأكثرِ المُكْثَ في المسجدِ , وعوِّد نفسَك المبادرةَ للصلاةِ لتجدَ السرورَ .

· Jagalah selalu bertakbiratul ihram ( sholat pent.) secara berjama'ah, dan perbanyaklah berdiam diri di masjid ( untuk berdzikir dan membaca Al Qur'an pent.) dan biasakan dirimu untuk selalu menyegerakan sholat agar anda mendapatkan kebahagiaan.

"لاتشتكي ضعف ذاكرة، ولاتشتكي
من ضيق وقت، فوالله الذي لاإله
إلا هو كلما زاد وردك من القران
زادت بركة وقتك"
 
Janganlah anda mengeluh lemahnya daya ingatmu , dan janganlah anda mengeluh sempitnya waktu , Demi Allah yang tiada tuhan yg Haq kecuali Dia , semakin bertambah lama anda membaca Al Qur'an dan menjadikannya sebagai wirid harian maka semakin bertambahlan barokah waktu anda . 

· حافظْ على أذكارِ المناسباتِ فإنها حفظُ لك وصيانةٌ , وفيها من السدادِ والإرشادِ ما يصلحُ به يومُكَ .

· Rutinkan utk selalu meelantunkan  dzikir/doa2 tertentu ( seperti doa pagi & petang, membaca Al Qur'an setelah subuh dan magrib dsb ) , sebab dia akan menjadi penjaga dan pelindung anda, dan didalamnya ada kebenaran dan petunjuk yang akan membuat waktu-waktu anda menjadi lebih bermakna. 

 كيف أنت والقرآن ؟ تصله أم تهجره ؟ 
إجابتك تحدد قدر ما تملكه من الطمأنينة والسعادة ♡! 

Maka bagaimanakah hubungan anda dengan Al Qur'an ? Apakah anda akrab dengannya ataukah anda tingalkan dia ? Dengan  Jawabanmu dapat diketahui sebesar apa anda memiliki ketenangan  dan kebahagiaan dalam hidupmu?! 

Semoga bermanfaat .. 

أَسْعَدَ اللّهُ اَيَّامَكُمْ ♥♥

Semoga Allah Ta'alaa menjadikan hari-harimu penuh dgn kebahagiaan .

Sumber group wa (lupa dr group mana😓)

Hidayah Itu Ditangan Allah

HIDAYAH ITU DITANGAN ALLAH
Ustadz Aan Chandra Thalib, حفظه الله تعالى

Mengapa kita selalu membaca “اهدنا الصراط المستقيم ” ( Tunjukilah kami jalan yang lurus) dalam sholat ?

Itu karena kita membutuhkan hidayah dan bimbingan Allah dalam setiap waktu.

Kita butuh petunjuk-Nya, karena apa yang tidak kita ketahui jauh lebih banyak dari apa yang kita ketahui dan apa yang kita amalkan jauh lebih sedikit dari apa yang sudah kita ketahui. Itulah alasan mengapa kita selalu memohon petunjuk-Nya dalam sholat, supaya Dia mengajari kita apa yang tidak kita ketahui dan memberi kita taufiq untuk mengamalkan apa yang sudah kita ketahui.

Kemudian ingatlah hidayah itu ditangan Allah, dia memberi hidayah pada siapa yang dikehendaki-Nya dan menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya.

Lihatlah nabi Nuh, sebagai seorang nabi dia tidak memberi hidayah pada anaknya. Begitu juga dengan nabi Ibrahim, ia tidak dapat menyelamatkan Ayahnya dari kemusyrikan. Tak terkecuali Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Dia tidak dapat memberi hidayah taufiq bahkan pada orang yang sangat mencintainya.

Paman beliau yang selalu membelanya mati diatas millah Abdul Muttalib. Menjelang sakratulmaut Rasulullah berusaha membujuk pamannya agar mengucapkan syahadat, tetapi Allah berkehendak lain, Allah bahkan mengingatkan rasul-Nya,

“إنك لا تهدى من أحببت”

“engkau (Muhammad) sekali-kali tidak dapat memberi hidayah pada orang yang engkau cintai”

Imam Malik pernah mengatakan:

“Hidayah itu milik Allah bukan milik manusia”

Iya, hidayah itu ditangan Allah…
Agar kita tidak angkuh dihadapan orang-orang yang belum mendapat hidayah, dan tak berputus asa dalam memohon petunjuk untuk diri kita dan orang lain. Karena hati manusia berada dia antara dua jemari Allah. Dia membolak balikkannya sekehendak-Nya.

Catatan: Hidayah itu dua macam
Pertama: Hidayatul irsyad berupa kemampuan memberikan pengajaran, bimbingan dan penjelasan. Kemampuan ini dimiliki para nabi dan rasul serta orang-orang yang diberi taufik oleh Allah azza wa jalla. Sebagimana firman Allah kepada rasul-Nya,

“وإنك لتهدى إلى صراط مستقيم ”

Sungguh engkau (Muhammad) adalah pemberi petunjuk ke jalan yang lurus (As-Syura: 52)

Kedua: Hidayatuttaufiq, yaitu kemampuan menggerakkan hati orang lain untuk menerima kebenaran dan mengamalkannya. Ini mutlak hanya milik Allah azza wa jalla.

Wallahu a’lam

(Catatan Kecil Di Majelis Syaikh Anis Thohir Al Andunisy saat membahas kitab As-syariah bab ke 34 tentang Allah memberi hidayah pada siapa yang dikehendaki-Nya)

_______________
Madinah 8 Dzulqa’dah 1435 H
ACT El-Gharantaly (70)

Al-Ilmu 488

Penekanan Kata Jangan

Untuk Para Pendidik Yang Mengharamkan Kata “JANGAN”, Adakah Engkau Telah Melupakan Kitabmu

Jendela Keluarga: “Al-Qur’an itu kuno,  out of dated!. Kita telah lama hidup dalam nuansa humanis, tetapi Al-Qur’an masih menggunakan pemaksaan atas aturan tertentu yang diinginkan Tuhan dengan rupa perintah dan larangan di saat riset membuktikan kalau pemberian motivasi dan pilihan itu lebih baik. Al-Qur’an masih memakai kata ‘jangan’ di saat para psikolog dan pakar parenting telah lama meninggalkannya. Apakah Tuhan tidak paham kalau penggunaan negasi yang kasar itu dapat memicu agresifitas anak-anak, perasaan divonis, dan tertutupnya jalur dialog?“

Pernahkan Bapak dan Ibu sekalian membayangkan kalau pernyataan dan sikap itu terjadi pada anak kita, suatu saat nanti?

Itu mungkin saja terjadi jika kita terus menerus mendidiknya dengan pola pendidikan Barat yang tidak memberi batasan tegas soal aturan dan hukum. Mungkin saja anak kita menjadi demikian hanya gara-gara sejak dini ia tidak pernah dilarang atau mengenal negasi ‘jangan’.

Saat ini, sejak bergesernya teori psikoanalisa (Freud dan kawan-kawan) kemudian disusul behaviorisme (Pavlov dan kawan-kawan), isu humanism dalam mendidik anak terus disuarakan. Mereka membuang kata “Jangan” dalam proses mendidik anak-anak kita dengan alasan itu melukai rasa kemanusiaan, menjatuhkan harga diri anak pada posisi bersalah, dan menutup pintu dialog. Ini tidak menjadi masalah karena norma apapun menghargai nilai humanisme.

Tidak perlu ditutupi bahwa parenting telah menjadi barang dagangan yang laris dijual. Ada begitu banyak lembaga psikologi terapan, dari yang professional sampai yang amatiran dengan trainer yang baru lulus pelatihan kemarin sore. Promosi begitu gencar, rayuan begitu indah dan penampilan mereka begitu memukau. Mereka selalu menyarankan, salah satunya agar kita membuang kata “jangan” ketika berinteraksi dengan anak-anak. Para orang tua muda terkagum-kagum member applausa. Sebagian tampak berjilbab, bahkan jilbab besar. Sampai di sini [mungkin] juga sepertinya tidak ada yang salah.

Tetapi pertanyaan besar layak dilontarkan kepada para pendidik muslim.. Pertanyaan itu adalah “Adakah Engkau telah melupakan Kitabmu yang di dalamnya berisi aturan-aturan tegas? Adakah engkau lupa bahwa banyak kalimat didalam alqur'an yang menggunakan kata “jangan”?

Salah satu contoh terbaik adalah kisah tentang Luqman Al-Hakim ketika memberi pelajaran kepada buah hatinya, disurat Luqman ayat 12 sampe 19. Kisah ini dibuka dengan penekanan Allah bahwa Luqman itu orang yang Dia beri hikmah, orang arif yang secara tersirat kita diperintahkan untuk meneladaninya (“walaqod ataina luqmanal hikmah..” dst)

Apa bunyi ayat yang kemudian muncul? Ayat 13 lebih tegas menceritakan bahwa Luqman itu berkata kepada anaknya “Wahai anakku, JANGANLAH  engkau menyekutukan Allah. Sesungguhnya syirik itu termasuk dosa yang besar”.

Dari ayat 12 sampai pada ayat 19, ada 4 kata “laa” (jangan) yang dilontarkan oleh Luqman kepada  anaknya, yaitu “laa tusyrik billah”, “fa laa tuthi’humaa”, “Wa laa tusha’ir khaddaka linnaasi”, dan “wa laa tamsyi fil ardli maraha”

Luqman tidak perlu mengganti kata “jangan menyekutukan Allah” dengan (misalnya) “esakanlah Allah”. Pun demikian   dengan “Laa” yang lain, tidak diganti dengan kata-kata kebalikan yang bersifat anjuran.

Adakah pribadi psikolog atau pakar patenting pencetus aneka teori ‘modern’ yang melebihi kemuliaan dan senioritas Luqman?  TIDAK ADA.. Luqman bukan nabi, tetapi namanya diabadikan oleh Allah dalam Kitab suci karena ketinggian ilmunya. Dan tidak satupun ada nama psikolog kita temukan dalam kitabullah itu.

Membuang kata “jangan” justru menjadikan anak hanya dimanja oleh pilihan yang serba benar. Ia tidak memukul teman bukan karena mengerti bahwa memukul itu terlarang, tetapi karena lebih memilih berdamai. Ia tidak sombong bukan karena kesombongan itu dosa, melainkan hanya karena menganggap rendah hati itu lebih aman baginya. Dan, kelak, ia tidak berzina bukan karena takut dosa, tetapi karena menganggap bahwa menahan nafsu itu pilihan yang dianjurkan orang tuanya.

Sumber dari group wa umahat batam